Anda di halaman 1dari 15

DEMOKRASI INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH:
Dr. Sepriandison Saragih SH, M.Si, CLA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10

EDO LAZWARDY ARITONANG (2101010098)


Putri rahmadani 2101010196

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURU DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

MEI 2023
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat,

karunia serta taufik dan hidayah-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini ya berjudul

“Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi” dengan baik meskipun banyak kekurangan di

dalamnya. Kami berterimakasih kepada Dr. Sepriandison Saragih SH, M.Si, CLA. selaku

dosen mata kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri

maupun orang yang membacanya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam

rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa

didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya kami

mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Kami berharap

adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Pematangsiantar, 7 Juni 2023

Edo Lazwardy Aritonang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Demokrasi.......................................................................3

2.2. Prinsip Demokrasi............................................................................4

2.3. Komponen Penegak Demokrasi Indonesia.......................................6

2.4. Perkembangan Demokrasi Indonesia................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…...........................................................................................8

3.2 Saran........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini
adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan
tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-
masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, perkembangan, dan
pembuatan hukum.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui
Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat
pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan
yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam
rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai
demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan
umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi ?

2. Bagaimanakah prinsip demokrasi Indonesia?

3. Apa saja komponen-komponen penegak demokrasi Indonesia ?

4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Demokrasi.

2. Untuk mengetahui prinsip Demokrasi Indonesia.

3. Untuk mengetahui komponen penegak Demokrasi Indonesia.

4. Untuk mengetahui perkembangan Demokrasi di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki


hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip
tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Landasan demokrasi mencakup
kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas dan
kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara, kebebasan
dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk hidup, kebebasan, dan kaum
minoritas.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno dēmokratía (kekuasaan rakyat), yang terbentuk
dari dêmos (rakyat) dan kratos (kekuatan) atau (kekuasaan) pada Abad ke-5 SM untuk
menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena Klasik; kata ini
merupakan antonim dari aristocratie “kekuasaan elit”. Secara teoretis, kedua definisi tersebut
saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.

Menurut para Ahli Demokrasi merupakan :

1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln
menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. C.F. Strong
Demokrasi adlh sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa
turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin
pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.
3. Haris Soche

3
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan
pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang
bertanggung jawab memerintah.

Dapat disimpulkan bahwa Demokrasi merupakan sebuah kebebasan setiap warga negara.
Kebebasan tersebut digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles,
demokrasi adalah suatu kebebasan, prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya
melalui kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam
negaranya sendiri.

2.2 PRINSIP PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA

Prinsip demokrasi adalah mekanisme dalam sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan pemerintah. Indonesia
sendiri merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Prinsip demokrasi dan prasyarat
dari pendirian negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pada dasarnya prinsip demokrasi itu sebagai berikut:

1. Kedaulatan ditangan rakyat


Kedaulatan ditangan rakyat makutnya kekuasaan berada tertinggi ditangan rakyat. Ini
berarti kehendak rakyat merupakan kehendak tertinggi. Apabila setiap warga negara
mampu memahami arti dan makna dari prinsip demokrasi.
2. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
Pengakuan bahwa semua manusia memilii harkat dan martabat yang sama, dengan
tidak membeda-bedakan baik atau jenis kelamin, agama, suku dan sebagainya.
Pengakuan akan hak asasi manusia di indonesia telah tercantum dalam Undang-
Undang Dasar 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibandingkan dengan
Deklarasi Universal PBB yang lahir pada tanggal 24 Desember 1945. Peraturan
tentang hak asasi manusia.
Undang-Undang Dasar 1945 dimuat dalam: Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alenia pertama dan alenia empat, Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945,
ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia indonesia telah tertuang dalam ketetapan
MPR No. XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang NO.39 Tahun 1999
tentang hak asasi manusia.

