Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI AZAS DEMOKRASI di INDONESIA


“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada matakuliah pendidikan
kewarganegaraan”

Di Susun Oleh :
NAMA : LUSY SEFYA ANDRIESTI
NIM : 042600355

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM PENDIDIKAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS TERBUKA
BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.

Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus serta sabar memberikan sumbangan
baik berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat
dijelaskan satu persatu.

Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa. Makalah


ini membahas tentang upaya bela negara bagi kalangan mahasiswa.

Saya menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya berharap kepada Bapak Tutor untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini . Dan saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bengkulu, 18 mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................


1.2 TUJUAN PENULISAN..................................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

2.1 PENGERTIAN DEMOKRASI ...................................................................................

2.2 SISTEM DEMOKRASI di INDONESIA ................................................................

2.3 DEMOKRASI PANCASILA .......................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya
setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang
melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni
hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai
dasar Negara disertai sanksi sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila
sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak
disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap
manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk
mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar
peraturan perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.Jadi, jelaslah bagi kita
bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau
pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak
disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat. Pancasila sebagai
filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang
merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia
dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara. Artinya
pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang
ataupun sesuatu golongan tertentu. Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara,
yang meruapakn cita-cita bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan,
yang mewujudkan kenyataan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan
kebangsaan dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi kesenjangan dalam kehidupan
kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada filsafat Negara
Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.
Negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem demokrasi, yang
artinya pemegang kekuasaan atau kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat namun
tetap dalam koridor hukum.Hal ini tertuang pada pasal 1 ayat (2) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan bahwa
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”. Dalam pasal ini kita dapat melihat bahwa demokrasi itu sendiri dapat
diartikan sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat dalam tertib
perundang - undangan.Oleh karena itu, dalam Negara demokrasi seperti Indonesia
menghendaki atau menuntut pertanggung jawaban dari yang memerintah.Sehingga
dalam pelaksanaannya, pemerintah yang berjalan secara demokratis tidak boleh
melanggar hak-hak asasi perorangan atau kelompok atau melainkan harus
melindungi hak asasi tersebut. Setiap warga Negara Indonesia mempunyai
kebebasan untuk menyampaikan usulan dan aspirasinya yang bertujuan untuk
membangun dan memajukan bangsa dan negara.Hal ini dapat ditemukan dalam
Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran 2 dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undangundang”. Sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat merupakan hak
asasi manusia yang harus dilaksanakan untuk memperkuat semangat kebangsaan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis.Hak untuk berserikat
dan berkumpul ini kemudian diwujudkan dalam pembentukan Partai Politik
sebagai salah satu pilar demokrasi dalam sistem politik Indonesia.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui demokasi
2. Untuk mengetahui tentang prinsop-prinsip demokrasi
3. Untuk mengetahui pancasila sebagai azas demokrrasi di indonesia
4. Untuk mengetahui apa itu demokrasi pancasila

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2. Bagaimana sistem demokrasi di Indonesia ?
3. Apa itu demokrasi pancasila ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana hukum, kebijakan,


kepemimpinan, dan usaha besar dari suatu negara atau pemerintahan lain secara
langsung atau tidak langsung diputuskan oleh rakyat. Secara etimologis, kata
demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'Demos' dan 'Kratos'. Demos artinya
rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang
seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang
terpilih. Jadi, pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang diselenggarakan
dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Dalam demokrasi, setiap warga
negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Setiap
negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda. Di beberapa negara, istilah
demokrasi banyak digunakan sebuah negara untuk menggambarkan sistem
pemerintahan yang dianut. Indonesia menjadi satu di antara negara yang
menganut sistem pemerintahan secara demokrasi. Negara yang menganut sistem
demokrasi akan memberikan kebebasan warga negaranya untuk menyampaikan
pendapat. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan,
dan pembuatan hukum. Menurut sejarah, sistem demokrasi sudah mulai
dipraktikkan sejak zaman Yunani kuno. Dengan sistem tersebut, rakyat terlibat
langsung dalam pengambilan keputusan, yang berkaitan dengan
keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus
dibicarakan langsung dengan para rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi
langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun
kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis
diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508
sebelum masehi. Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan
panggilan bapak demokrasi Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi
langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk
mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, dan majelis legislatif
yang terdiri dari semua warga Athena. Seluruh warga Athena (terkecuali wanita,
budak, orang asing, pria di bawah usia 20 tahun) memiliki hak dapat berbicara
dan memberi suara di majelis Athena. Meski dibuat oleh majelis, demokrasi di
Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan
pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik di
Athena.

