Anda di halaman 1dari 21

DEMOKRASI INDONESIA

Makalah ini untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah:

CIVIC EDUCATION

Dosen Pengampu:
AGUS TOHAWI,M.H.,M.SY

Disusun oleh:

1. Johan Dwi Setiawan(14)

2. Laula Susi Wulandari(17)

3. Suzainawang Sabila(31)

4. Ulin Najwa Shirothi(33)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO(IAI PD)
NGANJUK

NOVEMBER2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Demokrasi Indonesia. Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala
kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang Demokrasi Indonesia dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Nganjuk, 07 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................... ii

BAB I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah............................................. ..................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan......................................... ........................................... 2

BAB II: Pembahasan

2.1 Sejarah Demokrasi ................................................................................ 3

2.2 Pengertian Demokrasi............................................................................. 4

2.3 Macam - Macam Demokrasi................................................................... 5

2.4 Prinsip - Prinsip Demokrasi..................................................................... 7

2.5 Ciri-Ciri pemerintah Demokrasi.............................................................. 9

2.6 Sejarah Demokrasi Di Indonesia............................................................. 9

2.7 Proses Demokrasi Di Indonesia.............................................................. 11

BAB III: Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 15

3.2 Saran....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Demokrasi merupakan suatu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan


suatu negara yang berupaya mencapai kedaulatan rakyat atas negaranya melalui
pemerintahan negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah asas tiga
kekuasaan politik yang membagi tiga kekuasaan politik negara (eksekutif,
yudikatif, dan legislatif) yang dinyatakan dalam tiga jenis lembaga negara yang
saling eksklusif (independen) dan diklasifikasikan secara paralel satu sama
lain.Keterhubungan dan independensi ketiga jenis lembaga negara tersebut
diperlukan agar ketiga lembaga negara tersebut dapat saling mengawasi dan
mengontrol.
Indonesia termasuk negara yang menjaga demokrasi, karena di Asia Tenggara
Indonesia merupakan negara yang paling baik dalam menerapkan demokrasi,
mungkin kita bisa berbangga dengan keadaan ini.
Dalam praktik kehidupan bernegara sejak awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata konsep demokrasi perwakilan yang diterapkan di Indonesia mencakup
beberapa model demokrasi perwakilan yang berbeda-beda.Dalam makalah ini
akan membahas mengenai segala sesuatu yang behubungan dengan demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat konteks yang telah ditetapkan, beberapa permasalahan yang dapat


penulis pahami yang akan dibahas dalam laporan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia?
3. Demokrasi seperti apa yang dianut di Indonesia?
4. Bagaimana perkembangan proses demokrasi di Indonesia sejak kemerdekaan?
5. Bagaimana proses demokrasi di Indonesia saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian demokrasi dan asas-asasnya


2. Mengetahui jenis-jenis demokrasi
3. Mengetahui sejarah demokrasi Indonesia
4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Demokrasi

Istilah “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani kuno, yang diungkapkan di


Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara ini sering dianggap sebagai salah satu
contoh pertama sistem hukum demokratis modern.Namun, arti istilah tersebut
telah berubah seiring berjalannya waktu, dan definisi modern telah berkembang
sejak abad ke-18, seiring dengan bangkitnya sistem “demokratis” di banyak
negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos/cratein yang berarti kekuasaan, sehingga dapat diartikan sebagai
kekuasaan rakyat atau yang lebih kita kenal daripada pemerintahan rakyat, yaitu
dengan rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi telah menjadi kata kunci
dalam bidang ilmu politik. Hal ini wajar, karena demokrasi kini dihadirkan
sebagai salah satu indikator perkembangan politik suatu negara.
Demokrasi menempati posisi penting dalam kaitannya dengan pembagian
kekuasaan dalam suatu negara (biasanya berdasarkan konsep dan prinsip trias
politika), dimana kekuasaan negara yang berasal dari rakyat juga digunakan
untuk kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat.
Prinsip ini, seperti halnya ketiga prinsip politik, menjadi sangat penting untuk
diperhatikan ketika kenyataan sejarah menunjukkan bahwa kekuasaan (eksekutif)
pemerintah begitu besar sehingga tidak mungkin terbentuk masyarakat yang adil
dan beradab. Faktanya, kekuasaan pemerintah yang absolut seringkali berujung
pada pelanggaran HAM.
Demikian pula dengan kekuasaan yang berlebihan pada badan publik lainnya,
seperti kekuasaan yang berlebihan dari lembaga legislatif yang menentukan
anggarannya sendiri untuk membayar gaji dan tunjangan anggotanya.Jika kita
tidak peduli dengan keinginan rakyat, kita tidak akan membawa kebaikan apa
pun kepada orang-orang.
Pada hakikatnya, tidak hanya setiap lembaga negara yang harus bertanggung
jawab, namun juga harus ada mekanisme formal untuk menjalankan akuntabilitas
masing-masing lembaga negara dan mekanisme ini mempunyai kemampuan
untuk membatasi kewenangan lembaga negara tersebut secara operasional
(bukan sekedar secara teoretis).1

