DISUSUN OLEH:
Yuliana Mose ( 09220000027)
Kelas : Reguler 1A
Dosen pengampu : Erwin Sujana, S.KOM.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena dengan
rahmat, karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Demokrasi dan
Bela Negara ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarnegaraan yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan tentang Demokrasi dan Bela Negara. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan Jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan dating,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Jakarta,Desember 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….
1.3 Tujuan……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
1. TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori Demokrasi…………………………………………….
2. Landasan Teori Bela Negara…………………………………………...
2.1 Konsep dasar Demokrasi……………………………………….
2.2 Prinsip-prinsip Demokrasi……………………………………...
2.3 Perkembangan Demokrasi di Indonesia………………………..
2.4 Makna Bela Negara…………………………………………….
2.5 Sumber kekuatan Bela Neagara………………………………..
2.6 Dasar Hukum Bela Negara…………………………………….
2.7 Implementasi Bela Negara……………………………………..
Demokrasi merupakan suatu sistem untuk mengatur tata tertib masyarakat dan
juga mengadakan perubahan masyarakat, menentukan corak kebudayaan sendiri,
kebebasan, berkumpul, menentukan kebebasan bergerak, menyatakan pendapat
dan tulisan, menganut agama dan kepercayaan dan keyakinan masing- masing.
Dalam ilmu politik, dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi;
pemahaman secara normatif dan pemahaman secara empirik. Untuk pemahaman
yang terakhir ini disebut juga sebagai Procedural Democracy2.
1.3 Tujuan
1. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori Demokrasi
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica
yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif,
yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga negaraDemokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negar yang saling lepas (independen) dan
berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain1 . Kesejajaran dan
independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar
ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan
di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya
dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari
istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern
telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan
perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara2 . Kata
“demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat
diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam
bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat
ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu
negara.
Demokrasi juga membawa konsekwensi lebih jauh lagi yaitu
demokratisasi pribadi serta demokratisasi struktur kemasyarakatan
dan struktur politik. Sehubungan dengan hal ini sumbangan
pendidikan politik pada demokratisasi, prosesperubahan dan
pembangunan itu dilakukan atas azas-azas sebagai berikut :
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dan lembaga
kenegaraan yang memungkinkan individu untuk hidup bebas dan
bertanggung jawab.
2. Demokrasi tidak hanya menjamin hak-hak azasi manusia dan
kebebasan kehidupan pribadi saja, tetapi juga menjamin dimensi
publiknya yaitu dalam bentuk pertanggungjawaban moril terhadap
sesama manusia dan masyarakat, serta terhadap negara. Jadi baik
aspek privat maupun aspek publik dapat diungkapkan secara bebas.
3. Demokrasi tidak secara otomatis dapat menciptakan masyarakat
harmonis tanpa konflik, karena itu harus diperjuangkan dan
ditingkatkan. Demokrasi justru memungkinkan timbulnya banyak
perbedaan, konflik dan masyarakat majemuk yang dinamis
sifatnya, dengan banyak perubahan serba cepat. Namun semua itu
sudah diperhitungkan, bisa ditanggulangi dan harus bisa
dikendalikan. Karena itu diperlukan manajemen politik yang baik.
Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia
Untuk dapat melaksanakan demokrasi dengan baik, terlebih dahulu
rakyat, terutama pada pelaksana kekuasaan, harus mengetahui dan
memahami dengan baik prinsip-prinsip demokrasi yaitu sebagai
berikut:
1. Pemilik negara adalah rakyat, sehingga otoritas rakyatlah yang
memiliki kekuaasaan tertinggi. Oleh sebab itu, setiap warga negara
memiliki hak untuk turut serta memilih wakil-wakil rakyat yang
akan mewakilinya dalam memegang kekuasaan tertinggi, dan juga
memiliki hak untuk bisa dipilih bagi jabatan tersebut atau jabatan
dibidang kekuasaan lainnya.
2. Orang-orang yang mewakili rakyat untuk memegang kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara, dengan status suatu anggota suatu
lembaga kekuasaan tertinggi yang lajim disebut parlemen (lembaga
legislatif), haruslah dipilih melalui suatu pemilihan umum yang
diadakan setiap lima tahun sekali.
3. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada seseorang ataupun
kepada golongan atau partai tertentu. Diantaranya tidak boleh ada
pemilikan istimewa pada jabatan apapun karena adanya ketetapan
UUD atau UU walau dengan lasan apapun.
