Anda di halaman 1dari 5

Nama : Neni Yunia Pratiwi

Nim : C1M020096

Prodi : Agroekoteknologi B

TUGAS DASAR-DASAR ILMU TANAH

Soal!

1. Apa difinisi pupuk dan pemupukan

Jawaban :

Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada
tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan tanaman. Sedangkan,
pemupukan adalah setiap pemberian pupuk yang bertujuan menambah persediaan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman.

Soal!

2. Berdasarkan ilmu pemupukan, pemberian atau penambahan unsur hara ke


dalam tanah tidak boleh sembarangan. Mengapa?

Jawabn :

Ilmu memupuk adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki tentang zat-zat apakah yang perlu
diberikan kepada tanah sehubungan dengan kekurangan zat-zat tersebut yang terkandung
dalam tanah yang perlu guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam rangka
mencapai produk yang tinggi. Dalam pengertian yang perlu diberikan sudah tercakup
perlakukan-perlakuan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum zat-zat itu diberikan
atau ditambahkan kedalam tanah. Perlakuan-perlakuan tersebut antara lain :

a. Berupa penyelidikan tentang zat apa yang kurang,berapa besarnya kekurangan itu,
bagaimana perbandingan dan kapan waktu pemberiannya.
b. Berupa penyelidikan tentang pengaruh yang tidak langsung atau pengaruh apa yang
akan tim bul pada bagian atau sifat-sifat tanah serta tanaman-tanaman yang akan
dibudidayakan sehu- bungan dengan pemberian atau penambahan zat-zat tersebut ke
dalam tanah.
Perlakuan-perlakuan tersebut merupakan bagian yang terpenting dalam ilmu memupuk.
Sebab pemberian zat yang salah, pemberian yang berlebihan atau serba kurang dan
pemberian zat yang tidak tepat pada waktunya tentu akan menimbulkan akibat-akibat yang
fatal atau sangat merugikan seperti antara lain :

a. Kematian tanaman yang dibudidayakan


b. Timbulnya gejala-gejala penyakit tanaman yang baru
c. Kerusakan fisik tanah
d. Tidak ekonomis dan lain-lain.
Soal!
3. Apa yang dimaksud dengan: kainit, Muriate (KCL), Doubel Superfosfat (DS),
Anhidrous Amonia (NH3).

Jawaban :

a. Kainit
Kainit merupakan kalium hasil samping dari tempat penggaraman sehingga banyak
bercampur kotoran dan tidak murni. Kotoran umumnya mengandung NaCl, MgCl2,
CaCl2 kadar K2O dalam kainit relatif rendah, yakni berkisar 14% - 15%, sedangkan
kadar NaCl sebesar 25% - 35%. Diberbagai negara, pupuk ini banyak digunakan
karena sangat murah terutama untuk tanaman yang tahan terhadap Cl.
b. Muriate (KCL)
Adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk dari unsur kalium
dan klor. wujud umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak berwarna.
Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam
dapur. Pupuk KCL atau sering disebut sebagai MOP (Muriate Of Potash) merupakan
salah satu jenis pupuk tunggal yang memiliki konsentrasi tinggi, yaitu mengandung
60% K2O sebagai kalium klorida. Selain itu, pupuk KCL dapat diaplikasikan untuk
semua jenis tanah.
c. Double Superfosfat (DS)
Pupuk ini dianggap tidak mengandung gypsum.Pembuatan pupuk ini meng-gunakan
asam fosfat yang berfungsi sebagai pengasam dan untuk meningkatkan kadar P. Garis
besar reaksi pembuatannya sebagai berikurt :
(Ca3PO4 )2 CaF + 4H2 PO4 + 3H2O → 3Ca(H2 PO4) 2 + HF.
Kadar P2O5 + 38%. Pupuk ini telah lama digunakan di Indonesia, baik oleh petani
maupun di perkebunan besar. Pupuk berupa tepung kasar berwarna putih kotor. Asam
H3PO4 diperoleh dari : Ca3(PO4 )3 CaF + 3H2SO4 → 2H3PO4 + CaSO4 + HF. Asam
fosfat dipisahkan dari larutannya.Pupuk berwarna abu – abu coklat muda, sebagian P
larut air, reaksi fisiologisnya sedikit asam, bahaya meracuni tanaman, sulfat relatif
kecil dan sulfidanya yang berasal dari reduksi sulfat juga rendah. Pupuk bekerja
lambat shg pelindian juga rendah. Bila diberikan pada tanah yang banyak
mengandung Fe3+ dan Al3+ bebas, maka akan terjadi sematan P oleh kedua unsur tsb.
d. Anhidrous Amonia (NH3)
Pupuk ini dianggap yang paling tinggi kadar N-nya (83%). Pupuk ini disimpan dalam
bentuk cair. Penggunaannya dilakukan dengan injeksi ke dalam tanah atau dilarut-
kan dalam air kemudian dipompa. Di Indonesia jenis pupuk ini belum digunakan
walaupun pabrik sudah membuat untuk keperluan lain. Pupuk ini dapat juga
dilarutkan dalam air pengairan, akan tetapi ada resiko kehilangan N yang terbawa air
pengairan dan penguapan terutama pada tanah atau air yang mempunyai reaksi
alkalis. Jumlah yang hilang tergantung pada tekstur tanah, reaksi, cara
pemberiannya,dan kedalaman injeksi ke tanah.Dari berbagai percobaan menunjukkan
bahwa sekitar 1% - 8 %, pupuk ini tersemat pada lapisan permukaan tanah dan 2% -
31 % pada lapisan bagian bawah. Pemberian ammonia cair sering dicampur dengan
sulfur (S) karena sulfur larut dalam ammonia.

Soal!

4. Sebutkan perbedaan antara pupuk alam dan pupuk organik.

Jawaban :

Perbedaan pupuk alam dan pupuk organik. Pupuk alam,yakni pupuk yang
didapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya,
pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau. Sedangkan pupuk organik adalah
pupuk yang berupa senyawa organik, kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk
organik, misalnya pupuk kandang, kompos dan guano, Pupuk alam yang tidak
termasuk pupuk organik adalah rock phosphat, yang umumnya berasal dari batuan
sejenis apatit [ Ca2 (PO4 )2 ].
Soal!

5. Ada beberapa macam pupuk organik berdasarkan asal bahan pembentuknya.


Sebutkan!

Jawaban :

Pupuk organik berdasarkan asal bahan pembentukannya.

a. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang sering digunakan karena
mudah di dapatkan dan murah. Sumber pupuk ini berasal dari koyoran hewan ternak
maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan ayam.
b. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar dari tanaman atau
tumbuhan hijau. Tanaman yang dimanfaatkan sebagai pupuk hijau bisa berasal dari
tanaman hasil sisa panen atau tanaman biasa yang dimanfaatkan sebagai pupuk.
c. Pupuk kompos
Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan,
dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi. Materi
yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme
(jamur, bakteri, atau kapang) dan makroorganisme (cacing tanah).
d. Pupuk hayati
Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis (biofertilizer) adalah pupuk yang bekerja
dengan memanfaatkan organisme hidup. Pupuk ini bukanlah pupuk biasa yang secara
langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam
tanah. Meskipun berdasarkan elemen pembentuknya tidak termasuk golongan
organik, karena melalui proses rekayasa atau buatan, banyak orang menganggap
pupuk ini sebagai pupuk organik. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk membantu
memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman, serta
memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman.
e. Humus
Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan
dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain dedaunan dan ranting
pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus diperlukan bahan baku seperti limbah
dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. Humus
dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat
proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah.
f. Pupuk Serasah
Pupuk serasah adalah jenis pupuk alami yang memiliki senyawa berbasis karbon yang
terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi
terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.
Pupuk ini juga disebut sebagai pupuk penutup tanah karena dapat diletakkan di atas
permukaan tanah. Selain dapat membantu menyuburkan tanah, pupuk serasah juga
bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan
mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan.
g. Pupuk organik cair
Selain berbentuk padat, pupuk organik pun dapat ditemukan dalam bentuk cair. Pupuk
ini bisa terbuat dari urin ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik
seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. Pupuk organik cair
biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau
disiramkan pada permukaan tanah dekat tanaman. Pada umumnya, bahan baku
pembuatan pupuk ini sama dengan pupuk organik lainnya yang berbentuk padat.
Namun, pupuk jenis ini ditambahkan air dengan proses perendaman serta beberapa
proses lainnya, sehingga menghasilkan pupuk cair. Jenis pupuk ini digemari karena
praktis dan mudah digunakan.
h. Pupuk guano
Pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran kelelawar atau
guano. Kotoran tersebut mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah
serta bakteri pengurai di sarang kelelawar.

Soal!

6. Apa kelemahan pupuk organik?

Jawaban :

Kekurangan pupuk organik:

a. Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian


tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga
dapat tumbuh mengganggu tanaman.
b. Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung
larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang.
c. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi.
d. Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat
slow release.
e. Penerapan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan.
Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal.
f. Jika pupuk organik (kompos) yang diberikan masih mentah maka bahan organik akan
diserang oleh mikroba sehingga unsur hara tanaman menjadi berkurang karena
“dimakan” oleh mikroba-mikroba dari kompos mentah.

Soal!

7. Apa gejala tanaman kekurangan unsur hara Nitrogen (N), Kalsium (Ca), Boron
(B), dan Sulfur (S).

Jawaban :

a. Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :


1) Pertumbuhan tanaman berjalan lambat
2) Tanaman kurus dan kerdil
3) Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
4) Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan
layu.
5) Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok.
b. Gejala tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
1) Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang
kemudian menjalar ke tulang daun.
2) Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun
yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada daun akan
mati.
c. Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron adalah :
1) Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati.
2) Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam
3) Pada jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
d. Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
1) Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit
mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
2) Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.

Anda mungkin juga menyukai