2.2 Pengertian Demokrasi

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari kata Yunani “Demokratia”


yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang
berarti kekuasaan/pemerintahan. Secara harfiah demokrasi berarti kekuasaan
rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dimana rakyat mempunyai kedaulatan.
Melalui konteks budaya demokrasi, nilai dan norma menjadi model yang dapat
diterapkan dalam praktik kehidupan demokrasi, tidak hanya dalam arti politik
tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta, selaku Wakil
Presiden RI, menggambarkan demokrasi sebagai perubahan dan penggantian
kedaulatan pemerintah dengan kedaulatan rakyat.
Istilah demokrasi banyak dipelajari oleh para ahli Meskipun terdapat
perbedaan-perbedaan, pandangan para ahli pada hakekatnya didasarkan pada
prinsip yang sama Berikut pandangan mengenai demokrasi menurut beberapa
pendapat.
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dianggap sebagai suatu sistem di mana tidak seorang pun dapat
memilih sendiri, tidak ada seorang pun yang dapat mengidentifikasikan diri
dengan kekuasaannya sendiri dan tidak dapat merampas kekuasaan orang lain
tanpa batas dan tanpa syarat.

1
WIKIPEDIA, “DEMOKRASI.”
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan
besar pemerintah secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesempatan mayoritas yang diberikan secara cuma-cuma kepada orang
dewasa.
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana rakyat mengatur
dirinya sendiri dengan berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan
yang menyangkut dirinya atau dengan memilih wakil-wakilnya.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan yang seluruh rakyat turut serta
dalam pemerintahan dengan peraturan wakil-wakilnya.Arti lainnya demokrasi
merupakan suatu gagasan atau cara hidup yang mengutamakan persamaan hak
bagi seluruh warga Negara.
f. Ensiklopedia Politik Pembangunan Rakyat Pancasila
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang pelaksanaannya
tergantung pada yang diperintah Atau demokrasi adalah model pemerintahan
yang melibatkan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat dalam
pengambilan keputusan oleh penguasa.
Berdasarkan berbagai definisi demokrasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan atau
kedaulatannya berada di tangan rakyat. Dengan kata lain, warga negara dapat
berpartisipasi dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. 2

2.3 Macam – Macam Demokrasi

A. Evaluasi menurut cara mengungkapkan kehendak rakyat


1) Demokrasi langsung (Direct Democracy)

