Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PUPUK DAN PEMUPUKAN

Disusun oleh:
NAMA:Nata offianda
NPM:2203310008
PRODI:AGROTEKNOLOGI

Dosen pembimbing:Dr. Ir. RUARITA


RAMADHALINA KAWATY, M.P.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesuburan tanah suatu lahan pertanian berbeda-beda, tergantung
dari bahan organik yang terkandung di dalam setiap lapisan tanah,
topografi, tekstur, struktur, solum dan juga aktifitas mikroorganisme
dalam tanah. Kesuburan tanah ini mempunyai arti yang sangat
penting sebab tanah subur adalah tanah yang mempunyai kapasitas
dan kemampuan untuk dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman
dengan jumlah tepat sehingga dapat menghasilkan produksi optimal.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi
tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan
ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos. Dilihat dari
sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk:
(1) pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris:manure) dan
(2) pupuk kimia atau pupuk buatan (Ing. fertilizer). Pupuk kimia
biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan
bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya,
tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat
memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air
secara efektif.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dipahami secara
mendalam dari pupuk dan pemupukan. Tentang apa saja jenis pupuk
itu dan bagaimana cara pengaplikasiannya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian dari pupuk dan pemupukan?
 Apa saja macam-macam pupuk?
 Apa saja bentuk bentuk-bentuk pupuk organik?
 Bagaimana cara mengaplikasikan pupuk kimia?
 Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan pupuk organik?
 Bagaimana cara pemupukan yang tepat?
 Bagaimana cara menghitung dosis pupuk?
1.3 Tujuan
 Untuk memahami pengertian dari pupuk dan pemupukan.
 Untuk mengetahui macam-macam pupuk.
 Untuk mengetahui bentuk-bentuk pupuk organik.
 Untuk mengetahui cara mengaplikasikan pupuk kimia.
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan pupuk
organik.
 Untuk mengetahui cara pemupukan yang tepat.
 Untuk mengetahui cara menghitung dosis pupuk.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pupuk dan Pemupukkan
Bagi tanaman, pupuk sama seperti makanan pada manusia. Oleh
tanaman, pupuk digunakan untuk tumbuh, hidup, dan berkembang.
Pupuk mengandung zat atau unsur hara. Kandungan hara dalam
tanaman, kesuburan tanah atau jenisnya, dan pengelolaan
tanaman.
1. Pupuk
Menurut Rosmarkam (2009), dalam arti luas, pupuk adalah
suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia,
atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi
pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah
pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH
tanah yang asam, pemberian legin bersama benih tanaman
kacang-kacangan, dan pemberian pembenah tanah (soil
conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula,
pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan
kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut
dinamakan pemupukan. Dengan demikian, bahan kapur, legin,
pembenah tanah, dan urea disebut pupuk.
Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan
yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan
pengertian ini, kegiatan tersebut di atas hanya urea yang
dianggap pupuk karena bahan tersebut yang mengandung hara
tanaman, yakni nitrogen.
2. Pemupukan
Pemupukan adalah cara – cara atau metode pemberian
pupuk atau bahan – bahan lain seperti bahan kapur, bahan
organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk
adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara
pemberiannya.

Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas dari masalah


pupuk. Dalam pertanian modern, penggunaan materi yang berupa
pupuk adalah mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang
diharapkan.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pupuk yang
diproduksi dan beredar di pasaran sangatlah beragam, baik dalam
hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya. Pupuk–pupuk
tersebut hampir 90% sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur
hara bagi tanaman, dari unsur makro hingga unsur yang berbentuk
mikro. Kalau tindakan pemupukan untuk menambah bahan-bahan
yang kurang tidak segera dilakukan tanaman akan tumbuh kurang
sempurna, misalnya menguning, tergantung pada jenis zat yang
kurang.

2.2 Macam-macam Pupuk


1. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk
organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar
haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,
pupuk kandang, sisa panen.
 Pupuk Kompos

Kompos adalah kasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang


disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas
kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah
karbon dan nitrogen (C/N ratio). Jika C/N rasio tinggi, berarti
bahan penyusun kompos belum terdekomposisi secara
sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan
terdekomposisi lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah.

Kelebihan Pupuk Kompos

1). Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan


tidak mencemari lingkungan.
2). Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan
tentunya tidak perlu membeli.C

3). ara membuatnya sedrhana, tidak memerlukan peralatan


canggih ataupun mahal.

4). Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah


makhluk hidup (mikroba) di dalam tanah yang mampu
membantu pertumbuhan tanaman.

Kekurangan Pupuk Kompos

1). Kandungan unsur hara tidak bisa diketahui secara pasti.

2). Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan


pupuk anorganik.

3). Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos lebih
cepat, dibandingkan dengan pupuk organik.

4). Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung


telur dan larva hama.

(Anonymous[1],
2015)

 Pupuk Hijau
Pupuk organik dari tanaman segar yang di benamkan atau
diaplikasikan saat hijau atau segera setelah dikomposkan. Pupuk
hijau disarankan yang mempunyai C/N ratio rendah. Sumber
pupuk hijau dapat berupa tanaman legume, non-legume, sisa
tanaman, tanaman pagar, tanaman penutup tanah, azola, dan
sesbania rostrata.
Kelebihan Pupuk Hijau
1). Mempunyai keunggulan seperti pupuk organik lain,
memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah.
2). Mampu mencegah erosi tanah
3). Berpotensi mendatangkan manfaat lain, seperti kayu bakar,
pakan ternak, atau buah yang bisa dimakan.
4). Cocok untuk daerah yang sulit dijangkau, karena bisa
ditumbuhkan secara in situ.
5). Menurunkan asupan luah bahan pertanian, lebih baik bagi
lingkungan hidup.

