Anda di halaman 1dari 15

Dosen: Dr. Darwis, S.pd., M.

Kes

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DAN


PENDIDIKAN DEMOKRASI DI PT

Di susun oleh:

Angelia Pretty Mokar


NH0119008

STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR


S1 ILMU KEPERAWATAN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah karena telah
memberikan dukungan dalam menyesaikan makalah ini, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan
judul “PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
DI PT” dengan tulisan ini saya mengaharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi, semoga tulisan ini dapat
memberi informasi yang berguna bagi pembacan terutama teman-teman mahasiswa dan yang
membutuhkan, supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila, karena kita adalah
penerus bangsa Indonesia.

Makassar, November
2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3. Tujuan Makalah......................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................6
A. Pengertian Demokrasi.............................................................................6
B. Macam - Macam Demokrasi...................................................................7
C. Prinsip - Prinsip Demokrasi di Indonesia................................................7
D. Perjalanan Demokrasi di Indonesia.........................................................9
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia......................................................9
F. Ciri – Ciri Demokrasi..............................................................................11
G. Pendidikan Demokrasi............................................................................11
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Demokrasi Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.


Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan
diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati
ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan
aspirasinya masing-masing.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang
melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari
banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku,
budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

Manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga dengan kematiannya, selalu
berada dalam suatu lingkungan sosial yang berbeda-beda satu sama lain (Widjaja,1986:89).
Manusia dapat dikatakan tidak terlepas dari lingkungan masyarakat tempat hidup bersama
serta berinteraksi dengan individu yang lain. Menurut Subadi (2008: 83), “Manusia hidup
dalam masyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan sama lain. Kebutuhan
itulah dapat menimbulkan suatu proses interaksi social ”.Kebutuhan dapat dibagi menjadi 2,
yaitu kebutuhan materi dan non materi.

Perilaku kehidupan masyarakat terutama di lingkup perguruan tinggi, pembentukan


nilai-nilai demokrasi harus selalu dibangkitkan. nilai-nilai demokrasi harus selalu
dibangkitkan karena memiliki tujuan untuk menciptakan suasana demokratis antar
mahasiswa, yang akhirnya menimbulkan suasana harmonis. Kalangan mahasiswa juga harus
selalu mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi, agar perannya sebagai agen perubahan di
masyarakat bisa semakin optimal. Demokrasi adalah salah satu bentuk mekanisme system
pemerintahan sebagai upaya mewujudkan kedaulatan yang dijalankan oleh rakyat. Semua
rakyat atau dalam hal ini warga, memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup masyarakat. Demokrasi mengizinkan setiap orang untuk
berpartisipasi baik secara langsung ataupun melalui perwakilan, dalam perumusan
pengembangan serta pembuatan hukum.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?


1.2.2. Apa saja macam-macam demokrasi?
1.2.3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia?
1.2.4. Apa saja ciri-ciri demokrasi?

1.2.5. Apa yang di maksud dengan pendidikan demokrasi?

1.3. Tujuan Makalah


1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan demokrasi.
1.3.2. Untuk mengetahui macam-macam demokrasi
1.3.3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia
1.3.4. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi
1.3.5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan demokrasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan
Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah
pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :

1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan


oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip


demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan
apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama
saja seperti budak.

4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,


karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan
dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.

5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk pemerintahan


dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh
rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.
B. Macam-Macam Demokrasi

1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat


a. Demokrasi langsung merupakan system demokrasi yang mengikuti sertakan
seluruh rakyat dalam pengambilankeputusan Negara.

b. Demokrasi tidak langsung merupakan system demokrasi yang digunakan


untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.

2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengakapan Negara


a. Demokrasi perwakilan dengan system referendum merupakan system
demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat di
parlemen namun tetap di control oleh referendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan system parlementer merupakan system yang
didalamnya terdapat huubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan
legislatif.
c. Demokrasi perwakilan dengan system pemisahan kekuasaan merupakan
system demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif
terpisah,sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti system
parlemen.

d. Demokrasi perwakilan dengan system referendum dan inisatif rakyat


merupakan system demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak
langsung dan demokrasi secara langssung.