2
sakauhendro, “Pengertian-Demokrasi.”
Maksudnya rakyat dapat langsung berdiskusi dan memutuskan
masalah-masalah politik negara.
2) Demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung (Representative
Democracy)
Secara spesifik aspirasi rakyat disampaikan melalui wakil-wakilnya
yang duduk di badan perwakilan rakyat (parlemen).
3) Demokrasi dengan sistem referendum
Artinya, rakyat memilih wakil-wakilnya di parlemen, namun dalam
menjalankan fungsinya parlemen dikendalikan oleh rakyat melalui sistem
referendum pendapat umum.
B. Dilihat dari konsepsi dasar atau ideologi yang dianut
1) Demokrasi Liberal
Merupakan konsepsi demokrasi yang menekankan pada ideologi
liberal yang cenderung pada kebebasan pribadi atau individu.
2) Demokrasi Rakyat
Artinya, demokrasi yang berorientasi pada kepentingan umum
(dalam hal ini), tidak begitu memperhatikan hak-hak politik dan
kepentingan pribadi rakyat.
3) Demokrasi Pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup
bidang politik saja, tetapi juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan
pencapaian kebahagiaan rakyat.
C. Dilihat dari perkembangan pengertiannya
1) Demokrasi Klasik
Merupakan pengertian demokrasi yang menitikberatkan pada
pemahaman politik kekuasaan atau politik pemerintahan negara.
2) Demokrasi Modern
Artinya pengertian demokrasi tidak hanya mencakup bidang politik
tetapi juga bidang ekonomi, sosial, dan budaya serta membawa
kebahagiaan bagi rakyat.
D. Dilihat dari hubungan antara pemerintah dan rakyat
1) Demokrasi liberal
Dalam demokrasi ini, pemerintahan dibatasi oleh undang-undang dan
pemilihan umum yang bebas diadakan pada waktu yang tetap.
2) Demokrasi Terpimpin
Dalam demokrasi ini, para pemimpin percaya bahwa setiap tindakan
mereka dipercaya oleh rakyat, namun mereka menolak persaingan dalam
pemilihan umum untuk mendapatkan kekuasaan.
3) Sosial Demokrasi
Demokrasi ini mempertimbangkan kondisi sosial dan egalitarianisme
(konsep kesetaraan) sebagai syarat untuk mencapai kepercayaan politik.
4) Demokrasi Partisipatif
Demokrasi menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau
pemimpin dan yang dipimpin.
5) Demokrasi Konstitusional
Demokrasi menekankan perlindungan khusus terhadap kelompok
budaya dan menekankan kerja sama yang erat antara elit yang mewakili
bagian dari budaya secara keseluruhan.3

2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi

A. Prinsip Kebudayaan Demokrasi


1) Kebebasan
Adalah hak untuk menentukan pilihan mengenai pilihan-pilihan yang
berbeda atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kebaikan bersama,
atas kebijakannya sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.
2) Persamaan
Setiap bangsa terdiri dari banyak suku, ras, dan agama yang berbeda-
beda, Namun dalam negara demokrasi, perbedaan-perbedaan tersebut

3
pengertianahli, “Macam-Macam-Demokrasi.”
tidak perlu ditonjolkan melainkan harus dihilangkan agar tidak
menimbulkan konflik.
3) Solidaritas
Semangat solidaritas harus ada dalam negara demokrasi, Sebab dengan
ciri solidaritas tersebut meskipun berbeda pendapat bahkan kepentingan
setiap masyarakat akan selalu dipersatukan oleh tujuan yang sama.
4) Toleransi
Toleransi artinya menghormati, memberi, membiarkan pendapat,
pandangan, keyakinan, kebiasaan, perilaku, dan sebagainya yang
bertentangan atau berbeda dengan pendapat sendiri.
5) Menghormati kejujuran
Kejujuran berarti bersedia atau terbuka untuk menyatakan kebenaran.
Kejujuran penting bagi semua pihak.
6) Menghormati Akal
Akal adalah penjelasan mengapa seseorang mempunyai pendapat
tertentu, menganjurkan tindakan tertentu, dan menuntut hal yang sama
dari orang lain.Alasan ini diperlukan untuk membangun solidaritas di
antara warga masyarakat demokratis.
B. Prinsip Universal Demokrasi
1) Partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik.
2) Tingkat kesetaraan (equality) tertentu di antara warga negara.
3) Suatu tingkat kebebasan atau kemandirian tertentu yang diakui dan
dilaksanakan oleh warga negara.
4) Menghormati supremasi hukum.
C. Prinsip demokrasi berdasarkan konsep di atas (Rule of Law) adalah:
1) Kebebasan dari kekuasaan sewenang-wenang.
2) Kesetaraan di hadapan hukum.
3) Hak asasi manusia dijamin oleh undang-undang.
D. Prinsip Demokrasi Pancasila
1) Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3) Kebebasan disertai dengan tanggung jawab.
4) Menciptakan rasa keadilan sosial.
5) Mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
6) Mengutamakan keputusan melalui musyawarah dan mufakat.
7) Mempertahankan tujuan dan cita-cita nasional. 4

2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

Setiap bentuk pemerintahan pasti mempunyai ciri-ciri. Berikut ciri-ciri


pemerintahan demokratis:
a) Warga negara terlibat dalam pengambilan keputusan politik baik secara
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
b) Semua warga negara mempunyai hak yang sama dalam segala bidang.
c) Semua warga negara mempunyai kebebasan dan kemandirian.
d) Diselenggarakan pemilihan umum, yang mana wakil-wakil rakyat yang
tergabung dalam lembaga-lembaga perwakilan rakyat dipilih. 5

