Anda di halaman 1dari 15

Kelompok :

Ika Aprilianti
Ismaika Pratiwi
Noviyanti Mandasari
Rifo Angraini
KATA PENGANTAR

uji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini saya juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dewi Nurhayati yang telah membimbing dan mengajarkan
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini akan menjelaskan tentang bahasan ikhtisar, ringkasan dan sinopsis, baik
pengertian, persamaan dan perbedaan, cara membuat, serta contoh dari masing-masing bahasan
tersebut. Semoga makalah yang kami buat ini dapat menjadi acuan agar kami menjadi lebih
kreatif lagi dalam membuat suatu laporan.

Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, karena
kami masih dalam proses pembelajaran.

Jakarta, 3 September 2016

(I)

DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….( I )

Daftar Isi……………………………………………………………………………………….( II )

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………….( 1 )

A. Latar Belakang…………………………………………………………………...( 1 )

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..( 1 )

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………( 2 )

D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………..( 2 )

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………..( 3 )

1. Pengertian Ikhtisar, Ringkasan dan Sinopsis…………………………………….( 3 )

2. Persamaan dan Perbedaan Ikhtisar, Ringkasan dan Sinopsis……………………( 4 )

3. Cara Membuat Ikhtisar, Ringkasan dan Sinopsis………………………………..( 4 )

4. Contoh Ikhtisar, Ringkasan dan Sinopsis………………………………………..( 6 )

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………..( 9 )

A. Kesimpulan………………………………………………………………………( 9 )

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………...( 10 )

( II )
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat diartikan sebagai


suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian
yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum
dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil
merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam
bentuk pokok-pokoknya saja.

Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau
pembicaraan, sedangkan ikhtisar disebut juga intisari dari suatu uraian atau pembicaraan.
Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat)
pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Hal itu berbeda dengan ikhtisar. Ikhtisar
juga merupakan bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, namun dalam
pembuatannya tidak perlu mempertahankan urutan isi dari suatu karangan secara
proporsional. Penulisan ikhtisar bisa saja langsung tertuju pada pokok permasalahan.

Sedangkan, sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari
suatu film atau pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun secara abstrak.
Sebagai pembuka/prolog atau epilog dari naskah yang akan dipentaskan. Membuat
gambaran jelas secara sederhana tentang urutan cerita dalam naskah. Selain sinopsis film,
ada juga sinopsis novel, yaitu ringkasan cerita dari sebuah novel.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari ikhtisar, ringkasan dan sinopsis?

2. Apa saja persamaan dan perbedaan dari ikhtisar, ringkasan dan sinopsis?

3. Bagaimana cara membuat ikhtisar, ringkasan dan sinopsis?

4. Berikan contoh ikhtisar, ringkasan dan sinopsis?


(1)

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari ikhtisar, ringkasan dan sinopsis.

2. Mengetahui persamaan dan perbedaan dari ikhtisar, ringkasan dan sinopsis.

3. Mengetahui cara membuat ikhtisar, ringkasan dan sinopsis, serta dapat mempraktikkan
membuat ikhtisar, ringkasan dan sinopsis melalui cara-cara yang telah disebutkan.

4. Pembaca dapat menjadikan contoh yang telah diberikan untuk referensi dalam membuat
suatu ikhtisar, ringkasan dan sinopsis.

D. Manfaat Penulisan

Pembaca/peserta didik dapat membuat sendiri suatu ikhtisar, ringkasan dan sinopsis dengan
membaca makalah yang telah kami buat.
(2)

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ikhtisar, Rangkuman dan Sinopsis

a. Pengertian Ikhtisar

Menurut Juhara (2003), ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah yang


penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa
pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis
besar suatu masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.

Ikhtisar yaitu penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu memberikan
isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.

b. Pengertian Rangkuman

Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu
tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan
secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni,
2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan
pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya
saja.

c. Pengertian Sinopsis

Sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama


dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi
(KBBI, 1988: 845). Sinopsis mengandung tiga pengertian yaitu; ikhtisar karangan,
ringkasan, atau abstraksi, Keraf (1977: 84) menyatakan bahwa ringkasan sumarry
précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang
dalam bentuk pendek. Kata précis berarti memotong atau meringkas. Dengan demikian
meringkas ibarat memangkas sebatang pohon yang akhirnya tinggal batang dan cabang-
cabang yang terpenting.
(3)

2. Persamaan dan Perbedaan Ikhtisar, Rangkuman dan Sinopsis

Perbedaan dan Persamaan


Ikhtisar Rangkuman Sinopsis
Tujuannya untuk mengambil Tujuannya untuk membuat Tujuannya untuk mengambil
inti bentuk kecil karangan informasi terpenting agar
mudah tahu intisari cerita
Mereproduksikan kembali Mereproduksikan kata Mereproduksikan kata
secara kreatif kata dari pengarang pengarang
pengarang
Urutan gagasan yang Mempertahankan urutan Mempertahankan urutan
diungkap tidak seperti gagasan karangan yang gagasan karangan yang
gagasan karangan membangun bahan karangan membangun bahan karangan
Penyusunan bebas, Penyusunan terkait penataan, Penyusunan terkait
mengungkapkan apa yang isi, dan sudut pandang kesesuaian, penggunaan
menurutnya mewakili inti bahasa, dan alur cerita
bacaan
Subjektif, penyusunan boleh Objektif, menyusun tidak Objektif, menyusun tidak
mengubah yang menurutnya boleh mengubah susunan boleh mengubah susunan
mewakili inti maupun sudut pandang maupun sudut pandang
Kalimat cenderung sesuai Kalimat pendek dan senada Kalimat tunggal yang
dengan keinginan dengan kalimat bacaan sederhana dan efektif (tidak
penyusunan mengulang kalimat)

3. Cara Membuat Ikhtisar, Rangkuman dan Sinopsis

a. Cara Membuat Ikhtisar

1) Menetapkan tujuan membaca gagasan.

