Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan..............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Maksud  Dan Tujuan.................................................................................2
C. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II Pembahasan..............................................................................................3
A. Pengertian Demokrasi...............................................................................3
B. Hakikat demokrasi.....................................................................................3
C. Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan................................................6
D. Demokrasi Sebagai Sistem Politik............................................................7
BAB III Penutup....................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................11

ii
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam
demokrasi, yaitu negara yang pemerintahanya dijalankan “oleh rakyat dan untuk
rakyat”,sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik yang menyangkut
infrastruktur politik maupun supra struktur politik, berbeda satu dengan yang lain.
Inggris misalnya, suatu kerajaan dengan system pemerintahan parlementer dan
pengorganisasian kekuatan social politiknya yang sederhana tetapi mantap, yaitu
terdiri dari dua partai besar yang secara menentukan jalanya pemerintahan, adalah
negara demokrasi.
Amerika suatu republik, dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana
kekuasaan pemerintah dibagi menjadi tiga dan diserahkan masing-masing kepada
tiga lembaga tinggi konstitusional, legislatif kepada Congress, eksekutif kepada
presiden, judikatif kepada supreme Court, dan pengorganisasian kekuatan sosial
politik yang longgar kedalam dua partai besar, juga merupakan negara demokrasi.
“Tidak ada demokrasi tanpa democrat”. Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu
telah membuktikan kebenaran itu:Demokrasi pertama jerman pada masa republic
Weimar (1919 – 1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror
kediktatoran rezim Nazi. Friedrich Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih
secara demokratis berjuang dengan susah payah untuk membawa demokrasi kesetiap
kehidupan masyarakat dimana ketika itu mayoritas penduduk tidak berpikiran
demokratis.
Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada
Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “…dalam susunan
Negara indonsia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang
maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bahwa Negara
Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945
yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh

1
Majelis Permusyawaratan Rakyat”…., tetapi bukan demokrasi liberal dan juga bukan
demokrasi Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus
ditanamkan kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media,
disekolah-sekolah dan universitas-universitas serta pusat-pusat kebudayaan.
Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja tetapi juga harus diterapkan
pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup mengharuskan partisipasi aktif
masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan
masyarakat pada umumnya.

B. Maksud dan Tujuan


1. Untuk mengetahui pengertian mengenai demokrasi dan pendidikan
demokrasi.
2. Untuk mengenal dan memahami teori-teori dan model-model demokrasi. 
2. Untuk mengetahui istilah demokratisasi dan penjabarannya. 
3. Memberikan penjelasan mengenai Negara demokrasi dan cirinya.
4. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

C. Rumusan masalah
1. Pengertian demokrasi dan pendidikan demokrasi.
2. Teori dan model-model demokrasi.
3. Demokratisasi.
4. Negara demokrasi.
5. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi
dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

B.     Hakikat Demokrasi


Kata demokrasi dapat ditinjau dari dua pengetian yaitu :
a.     Pengertian secara bahasa atau etimologis
b.     Pengertian secara istilah atau terminologis

1.    Pengertian Etimologis Demokrasi


              Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratosatau cratein yang berarti pemerintahan atau
kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein ataudemos-cratos berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat.
Alasan demokrasi sulit dilaksanakan sebagai berikut :
 Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup
banyak.
 Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak
sulit di lakukan.
 Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya
memungut suara dari peserta yang hadir.

3
 Masalah yang di hadapi negara semakin kompleks dan rumit sehingga
membutuhkan orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam
penyelesaian masalah tersebut.
Maka untuk menghindari kesulitan seperti di atas dan agar rakyat tetap
memegang kedaulatan tertinggi, di bentuklah badan perwakilan rakyat.Badan inilah
yang menjalankan demokrasi.Namun pada prinsipnya rakyat tetap merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi sehingga mulailah dikenal “demokrasi tidak
langsung” atau “demokrasi perwakilan”.
Jadi, Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam
yaitu :
a1. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikut sertkan seriap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum dan
undang-undang.
22. Demokrasi tidak langsung
Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwakilan.

