Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PROPOSAL BIOLOGI

Pengaruh Pemberian Pupuk Terhadap Tanaman Bunga Pukul Sembilan


di SMAN 2 Pangkalan Bun Tahun 2023

Guru Pembimbing : Muhammad Nahrowi,S.Pd.

Nama kelompok:
1. Andi Yusriyah Aulia Syahda
2. Erlando Imanuel Shidarta
3. Gege Meran Dudi
4. Halidahlia
5. Izrha Novaldi Kristianto
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pupuk merupakan sebuah bahan yang terdiri dari satu atau lebih unsur hara untuk
menutrisi tanaman sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Penggunaan
pupuk dapat mempengaruhi tanaman yang diberikan pupuk, seperti mempercepat
pertumbuhan tanaman; meningkatkan dan mempercepat hasil produksi tanaman;
menyingkirkan hama tanaman; memanipulasi area tanah di area tanaman; dan merangsang
pertumbuhan akar, daun dan batang.
Bunga pukul Sembilan (portulaca grandiflora) merupakan tanaman berbunga tahunan
asal negara bagian Amerika Selatan. Bunga pukul sembilan datang dalam beragam warna
meski warna paling umum terlihat adalah merah muda cerah dan putih. Bunga pukul
sembilan dapat tumbuh dimana saja, bahkan di tanah kering sekalipun. Tidak hanya itu,
bunga pukul sembilan juga mudah ditemukan dan sering dijadikan tanaman hias.
Berdasarkan alasan diatas, kami tertarik dengan bunga pukul sembilan karena bunganya
memiliki warna yang indah dan peneliti ingin melihat perbedaan antara bunga pukul sembilan
yang diberi pupuk organik dengan bunga pukul sembilan yang diberikan pupuk buatan.

2. Rumusan Masalah
1.Apakah ada pengaruh pemberian pupuk pada tanaman bunga pukul sembilan di SMAN 2
Pangkalan Bun?
2.Berapa lamakah selisih pertumbuhan pada tanaman bunga pukul sembilan yang diberi
pupuk organik dan yang diberi pupuk buatan?

3. Hipotesis
1.Ada.Pengaruh pemberian pupuk pada bunga pukul sembilan adalah dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman dan dapat merangsang pertumbuha akar, daun dan batang.
2.Pada umumnya, bunga pukul Sembilan yang tidak diberikan pupuk organik dapat berbunga
ketika memasuki usia 1,5-2 bulan. Sedangkan, yang diberi pupuk buatan dapat berbunga
ketika memasuki usia 1 minggu.

4. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman bunga
pukul Sembilan di SMAN 2 Pangkalan Bun tahun 2023.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk
2.1.1 Pengertian Pupuk
Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk
menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur
hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan pada
media tanam atau tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik (Dwicaksono,2013).
Menurut Handiuwito (2008) pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah
untuk menyediakan unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tindakan
mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan dan
penggembalian zat-zat hara secara buatan diperlukan agar produki tanaman tetap normal
atau meningkat. Tujuan penambahan zat-zat hara tersebut memungkinkan tercapainya
keseimbangan antara unsur-unsur hara yang hilang baik yang terangkut oleh panen, erosi,
dan pencucian lainnya. Tindakan pengembalian/penambahan zat-zat hara ke dalam tanah
ini disebut pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan, sehingga
diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur hara yang ditambahkan hanya yang
dibutuhkan oleh tanaman dan yang kurang didalam tanah (Sugiyanta, 2011).
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2001 tentang “Pupuk Budidaya Tanaman”
mencantumkan 3 butir pertimbangan:
a. Bahwa pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan penting
dalam peningkatan produksi dan mutu hasil budidayatanaman;
b. Bahwa untuk memenuhi standar mutu dan menjamin efektivitas pupuk,maka pupuk yang
diproduksi harus berasal dari formula hasil rekayasa yang telah diuji mutu dan
efektivitasnya;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan sebagai pelaksanaan dari Pasal 37
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang “Sistem Budidaya Tanaman”, perlu
mengatur pupuk budidaya tanaman dengan peraturan pemerintah (Firmansyah.2010).

