Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI INDONESIA

Oleh :
1. Syahid Faiz Asshidqy /141210244
2. Diva Shalsabila Zahwah H /141210248

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA
Tahun Ajaran 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul
“DEMOKRASI INDONESIA ”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
akan menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Istiana Rahatwati, DRA, M. Si. selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
3. Para anggota kelompok 5 selaku penulis makalah
4. Serta semua pihak yang terlibat dalam kelancaran membuat makalah ini.
Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami
makna dari Demokrasi Indonesia. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi

pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang


berdemokrasi pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Yogyakarta, 24 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................

1. Latar belakang.....................................................................................................................

2. Rumusan masalah................................................................................................................

3. Tujuan makalah...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................

1. Pengertian demokrasi..........................................................................................................

2. Prinsip demokrasi................................................................................................................

3. Jenis-jenis demokrasi..........................................................................................................

4. Demokrasi di Indonesia.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................

BAB I

3
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Indonesia sudah banyak menganut sistem pemerintahan pada
awalnya. Namun, dari semua sistem pemerintahan yang digunakan, yang
bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem
pemerintahan demokrasi. Meskipun pada system demokrasi masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan. Sebagian besar masyarakat merasa
merdeka terkait dengan diberlakukannya system pemerintahan demokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya hingga tiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya
masing-masing tanpa rasa takut dan tertekan.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau sistem pemerintahan
yang segenap rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan wakil-
wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga bisa diartikan dengan
gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama rata bagi semua warga negara tanpa
terkecuali. Inti dari demokrasi ialah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat.

2. Rumusan Masalah
A. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
B. Apa saja jenis-jenis demokrasi?
C. Bagaimanakah prinsip demokrasi di Indonesia?
D. Apa contoh demokrasi di Indonesia?

3. Tujuan Makalah
A. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan demokrasi.
B. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi.
C. Untuk memahami prinsip demokrasi.
D. Untuk mengetahui contoh dari demokrasi di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti


kekuasaan rakyat. Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos
yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah pengertian
demokrasi menurut beberapa ahli :
1.Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama
lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam
melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang
kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing
institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi
lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap
warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun
mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM
bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap
paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus
diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses
pemilu.

5
B. Prinsip Demokrasi
Prinsip utama:
1. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebasan dianggap
sebaga sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal
dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa. Dengan prinsip
persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda-bedakan dan
memperoleh akses dan kesempatan sama untuk mengembangkan diri
sesuai dengan potensinya. Demokrasi berasumsi bahwa semua orang sama
derajat dan hak-haknya sehingga harus diperlakukan sama pula dalam
pemerintahan.
2. Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)
Konsep kedaulatan rakyat pada hakekatnya kebijakan yang dibuat adalah
kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Mekanisme semacam ini
akan mencapai dua hal. Pertama, kecil kemungkinan terjadi
penyalahgunaan kekuasaan dan kedua, terjaminnya kepentingan rakyat
dalam tugas tugas pemerintahan. Perwujudan lain konsep kedaulatan
adalah pengawasan oleh rakyat. Hal ini karna Demokrasi pada esensinya
melibatkan aspirasi masyarakat dlm menjalankan perannya secara aktif &
menentukan dalam proses politik.
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
a. Pemusatan kekuasaan
Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu dan
dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional
Pemerintahan dijalankan berdasarakan kekuasaan. Konstitusinya
memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
c. Rule of Power
Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah..
d. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi
melalui dekrit
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis.
Pemilihan umum dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan
penguasa atau pemerintah negara.
f. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak
bertanggungjawab

6
g. Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara
dan kebebasan pers.
h. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan
dan penggunaan paksaan.
i. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering
terjadi pelanggaran hal asasi manusia.
j. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara
Nicollo Machiavelli (modern) : Monarki, Republik.
2. Prinsip Demokrasi sebagai Sistem politik
a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan
eksekutif)
b. Pemerintahan konstitusional
c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
d. Pers yang bebas
e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
f. Pengawasan terhadap administrasi negara
g. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
h. Pemerintahan yang diskusi
i. Pemilihan umum yang bebas
j. Pemerintahan berdasarkan hukum

Menurutnya Almadudi yang dikenal sebagai 'soko guru demokrasi' terdapat


beberapa prinsip demokrasi, di antaranya:
• Kedaulatan rakyat.
• Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
• Kekuasaan mayoritas.
• Hak-hak minoritas.
• Jaminan hak asasi manusia.
• Pemilihan yang bebas dan jujur.
• Persamaan di depan hukum.
• Proses hukum yang wajar.
• Pembatasan pemerintah secara konstitusional.
• Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
• Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

C. Jenis-jenis Demokrasi
a. Demokrasi berdasar penyampaian pendapat
1) Demokrasi langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada
seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan

7
arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang.
Contoh : Ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada, dan memilih secara
2) Demokrasi tidak langsung / demokrasi perwakilan
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem
perwakilan.
Contoh : Pembuatan undang-undang yang diwakili oleh anggota DPR
Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat/campuran
diawasi langsung oleh rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat dibagi 3
macam yaitu:
1) Referendum wajib
Contoh : Pemungutan suara pemisahan Timor-Timur, dan persetujuan yang
diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan UUD.
2) Referendum tidak wajib
Contoh : Peranan partai politik tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat
dapat diketahui secara langsung dalam demokrasi.
3) Referendum konsultatif
Contoh : Rayat sendiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi
UU rakyat hanya diminta persetujuan.
Makna referendum sendiri (dari bahasa Latin) adalah suatu proses pemungutan
suara semesta untuk mengambil sebuah keputusan, terutama keputusan politik
yang memengaruhi suatu negara secara keseluruhan, misalnya seperti adopsi atau
amendemen konstitusi atau undang-undang baru, atau perubahan wilayah suatu
negara.
b. Demokrasi berdasarkan prioritas/titik berat perhatiannya
1) Demokrasi formal
Yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal.
Contoh : adanya keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
2) Demokrasi material
Yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam
bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara komunis
Contoh : Mungkin keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
hanya sebagai simbol saja, dan hanya mementingkan kepentingan
negara saja dibandingkan rakyat.
3) Demokrasi Campuran