3. Berdasarkan prinsip ideology 1 maulana Arafat lubis, pembelajaran PPKn di


SD/MI Medan: akasha sakti 2018, hlm.50-52 3
a. Demokrasi liberal beerdassarkan atas hak individu suatu Negara yang
menekankan suatu kebebasan setiap indiividu dan sering mengabaikan
kepentingan umum.
b. Demokrasi rakyat berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu Negara yang
didasari dari paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan
kepentingan Negara dan umum.
c. Denokrasi pancasila yang bersumber dari tata nilai social dan budaya bangsa
Indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufaktayang mengutamakan
kepentingan umum.
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi Di Indonesia

Prinsip-prinsip demokrasi telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Jika kita
mengungkap kembali prinsip demokrasi sebagaimana dinyatakan Sukarna (1981), menunjuk
pada prinsip demokrasi sebagai suatu system politik.

Partisipasi (participation): demokrasi pada esensinya melibatkan aspirasi masyarakat


dalam menjalankan perannya secara aktif dan menentukan dalam proses politik. Partisipasi
adalah elemen penting dalam pemberdayaan. Partisipasi tidak hanya berupa “ mencoblos”
dalam pemilihan umum /pemilihan kepala daerah uang dilaksanakan secara rutin. Partisipasi
menjamin keterlibatan dalam proses kebijakan, baik dengan melibatkan LSM, partai, politik,
maupun jalur-jalur lain, tetapi semua ini harus didasarkan pada asumsi bahwa hak-hak untuk
berpastisipasi itu memang sudah eksis dan masyarakat/ warga Negara memiliki kapasitas
dan sumber-sumber daya yang layak untuk berpartisipasi, dan pemerintah telah
menyediakan jalur-jalur dan institusi politik (dimana melalui semua itu masyarakat bisa
berpartisipasi).

Inklusivitas/Pelibatan: Setiap individu dipandang setara secara politik, dengan kata


lain setiap individu diperlakukan sebagai warga Negara.

(Inclusion): terlepas dari perbedaan latar belakang ras, etnis, kelas gender, agama,
bahasa, maupun identitas lain. Demokrasi mendorong pluralitas dan keberagamaan tersebut
tanpa kekerasan. Demokrasi tidak bisa eksis jika perolehan-perolehan hak-hak dasar dibatasi
secara diskriminatif. Demokrasi juga harus mengawal sector-sektor masyarakat yang
termarjinasi melalui pelaksanaan kebijakan arifmatif untuk bisa untuk bisa mencapai
kesamaan status dan pemberdayaan. Kebijakan arifmatif ini juga haruslah bebas dari
prasangka/ stereotip.

Perwakilan/ Representasi (Representation): dengan mempertimbangkan bahwa


partisipasi langsung dalam setiap proses pemerintahan tidak bisa dilakukan secara absolut
mengingat keterbatasan waktu dan ruang, jalur yang paling rasional adalah dengan
menyediakan perangkat untuk representasi /perwakilan. Mereka yang telah mendapatkan
mandate untuk menjalankan aspirasi popular harus mampu mewakili konstituensi mereka.
Institusi-institusi harus pula mencerminkan komposisi social dari para pemilih baik
kelompok mayoritas maupun minoritas, terlebih lagi, mereka harus mewakili arus utama
dari opini publik.

Transparansi (Transparency): Karena demokrasi berarti bahwa institusi-institusi


publik mendapatkan otoritas mereka dari masyarakat, amaka harus ada perangkat yang
memungkinkan masyarakat untuk mengawasi dan mengawal institusi-institusi publik
tersebut. Masyarakat atau kelompok yang ditunjuk oleh masyarakat harus diberikan
kesempatan untuk mempertanyakan kinerja dan kerja institusi-institusi publik tersebut.
Terlebih lagi, segala informasi mengenai proses kerja dan kinerja mereka harus bisa
dijangkau oleh publik dan media massa.

D. Perjalanan Demokrasi Di Indonesia

Demokrasi yang berjalan di Indonesia telah menghasilkan sejumlah kemajuan berarti


dari sgi procedural. Pemilu legislative, pemilu presiden, hingga pilkada dapat berlangsung
dengan bebas, transparan, demokratis, dan paling penting dalamn suasana damai. Check and
balance di antara lembaga-lembaga eksekutif dengan legislattif juga berlangsung sangat
dinamis. Kebebasan berpendapat dan berserikat jauh lebih baik disbanding masa Orde Baru.
Hal ini paling mendasar adalah dibenahinya beberapa kelemahan dalam batang tubuh UUD
1945 yang kemudian membuat wajah konstitusi kita tampil berbeda di banding batang tubuh
UUD 1945 yang asli ( As’ad Said Ali,2009:99).

Perubahan-perubahan penting dan mendasar tersebut membangkitkan dan


mendatangkan sejumlah harapan, seperti di uraikan As’ad Said Ali dalam bukunya Negara
Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa (2009). Masyarakat mengaharapkan adanya
peningkatan kualitas demokrasi seiring dengan kemajuan prosedur demokrasi. Masyarakat
juga mengaharapkan pemerinatahan yang dihasilkan melalui prosedur demokrasi mampu
menangkap dan mengartikulasikan kepentingan publik jauh lebih baik dibandingkan masa
sebelumnya serta menjauhkan diri dari kepentingan-kepentingan sempit kelompok atau
golongan tertentu. Namun demikian, dalam realitas harapan-harapan tersebut belum terwujud
secara optimal. Muncul keluhan bahwa system demokrasi dan social lebih baik. Partisipasi
rakyat dalam setiap proses pengambilan keputusan nyaris seperti masa Orde Baru, sementara
sirkulasi elite nasional tidak banyak mengalami perubahan perilaku mendasar.

E. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat yang dalam penyelenggarannya dijiwai oleh nilai-niai Pancasila. Nilai-nilai
pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaanm persatuam, kerakyatan dan nilai keadilan
sangat mendukung demokrasi. Nilai-nilai pancasila menentang sistes otoriter atau
kediktatoran.
Pelaksanaan demokrasi pancasila agak tegak dan berkembang dipusatkan pada 10 (sepuluh)
pilar demokrasi (Achmad Sanusi,2006: 193-205, yaitu :
a. Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
para pemeran politik dan pemimpiin Negara dan semua warga Negara dalam
menerapkan demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Ia dituntut agar
mempertanggungjawabkan segala tindakannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi yang menjunjung Hak Asasi Manusia
c. Demokrasi mengharuskan adanya penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
dalam bentuk jaminan dn perlindungan hak-hak asasi manusia demi terwujudnya
keadlian dalam masyarakat.