Untuk negara-negara modern penerapan demokrasi tidak langsung dilakulakan


karena berbagai alasan, antara lain :
a1. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan musyawarah pada suatu
tempat tidak dimungkinkan.
 2. Masalah yang di hadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan hidup
semakin banyak.
33.Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri didalam menyurus
kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup di serahkan pada orang yang
berminat dan memiliki keahlian dibidang pemerintahan negara.

2.      Pengertian Terminologis Demokrasi


               Berikut ini beberapa definisi tentang demokrasi :
a.       Menurut Harris Soche

4
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan
itu melekat pada diri rakyat diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau
orang banyak untuk menagtur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan
dan pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
b.      Menurut Hennry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukan bahwa kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang secara diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemiliha-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan
politik dan diselenggarakan dalam suasana terjainnya kebebasan politik.
c.       Menurut International Commission for Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik diselenggarankan oleh warga negara melalui wakil-
wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada mereka melalui
suatu proses pemilihan yang bebas.
d.      Menurut C.F Strong
Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikut serta dalam atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintah akhirna mempertanggung jawabkan tindakan- tindakan kepada mayoritas
itu.
e.       Menerut Samuel Huntington
Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang
paling kuat dalam sistem itu di pilih melaui pemilihan umum yang adil, jujur, dan
berkala dan didalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara
dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Ada satu pengertian mengenai demokrasi yang di anggap paling populer diantara
pengertian yang ada.Pengertian tersebut dikemukakan pada tahun 1863 oleh
Abraham Lincoln yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the
peolple).Pemerintahan dari rakyat berarti pemerintahan negara itu mendapat mandat
dari rakyat untuk menyelenggarakan perintahan.Pemerintahan oleh rakyat berarti
pemerintahan negara itu dijalankan oleh rakyat.Pemerintahan untuk rakyat berarti

5
pemerintahan itu menghasilkan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang di
arahkan untuk kepentingan dan kejahteraan rakyat.

Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1997)
yaitu :
a.       Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
Kebebasan dan persamaan adalah pondasi demokrasi.Kebebsan di anggap sebagai
sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksinal dari usaha orang
tanpa adanya pembatasan dari pengguasaan.
b.      Kedaulatan rakyat (people’s soverignty)
Dengan konsep kedaulatan rakyat, pada hakikatnya kebijakan yang dibuat adalah
kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat.

C.    Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan


Secara klasik, pebagian bentuk pemerintahan menurut Plato, dibedakam menjadi :
a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintaham yang dipegang oleh seseorang
sebagai pemimpin tertinggi dan dijadikan utuk kepentingan rakyat banyak.
b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seseorang sebagai
pemimpin tertimggi dan di jadikan utuk kepentingan pritar.
c. Aristokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yank dipegang oleh sekelompok
orang yank memimpin dan dijadikan untuk kepentingan rakyat banyak.
d. Oligarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yank dipegang oleh sekelompok dan
dijadikan untuk kelompok itu sendiri.
e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yank dipegang oleh rayat dan
dijalankan untuk kepentigan rakyat banyak.
f. Mobokrasi/Okhlokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh
rakyat tetapi rakyat yang tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidal berpendidikan,
dan rakyat yang tidak paham tentang pemerintahan, yank akhirnya
pemerimtahan yang dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak.

6
Bentuk pemerinthan monarki, aristokrasi, dan demokrasi dikatakan sebagai bentuk
pemerintahan yang baik, sedangkan bentuk tirani, origarfi dan mobograsi adalah
bentuk yang buruk dari pemerinthan.
Adapun bentuk pemerinthan yang di anut atau diterima adalah bentuk perinthan
moderen menurut Nicollo Machiavelli :
a.       Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin negara
umumnya bergelar raja, ratu, kaisar atau sultan.
b.      Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden
atau perdana menteri.

D.    Demokrasi Sebagai Sistem Politik


Beberapa ahli telah mendefinisikan demokrasi sebagai sistem politik :
a. Hendry B. Mayor, menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan
suatu sistem yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan yang berkala yang didasar kan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
b. Samuel Huntington, menyatakan bahwa sistem politik sebagai demokratis sejauh
para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih
melalui pemilihan yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam sistem itu para
calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk
dewasa berhak memberikan suara.
Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua (Huntington, 2001), yaitu
sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi.Termasuk sistem politik
nondemokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem diktator, rezim militer,
rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis.Sistem politik
(pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang
menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.
Sukarna dalam buku Demokrasi vs Kediktaktoran (1981) mengemukakan
prinsip-prinsip dari sistem poltik demokrasi, sebagai berikut :
a. Pebagian kekuasana; kekuasanan esekutif, legislatid dan yudikatif
b. Pemerintahan konstitusional

7
c. Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule of Low)
d.Pemerintahan mayoritas
e.Pemerintahan dengan diskusi
f.Pemerinthan umum yang bebas
g.Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
h.Manajemen yang terbuka
i. Pers yang bebas
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
k. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
m. Pengawasan terhadap administrasi Negara
n. Mekanisme politik yang beruba anatar kehidupan politik masyarakat dengan
kehidupan plolitik pemerintahan
o. Kebijakan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari
lembaga manapun
p. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit sistem bukan poll system
q. Penyelesaain secara damai buka dengan kompromi
r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
s. Konstitui/UUD yang demokratis
t. Prinsip persetujuan

Prinsip nondemokrasi yaitu sebagai berikut :


a. pemusatan kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan esekutif dan kekuasaan
yudikatif menjadi satu.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi yang sifatnya yang konstisional, tetapi
pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan.
c. Rule of Power atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan dan ketidak samaan didepan hukum.
d. Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah, tetapi melalui dekrit
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis.
f. Terdapat satu partai politik, yaitu partai pemerintah atau ada beberapa partai, tapi
ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan.

8
g. Manajeman dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab.
h. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.
i. Tidak adanya kebebasan berdapat, berbicara dan kebebasan pers.
j. Tidak ada perlindungan terhadap hak azazi manusia, bahkan sering terjadi
pelanggaran atas hak asasi manusia.
k. Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa di interfensi oleh penguasa.
l. Tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi.
m. Mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan bersifat
sama.
n. Penyelesaian pemecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan penggunaan
paksaan.
o. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebsan indufidu dalam batas tertentu.
p. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin.

5.    Demokrasi Sebagai Sikap Hidup


Perkembangan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak dipahami sebagai bentuk
pemerintahan dan sistem politik, tetapi demokrasi dipahami sebagai sikap hidup atau
pandangan hidup demokratis. Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap
warga maupun penyelenggara negara untuk berprilaku sedemikian rupa sehingga
mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi. Perilaku yang mendukung
tersebut tentu saja merupakan perilakuyang demokratis.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Kata demokrasi dapat ditinjau dari
dua pengetian yaitu :
a.       Pengertian secara bahasa atau etimologis : pemerintahan rakyat atau kekuasaan
rakyat.
Jadi, Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam yaitu:
- Demokrasi langsung
- Demokrasi tidak langsung
b.      Pengertian secara istilah atau terminologis : pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat
Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1997)
yaitu :
- Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
- Kedaulatan rakyat (people’s soverignty)
Secara klasik, pebagian bentuk pemerintahan menurut Plato, dibedakan menjadi
Monarki, Tirani, Aristokrasi, Oligarki, Demokrasi dan Mobokrasi/Okhlokrasi.Bentuk
pemerinthan monarki, aristokrasi, dan demokrasi dikatakan sebagai bentuk
pemerintahan yang baik, sedangkan bentuk tirani, origarfi dan mobograsi adalah
bentuk yang buruk dari pemerintahan.
Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua (Huntington, 2001), yaitu sistem
politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi.Termasuk sistem politik
nondemokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem diktator, rezim militer,
rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis.Sistem politik
(pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang
menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://anandakukuh.wordpress.com/2011/03/13/makalah-demokrasi-dan-pendidikan-
demokrasi/
http://atikahtugas.blogspot.com/2012/04/hakikat-demokrasi.html
http://www.febrian.web.id/2014/03/hakikat-demokrasi-pengertian-dan-prinsip.html

11

Anda mungkin juga menyukai