Kes
Di susun oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah karena telah
memberikan dukungan dalam menyesaikan makalah ini, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan
judul “PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
DI PT” dengan tulisan ini saya mengaharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi, semoga tulisan ini dapat
memberi informasi yang berguna bagi pembacan terutama teman-teman mahasiswa dan yang
membutuhkan, supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila, karena kita adalah
penerus bangsa Indonesia.
Makassar, November
2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3. Tujuan Makalah......................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................6
A. Pengertian Demokrasi.............................................................................6
B. Macam - Macam Demokrasi...................................................................7
C. Prinsip - Prinsip Demokrasi di Indonesia................................................7
D. Perjalanan Demokrasi di Indonesia.........................................................9
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia......................................................9
F. Ciri – Ciri Demokrasi..............................................................................11
G. Pendidikan Demokrasi............................................................................11
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang
melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari
banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku,
budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
Manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga dengan kematiannya, selalu
berada dalam suatu lingkungan sosial yang berbeda-beda satu sama lain (Widjaja,1986:89).
Manusia dapat dikatakan tidak terlepas dari lingkungan masyarakat tempat hidup bersama
serta berinteraksi dengan individu yang lain. Menurut Subadi (2008: 83), “Manusia hidup
dalam masyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan sama lain. Kebutuhan
itulah dapat menimbulkan suatu proses interaksi social ”.Kebutuhan dapat dibagi menjadi 2,
yaitu kebutuhan materi dan non materi.
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan
Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah
pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
Prinsip-prinsip demokrasi telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Jika kita
mengungkap kembali prinsip demokrasi sebagaimana dinyatakan Sukarna (1981), menunjuk
pada prinsip demokrasi sebagai suatu system politik.
(Inclusion): terlepas dari perbedaan latar belakang ras, etnis, kelas gender, agama,
bahasa, maupun identitas lain. Demokrasi mendorong pluralitas dan keberagamaan tersebut
tanpa kekerasan. Demokrasi tidak bisa eksis jika perolehan-perolehan hak-hak dasar dibatasi
secara diskriminatif. Demokrasi juga harus mengawal sector-sektor masyarakat yang
termarjinasi melalui pelaksanaan kebijakan arifmatif untuk bisa untuk bisa mencapai
kesamaan status dan pemberdayaan. Kebijakan arifmatif ini juga haruslah bebas dari
prasangka/ stereotip.
Demokrasi pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat yang dalam penyelenggarannya dijiwai oleh nilai-niai Pancasila. Nilai-nilai
pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaanm persatuam, kerakyatan dan nilai keadilan
sangat mendukung demokrasi. Nilai-nilai pancasila menentang sistes otoriter atau
kediktatoran.
Pelaksanaan demokrasi pancasila agak tegak dan berkembang dipusatkan pada 10 (sepuluh)
pilar demokrasi (Achmad Sanusi,2006: 193-205, yaitu :
a. Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
para pemeran politik dan pemimpiin Negara dan semua warga Negara dalam
menerapkan demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Ia dituntut agar
mempertanggungjawabkan segala tindakannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi yang menjunjung Hak Asasi Manusia
c. Demokrasi mengharuskan adanya penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
dalam bentuk jaminan dn perlindungan hak-hak asasi manusia demi terwujudnya
keadlian dalam masyarakat.
System pengadilan yang merdeka memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak
yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum seadil-adilnya. Pengadilan
yang merdeka dan otonom tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun, namun hakim wajib
mempertimbangkan keadilan yang berkembang di masyarakat.
Demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah berdasar pada sila keempat Pancasila
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan
perwakilan. Dengan demikian, demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah masalah
pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan. Wujud dari pengambilan keputrusan yang dipimpin oleh hikmat
kebuijaksanaan adalah dengan musyawarah mufakat.
F. Ciri-Ciri Demokrasi
Kata “demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang
menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat
setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu
masyarakat bersifat demokratis atau tidak, yaitu :
G. Pendidikan Demokrasi
Pada bagian awal telah di kemukakan bahwa demokrasi bukan sekedar bentuk
pemerintahan maupun system politik, demokrasi adalah sikap hidup yang harus tumbuh dan
berkembang dalam diri warga Negara, baik yang sedang memerintah (penyenggaran Negara)
maupum yang tidak sedang memerintah (warga Negara biasa). Sikap hidup demokrasi ini
pada gilirannya akan menghasilkan budaya demokrasi. Sikap hidup dan budaya demokrasi
diperlukan. Guna mendukung bentuk pemeriintahan maupun system politik demokrasi.
Negara demokrasi tanpa adanya sikap hidup dan budaya demokrasi hanya akan menghasilkan
kekacauan dan anarki. Demokrasi paling tidak mencakup dua hal, yaitu struktur dan kultur
(Zamroni,2011:5). Sekiranya diibaratkan rumah, rumah demokrasi membutuhkan dua hal
yaitu struktur demokrasi dan kultur demokrasi.
Dewasa ini dalam alam demokrasi harus ditumbuhkan kesadaran bahwa demokrasi
hanya akan tumbuh kuat jika di dukung oleh warga-warga yang demokratis, yakni warga yang
memiliki dan menjalankan sikap hidup demokratis. Ini artinya warga Negara yang bersikap
dan berbudaya hidup demokratis menjadi syarat bagi berjalannya Negara demokrasi.
Sebagaimana dikatakan Bahmuellerdalam Udin Winataputra (2001:72) bahwa perkembangan
demokratis suatu Negara tergantung pada sejumlah factor yang menentukan, yakni; tingkat
perkembangan ekonomi, perasaan akan identitas nasional, pengalaman sejarah dan budaya
kewarganegaraan. Budaya kewarganegaraan mencerminkan tradisi demokratis yang ada di
masyarakat jika di masyarakat tumbuh budaya demokratis, maka akan sangat mendukung
perkembangan demokratis Negara yang bersangkutan.
Oleh karena itu, tradisi atau budaya demokratis di masyarakat perlu untuk ditumbuh
kembangkan. Menumbuh kembangkan budaya demokratis tersebut dapat dilakukan melalui
pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai
demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh warga Negara. Pendidikan demokrasi
secara subtantif menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualiasi dan implementasi system, nilai,
konsep dan praktik demokrasi melalui pendidikan.
Pendidikan demokrasi dalam arti luas dapat dilakukan baik secara informal, formal dan
non formal. Secara informal, pendidikan demokrasi bisa di lakukan di lingkungan keluarga
yang menumbuhkembangkan nilai-nilai demokrasi. Secara formal, pendidikan demokrasi
dilakukan di sekolah baik dalam bentuk intra dan ekstrakurikuler. Sedangkan secara non
formalpendidikan demokrasi berlangsung pada kelompok masyarakat, lembaga swadaya,
partai politik, pers dan lain-lain.
Sekarang ini mata pelajaran dan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan (Civic
Education) Memuat misi sebagai pendidikan demokrasi. Mata pelajaran yang lain, yakni ilmu
pengetahuan social (social studies) Juga bertujuan untuk membentuk warga Negara yang
demokratisdan bertanggung jawab (Permendiknas No. 22 tahun 2006).
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata “demokrasi”
seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara banyaknya pengertian
yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang menunjukkan unuversalitas
konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep
tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus
diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak.
Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha Sakti, 2018.