d. Demokrasi yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat Rakyat


adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam Negara demokrasi. Pelaksanaan kedaulatan
melalui system perwakilan. Untuk mengisi lembaga perwakilan perlu dilaksanakan
pemilu secara periodic.
e. Demokrasi yang didukung kecerdasan
Warga Negara yang cerdas dan terdidik secara politik merupakan syarat mutlak untuk
mewujudkan demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan atau pendidikan
politik amat penting dalam Negara demokrasi untuk membekali warga Negara
kesadaran hak dan kewajibannya.
f. Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan
Suatu Negara yang demokratis harus ada pembagian kekuasaan. Hal ini untuk
menghindari terjadinya pemusatan kekuasaan kepada satu orang. Dan memberikan
kesempatan kepada lembaga lain untuk melakukan pengawasan dan meminta
pertanggungjawaban jalannya pemerintahan.
g. Demokrasi yang menerapkan konsep Negara hukum,
Hukum melandasi pelaksanaan demokrasi. Untuk mengembangkan kebebasan yang
demokratis tidak bisa dengan meninggalkan hukum. Tanpa hukum kebebasan akan
mengarah perbuatan yang anarkis. Pada akhirnya perbuatan itu meninggalkan niali-nilai
demokrasi. Untuk mewujudkan demokrasi yang berdasarkan hukum tidak dapat lepas
dari perlindungan konstitusinal, badan peradilan yang bebas, kebebasan berpendapat,
berserikat, dan kesadaran kewarganegaraan.
h. Demokrasi yang menjamin otonomi daerah
Pelaksanaan demokrasi harus tetap menjamin tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan dilaksanakan otonomi daerah yang semakin nyata dan bertanggungb jawab
mengindakasikan paham demokrasi kekuasaaan Negara tidak bdipusatkan pemerintah
pusat saja namun sebagian diserahkan kepada daerah menjadi urusan rumah tangga
derah itu sendiri.
i. Demokrasi yang berkeadilan social
Pelaksanaan demokrasi diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Demokrasi bukan hanya politik saja melainkanjuga demokrasi social dan
ekonomi. Demokrasi social artinya demokrasi yang ditemukan dalam hubungan antar
warga masyarakat dan atau warga Negara. Juga harus dilandasi oleh pengormatan
terhadap kemerdekaan, persamaan dan solidaritas antar manusia.
j. Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
Demokrasi juga mencakup dalam bidang ekonomi, demokrasi ekonomi adalah sistem
pengelolahan perekonomian Negara berdasarkan prinsip ekonomi. Perekonomian harus
dijaga dari persaingan bebas tanpa batas melalui pengaturan perundang-undangan
Negara juga mengambil peran yang cukup dalam usaha mewujudkan kesejahteraan
rakyat.

k. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka

System pengadilan yang merdeka memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak
yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum seadil-adilnya. Pengadilan
yang merdeka dan otonom tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun, namun hakim wajib
mempertimbangkan keadilan yang berkembang di masyarakat.

Demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah berdasar pada sila keempat Pancasila
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan
perwakilan. Dengan demikian, demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah masalah
pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan. Wujud dari pengambilan keputrusan yang dipimpin oleh hikmat
kebuijaksanaan adalah dengan musyawarah mufakat.

F. Ciri-Ciri Demokrasi

Kata “demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang
menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat
setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu
masyarakat bersifat demokratis atau tidak, yaitu :

1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.


2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.
4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.
5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman
6. Adanya jaminan penegakan keadilan.
7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.

8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

G. Pendidikan Demokrasi

Pada bagian awal telah di kemukakan bahwa demokrasi bukan sekedar bentuk
pemerintahan maupun system politik, demokrasi adalah sikap hidup yang harus tumbuh dan
berkembang dalam diri warga Negara, baik yang sedang memerintah (penyenggaran Negara)
maupum yang tidak sedang memerintah (warga Negara biasa). Sikap hidup demokrasi ini
pada gilirannya akan menghasilkan budaya demokrasi. Sikap hidup dan budaya demokrasi
diperlukan. Guna mendukung bentuk pemeriintahan maupun system politik demokrasi.
Negara demokrasi tanpa adanya sikap hidup dan budaya demokrasi hanya akan menghasilkan
kekacauan dan anarki. Demokrasi paling tidak mencakup dua hal, yaitu struktur dan kultur
(Zamroni,2011:5). Sekiranya diibaratkan rumah, rumah demokrasi membutuhkan dua hal
yaitu struktur demokrasi dan kultur demokrasi.

Dewasa ini dalam alam demokrasi harus ditumbuhkan kesadaran bahwa demokrasi
hanya akan tumbuh kuat jika di dukung oleh warga-warga yang demokratis, yakni warga yang
memiliki dan menjalankan sikap hidup demokratis. Ini artinya warga Negara yang bersikap
dan berbudaya hidup demokratis menjadi syarat bagi berjalannya Negara demokrasi.
Sebagaimana dikatakan Bahmuellerdalam Udin Winataputra (2001:72) bahwa perkembangan
demokratis suatu Negara tergantung pada sejumlah factor yang menentukan, yakni; tingkat
perkembangan ekonomi, perasaan akan identitas nasional, pengalaman sejarah dan budaya
kewarganegaraan. Budaya kewarganegaraan mencerminkan tradisi demokratis yang ada di
masyarakat jika di masyarakat tumbuh budaya demokratis, maka akan sangat mendukung
perkembangan demokratis Negara yang bersangkutan.