2.6 Sejarah Demokrasi Di Indonesia

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945, para
pendiri (founder) Negara Indonesia memutuskan dalam UUD 1945 (yang
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) bahwa negara kesatuan Republik
Indonesia adalah negara kesatuan. (Negara Republik Indonesia) menganut
ideologi atau ajaran demokrasi dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Artinya, NKRI tergolong negara yang menganut ideologi
demokrasi perwakilan.
Konsep demokrasi yang diciptakan oleh para pendiri negara Indonesia yang
duduk di BPUPKI sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan antara

4
wordpress, “Prinsip-Prinsip-Demokrasi.”
5
WIKIPEDIA, “DEMOKRASI.”
masyarakat di satu pihak dan negara di pihak lain, barangkali tidak lepas dari
kenyataan bahwa sebagian besar mereka mengenyam pendidikan Barat,
mengikutinya langsung ke negara-negara Eropa Barat (khususnya di Belanda)
dan memperoleh pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia beberapa
dasawarsa sebelumnya, sehingga mereka mengetahui betul doktrin demokrasi itu.
Di kembangkan di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Selain itu,
suasana saat itu (Agustus 1945) sedemikian rupa sehingga negara-negara yang
menganut ajaran demokrasi keluar sebagai pemenang dari Perang Dunia Kedua.
Dalam praktik kehidupan bernegara sejak awal kemerdekaan hingga saat ini,
terlihat jelas bahwa konsep demokrasi perwakilan yang diterapkan di Indonesia
terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang berbeda-beda. Pada masa
UUD Sementara 1950 (BARU 1950), Indonesia menggunakan model demokrasi
parlementer murni (atau demokrasi liberal) yang ditandai dengan sejarah panjang
ketidakstabilan pemerintahan yang menyedihkan yang hampir berakhir dengan
konflik ideologi dalam konstitusi. Sidang Umum pada bulan Juni-Juli 1959.
Gunanya untuk menggagalkan penyelidikan yang dapat menghancurkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana disebutkan di atas, Pada tanggal 5 Juli
1959,Presiden Ir. Soekarno menerbitkan dekrit presiden yang merestorasi UUD
1945, dan sejak itu diterapkan model demokrasi yang konon sesuai dengan
ideologi negara Pancasila dan paham integralis yang mengajarkan persatuan
antara rakyat dan negara.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, yakni hanya sekitar 6-8 tahun
setelah penerapan demokrasi terpimpin, kehidupan negara kembali terancam oleh
konflik politik dan ideologi, yang berpuncak pada peristiwa G.30.S/PKI pada 30
September Tahun 1965 dan pengunduran diri Ir.Soekarno sebagai Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1968.
Presiden Soeharto menggantikan Ir Soekarno Sebagai presiden kedua RI,
Soekarno menerapkan model demokrasi yang berbeda, yaitu demokrasi Pancasila
(Orba), untuk menegaskan bahwa model demokrasi tersebut sebenarnya sesuai
dengan ideologi negara Pancasila.
Demokrasi Pancasila (Orba) bertahan relatif lama dibandingkan dengan
model demokrasi lain yang diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun,
namun akhirnya berakhir dengan cerita pilu ketika Jenderal Soeharto
mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada tanggal 23 Mei 1998. Dan ia
meninggalkan kehidupan bernegara, yaitu tidak stabil dan kritis dalam segala
aspek. Pasca runtuhnya pemerintahan Orde Baru yang bertepatan dengan
lengsernya Presiden Soeharto, Negara Republik Indonesia memasuki suasana
kehidupan bernegara yang baru, karena diterapkannya kebijakan reformasi di
hampir seluruh bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang berada pada
kondisi yang tidak menguntungkan. Datang pertama Kebijakan reformasi ini
berujung pada amandemen (sebagian) UUD 1945, karena dianggap sebagai
sumber utama kegagalan penyelenggaraan kehidupan bernegara pada masa Orde
Baru.
Perubahan yang dilakukan terhadap UUD 1945, khususnya perubahan
mengenai lembaga-lembaga negara, khususnya perubahan aspek pembagian
kekuasaan dan sifat hubungan antar lembaga negara, otomatis menyebabkan
perubahan model demokrasi yang dilaksanakan dibandingkan dengan Model
Demokrasi Pancasila Di era orde baru.
Model demokrasi pasca reformasi yang diterapkan dalam beberapa tahun
terakhir nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya dalam
menata tatanan kehidupan nasional yang stabil, meskipun lembaga-lembaga
utama negara, yaitu. Badan eksekutif (presiden/wakil presiden) dan badan
legislatif (DPR dan DPD) dibentuk melalui pemilihan parlemen secara langsung,
yang sesuai dengan mekanisme demokrasi.