8
Yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang
keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.
Contoh : Rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu
dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum.
c. Demokrasi Berdasar prinsip ideology
1) Demokrasi liberal
Yaitu demokrasi yang didasarkan pada kebebasan atau
individualisme.
Contoh : Dalam demokrasi ini adanya sistem multi partai dan
Demokrasi ini telah mendorong untuk lahirnya partai-partai politik.
2) Demokrasi rakyat/ demokrasi proletar
Yaitu demokrasi yang didasarkan pada paham marxisme komunisme.
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal
kelas sosial.
Contoh : Pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden.
d. Demokrasi berdasar wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan negara
1) Demokrasi sistem parlementer
Adalah sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan
parlementer, parlemen memiliki kekuasaan dan kewenangan yang
besar dalam mengawasi kebijakan eksekutif. Salah satu ciri sistem
pemerintahan parlementer adalah anggota parlemen terdiri atas orang-
orang dari partai politik yang memenangkan pemilihan umum. Selain
itu, kabinet atau pemerintah terdiri atas para menteri dan perdana
menteri sebagai pemimpin kabinet.
Contoh negara yang menganut system pemerintahan parlementer
adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, dsb-nya.
2) Demokrasi sistem presidensial
Adalah sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang
oleh presiden dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap parlemen
(legislatif). Sementara itu, menteri bertanggung jawab kepada
presiden karena presiden memiliki kedudukan sebagai kepala Negara
sekaligus kepala pemerintahan. Menurut Rod Hague, pemerintahan
presidensial memiliki beberapa tiga unsur pokok, yaitu presiden
dipilih oleh rakyat dan bisa mengangkat para pejabat pemerintahan,
presiden memiliki masa jabatan yang tetap, dan tidak ada status
tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Contoh negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial
adalah Indonesia, Afghanistan, Angola, Argentina, Benin, Bolivia,
Brazil, Burundi, dll.

9
D. Demokrasi di Indonesia
Berikut ini informasi mengenai demokrasi yang pernah menjadi anutan bangsa
Indonesia:
• Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamirkan dan kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar
1945 dan 1950. Banyak para ahli menilai bahwa demokrasi parlementer
kurang cocok untuk Indonesia. Karena lemahnya benih-benih demokrasi
sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik
dan Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan tidak memiliki anggota-
anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai
konsensus mengenai dasar Negara untuk undang-undang dasar baru.
Kondisi tersebut akhirnya mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden untuk
mengeluarkan dekrit 5 juli yang menentukan berlakunya kembali UUD
1945. Dengan demikian demokrasi parlementer di Indonesia berakhir.
• Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
UUD’45 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk bertahan
selama sekurang-kurangnya lima tahun. Namun ketetapan MPRS No.
III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup
telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini yang ditentukan oleh
Undang-Undang Dasar.impin (1959-1965)

Selain itu, banyak sekali tindakan yang menyimpang atau menyeleweng


terhadap ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar seperti pada tahun
1960 Ir. Soekarno sebagai presiden membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat hasil pemilihan umum. Padahal dalam penjelasan UUD 1945
secara eksplisit ditentukan bahwa presiden tidak mempunyai wewenang
untuk berbuat demikian. Berakhirnya pemerintahan Soekarno menjadi
akhir dari berlakunya demokrasi terpimpin di Indonesia, yang kemudian
digantikan dengan demokrasi pancasila.

• Demokrasi Pancasila pada era orde baru (1966-1998)

10
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah
pancasila, UUD 1945, dan Tap MPRS/MPR dalam rangka meluruskan
penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa demokrasi
terpimpin. Namun, dalam perkembangannya peran presiden justru
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat
praktik demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan sebagai
legitimasi politik penguasa pada saat itu. Sebab kenyataannya yang
dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru kerap ditandai dengan dominasi
peran ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik,
pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah
dalam berbagai urusan partai politik dan publik, masa mengambang,
monolitisasi ideologi negara, inkorporasi lembaga non pemerintah.
Pemerintahan Orde Baru sendiri berakhir pada tahun 1998 setelah
Soeharto dilengserkan oleh rakyatnya pada Mei 1998.

• Demokrasi Pancasila pada Orde Reformasi (1998-saat ini)


Setelah Orde Baru berakhir, Indonesia mulai memasuki era Reformasi di
mana pemerintah Habibie mulai menjalankan demokrasi dengan
menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan jalan
kebebasan pers dan kebebasan berbicara. Keduanya dapat berfungsi
sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya kekuasaan
yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam perkembangannya
demokrasi di Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh presiden
Abdurahman Wahid sampai dengan Pemerintahan Joko Widodo.

11
BAB III

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4501967/pengertian-sejarah-bentuk-fungsi-
prinsip-dan-demokrasi-di-indonesia-yang-perlu-diketahui

12

Anda mungkin juga menyukai