4
3. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusioanal dan hukum dasar dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini ebih
menyatakan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tanggung jawab dikendalikan
atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
4. Peradilan yang Bebas dan tidak memihak
Setiap warga negara indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama di depan
hukum, pengadilan, dan pemerintah tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku,
agama, kekayaan, pangkat, dan jabatan. Dalam persidangan di pengadilan, hakim
tidak membeda-bedakan perlakuan dan tidak memihak sikaya, pejabat, dan orang
yang berpangkat. Jika mereka bersalah, hakim harus mengadilinya dan memberikan
hukuman sesuai dengan keslahannya.
5. Pengambilan keputusan atas musyawarah
Bahwa dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan
bersama(musyawarah) untuk mencapai mufakat.
6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
Bahwa dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politik ini berfugsi untuk
mengalirkan aspirasi rakyat.
7. Pemilu yang demokratis
Pemilihan umum merupakan sarana untuk membunuh rakyat dalam negara kesatuan
republik indonesia yang mendasarkan pncasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945.
8. Peradilan yang Bebas dan tidak memihak
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama di depan
hukum, pengadilan, dan pemerintah tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku,
agama, kekayaan, pangkat, dan jabatan. Dalam persidangan di pengadilan, hakim
tidak membeda-bedakan perlakuan dan tidak memihak si kaya, pejabat, dan orang
yang berpangkat. Jika mereka bersalah, hakim harus mengadilinya dan memberikan
hukuman sesuai dengan kesalahannya. Contoh kasusnya adalah penanganan kasus
Ahok yang mandiri dan tidak memihak. Keadaan yang cukup panas pada saat itu,
adanya tekanan politik, dan tersangka yang pada saat itu memiliki jabatan,
menimbulkan rawan terjadinya peradilan yang tidak adil atau memihak.
9. Pengambilan keputusan atas musyawarah

5
Bahwa dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan
bersama(musyawarah) untuk mencapai mufakat.
10. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
Bahwa dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politik ini berfungsi untuk
mengalirkan aspirasi rakyat.
11. Pemilu yang demokratis
Pemilihan umum merupakan sarana kekalahan rakyat dalam negara kesatuan republik
indonesia yang mendasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945.
2.3 KOMPONEN – KOMPONEN PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA

Tegaknya demokrasi sangat terkait dengan komponen-komponen yang mengewatahkan


tegaknya demokrasi antara lain:
1. Negara Hukum
Konsepsi Negara hukum mengandung pengertian bahwa Negara memberikan
perlindungan hukum bagi warga Negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas
dan tidak memihak serta penjaminan hak asasi manusia. Istilah hukum di Indonesia
dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945 bahwa “Negara Indonesia ialah Negara
yang berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka”.
2. Masyarakat Madani
Masyarakat madani dengan cirinya sebagai masyarakat terbuka, masyarakat yang
bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masrakat yang berpartisipasi
aktif sertamasyarakat egaliter merupakan bagian yang integral dalam menegakkan
demokrasi. Selain itu masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam
membangun demokrasi sebagaimana yang dikatakan oleh Soetandyo wignyosoebroto,
Adi Suryadi Culla, Muhammad AS. Hikam, Ryaas Rasyid, Samsuddin Haris sebagai
prasyarat demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah
terciptanya partisipasi masyarakat secara aktif dalam proses-proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh Negara atau pemerintahan.
3. Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan kelompok
penrkanan. Partai politik adalah struktur kelembagaan politik yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama yaitu

6
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan
kebijakan-kebijakannya.
Begitu pula aktivitas yang dilakukan oleh kelompok gerakan dan kelompok
penekanan merupakan perwujutan adanya kebebasan berorganisasi, kebebasan
menyampaokan pendapat dan melakukan oposisi terhadap Negara dan pemeruntahan.
4. Pers Yang Bebas dan Bertanggung Jawab
Sebagai institusi penegak demokrasi, pres mempunyai peran yang sangat strategis.
Salah satu peranan strategis pres adalah sebagai penyedia informasi bagi masyarakat
yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan dan pemerintahan maupun masalah
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
2.4 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Mengutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Demokrasi di Indonesia (2012) yang ditulis
oleh Nadhirun, sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Pada fase ini,
Indonesia masih mengalami penjajahan oleh Belanda dan pemikiran demokrasi modern dari
barat sudah mulai masuk ke Indonesia. Tepatnya, anak-anak muda dan mahasiswa yang
mengenyam pendidikan di Eropa banyak membaca ide-ide demokrasi melalui buku serta
ruang-ruang diskusi terbuka. Kemudian, mereka banyak mendapatkan inspirasi mengenai
konsep negara demokrasi yang terbuka dan sangat kontradiktif dengan Indonesia.

Generasi pertama yang merasakan bagaimana indahnya demokrasi di negara-negara


Eropa adalah Mohammad Hatta yang kelak menjadi Wakil Presiden Indonesia. Hatta belajar
di Belanda dan menyerap berbagai ide-ide demokrasi. Di generasi Hatta ini, ide-ide
demokrasi meresap di benak anak muda Indonesia dan memulai gerakan-gerakan
kemerdekaan. Mengalami banyak ganjaran karena transisi dari penjajahan Belanda ke
penjajahan Jepang, akhirnya kemerdekaan resmi diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Perkembangan Demokrasi di Indonesia dari Masa ke Masa

Ada empat perkembangan demokrasi dari masa ke masa. Berikut penjelasannya:

1. Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)


Demokrasi parlementer ini dimulai ketika Indonesia resmi menjadi negara yang
merdeka hingga berakhir di tahun 1959. Demokrasi parlementer adalah sistem
demokrasi yang menempatkan parlemen sebagai bagian fundamental di pemerintahan.
Akan tetapi, konsep demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk Indonesia.
Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi model barat ini telah
7
memberi peluang sangat besar kepada partai-partai politik mendominasi kehidupan
sosial politik. Pada masa ini pula digelar Pemilu pertama pada 1955. Pemilu 1955
mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini
diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perorangan. Beberapa hal yang menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran
berkompetisi secara sehat. Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah
perdana menteri dan menteri yang sedang memerintah, mereka tidak menggunakan
fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat bawahan untuk menggiring pemilih
yang menguntungkan partainya.
2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan atau
keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu pemimpin
pemerintahan. Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika Presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang paling khas dari
konsep demokrasi terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan presiden
selaku pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi yakni Presiden Sukarno. Di lain
sisi, demokrasi terpimpin juga terlihat dari pengaruh komunis dan peranan tentara
(ABRI) di politik Indonesia. Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi
penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, seperti:
 Pembentukan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom)
 Tap MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai
presiden seumur hidup
 Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden
 Pengangkatan ketua DPR Gotong Royong/MPRS menjadi menteri negara oleh
presiden
 GBHN yang bersumber pada pidato presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang
berjudul ‘Penemuan Kembali Revolusi Kita’ ditetapkan oleh DPA bukan
MPRS
3. Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 – 1998)
Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin dari
Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah Demokrasi
Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai landasan demokrasi. Akan tetapi, rezim
yang berkuasa selama 32 tahun juga dihantui dengan beberapa penyimpangan, seperti:

8
 Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil
 Penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
 Kekuasaan kehakiman (Yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim
adalah anggota PNS Departemen kehakiman
 Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
 Sistem kepartaian yang otonom dan berat sebelah
 Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN)
4. Demokrasi Reformasi (1998 – sekarang)
Berakhirnya rezim orde baru yang berkuasa selama 32 tahun melahirkan demokrasi
baru yang dikenal dengan istilah era reformasi. Era reformasi adalah fase demokrasi
yang kembali ke prinsip dasar demokrasi, seperti:
 Adanya Pemilu secara langsung
 Kebebasan Pers
 Desentralisasi
 Hak-hak dasar warga negara lebih terjamin
 Rekrutmen politik yang inklusif

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, perkembangan, dan
pembuatan hukum.

Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.


Landasan demokrasi mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan
berbicara, inklusivitas dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang
terperintah, hak suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak
untuk hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.

10
3.2 SARAN

Dewasa ini kekurangan dan sejarah yang kelam bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia
dimasa lalu hendaknya menjadi pembelajaran dan tidak diulang kembali. Kemudian
hendaknya masyarakat tidak terlalu eksklusif atau ekstrim dalam memandang perbedaan
keyakinan, agama, adat istiadat, perbedaan politik, dan sebagainya. Sebab perbedaan itu
adalah bagian dari demokrasi. Dan bagi Para Petinggi yaitu Pemerintah, agar kiranya
memperhatikan kehidupan rakyatnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska
Riau).
Azra. Azyumardi. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. (Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah).
Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Jakarta: PT Rineka
Cipta).
Miriam, Budiardjo. 1996. Demokrasi di Indonesia. (Jakarta: Gramedia).
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan.
(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga).

12

Anda mungkin juga menyukai