2.7 Proses Demokrasi Di Indonesia

Penyelenggaraan demokrasi di Indonesia terbagi dalam beberapa periode,


yaitu:
1) Penerapan demokrasi pada masa revolusi (1945-1950).
Tahun 1945 dan 1950, Indonesia terus melakukan perlawanan
terhadap Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Implementasi demokrasi
pada saat itu tidak berjalan dengan baik. Sebab, revolusi fisik masih terus
terjadi. Pada awal kemerdekaan masih terjadi sentralisasi kekuasaan, hal ini
tercermin dalam Pasal 4 Ketentuan Peralihan UUD 1945 yang menyatakan
bahwa sebelum terbentuknya MPR, DPR, dan DPA, seluruh kekuasaan
dilaksanakan berdasarkan undang-undang.Konstitusi dengan bantuan Presiden
KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa Indonesia adalah negara absolut,
pemerintah menerbitkan:
 Keputusan Wakil Presiden no. X Pada tanggal 16 Oktober 1945, KNIP
diubah menjadi badan legislatif.
 proklamasi pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan
partai politik
 Deklarasi Pemerintah tanggal 14 November 1945 tentang perubahan
sistem pemerintahan presidensial ke sistem parlementer
2) Penerapan demokrasi pada masa orde lama
a) Masa demokrasi liberal 1950-1959
Era demokrasi liberal ketika presiden menjadi lambang parlemen atau
menjadi kepala negara dan bukan kepala eksekutif. Di era demokrasi saat
ini, peran parlemen, tanggung jawab politik sangat tinggi dan partai
politik semakin berkembang. Namun praktik demokrasi saat ini dianggap
gagal karena:
 Dominasi partai politik
 Basis sosial ekonomi masih lemah
 Kegagalan Majelis Konstituante bersidang untuk menggantikan
konstitusi tahun 1950. Berdasarkan kegagalan tersebut, presiden
mengeluarkan Keputusan Presiden pada tanggal 5 Juli 1959:
 Pembubaran Konstituante dan kembali ke UUD 1945 tidak berlaku
bagi UUD S 1950
 Pembentukan MPRS dan DPAS
b) Masa demokrasi terkelola 1959-1966
Konsep demokrasi terkelola dalam peraturan MPRS No.
VII/MPRS/1965 adalah negara demokrasi yang berpedoman pada
kebijaksanaan perundingan perwakilan, yang gagasan dasarnya adalah
tercapainya kesepahaman antara seluruh kekuatan nasional revolusioner
progresif yang berdasarkan Nasakom, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Pemerintahan Presiden
 Terbatasnya peran partai politik

Pengecualian pada era demokrasi terkelola misalnya.

 Kaburnya sistem kepartaian, banyak pimpinan partai yang dipenjara


 Presiden akhirnya membubarkan peran Parlemen Lembah dan
Presiden membentuk DPRGR
 Lemahnya jaminan hak asasi manusia
 Kekuasaan bersifat terpusat
 Terbatasnya peran pers
 Kebijakan luar negeri bias terhadap Republik Rakyat Tiongkok (Blok
Timur). Terakhir terjadi pemberontakan PKI G pada tanggal 30
September 1965.