2.2 SISTEM DEMOKRASI di INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem


demokrasi. Sistem pemerintahannya diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Demokrasi tercermin dari terselenggarakannya pemilihan
umum (pemilu). Indonesia sudah menyelenggaran pemilu untuk memilih
presiden dan wakil presiden secara langsung. Selain pemilu, apa saja ciri negara
demokratis? Bagaimana Indonesia menjalankan demokrasi? . Pada pertengahan
abad ke-5 SM, demos dan kratos adalah sebutan untuk sistem politik yang
berlaku di beberapa kota Yunani saat itu, salah satunya Athena. Sebagai bentuk
pemerintahan, demokrasi bertolak belakang dengan monarki. Dalam sistem
monarki, pemerintahan dipegang oleh raja, ratu, atau kaisar. Sistem demokrasi
juga berbeda dengan oligarki. Dalam pemerintahan oligarki, kekuasaan dipegang
oleh beberapa orang. Demokrasi juga berseberangan dengan sistem aristokrasi,
atau pemerintahan oleh kelas istimewa. Demokrasi juga beda dari despotisme,
atau pemerintahan absolut oleh satu orang. Bangsa Yunani kuno adalah bangsa
pertama yang mempraktikkan demokrasi dalam komunitas sebesar kota.
Beberapa badan demokrasi yang mereka bentuk yakni majelis. Majelis banyak
ditiru di negara-negara demokrasi, salah satunya di Indonesia. Gunawan
Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian, dalam bukunya Mencintai Bangsa dan
Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia (2008),
demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia. Presiden pertama Indonesia, Soekarno
mengatakan jika demokrasi Indonesia lahir dari kehendak memperjuangkan
kemerdekaan. Menurut Soekarno, demokrasi Indonesia meletakan embrionya
pada perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme. demokrasi adalah
suatu cara dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak kepada
rakayat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan. Demokrasi yang diinginkan
Soekarno tidak ingin meniru demokrasi modern yang lahir dari Revolusi Prancis.
Karena, demokrasi yang dihasilkan oleh Revolusi Prancis hanya menguntungkan
kaum borjuis dan menjadi tempat tumbuhnya kapitalisme. Suakrno
mengonsepsikan sendiri demokrasi yang menurutnya cocok untuk Indonesia
dan tertuang dalam pemikirannya, yaitu marhaenisme. Ada tiga pokok atau yang
disebut sebagai “Trisila” dalam marhaenisme yaitu:

1. Sosio-nasionalisme, yang berarti nasionalisme Indonesia yang diinginkan oleh


Soekarno adalah nasionalisme yang memiliki watak sosial dengan menempatkan
nilai-nilai kemanusiaan di dalam nasionalisme itu sendiri, jadi bukan
nasionalisme yang chauvinis.
2. Sosio-demokrasi, yang artinya bahwa demokrasi yang dikehendaki Soekarno
bukan semata-mata demokrasi politik saja. Tetapi juga demokrasi ekonomi, dan
demokrasi yang berangkat dari nilai-nilai kearifan lokal budaya Indonesia, yaitu
musyawarah mufakat.

3. Ketuhanan Yang Maha Esa, yang artinya bahwa Soekarno menginginkan setiap
rakyat Indonesia adalah manusia yang mengakui keberadaan Tuhan (theis), apa
pun agamanya. Muhammad Hatta, menilai jika demokratis masyarakat asli
Indonesia ini bersumber dari semangat kebersamaan atau kolektivisme.
Kolektivisme ini mewujud dalam sikap saling tolong menolong, gotong royong,
dan sebagainya. Kolektivisme dalam masyarakat asli Indonesia juga berarti
pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Ini
berbeda dengan kebiasaan yang berlaku dalam sistem demokrasi Barat yang
individualistis. Secara umum ada beberapa bentuk demokrasi. Berikut kedua
bentuk yang paling umum beserta contoh negaranya:

1. Sistem Presidensial

Sistem presidensial adalah penyelenggaraan pemilihan presiden secara


langsung melalui pemilihan umum (pemilu) seperti yang ada di Indonesia.
Dengan dipilihnya presiden secara langsung oleh rakyat, maka presiden terpilih
tersebut akan mendapatkan mandat secara langsung oleh seluruh rakyatnya.
Negara yang menerapkan sistem presidensial di antaranya, yakni Amerika
Serikat, Filipina, Argentina, Myanman, Brazil, Kolombia, dan Mexico.

2. Sistem Parlementer Sistem parlementer menggunakan dua konsep, yakni


kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer kepala negara
adalah seorang raja, ratu atau presiden, sedangkan kepala eksekutif adalah
seorang perdana menteri. Negara yang menerapkan ini negara yang sistemnya
kerajaan, seperti Inggris dan India. Haniah Hanafie dan Suryani, dalam bukunya
Politik Indonesia (2007), Indonesia pernah memakai sistem demokrasi
parlementer pada 14 November hingga 12 Maret 1946. Ini terjadi di bawah
kepemimpinan Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir. Sistem
demokrasi parlementer diberlakukan setelah jatuhnya kabinet presidensial
pertama pada 14 November 1945. Kejatuhan itu disebabkan oleh keluarnya
Maklumat Wakil Presiden No. X/1945 pada 16 Oktober 1945. Kemudian diikuti
oleh Maklumat Pemerintah pada 3 November 1945 yang berisi tentang seruan
untuk mendirikan partai-partai politik di Indonesia. Saat ini, negara yang
menerapkan demokrasi parlementer yakni, Singapura, Malaysia, Thailand, Turki,
India, dan Pakistan.
2.3 DEMOKRASI PANCASILA

Pancasila merupakan landasan ideologi negara Indonesia yang kemudian


menjadi dasar terciptanya demokrasi Pancasila. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan sila
Pancasila yang dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh. Secara umum,
pengertian demokrasi Pancasila ialah suatu paham demokrasi yang berlandaskan
pada nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila.Demokrasi
Pancasila merupakan paham yang dianut Indonesia pada masa lalu. Adapun konsep
pemahaman demokrasi tersebut jelas berasal dari falsafah hidup negara Indonesia,
yakni Pancasila. Hal itu dikarenakan Pancasila merupakan representasi yang
mewakili kepribadian Bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Paham tentang
demokrasi Pancasila tersebut sangat penting untuk dipelajari karena demokrasi
Pancasila juga penting untuk Bangsa Indonesia, yaitu untuk mengawal
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut adalah rinsip
Demokrasi Pancasila :

 Hak asasi manusia setiap warga negara dilindungi.


 Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada musyawarah.
 Pemilihan umum yang kompetitif dan adil.
 Apa yang menjadi cita-cita nasional dan tujuan negara Indonesia harus didukung
dan dilaksanakan.
 Hadirnya partai politik atau organisasi sosial politik adalah untuk menampung
berbagai aspirasi rakyat.
 Rakyat adalah yang menentukan kedaulatan negara ini dan kedaulatan negara
harus terlaksana sesuai dengan UUD1945 yang tertuang pada pasal 1 ayat 2.
 Pelaksanaan kedaulatan rakyat sifatnya bebas dan bertanggung jawab.
 Dalam menjalankan sistem pemerintahan Indonesia, maka negara harus
menjalankannya sesuai aturan hukum yang tertuang dalam UUD 1945, bukan
hanya dilaksanakan sesuai dengan kekuasaan yang berlaku.
 Kekuasaan paling tinggi semuanya ada di tangan rakyat dan tidak boleh ada yang
mengganggunya, sekalipun itu pemerintahan tertinggi negara ini.
 Negara menggunakan sistem konstitusi dalam menjalankan pemerintahannya
dan tidak boleh ada absolutisme. Absolutisme adalah prinsip atau pelaksanaan
kekuasaan penuh dan tidak terbatas dalam pemerintahan.

