Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA DAN DEMOKRASI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Hardiansyah A., S.Th.I., M.Hum

Oleh :
1. Safar Ammara (210705085)
2. Teuku Ghifari (210705079)
3. Yudi Arami (210705090)
4. Muhammad Razak (210705091)
5. Shavviel Azka (210705104)
6. Rizki Aspiandi (210705097)
7. M Rawandi Selian (210705109)

TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah sentiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan, dengan judul:
"Pancasila dan Demokrasi".

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Banda Aceh, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4


A. Latar Belakang .................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6


A. Pengertian Demokrasi ......................................................................... 6
B. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila dan Demokrasi ................................ 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9


A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9

DAFTAR PUSAKA ...................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi di Indonesia telah semakin berkembang seiring dengan pergantian pemimpin


serta pergantian masa, mulai dari masa penjajahan, orde lama sampai kepada masa reformasi
sekarang. Demkorasi kini telah sangat akrab dengan kehidupa masyarakat Indonesia.
Penerapan demokrasipun telah merambat sampai hampir ke semua aspek, tak terkecuali hal-
hal besar seperti pemilihan kepala daerah maupun hal-hal kecil seperti pemilihan ketua kelas,
karena fungsinya yang begitu dekat dengan keseharian maka demokrasi kini semakin gencar
dipelajari.

Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Seperti diakui oleh Moh. Mahmud MD, ada
dua alasan demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara. Pertama, hampir semua
negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental; kedua,
demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah peranan
masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya. Karena itu
diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada warga masyarakat tentang
demokrasi

Perkembangan demokrasi turut meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat


boleh mengorganisasikan diri untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.
Masyarakat atau rakyat kembali merasakan kebebasan sipil dan politiknya. Rakyat menikmati
kebebasan berpendapat serta rakyat menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil bisa
dinikmati meskipun di sisi lain hak sekelompok masyarakat bisa dihilangkan oleh kelompok
masyarakat lain. Dalam kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan demokrasi
di Indonesia harus dijiwai dengan ideologi atau dasar negara RI yaitu Pancasila. Pancasila
sebagai dasar atau ideologi negara harus diterapkan dalam kehidupan berdemokrasi.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Demokrasi ?


2. Bagaimana hubungan nilai-nilai Pancasila dan Demokrasi ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan, untuk
menjelaskan tentang “Pancasila dan Demokrasi” agar dapat diketahui, dipahami, dan
diaplikasikan oleh pembaca, khususnya oleh mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Menurut Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk
atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.

Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam
taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta
pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok dari
demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat di dalam Undang Undang Dasar 1945.

Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan,


sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara.
Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktik, demos menyiratkan makna
diskriminatif. Demos bukan untuk rakyat keseluruhan, tetapi populus tertentu, yaitu mereka
yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal memiliki hak preogratif forarytif dalam
proses pengambilan/pembuatan keputusan menyangkut urusan publik atau menjadi wakil
terpilih, wakil terpilih juga tidak mampu mewakili aspirasi yang memilihnya. (Idris Israil,
2005:51)
B. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila dan Demokrasi

Pancasila yang mempunyai hierarki dalam sertiap sila-sila dalam pancasila yang
mempunyai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu "Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang mempunyai arti bahwa Negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya
Tuhan dan mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut oleh
bangsa Indonesia. Sila yang kedua sampai sila ke lima mempunyai sebuah akisoma dari sisi
humanisme bangsa indonesi itu sendiri.

Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan heterogen, yang mempunyai kebudayaan,


bangsa, suku yang berbeda-beda, maka pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk
mempersatukan masyarakat yang heterogen ini (bhineka tunggal ika). Pancasila tidak
mengandung stereotype suatu suku, suatu adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang
heterogen dapat terwujud bila yang homogen menjadikan kekuatan Indonesia dalam
menjadikan sebuah yang dinamakan "bangsa", tetapi dapat menghancurkan Indonesia itu
sendiri bila tidak ada rasa untu bersatu.

Ketika para pendiri bangsa ini merumuskan UUD 1945, sudah tentu ingin memberikan
system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu adalah bangsa yang
sangat plural, baik dari aspek etnis, agama dan sosial budaya. Bahwa kedaulatan ditangan
rakyat, mekanismenya berdasarkan permusyawaratan/perwakilan.

Demokrasi merupakan nilai dari pancasila, dimana nilai tersebut memiliki makna dan
hubungan yang erat. Adapun makna yang terkandung dalam pancasila sila ke-4 ("kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan") adalah
sebagai berikut:
1. Setiap warga Negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
Bersama.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5. Didalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
atau golongan.
Mengenai sila ke-4 daripada pancasila, dasar filsafat Negara Indonesia, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat
menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai
dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak
dapat dirubah atu ditiadakan. Berkat sifat persatuan dan kesatuan daripada pancasila, sila ke-4
mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan
yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia dan yang keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi Pancasila ialah suatu sistem demokrasi yang berpedoman pada paham-paham
yang terkandung dalam sila-sila dan nilai-nilai Pancasila. Dimana dalam berjalannya
demokrasi di Indonesia dalam bentuk apapun harus memperhatikan norma-norma yang
dimuat dalam Pancasila.

Dalam perjalanan bangsa Indonesia, Demokrasi Pancasila juga turut berkembang seiring
dengan pergantian masa dan kepemimpinan, mulai dari masa revolusi kemerdekaan sampai
kepada masa reformasi. Namun meskipun terjadinya pergantian masa dan kepemimpinan
demokrasi dengan peham pancasila tetap dipertahankan, hanya saja terdapat sedikit
perbedaan dalam menjalankannya yang bergantung pada pemimpin negara serta bentuk
negara pada waktu itu.

Demokrasi Pancsila ini juga ternyata memiliki peran yang sangat sakral dalam kehidupan
bangsa Indonesia baik secara nasional mapun dalam keseharian, seperti pada bidang Politik,
Sosial, dan Ekonomi.

B. Saran

Sebagai warga negara Indonesia yang sejatinya sejak lahir sampai sekarang ini selalu
berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, sebaikya kita lebih meningkatkan kesadaran kita
untuk menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam keseharian kita, sehingga pemahaman yang
kita punya tidak hanya sebatas prasyarat pengetahuan dan ilmu belaka.
DAFTAR PUSAKA

Budiardjo, Miriam. 2002 Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

hup://ebengnurul.blogspot.com/2016/12/

Anda mungkin juga menyukai