ACARA I PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA
1.1 Definisi pupuk
Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhanagar berkembang dengan baik. Pupukdapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik. Pada pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zatmakanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Secara definisi, pupuk diartikan sebagai suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat kimia, fisika, dan biologi tanah sehingga dapat menyuburkan tanah dan memberikan pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2011). Menurut Lingga dan Marsono (2008), keberadaan pupuk di kalangan petani sudah menjadi hal yang wajib bagi tanaman, mereka meng- anggap bahwa pupuk adalah sumber dari kesuburan tanaman dan menjadikan hasil panen berlimpah. Kegunaan pupuk selain menutrisi tanaman juga dapat memper- baiki kondisi tanah yang kehilangan unsur hara akibat dilakukannya aktivitas pertanian dalam jangka panjang. Ketersediaan unsur hara ini dipengaruhi oleh keberadaan bahan mineral dan bahan organik yang terkandung dalam tanah. Apabila unsur hara dalam tanah terus digunakan tanpa adanya suplai unsur hara yang baru maka akan menyebabkan tanah kehilangan unsur hara ters 1.2 Jenis Pupuk 1.2.1. Berdasarkan pembentukannya a. Pupuk alam Pupuk alam adalah jenis pupuk yang diperoleh atau dibuat dengan mengeksplorasi bahan tambang alam secara langsung. Proses pembentukan pupuk alam umumnya melibatkan penambangan, penggilingan, dan penyaringan. Pupuk alam yang sering digunakan adalah Rock Phosphate (RP). Pupuk ini dieksplorasi dari endapan kapur atau batuan fosfat dengan rumus kimia Ca3(PO4)2. pupuk alam lainnya seperti Dolomite [CaMg (CO3)2], yang merupakan sumber magnesium (Mg) yang penting bagi tanaman. Pupuk alam juga dapat berupa kompos, yang merupakan hasil dari proses penguraian bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, limbah pertanian, dan limbah dapur. Kompos memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi tergantung pada bahan organik yang digunakan dalam pembuatannya. Pupuk ini memberikan manfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. b. Pupuk buatan Pupuk buatan adalah pupuk yang diproses dari bahan-bahan tertentu dengan menggunakan teknologi tinggi. Pupuk buatan memiliki karakteristik utama yaitu kadar hara yang tetap sesuai dengan spesifikasinya dan bersifat quick release atau cepat larut dan terserap oleh tanaman. Beberapa contoh pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk N seperti urea dan ZA, pupuk P seperti SSP, SP36, dan TSP, pupuk K seperti KCl dan K2SO4, serta pupuk Mg seperti kieserite. Pupuk buatan memiliki kemampuan untuk memberikan nutrisi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kadar hara yang tetap dan spesifikasinya yang terjamin membuat pupuk buatan menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Selain itu, sifat quick release dari pupuk buatan memungkinkan nutrisi dapat segera terserap oleh tanaman, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan efektif.
1.2.2. Berdasarkan Jumlah Unsur Hara
a. Pupuk Tunggal Pupuk tunggal adalah jenis pupuk yang mengandung satu unsur hara utama. Contohnya adalah pupuk ZA (Amonium Sulfat) yang memiliki rumus (NH4)2 SO4 dengan kadar 21% N dan 23% S. Meskipun pupuk ini mengandung unsur S, tujuan utamanya adalah untuk memasok unsur hara Nitrogen. Namun, adanya unsur S dalam pupuk ini dapat memberikan manfaat tambahan atau menjadi pertimbangan dalam pemilihan pupuk. Kelebihan pupuk tunggal adalah kemampuannya untuk secara khusus memasok unsur hara tertentu yang dibutuhkan tanaman. Dalam kasus pupuk ZA, unsur Nitrogen yang terkandung dalam pupuk ini dapat memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk tunggal juga dapat membantu mengatasi kekurangan unsur hara tertentu dalam tanah, sehingga meningkatkan produktivitas tanaman. b. Pupuk Majemuk Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara. Pada umumnya, pupuk majemuk fokus pada hara makro seperti nitrogen (N), fosfor §, kalium (K), dan magnesium (Mg). Dengan demikian, pupuk majemuk dapat terdiri dari 2, 3, atau 4 unsur hara. Penggunaan pupuk majemuk dalam pertanian modern memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Pupuk majemuk memungkinkan petani untuk memberikan nutrisi yang seimbang kepada tanaman. Dengan mengandung beberapa unsur hara yang penting, pupuk majemuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman secara optimal. penggunaan pupuk majemuk juga dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi tanah. Dengan mengandung beberapa unsur hara, pupuk majemuk dapat membantu menggantikan nutrisi yang hilang atau terkuras dalam tanah akibat proses pertanian intensif.