Kekurangan Pupuk Hijau


1). Memerlukan benih dan menanamnya
2). Menghilangkan kesempatan untuk menanam tanaman inti
lebih sering
3). Memerlukan tenaga lebih untuk menumbuhkannya
4). Berpotensi mendatangkan hama dan penyakit pada tanaman
inti
5). Berpotensi menjadi gulma
(Anonymous[2],
2015)

 Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari campuran
antara kotoran hewan dengan sisa makanan yang mengalami
pembusukan hingga tidak berbentuk seperti asalnya.
Pupuk kandang memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti yang
tercantum dibawah ini :
Kelebihan Pupuk Kandang
1). Aman digunakan dalam jumlah besar
2). Membantu menetralkan pH tanah.
3). Membantu menetralkan racun akibat adanya logam berat
dalam tanah.
4). Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur.
5). Mempertinggi porositas tanah dan secara langsung dapat
meningkatkan keterse-diaan air tanah.
6). Membantu penyerapan hara dari pupuk kimia yang
ditambahkan.
7). Membantu mempertahankan suhu tanah sehingga
fluktuasinya tidak tinggi
Kekurangan Pupuk Kandang
1). Harus diberikan dalam jumlah besar.
2). Kadar hara relatif sedikit dibandingkan pupuk kimia dalam
berat yang sama.
3). Dapat menurunkan kualitas air bila ber-dekatan dengan
sumber air.
(Anonymous[3],
2015)

2. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh
pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase
kandungan hara yang tinggi. Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk
anorganik digolongkan sebagai berikut :
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara
sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a. Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
 Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan
merangsang pertunasan.
 Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
 Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)

Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium.


Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam
amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang
paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari
nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah
pupuk urea. Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.

1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi


dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut
dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah
diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g)
CO(NH2)2(s) +H2O (l)

2. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4)


yang mengandung 21% nitrogen.

3. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20%


nitrogen.

4. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)],


mengandung 23-26% nitrogen.

5. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15%


nitrogen.
b. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
 Respirasi dan fotosintesis
 Penyusunan asam nukleat
 Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
 Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan
terhadap kekeringan
 Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko
keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada
unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium
fosfat, FePO4, dan AlPO4. Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air
sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat
(ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang
mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang
mengandung sekitar 45%P2O5.

2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik


digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.

3. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)


4. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
c. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
 Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
 Mempercepat metabolisme unsure nitrogen
 Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:


1. Pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk
KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan
KCl 90 (mengandung 53% K2O).

2. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik


digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion
klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK
90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).

2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara
yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu
NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk
NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium
dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL). Kadar unsure hara N,
P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu.
Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10%
nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).

Pupuk anorganik menurut cara aplikasinya:


1. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh
pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom.
2. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah.
Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskannya, pupuk akar dibagi menjadi:
1. fast release, pupuk yang jika ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat
unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya
karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air.
Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
2. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas
terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang
dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung
pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan
selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus
kapsul.

2.3 Bentuk-bentuk Pupuk Organik


1. Pupuk padat yaitu pupuk organik yang berupa padatan, baik yang belum
dikomposkan maupun sudah dikomposkan.
2. Pupuk organik cair yaitu pupuk organik berbentuk cair yang berasal dari kotoran
hewan yang masih segar, bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang
dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu, serta ekstraksi kompos (teh
kompos).

2.4 Cara Aplikasi Pupuk Kimia


1. Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm.
Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat
dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan
dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk.
Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.
2. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk,
lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik.
Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan
akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat
mudah menguap.
3. Pop Up
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau
bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak
merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk
organik, atau pupuk slow release.
4. Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15
cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan,
tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat
dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon.
Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan
pupuk tablet.
5. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.
Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan
sistem sprinkle.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik dan Anorganik
 Kelebihan pupuk Organik
1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro

maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan
(anorganik).
2. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam
fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat
berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
3. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai
pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat
biologis tanah.
4. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
5. Menjadi penyangga pH tanah.
6. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
7. Membantu menjaga kelembaban tanah
8. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
9. Tidak merusak lingkungan.

 Kekurangan pupuk Organik


a. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan

harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.


b. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya
operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
c. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara,
pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi
beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap
pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.
 Kelebihan pupuk anorganik
1. Hasil cepat terlihat pada tanaman
2. Kandungan unsure hara jelas
3. Mudah pengaplikasian
4. Tidak bau
5. Pengangkutan mudah

 Kekurangan pupuk anorganik


1. Mengakibatkan residu pada tanah
2. Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah
3. Harga mahal
4. Bersifat higroskopis
2.6 Pemupukkan yang Tepat
1. Tepat Jenis è Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg dibutuhkan tanaman.
2. Tepat Dosis è Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn jumlah
unsur hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman.
3. Tepat Waktu è Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur tanaman,
dan kondisi iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika ilakukan di awal musim
penghujan atau akhir musim kemarau, (b) pengaplikasian sebaiknya dilakukan pada
pagi hari sebelum jam 11 siang)
4. Tepat Cara è Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk,
pola tanam, kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.
5. Tepat Sasaran è Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal; (1)
Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus berada didalam
radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal
pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.(2) Jika pemupukan
ditujukan untuk tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan
berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah.
2.7 Rumus Perhitungan Dosis Pupuk
a) Menghitung kebutuhan pupuk dan unsur
 Jumlah tanaman
luas lahanefektif
jumlah tanaman=
jarak tanam

 Kebutuhan pupuk per petak


luas lahan
keb . pupuk per petak= x pupu k rekomendasi (Ha)
luas 1 Ha

 Kebutuhan pupuk per lubang tanam

Anda mungkin juga menyukai