2.1.2 Golongan Pupuk


2.1.2.1 Pupuk organik
Pupuk Organik, yaitu pupuk yang berasal dari sisa tanaman, hewan atau manusia
seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentukcair maupun padatan
yang antara lain dapat memperbaiki sifat fisik dan strukturtanah, dapat meningkatkan daya
menahan air, kimia tanah, biologi tanahdengan kriteria sebagai berikut:
a. Untuk pupuk padatan mengandung bahan organik minimal 25%.
b. Untuk pupuk cair mengandung senyawa organik minimal 10%.
c. Pupuk padat mempunyai rasio C:N maksimal 15 (Firmansyah.2010).
Pupuk organik merupakan hasil akhir dan hasil antara dari perubahan atau peruraian
bagian dari sisa tanaman dan hewan. Pupuk organik berasal dari bahan organik yang
mengandung berbagai macam unsur, meskipun ditandai dengan adanya nitrogen dalam
bentuk persenyawaan organik, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Menurut peraturan
mentan, No 2/Pert/HK.060/2/2006
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memiliki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah.Menurut Sumekto (2006) pupuk organik tidak meninggalkan sisa asam
anorganik didalam tanah dan mempunyai kadar persenyawaan C-organik yang tinggi. Pupuk
organik kebanyakan tersedia di alam (terjadi secara alamiah), misalnya kompos, pupuk
kandang, pupuk hijau dan guano (Yuniwati,2012). Pupuk organik lebih ditunjukkan kepada
kandungan Corganik atau bahan organik dari pada kadar haranya. Nilai C-organik itulah yang
menjadi pembeda dengan pupuk organik (Dwicaksono, 2013).

2.1.2.2 Pupuk anorganik


Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan
meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea
berkadar N 45-46% artinya setiap 100% kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen (Lingga &
Marsono,2013).
Ada beberapa keuntungan dari pupuk anorganik yang patut dicatat sehingga tetap
diminati orang sampai sekarang, yaitu sebagai berikut:
1. Pemberiannya dapat terukur dengan tepat karena pupuk anorganik umumnya takaran
haranya pas.
2. Kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat.
Misalnya, hingga saat panen, singkong menyedot hara nitrogen 200 kg/ha sehingga bisa
diganti dengan takaran pupuk N yang pas.
3. Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup. Artinya, kebutuhan akan pupuk ini bisa
dipenuhi dengan mudah asalkan ada uang.
4. Pupuk anorganik mudah diangkut karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan pupuk
organik seperti kompos atau pupuk kandang. Artinya, hasil kalkulasi biaya angkut pupuk
ini jauh lebih murah dibanding pupuk organik (Lingga & Marsono, 2013).
Selain kelebihan tersebut, pupuk anorganik memiliki kelemahan. Selain hanya unsur
makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit atau pun hampir tidak mengandung unsur hara
mikro. Itu sebabbya pemakaian pupuk anorganik yang diberikan lewat akar ini perlu
diimbangi dengan pemakaian pupuk daun yang banyak mengandung hara mikro. Kalau tidak
diimbangi, tanaman akan tumbuh tidak sempurna. Selain itu, pemakaian pupuk anorganik
secara terus-menerus dapat merusak tanah bila tidak diimbangi dengan pupuk kandang
atau kompos. Jika pupuk anorganik ini salah salam pemakaian atau pemberiannya terlalu
banyak, tanaman bisa mati dibuatnya. Oleh karena itu, dianjurkan agar aturan pakaiannya
selalu dipatuhi (Lingga & Marsono, 2013).