4. Harus ada UU yang mengatur tentang struktur organisasi
kekuasan dalam negara dan mekanisme pelaksanaan kerjanya
2. Bela negara adalah cerminan dari sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia) yang berlandaskan pancasila dan undang
undang dasar 1945 dalam pendidikan belanegara sangatlah penting
pendidikan bela negara dipandang releven dan strategis, di
samping untuk pembinaan pertahanan negara juga berguna untuk
meningkatkan pemahaman dan penanaman jiwa patriotisme dan
cinta terhadap tanah air, jadi sudah sepatutnya kesadaran berbangsa
dan bernegara sejogjanya di tumbuh
kembangkan kepada seluruh. Masyarakat Indonesia dalam
melaksanakan pembinaan kesadaran belanegara.
Bela negara merupakan tekad, sikap, dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang di
landasi oleh kecintaan terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara indonesia serta kenyakinan akan pancasila sebagai
ideologi negara pembelajaran bela negara sebagai perekat karakter
siswa, maka dari itu kegiatan bela negara harus merupakan
kegiatan yang bagus dan harus selalu di terpakan oleh siswa supaya
mempunyai karakter baik.
Bela negara dapat dilakukan serta dilaksanakan pada diri setiap
warga negara Indonesia yaitu negara dengan adanya rasa cinta
tanah air kepada bangsa dan negara Indonesia, serta adanya
kesadaran serta rela berkorban akan bangsa dan negara Indonesia,
serta meyakini pancasila sebagai ideologi yang dianut oleh bangsa
Indonesia yang dipercayai sebagai pemersatu bangsa dan.
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak serta kewajiban
dalam melakukan kegiatan bela negara yang telah diatur dalam
ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Iindoneisa
serta undang-undang. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 3
dan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002
Pasal 9 ayat 1 mengandung makna bahwa dari undang-undang
tersebut seluruh warga negara dapat dipaksakan oleh negara
dengan keadaan tertentu untuk dapat ikut serta dalam pembelaan
bangsa dan negara. Bela negara yang dijalankan oleh aparatur
negara seperti TNI hingga Polri merupakan kegiatan atau bentuk
bela negara yang nyata akan keberlangsungan kehidupan bangsa
dan negara dari ancaman dari dalam hingga luar. TNI
melaksanakan tugas sebagai aparatur negara yang melindungi
segenap bangsa dan negara dari luar, TNI melaksanakan kegiatan
tersebut demi melindungi kedaulatan dan wilayah bangsa dan
negara Indonesia. POLRI melaksanakan tugas sebagai aparatur
negara yang bertugas untuk menciptakan keamanan rakyat dari
dalam, yang dilakukan oleh POLRI merupakan aparatur negara
untuk mempertahankan ketertiban dan keamanan di dalam
lingkungan bermasyarakat.
Contoh-Contoh Bela Negara :
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri
5. Membayar Pajak
Penting-nya bela negara bagi masyarakat adalah untuk
Kemampuan berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
merupakan kemampuan yang harus semua orang miliki.
Pembahasan ini memiliki kedudukan yang amat penting dalam
upaya memberikan pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan
kesadaran untuk berpartisipasi dalam usaha membela negara di
lingkungan masing-masing
Secara khusus sasaran yang dicapai adalah membentuk peserta didik agar sadar
akan perannya sebagai tunas bangsa dan kader bangsa dimasa mendatang,
mengenal, dan mencintai tanah air, rela membela kehormatan martabat bangsa
dan Negara, memiliki watak dan sikap kejuangan dan kesatria.
c. Lingkungan pekerjaan Sasaran yang dicapai adalah membentuk karyawan yang
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, memiliki motivasi kerja
yang tinggi, memiliki disiplin dan produktivitas yang tinggi pula sesuai dengan
profesinya masing-masing.
d. Lingkungan pemukiman Sasaran yang dicapai adalah membentuk masyarakat
yang dapat memahami nilai-nilai perjuangan bangsa. Mencintai tanah air dan rela
berkorban serta mempunyai kemampuan awal bela Negara, memilik persatuan
dan kesatuan bangsa yang mewujudkan dalam kehidupan secara gotong royong,
sehat, bersih, tertib dan aman, pelestarian lingkungan disetiap pemukiman.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan