Anda di halaman 1dari 9

PERANAN MAHASISWA DALAM DEMOKRASI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Drs. Syafiq Effendhy, M.Si.

Oleh:

Baihaqi A. Khatim

(19/439661/TK/48391)

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah “Peranan Mahasiswa dalam Demokrasi” ini.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Drs. Syafiq
Effendhy, M.Si. pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu makalah ini ditulis
untuk menambah wawasan tentang demokrasi bagi pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Syafiq Effendhy, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan
saya sebagai manusia.

Yogyakarta, 26 September 2019

BAIHAQI A. KHATIM
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia telah mengalami dinamika dalam hal demokrasi sejak kemerdekaannya pada
tahun 1945. Dinamika ini terjadi karena berbagai macam permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Indonesia pernah mengalami sistem demokrasi
parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensial, dan demokrasi terpimpin.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa juga turut berperan dalam dinamika demokrasi di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu demokrasi?
2. Bagaimana dinamika demokrasi di Indonesia?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam dinamika demokrasi Indonesia?
C. Tujuan Pembahasan
 Mengetahui definisi demokrasi
 Mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
 Mengetahui peran mahasiswa dalam dinamika demokrasi Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah gabungan dari dua kata yaitu demos dan kratos yang diambil dari
bahasa Yunani, demos berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Jadi demokrasi
dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan dimana rakyat memegangsuatu peranan yang
sangat menentukan. Ada dua tahap demokrasi, yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
tidak langsung. Konteks demokrasi langsung rakyat ikut secara langsung dalam
menentukan pemerintahan. Demokrasi ini terjadi pada tipe-tipe Negara kota waktu zaman
Yunani kuno, yakni ketika rakyat berkumpul pada tempat tertentu untuk membicarakan
berbagai masalah kewarganegaraan.
Pada masa modern ini cara demikian tentu tidak mungkin lagi karena selain negaranya
semakin luas dan warganya semakin banyak, urusan-urusan kenegaraan juga semakin
kompleks. Sistem demokrasi sekarang ini rakyat tidak lagi ikut dalam urusan
pemerintahan secara langsung melainkan melalui wakil-wakilnya yang ditentukan melalui
pemilihan umum. Inilah yang disebut demokrasi tidak langsung.
B. Dinamika Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanannya, pelaksanaan demokrasi di Indonesia telah mengalami perubahan
sistem sebagai berikut:
1. Demokrasi Pada Revolusi Kemerdekaan pada tahun 1945 – 1950
Perkembangan demokrasi di Indonesia mulai berkembang pada saat
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Pada kala itu, Presiden Soekarno
mengaplikasikan demokrasi pada negara Islam, bukan aturan-aturan negara Islam,
karena di Indonesia terdapat masyarakat yang mempunyai macam macam ideologi
dalam pemerintahan. Meskipun demokrasi sudah diterapkan di Indonesia, namun
arti dari demokrasi itu sendiri baru diterapkan untuk dua hal, yakni politik, dan
juga pers.
Pada revolusi kemerdekaan ini, tidak banyak hal mengenai perkembangan
demokrasi, karena pada dasarnya, pada era ini bentuk demokrasi masih sederhana
sekali, yang mana hanya memat basis-basis penting dari sebuah demokrasi. Hal-
hal tersebut adalah terciptanya hak untuk berpolitik, kemudian Presiden yang
mempunyai kemungkinan untuk menjadi ditator secara konstitusional, dan juga
timbul beberapa partai politik sebagai opsi untuk masyarakat luas dalam
melakukan pemilihan dan juga dasar dari sistem kepartaian di Indonesia.
2. Era Demokrasi Parlementer pada tahun 1950-1959
Era dari revolusi kemerdekaan berkembang selanjutnya pada era demokrasi
Parlementer. Dalama ini sudah muncul beberapa perbaikan dan tambahan dalam
demokrasi yang dimiliki oleh Indonesia. Meskipun ada beberapa kelemahan
Sistem Parlementer namun sistem ini dapat memberikan kelebihan Sistem
Parlementer yang juga berguna untuk rakyat. Perkembangan demokrasi pada era
ini ditandai dengan adanya UUDS yang berperan sebagai landasan konstitusional.
Era ini dapat dikatakan sebagai puncak dari perkembangan demokrasi di
Indonesia, karena da masa ini dapat kita temukan banyak sekali elemen dari
demokrasi yang terlahir. Adanya perwakilan rakyat yaitu perlemen, memegang
peran penting pada jalannya roda politik di Indonesia. Demokrasi parlementer ini
bisa dibilang gagal karena beberapa sebab, termasuk adanya rasa keberpihakan
pada partai-partai tertentu, dan juga Presiden, yang juga sebenarnya tidak suka
dengan roda politik yang terus berputar di Indonesia kala itu.
3. Era Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959-1965
Karena gagalnya demokrasi parlementer tadi, Indonesia kembali
memertimbangkan untuk membuat sistem demokrasi yang baru. Akhirnya,
terciptalah demokrasi terpimpin yang mana mempunyai ciri ciri Demokrasi
Terpimpin. Pada era ini, arti dari demokrasi itu sendiri sudah bisa dibilang
menurun karena adanya kekuatan-kekuatan politik yang sangat manjunjung
ideologi masing-masing dan tidak memikirkan tentang politik nasional.
Ada beberapa kekuatan yang sangat dominan pada era demokrasi terpimpin in
yaitu kekuatan Presiden, Angkatan Darat selaku lembaga pemerintahan dan juga
Partai Komunis Indonesia atau PKI. Dengan melemahnya politik nasional, maka
hak-hak asasi manusia juga ikut melemah pada sistem ini. Hal ini tidak luput juga
dari penyimpangan pada masa Demokrasi Terpimpin, seperti adanya absolutisme
dan juga konsentrasi kepada pemimpin sehingga mencoreng nilai-nilai demokrasi
itu sendiri.
4. Era Demokrasi pada Masa Orde Baru
Berkembangnya Indonesia dalam berbagai bidang seperti Ekonomi, politik dan
juga ideologi walaun hanya sementara, memaksa Indonesia untuk bisa keluar dari
masa lalu demokrasi terpimpin. Presiden Soerkarno diantikan oleh Presiden
Soeharto, yang mana pada pemerintahannya menampilkan bahwa demokrasi
seolah aanya berpusat kepada rakyat saja lewat demokrasi baru bernama
demokrasi Pancasila (masih versi orde baru). Dalam demokrasi ini, seolah-olah
rakyat mendapatkan posisi yang istimewa, karena dalam demokrasi ini dimuat
beberapa poin penting dari nilai Pancasila yang dinilai paling sesuai dengan rakyat
Indonesia. Orde baru ini juga dibentuk berdasarkan beberapa latar belakang
lahirnya Orde Baru dan juga sempat mengalami perkembangan Orde Baru .
Sayangnya, perkembangan tadi bukannya semakin baik, justru menampilkan
hal yang tidak pernah disangka oleh rakyat Indonesia. Karena teralihkan dari
adanya harga-harga barang yang murah, disamping kegiatan korupsi yang
dilakukan oleh Presiden Soeharto saat itu, ada kesenjangan yang saat terlihat dari
masyarakat sendiri dan juga kekuasaan politik. Pemerintah seolah-olah merupkan
penguasa dominan, sementara rakyat tidak boleh ikut campur untuk masuk ke
dalamnya. Hal itu menimbulkan tanda taya besar pada pemerintahan ini. Pada
masa orde bari ini ada beberapa ciri penting yang dapat diketahui, seperti
dominannya peran ABRI, lalu sentralisasi untuk pengambilan keputusan politik,
pembatasan fungsi parpol, pemerintah yang ikut campur dalam masalah publik dan
politik, dan masih banyak lagi.
4. Demokrasi pada Masa Reformasi pada tahun 1998 sampai sekarang
Lalu dari periode orde baru, demokrasi dirombak lag, meskipun tetap memiliki
nama yang sama, demokrasi Indonesia. Mengambil dampak dampak positif
Reformasi, masyarakat kini bisa menikmati adanya contoh Demokrasi Pancasila,
seperti pada kebebasan pers, yang mana sangat dibelenggu pada era orde baru.
Sekarang Indonesia menganut suatu sistem demokrasi yang mana telah dirubah
dari demokrasi Pancasila versi ode baru. Dengan diktator yang perlahan
meninggalkan pemerintahan dan akhirnya terwujud pada saat terjadinya
demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa.
Dari reformasi tersebut, akhirnya beberapa tuntutan mahasiswa berhasil
dipenuhi, termasuk di dalamnya adalah runtuhnya rezim Soeharto. Dari sana,
demokrasi perlahan berubah menjadi sistem demokrasi Pancasila yang saat ini kita
rasakan. Dimana masyarakat bisa hidup dengan damai dengan adanya berbagai
perbedaan.
Perubahan-perubahan itu terjadi karena adanya kegagalan-kegagalan yang terjadi dari
pelaksanaan demokrasi yang pernah berlangsung sehingga membutuhkan penyesuaian
agar kehidupan bernergara dapat berlangsung dengan baik.
C. Peranan Mahasiswa dalam Demokrasi
Mahasiswa seringkali dikatakan sebagai agent of change atau agen perubahan yang
berperan dalam berbagai macam dinamika kehidupan di dunia. Mahasiswa dituntut
memiliki inovasi agar kehidupan dapat berdinamika sesuai dengan perkembangan zaman.
Di dalam setiap universitas, kita dapat melihat berbagai macam organisasi
kemahasiswaan dengan berbagai macam ideologi dan bentuk kegiatannya. Hal ini sebagai
perwujudan mahasiswa sebagai agen perubahan dalam hal sains, politik, sosial, dan
kebudayaan.
Mahasiswa berperan sebagai penyeimbang dalam kehidupan negara. Apabila
pemerintahan mulai goyah, disitulah saatnya mahasiswa menyuarakan aspirasinya agar
pemerintahan kembali berjalan normal.
Peranan mahasiswa telah terlihat sejak masa kolonial dengan adanya berbagai macam
organisasi pergerakan seperti Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia, dan Tri Koro
Dharmo. Pergerakan mahasiswa kemudian berlanjut di masa pasca kemerdekaan.
Pada akhir masa pelaksanaan demokrasi terpimpin, terjadilah carut marut dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Ekonomi Indonesia ambruk dan stabilitas politik sedang
tidak baik akibat adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Hal ini menyebabkan mahasiswa
melaksanakan aksinya yang di dalamnya terdapat tuntutan berupa Tritura (Tri Tuntutan
Rakyat) yang isinya adalah: pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan
Kabinet Dwikora, dan turunkan harga pangan. Hal ini kemudian menjadi salah satu
penyebab berakhirnya orde lama dan kemudian berubah ke orde baru.
Kemudian, pada akhir masa orde baru kembali terjadi demonstrasi besar-besaran dari
para mahasiswa yang disebabkan oleh krisis ekonomi yang tidak terkendali. Rupiah
mengalami inflasi besar-besaran. Aksi dari para mahasiswa ini kemudian mengakibatkan
lengsernya Presiden Soeharto setelah kepemimpinannya selama 32 tahun. Orde baru pun
runtuh digantikan era reformasi.
Pada era reformasi pun masih sering kita lihat demonstrasi dari para mahasiswa
sebagai pengawas dalam pelaksanaan demokrasi. Puncaknya pada tahun 2019 ini, terjadi
demonstrasi mahasiswa di berbagai kota akibat berbagai kebijakan dari pemerintah yang
nyeleneh seperti RUU KPK dan RUU KUHP.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan dimana rakyat memegang
suatu peranan yang sangat menentukan. Di Indonesia sendiri, pelaksanaan demokrasi telah
berubah-ubah sistemnya mulai dari masa kemerdekaan hingga sekarang. Di dalam
perubahan-perubahan itu, terdapat peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada kritik dan saran yang ingin disampaikan silakan menyampaikannya kepada saya.
Mohon maaf apabila ada kesalahan, karena saya hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari dosa dan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Crick, Bernard. 2002. Democracy: A Very Short Introduction. New York: Oxford University
Press
Ricflefs, M.C. 2001. A History of Modern Indonesia Since c.1200. Hampshire: Palgrave

Anda mungkin juga menyukai