2.2 Kajian tentang Portulaca Grandiflora


2.2.1 Klasifikasi tentang Portulaca Grandiflora
Portulaca grandiflora, yang juga dikenal sebagai "Moss Rose" atau "Portulaca", adalah
tanaman hias yang populer karena bunga-bunganya yang cerah dan berwarna-warni.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah Portulaca grandiflora:
- Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (Tumbuhan Berkeping Dua)
- Ordo: Caryophyllales
- Famili: Portulacaceae (Famili Portulaca)
- Genus: Portulaca
- Spesies: Portulaca grandiflora

2.2.2 Tinjauan tentang Portulaca Grandiflora


Portulaca grandiflora, juga dikenal sebagai Moss Rose atau Portulaca, adalah tanaman hias
yang populer karena keindahan bunga-bunganya yang berwarna cerah dan tahan terhadap
kondisi lingkungan yang kering. Berikut adalah tinjauan singkat mengenai Portulaca
grandiflora:

A. Deskripsi Botani :
- Portulaca grandiflora adalah tanaman merambat rendah yang memiliki daun-daun silinder
atau segitiga dengan warna hijau cerah.
- Bunganya berbentuk tunggal, sering kali berdiameter kecil, dan bisa memiliki beragam
warna, termasuk merah, kuning, oranye, pink, dan putih.
- Bunga ini memiliki banyak kelopak yang terlihat seperti lapisan-lapisan.

B. Asal Usul :
- Portulaca grandiflora berasal dari wilayah Amerika Selatan, terutama Brasil, dan juga dapat
ditemukan di daerah tropis dan subtropis lainnya di dunia.
C. Karakteristik Utama :
- Portulaca grandiflora tumbuh subur di lingkungan yang kering dan memiliki toleransi yang
baik terhadap panas dan kekeringan. Ini membuatnya menjadi pilihan populer dalam taman
yang terpapar sinar matahari langsung.
- Tanaman ini juga sering digunakan dalam pot, wadah, atau tanaman gantung.
- Bunganya sering mekar di pagi hari dan kemudian menutup saat matahari terik,
menghasilkan efek visual yang menarik.

D. Perawatan :
- Portulaca grandiflora dikenal sebagai tanaman rendah perawatan. Tanaman ini cenderung
tumbuh subur di tanah yang baik drainasenya dan tidak terlalu sering disiram.
- Kebutuhan air yang rendah dan toleransinya terhadap kondisi kering membuatnya cocok
untuk taman atau area yang sulit untuk dirawat.

E. Penggunaan :
- Portulaca grandiflora sering ditanam untuk tujuan dekoratif di taman, halaman, atau wadah.
- Karena tahan terhadap kekeringan, tanaman ini juga dapat digunakan dalam desain lanskap
berorientasi xeriscaping.
BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Peralatan yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu:
- Pot ukuran 30 cm ……………………………………………….. 2 buah
- Gunting …………………………………………………………. 4 buah
- Penggaris ……………………………………………………….. 2 buah
- Penyiram tanaman ……………………………………………… 2 buah
- Sekop …………………………………………………………… 3 buah
2, Bahan
- Bunga pukul sembilan ukuran 7cm …………………………….. 30 batang
- Pupuk organik …………………………………………………... 1kg
- Pupuk buatan/anorganik ………………………………………... 1kg
- Tanah ……………………………………………………………. 2kg

B. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari tanggal …… sampai dengan……

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat berupa pot, gunting, dan sekop.
2. Campurkan tanah dengan pupuk organik 1:1 untuk pot A, dan campurkan tanah dengan
pupuk buatan 1:1 untuk pot B. Campurkan media tersebut secara merata.
3. Kemudian tanam Bunga pukul Sembilan yang sudah di stek ke dalam pot A dan pot B
dengan masing-masing pot berisikan 15 batang tamanan bunga pukul Sembilan.
4. Lakukan penyiraman hanya saat cuaca benar benar terik dan kondisi media kering (karena
jika terlalu sering disiram, akar dan batang tanaman tersebut akan membusuk sehingga
menyebabkan tanaman tersebut mati).
5. Melakukan pengukuran pertumbuhan tanaman bunga pukul sembilan dengan
penggaris/mistar.
6. Menuliskan hasil pengukuran dalam table penelitian.
7. Menyusun laporan.

D. Data Pengamatan/Penelitian
Data hasil pengukuran akan kami masukkan kedalam table penelitian sebagai berikut:

E. Analisis Data
Dalam penelitian data akan kami analisis dengan diagram.

Anda mungkin juga menyukai