Ciri Ciri Demokrasi Pancasila


 Sistem pemerintah yang dilaksanakan sesuai UUD 1945 sebagai konstitusi
negara ini.
 Terdapat pemilihan umum secara konsisten dan berkesinambungan.
 Semua warga negara mempunyai hak asasi manusia yang dihormati secara
hukum.
 Adanya perlindungan untuk hak orang-orang yang masuk golongan minoritas.
 Semua pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, perlu didasarkan
dengan musyawarah yang mufakat.
 Solusi atau gagasan pemecahan masalah tidak berasal dari sumber suara
terbanyak, namun gagasan yang dirasa paling baik.
Asas-asas Demokrasi Pancasila
Asas merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan dalam mengambil suatu
keputusan penting. Untuk memenuhi tujuan penting ini Demokrasi Pancasila
menerapkan asas:
a. Asas Kerakyatan
Asas kerakyatan merupakan asas kesadaran untuk cinta kepada rakyat, serta
memiliki jiwa kerakyatan, baik nasib maupun cita-cita. Pada asas kerakyatan, intinya
adalah demokrasi pancasila ini memiliki dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat,
supaya tercipta cita-citanya yang satu.
b. Asas Musyawarah
Asas musyawarah ialah asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh
rakyat melalui forum permusyawaratan. Hal tersebut untuk menyatukan pendapat
serta mencapai kesepatakan bersama atas kasih sayang, pengorbanan serta
kebahagiaan bersama.
c. Asas Penjaminan Hak Asasi Manusia (HAM)
Demokrasi Pancasila sangat menjunjung tinggi HAM. Setiap warga negara dijamin
semua HAM-nya dan tidak dibeda-bedakan atas status sosialnya.
Tujuan Demokrasi Pancasila

 Agar pemerintah bisa tahu bagaimana proses pengambilan keputusan ketika


menyelesaikan permasalahan dengan konsep demokrasi.
 Semua tatanan pemerintahan di Indonesia berjalan sesuai falsafah negara ini.
 Menjamin pemerintah Indonesia bertanggung jawab sepenuhnya kepada
tugasnya kepada rakyat.
 Sistem konstituisonal di negara ini bisa dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
 Membuat semua warga negara Indonesia turut berpartisipasi dalam kehidupan
negara dan mau melaksanakan pemilu dengan menggunakan hak suaranya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang pelaksanaannya


mengutamakan asas musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama (seluruh
rakyat). Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ideologinya terdapat dalam
Pancasila, oleh karena itu setiap sila yang terdapat dalam Pancasila harus
diaplikasikan dalam kehidupan setiap rakyatnya sehari-hari untuk menunjang
kemajuan negara kita. Demokrasi Pancasila ialah suatu sistem demokrasi yang
berpedoman pada paham-paham yang terkandung dalam sila-sila dan nilai-nilai
Pancasila. Dimana dalam berjalannya demokrasi di Indonesia dalam bentuk
apapun harus memperhatikan norma-norma yang dimuat dalam Pancasila.
Dalam perjalanan bangsa Indonesia, Demokrasi Pancasila juga turut berkembang
seiring dengan pergantian masa dan kepemimpinan, mulai dari masa revolusi
kemerdekaan sampai kepada masa reformasi. Namun meskipun terjadinya
pergantian masa dan kepemimpinan demokrasi dengan peham pancasila tetap
dipertahankan, hanya saja terdapat sedikit perbedaan dalam menjalankannya
yang bergantung pada pemimpin negara serta bentuk negara pada waktu itu.
Demokrasi Pancsila ini juga ternyata memiliki peran yang sangat sakral dalam
kehidupan bangsa Indonesia baik secara nasional mapun dalam keseharian,
seperti pada bidang Politik, Sosial, dan Ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

 BMP MODUL MKDU4111


 https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/201742369/sistem-
demokrasi-di-indonesia?page=all
 https://www.bola.com/ragam/read/4367911/pengertian-demokrasi-pancasila-
ketahui-prinsip-dan-tujuannya

Anda mungkin juga menyukai