1.2.3. Berdasarkan susunan kimia
a. Pupuk Organik Pupuk organik adalah jenis pupuk yang berasal dari penguraian bagian atau sisa-sisa tumbuhan atau binatang. Pupuk organik memiliki keuntungan yang signifikan dalam pertanian. Pupuk organik membantu menurunkan rasio C/N dalam tanah. Rasio C/N yang rendah berarti bahwa unsur hara nitrogen (N) dalam pupuk organik dapat lebih mudah tersedia bagi tanaman. Hal ini penting karena nitrogen adalah salah satu unsur hara yang paling penting bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk organik juga dapat mempercepat kematangan tanah. Dalam proses dekomposisi pupuk organik, bahan-bahan lain dapat ditambahkan untuk mempercepat kematangan pupuk. Contoh pupuk organik yang umum digunakan adalah kompos dari aneka hijauan, tandan kosong kelapa sawit, dan kotoran hewan ternak. Selain itu, ada juga pupuk organik yang dikenal sebagai pupuk hayati, yang merupakan substrat yang didominasi oleh mikroorganisme dalam konsentrasi yang tinggi. Pupuk hayati ini dapat membantu meningkatkan ketersediaan hara tanah dengan memperbanyak populasi mikroorganisme yang bersinergi. b. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik, juga dikenal sebagai pupuk kimia, adalah jenis pupuk yang mengandung senyawa anorganik. Pupuk ini berasal dari eksplorasi bahan-bahan alam secara sederhana maupun dengan pabrikasi. Salah satu sifat umum dari pupuk anorganik adalah memiliki kadar hara yang tinggi, mudah larut, dan tersedia bagi tanaman. Selain itu, pupuk anorganik juga memiliki kandungan hara yang lengkap, termasuk nitrogen (N), fosfor §, kalium (K), dan unsur mikro lainnya seperti boron (B) dan tembaga (Cu). Hal ini memastikan bahwa tanaman mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang optimal.
1.2.4. Berdasarkan Bentuknya
a. Pupuk padat Pupuk padat adalah salah satu jenis pupuk yang tersedia dalam bentuk padat. Pupuk padat terdiri dari tiga bentuk utama, yaitu kristal, granular, dan tepung. Pupuk kristal adalah pupuk padat yang berbentuk kristal. Contoh pupuk kristal yang umum digunakan adalah ZA (Zwavelzure Ammoniak), Urea, dan KCl (Kalium Klorida). Pupuk granular adalah pupuk padat yang berbentuk butiran. Contoh pupuk granular yang umum digunakan adalah SP36 (Super Phosphate), TSP (Triple Super Phosphate), dan NPK (Nitrogen, Phosphorus, Potassium). Pupuk tepung adalah pupuk padat yang berbentuk tepung atau powder. Contoh pupuk tepung yang umum digunakan adalah RP (Rock Phosphate) dan Dolomite. b. Pupuk Cair Pupuk cair adalah formulasi pupuk dalam bentuk cairan yang digunakan secara langsung atau dengan pengenceran. Beberapa contoh pupuk cair yang umum digunakan adalah Bayfolon (pupuk daun), Hunega Liquid, dan EM. Kelebihan pupuk cair kemampuannya untuk diserap dengan cepat oleh tanaman. Karena pupuk cair sudah berbentuk larutan, nutrisi dapat langsung diserap oleh akar tanaman tanpa perlu melalui proses pelarutan seperti pada pupuk padat. c. Pupuk Gas Pupuk gas adalah jenis pupuk yang mengandung nutrisi dalam bentuk gas, yang dapat diserap oleh tanaman melalui daun atau akar. alah satu jenis pupuk gas yang umum digunakan adalah amonium nitrat (NH4NO3), yang mengandung nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Selain amonium nitrat, ada juga pupuk gas lainnya seperti urea (CO(NH2)2) dan amonium sulfat ((NH4)2SO4), yang juga mengandung nitrogen. Pupuk gas ini dapat memberikan nutrisi yang cepat dan efisien bagi tanaman, karena nutrisi dapat langsung diserap oleh tanaman melalui daun atau a kar. 1.3 Aplikasi Pemupukan Aplikasi pemupukan adalah proses pemberian pupuk ke tanaman untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Proses ini melibatkan berbagai langkah yang termasuk pemilihan jenis pupuk yang tepat, jumlah yang sesuai, serta metode aplikasi yang cocok untuk jenis tanaman dan kondisi tanah. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk megaplikasikan pupuk yaitu; a. Metode penyebaran Metode penyebaran adalah metode pemupukan yang melibatkan penyebaran pupuk secara merata di sekitar tanaman. Pupuk dapat disebarkan dengan menggunakan alat seperti cangkul, garu, atau mesin penyebar pupuk. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik biasanya berasal dari bahan-bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, atau limbah organik lainnya. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat secara sintetis, seperti pupuk NPK. b. Metode tugal Metode tugal adalah metode pemupukan yang dilakukan dengan cara menyalurkan pupuk langsung ke dalam tanah menggunakan alat khusus yang disebut tugal. Alat ini terdiri dari tabung yang terhubung dengan pipa kecil yang dapat menyalurkan pupuk ke dalam tanah dengan presisi yang tinggi. Dengan metode tugal, pupuk dapat disalurkan langsung ke dalam tanah, sehingga pupuk dapat diserap oleh akar tanaman dengan lebih efisien. Hal ini mengurangi jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman. c. Metode penyemprotan Pemupukan dengan cara penyemprotan adalah metode yang melibatkan penggunaan pupuk cair yang dilarutkan dalam air dan disemprotkan langsung ke daun tanaman. Metode ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode pemupukan konvensional. Metode ini memungkinkan pemupukan yang lebih merata, karena nutrisi dapat didistribusikan secara merata ke seluruh bagian tanaman, Metode ini memungkinkan nutrisi diserap langsung oleh daun tanaman, memberikan efek yang lebih cepat dan merata.