Oleh karena itu, tradisi atau budaya demokratis di masyarakat perlu untuk ditumbuh
kembangkan. Menumbuh kembangkan budaya demokratis tersebut dapat dilakukan melalui
pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai
demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh warga Negara. Pendidikan demokrasi
secara subtantif menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualiasi dan implementasi system, nilai,
konsep dan praktik demokrasi melalui pendidikan.

Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan


bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran dan nilai-nilai demokrasi. Pendidikan demokrasi pada dasarnya membangun kultur
demokrasi, yang nanti bersama dengan struktur demokrasi akan menjadi fondasi bagi Negara
demokrasi. Menurut Zamroni, (2001:17) pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi itu
meliputi tiga hal. Pertama, kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling
menjamin hak-hak pertama, kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri, demorasi adalah pilihan terbaik di antara
yang buruk tentang pola hidup bernegara. Kedua, demokrasi adalah sebuah learning process
ysng lama dn tidak sekedar meniru dari masyarakat lain, ketiga, kelangsungan demokrasi
tergantung pada keberhasilan mentrans-formasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat.
Lebih oanjut dikatakan, bahwa pendidikan harus mampu melahirkan manusia-manusia yang
demokratis. Tanpa manusia yang memegang teguh nilai-nilai demokrasi, masyarakat yang
demokratis hanya akan merupakan impian belaka (Zamroni, 2011:39).

Pendidikan demokrasi dalam arti luas dapat dilakukan baik secara informal, formal dan
non formal. Secara informal, pendidikan demokrasi bisa di lakukan di lingkungan keluarga
yang menumbuhkembangkan nilai-nilai demokrasi. Secara formal, pendidikan demokrasi
dilakukan di sekolah baik dalam bentuk intra dan ekstrakurikuler. Sedangkan secara non
formalpendidikan demokrasi berlangsung pada kelompok masyarakat, lembaga swadaya,
partai politik, pers dan lain-lain.

Penting untuk memberi perhatian mengenai pendidikan demokrasi formal yakni di


sekolah atau lembaga pendidikan lain termasuk pendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan
karena sekolah sebagai lembaga pendidikan yang telah terprogram, terencana, teratur dan
berkesinambungan dalam rangka mendidik warga termasuk melakukan pendidikan
demokrasi.

Sekarang ini mata pelajaran dan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan (Civic
Education) Memuat misi sebagai pendidikan demokrasi. Mata pelajaran yang lain, yakni ilmu
pengetahuan social (social studies) Juga bertujuan untuk membentuk warga Negara yang
demokratisdan bertanggung jawab (Permendiknas No. 22 tahun 2006).

Asal-usul demokrasi akan membelajarkan anak mengenai perkembangan konsep


demokrasi dari mulai konsep awal sampai sekarang menjadi konsep global sekarang
ini.materi tentang demokrasi Indonesia membelajarkan anak akan kelebihan, kekurangan serta
bentuk-bentuk ideal demokrasi yang tepat untuk Indonesia. Materi masa depan demokrasi
akan mebangkitkan kesadaran anak mengenai pentingnya demokrasi serta memahami
tantangan demokrasi yang akan muncul di masa depan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata “demokrasi”
seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara banyaknya pengertian
yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang menunjukkan unuversalitas
konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep
tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus
diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak.

Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung merupakan


sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan
negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.Demokrasi berdasarkan
hubungan antar kelengkapan negara.Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum
merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.

Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi yang


didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan legislative.
DAFTAR PUSTAKA

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan, Sidoarjo:Uwais Inspirasi


Indonesia, 2019.

Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha Sakti, 2018.

Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia, jakarta Timur: PT Balai


Pustaka, 2012.

(Buku modul kuliah kewarganegaraan )

Anda mungkin juga menyukai