Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN PUPUK DAN KAPUR UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI TANAMAN

DISUSUN OLEH
LUSY SEFYA ANDRIESTI
042600355

UPBJJ-UT BENGKULU

BIDANG MINAT PENYULULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

2022.1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat

menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pemanfaatan Pupuk Dan Kapur Untuk
Meningkatkan Produksi Tanaman" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manfaat pupuk dan kapur dalam
peningkatan produksi tanaman bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suryana, S.P.,M.Si selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Tentu semua ini tak terlepas dari pihak-pihak terkait yang
juga turut serta membantu dalam penyelesaian Makalah “Dasar-Dasar Ilmu Tanah” . Atas
semua dorongan dan motivasi dari semua pihak saya mengucapkan banyak terimakasih.
Dengan tersusunnya Makalah ini saya banyak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu Dosen Tutorial UPBJJ-UT Bengkulu dan Pokjar Arga Makmur.
2. Keluarga Kami yang selalu mendukung, serta teman-teman Mahasiswa Mahasiswi
yang selalu mendukung dan membantu sehingga terselesaikannya Makalah ini.

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi perbaikan yang akan datang. Sekali lagi
kami ucapkankan banyak terimakasih atas bantuan dari semua pihak. Semoga nanti bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Arga Makmur, Mei 2022

Lusy Sefya Andriesti


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
1.1. Pengertian Pupuk
1.2. Macam-Macam Pupuk
1.3. Manfaat Pupuk Bagi Peningkatan Prokdutivitas Tanah
BAB II

2.1. Pengertian pemupukan


2.2. Masalah-masalah dalam pemupukan
BAB III
3.1. pengertian pengapuran
3.2. Manfaat Pengapuran Bagi Peningkatan Produktivitas Tanah
BAB IV
4.1. Manfaat Pupuk Dan Kapur Dalam Produktivitas Tanaman
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
1.1. Pengertian Pupuk

Pupuk adalah bahan organik maupun anorganik yang diberikan ke dalam lahan pertanian
khususnya tanah yang dilakukan guna mengganti ataupun memaksimalkan kesuburuhan yang ada
dalam lapisan tanah tersebut.Menurut Sutedjo (1999), Pupuk adalah suatu bentuk bahan yang
memiliki sifat organik atau sifat anorganik, bila ditaburkan ke tanah ataupun di ujung tanaman pupuk
dapat menambah unsur hara serta mampu memperbaiki sifat kimia, fisik, dan biologi tanah ataupun
kesuburan tanah. Pupuk pada dasarnya dapat berdampak besar dalam mengatasi kesuburan tanah
dalam melihat berbagai kondisi lahan tanaman di Indonesia semakin sempit, terutama daerah
perkotaan yang membutuhkan penghijauan. Sempitnya lahan di Indonesia disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain pembangunan dan pencemaran tanah oleh limbah industri dan rumah tangga yang
mengakibatkan tanah terdegredasi fungsinya.Oleh karena itulah pada saat ini banyak masyarakat
Indonesia yang memakai pupuk, baik pupuk Organik dan An-Organik yang diharapkan hal itu akan
memaksimlakan hasil yang diperolehnya dari keterbatasan lahan yang dimiliki.

1.2. Macam-Macam Pupuk

Mengetahui macam pupuk penting bagi petani yang ingin bertani maupun berkebun.
Penggunaan pupuk pada tanaman juga difungsikan untuk mempercepat pertumbuhan serta
menjaganya dari serangan hama. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman ini seperti C, H, O, N, P,
K, Ca, Mg, S, Fe, dan lain sebagainya. Pupuk dapat diaplikasikan lewat tanah, daun, atau injeksi ke
batang tanaman. Macam pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk kimia dan pupuk organik

A. Macam Pupuk Kimia


Ada beberapa macam pupuk kimia yang penting Anda ketahui. Berikut macam pupuk
kimia, diantaranya:
1. Urea
Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, terbuat dari campuran gas amoniak
(NH3) dan gas asam arang. Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea.
Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga
menghasilkan lebih banyak klorofil.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
Macam pupuk ini memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21%
nitrogen dan 24% sulfur. Pupuk ZA biasanya digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar
pada tanaman karena memiliki reaksi kerja yang sedikit agak lambat. Pupuk ini
dimanfaatkan untuk menambah unsur hara pada tanaman.
3. SP-36 (super phosphate)
Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini
dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam. Memiliki peran
utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di
berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura.
4. KCl (Kalium Klorida)
Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen
kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Macam pupuk yang
mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang
terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang.
Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk
susulan.
5. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada
tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan
tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Kelebihan pupuk NPK,
mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak,
dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah.
6. Dolomite (Kapur Karbonat)
Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai
penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa
(alkali) sehingga menaikkan pH tanah.
7. ZK (Zwavelzure Kali)
Macam pupuk ZK memiliki rumus kimia K2SO4. Dibuat dari kandungan asam
belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat. Macam pupuk ini berbentuk butiran
kecil atau serbuk berwarna putih. Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur
kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk ini sifatnya higroskopis, sehingga dapat
disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
B. Macam Pupuk Organik
Ada beberapa macam pupuk organik yang penting Anda ketahui. Berikut ini macam
pupuk organik, diantaranya:
1) Pupuk Kandang
Macam pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang
mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.
Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan
tembaga.
2) Pupuk Hijau
Sedangkan pupuk hijau termasuk macam pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman
atau tumbuhan hijau. Biasanya macam pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk
yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah.
3) Pupuk Kompos
Berikutnya macam pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari
tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau
fermentasi.
4) Pupuk Hayati
Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan macam pupuk yang bekerja dengan
memanfaatkan organisme hidup.
5) Humus
Selanjutnya macam pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau
pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.
6) Pupuk Serasah
Macam pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah
tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami,
sabut kelapa, dan rumput.

1.3. Manfaat Pupuk Bagi Peningkatan Prokdutivitas Tanah

Pemberian pupuk pada tanah dan akar tanaman dapat meningkatkan kadar unsur hara dan
membuat tumbuhan pada media tanam tersebut dapat kembali tumbuh secara subur. Pupuk kimia
dapat menyuburkan tanah yang tidak subur secara cepat. Hal tersebut karena pupuk kimia
mengandung zat hara seperti nitrogen fosfor, kalium, belerang, magnesium, serta kalium yang penting
bagi pertumbuhan tanaman. Keberadaan zat hara dan mineral penting dalam pupuk kimia dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk kimia memiliki kandungan yang mudah terurai sehingga
mineral di dalamnya dapat dengan cepat terserap oleh tanaman. Membuat tanaman tumbuh lebih
cepat dan sehat juga terhindar dari hama penyakit. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan
produktivitas tanah, produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran
lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam
jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Pupuk
organic sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan
mengandung banyak hara. Pemakaian. pupuk organic juga berperan penting dalam merawat/ menjaga
tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk
anorganik/kimia dalam tanah.
BAB II