c) Penerapan Demokrasi Orde Baru 1966-1998


Penerapan demokrasi Orde Baru ditandai dengan dikeluarkannya
perintah pada tanggal 11 Maret 1966, Orde Baru memutuskan untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara bersih dan permanen.
Awal mula pemerintahan orde baru melalui Pelita I, II, III, IV, V
memberikan harapan baru bagi masyarakat terhadap pembangunan di
segala bidang, dan pada masa Orde Baru dapat diselenggarakan pemilihan
umum pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992. , dan 1997. Namun
perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini terhenti karena:
1. Rotasi manajerial dikatakan hampir tidak ada.
2. Rekrutmen politik tertutup.
3. Pemilu yang tidak demokratis.
4. Terbatasnya pengakuan terhadap hak asasi manusia.
5. Perkembangan KKN yang menggila.
Alasan jatuhnya orde baru:
1. Hancurnya perekonomian nasional (krisis ekonomi).
2. Terjadi krisis politik.
3. TNI juga tidak ingin menjadi alat kekuasaan Orde Baru.
4. Gelombang protes yang kuat menuntut Presiden Soeharto mundur dari
jabatan presiden.
5. Penerapan demokrasi pada masa reformasi agama tahun 1998 sampai
sekarang. Berakhirnya era Orde Baru ditandai dengan peralihan
kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada Wakil Presiden BJ Habibie
pada tanggal 21 Mei 1998.
d) Penerapan Perintah Reformasi Demokrasi sejak tahun 1998 sampai
sekarang
Demokrasi yang berkembang pada masa reformasi pada hakikatnya
adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, memperbaiki pelaksanaannya dan mengoreksi ketentuan-ketentuan
yang tidak demokratis, meningkatkan peran lembaga-lembaga tertinggi
dan tertinggi negara, menekankan tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya. Mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan hubungan
yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi
Indonesia saat ini diawali dengan terbentuknya DPR – MPR hasil pemilu
tahun 1999 yang dipilih oleh presiden dan wakil presiden, serta
terbentuknya lembaga-lembaga tinggi lainnya. Masa reformasi berupaya
membangun kembali kehidupan demokrasi, antara lain:
1. Peraturan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi
2. Ketetapan Nomor VII/MPR/1998 tentang pembatalan Referendum
MPR
3. Sentuh MPR RI no. XI/MPR/1998 dari KKN Ilmu Administrasi
Negara
4. Sentuh MPR RI no. XIII/MPR/1998 tentang Batasan Masa Jabatan
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
5. Perubahan UUD 1945 mencapai amandemen I, II, III, IV6

6
sistempemerintahan-indonesia, “Demokrasi-Di-Indonesia-Pengertian-Sejarah-Pelaksanaan-
Penerapan.”
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat atau kekuasaan dari rakyat
dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menawarkan kedudukan yang penting bagi
rakyat, karena demokrasi menjamin hak rakyat untuk menentukan sendiri arah
penyelenggaraan negara.
Penerapan demokrasi di berbagai negara di dunia mempunyai ciri dan spesifikasi
tersendiri, yang biasanya sangat dipengaruhi oleh karakteristik penduduk negara
tersebut. Indonesia sendiri menganut demokrasi Pancasila, dimana demokrasi terjalin
dan menyatu dengan nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga tidak mudah menyimpang.
Implementasi demokrasi Pancasila terlihat pada perayaan demokrasi yang
diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Dengan menyelenggarakan pemilu parlemen
dan pemilu presiden dan wakil presiden, khususnya di era reformasi saat ini, maka
aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat serta hanya kedaulatan rakyat yang ada
dapat diarahkan secara langsung dan benar. Mimpi akhirnya bisa menjadi kenyataan.
Berdasarkan pengalaman bangsa kita di masa lalu, nampaknya demokrasi belum
mengakar. Demokrasi memang kita terima dan dipraktikkan bahkan dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun, kami belum
memisahkan mereka satu sama lain. Mapan artinya sudah menjadi kebiasaan yang
mendarah daging.
Pepatah mengatakan “demokrasi sudah menjadi budaya” berarti menghargai nilai-
nilai demokrasi sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di kalangan warga
negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan.
Seluruh hidupnya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi. Namun, hal ini belum terjadi.
Di media, kita sering mendengar betapa warga negara, bahkan pemerintah sendiri
kerap melanggar nilai-nilai demokrasi.
Masyarakat tidak menghargai kebebasan orang lain, tidak menghargai perbedaan,
supremasi hukum kurang dipupuk, kesetaraan kurang dipraktikkan, partisipasi warga
negara atau individu dalam kehidupan sehari-hari dan politik kurang maksimal,
refleksi tidak dijadikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi. Cara untuk
merencanakan sesuatu, memprogram atau memecahkan masalah bersama, dll.
Bahkan di keluarga dan komunitas kita, nilai-nilai demokrasi belum cukup dianut.

3.2 Saran

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki
makalah dengan mengacu pada kritik-kritik yang membangun dari pembaca terhadap
penulisan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/demokrasi-di-indonesia-
pengertian-sejarah-pelaksanaan-penerapan.html

http://www.pengertianahli.com/2014/08/macam-macam-demokrasi.html

http://cieh94.wordpress.com/2012/11/11/prinsip-prinsip-demokrasi/

Anda mungkin juga menyukai