2.1. Pengertian Pemupukan


Pemupukan adalah cara pemberian pupuk ke dalam tanah. Jadi dalam hal ini pupuk adalah
bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pemupukan merupakan usaha untuk
memberikan tambahan nutrisi dan unsurhara baik makro maupun mikro dengan tujuan mendapatkan
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik. Pemupukan sangat diperlukan, karena unsur hara
yang ada dialam terutama pada tanah sudah mulai berkurang seringga pemupukan ini bisa membantu
menyediakan unsurhara dan bisa membuat tanah menjadi lebih gembur dan subur.
2.2. Masalah-Masalah Dalam Pemupukan
Beberapa masalah bisa saja dilakukan saat memberikan pupuk pada tanaman. Fatalnya,
permasalahan ini bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa permasalahan
yang terjadi dalam pemupukan :
a) Pemupukan berlebih. Terlalu banyak memberikan pupuk pada tanaman, justru bisa berbahaya dan
menyebabkan kematian pada tanaman.
b) Kekurangan pupuk. Tanaman yang kekurangan nutrisi tampak kekuningan, kerdil, dan lemah.
Lakukan uji tanah untuk mencari tahu apa yang kurang. Setidaknya setahun sekali aplikasikan
pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.
c) Penggunaan pupuk yang salah. Setiap pupuk memenuhi tujuan tertentu yang ditunjukkan dengan
nama produk dan rasio hara. Misalnya, menggunakan makanan rumput tinggi nitrogen pada
tanaman tomat akan menghasilkan dedaunan yang subur tapi tidak ada buahnya. Menerapkan 10-
10-10 di halaman dapat menyebabkan kekurangan nitrogen atau penumpukan fosfor, yang
menyebabkan kekurangan zat besi
d) Terlalu fokus pada NPK
e) Keasaman tanah, atau pH. Setiap jenis tanaman disesuaikan untuk hidup dalam kisaran pH
tertentu Jika tanaman hidup pada kisaran pH idealnya, tanaman dapat menggunakan nutrisi secara
efisien. Dalam kasus ini, koreksi bukanlah pemupukan tetapi menyesuaikan pH. Kapur
meningkatkan pH, sedangkan sulfur, aluminium sulfat, dan besi menurunkannya.
f) Waktu pemupukan yang salah. Tanaman membutuhkan nutrisi saat mereka sedang dalam masa
pertumbuhan. Jangan tunggu tanaman terlihat stres, lemah, terkena serangga, baru diberi pupuk,
karena bila ini terjadi artinya hal ini sudah terlambat. Pasalnya, pupuk membutuhkan waktu untuk
diserap oleh akar, hingga bisa membuat tanaman subur.
g) Pemupukan tanpa pengujian. Melakukan pengujian terhadap tanah harus rajin dilakukan dalam
menanam tumbuhan. Karena, memberikan pupuk tanpa hasil tes artinya hanya menebak-nebak
saja. Menunggu pemupukan sampai muncul tanda-tanda kekurangan sering menyebabkan
masalah pada tanaman. Sulit untuk mengetahui perbedaan antara kekurangan nutrisi yang
sebenarnya dan masalah pH tanpa hasil tes.
BAB III
3.1. Pengertian Pengapuran
Kegiatan pengapuran merupakan upaya untuk menaikkan Ph tanah dengan cara
menambahkan kapur ke dalam tanah. Tujuan utama dari pengapuran ini ialah untuk meningkatkan pH
tanah dari pH masam menjadi pH netral bukan untuk menambah unsur hara makro yang dibutuhkan
tanaman. pengapuran lebih cenderung merubah sifat tanah menjadikan unsur hara lebih tersedia bagi
tanaman. Begitu juga pupuk tergantung kepada sifat kimia dan fisika tanah.
3.2. Manfaat Pengapuran Bagi Peningkatan Produktivitas Tanah
Berikut manfaat pengapuran bagi peningkatan produktivitas tanah :
a) Meningkatkan pH tanah mejadi netral
b) Meningkatkan ketersedian unsur hara dalam tanah
c) memperbaiki tekstur, struktur, dan memantapkan agregat tanah.
d) menurunkan tingkat bahaya erosi karena agregat tanah yang mantap.
e). Memperbaiki sifat biologi tanah seperti aktivitas mikroorganisme.
BAB IV
4.1. Manfaat Pupuk Dan Kapur Dalam Produktivitas Tanaman
Manfaat pupuk dalam produktivitas tanaman adalah untuk meningkatkan dan mempercepat
pertumbuhan serta perkembangan tanaman yang sudah kita budidayakan, dapat meningkatkan dan
mempercepat hasil produksi tanaman, dapat meningkatkan kesuburan tanaman yang kita budidayakan
sehingga tanaman lebih tahan dari berbagai macam hama dan penyakit, dapat memanipulasi
lingkungan di sekitar tanaman sehingga sesuai untuk pertumbuhan dan juga perkembangan tanaman
yang bersangkutan dan terakhir dapat merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun tanaman.

Sedangkan manfaat kapur dalam produktivitas tanaman adalah memacu pertumbuhan akar
dan membentuk perakaran yang baik,membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat
pertumbuhan, meningkatkan produksi dan mutu hasil panen.
KESIMPULAN
Setelah mempelajari tentang pemanfaatan pupuk dan kapur untuk meningkatkan produktivitas
tanaman, dapat saya simpulkan bahwa pemupukan dan pengapuran penting dilakukan, karena selain
dapat menyuburkan tanah dan tumbuhan, pengapuran dan pemupukan juga dapat meningkatkan
produksi pertanian baik kuantitas maupun kualitas.

DAFTAR PUSTAKA

 DELIMA, KUALITAS BUAH PEPAYA CV MERAH, and RAWA LEBAK DI LAHAN.


"PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMUPUKAN P, K TERHADAP PRODUKTIVITAS
DAN." Jurnal Agro 8 (2021): 2.
 Taisa, R., Purba, T., Sakiah, S., Herawati, J., Junaedi, A. S., Hasibuan, H. S., ... & Firgiyanto,
R. (2021). Ilmu Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Yayasan Kita Menulis.
 AKBAR, DENI, Warsito Warsito, and Marsi Marsi. PENGARUH PEMBERIAN KAPUR
TERHADAP pH TANAH, BESI TANAH DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays
L.) DI LAHAN RAWA DENGAN BERBAGAI KEDALAMAN PIRIT. Diss. Sriwijaya
University, 2022.
 BMP LUHT4212

Anda mungkin juga menyukai