2) Membaca dengan cermat apa relevasi gagasan yang diperlukan itu dalam konteks
tulisan atau tidak.

3) Mencatat gagasan yang penting dari sudut pandang penyusunan ikhtisar dengan
kata-kata sendiri.
4) Menyusun kerangka tulisan. 

(4)

5) Menulis ikhtisar.

6) Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang
penting telah terjadi.

7) Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak. 

b. Cara Membuat Rangkuman

1) Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan.

Dengan membaca maka kita akan mengetaui informasi yang ada di dalamnya.
Dalam merangkum, membaca adalah kegiatan pokok utama yang harus dilakukan
sebelum membuat rangkuman. Hal ini akan memudahkan kita untuk mengingat,
memahami, dan mengerti isi naskah. Sehingga akan mempermudah ketika
membuat rangkuman.

2) Tentukan ide pokok pada tiap paragraf.

3) Mengembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri (bahasa yang lebih sederhana)
dibanding dengan teks.

4) Menulis rangkuman.

Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah selanjutnya ialah
membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringkasan, tulislah yang menjadi
teks pokok yang memang harus ditulis (ide pokok). Pengembangan seperti pada
langkah kedua dapat dilakukan untuk memperjelas ide pokok. Rangkuman disusun
secara kronologis.

5) Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat.

Setelah selesai membuat rangkuman, maka bacalah kembali rangkuman yang telah
dibuat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting
lainnya yang belum ditulis.
(5)

c. Cara Membuat Sinopsis

1) Bacalah naskah asli berulang kali sampai benar-benar diketahui maksud dan
pandangan  pengarang.

2) Pada saat membaca perlu digaris bawahi atau dicatat ide sentralnya (pokok pikiran,
kalimat pokok/kalimat inti).

3) Kesampingkan dulu teks asli sesudah dicatat ide sentral atau hal-hal pokok yang
telah diketahui, kemudian kembangkan catatan-catatan tersebut dengan bahasa
sendiri.

4) Pergunakanlah kalimat-kalimat tunggal, bila memungkinkan hindari pemakaian


kalimat majemuk atau mengulang kalimat, gunakan kalimat sederhana yang efektif.

5) Ringkaslah kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata.

6) Bila terdapat rangkaian ide atau gagasan dari beberapa alinea, maka ambillah ide
sentralnya saja atau pokok pikiran dan kalimat pokok/intinya.

7) Buanglah beberapa alinea yang dapat diwakili dengan satu alinea saja, atau
sebaliknya, dan pertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.

8) Pertahankanlah kalimat yang tidak memungkinkan untuk disederhanakan, sehingga


keaslian suara pengarang tetap dapat dipertahankan pula, yaitu kata kunci yang ada
pada kalimat tersebut.

9) Buanglah seluruh kata tugas yang memungkinkan untuk dibuang, tetapi


pertahankanlah susunan ide yang tersusun sesuai naskah aslinya.

4. Contoh Ikhtisar, Rangkuman dan Sinopsis

a. Contoh Ikhtisar
Bangunan sisa kolonial Belanda itu berdiri di pusat kota, di balik pagar seng. Ada yang
mengatakan dindingnya kokoh, meski termakan usia, seakan berbicara betapa banyak
sejarah yang telah dilaluinya. Dindingnya mungkin sudah lapuk ditumbuhi tanaman liar
dan lumut. Menurutnya, catnya pun tak terlihat lagi, menunjukan bahwa tak pernah ada
tangan manusia yang merawatnya.

(6)

b. Contoh Rangkuman

Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan
tanaman anggur di dalam pot atau kantong plastik. Selama ini banyak orang
beranggapan bahwa menanam anggur memerlukan lahan yang luas serta perawatan
yang sangat rumit.

Pada kenyataannya pandangan tersebut tidak tepat. Dalam buku berjudul Anggur dalam
Pot ini dijelaskan bahwa sebenarnya pembudidayaan buah anggur tidaklah sesulit
seperti pandangan banyak orang.

Dalam buku ini dikemukakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembudidaya-
an tanaman anggur dalam pot atau kantong plastik. Hal-hal tersebut di antaranya
meliputi seluk-beluk tanaman anggur beserta jenis dan ciri-cirinya. 

Pada buku ini dikemukakan juga mengenai cara memilih bibit anggur yang baik, cara
menyiapkan media tanam, serta cara perawatan selama pertumbuhan. Pada bab akhir
dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pohon anggur
dewasa dari berbagai penyakit.

Rangkuman :

Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan


tanaman anggur di dalam pot atau kantong plastik. Dalam buku ini dikemukakan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanaman anggur dalam pot
atau kantong plastik. Hal-hal tersebut meliputi pemilihan bibit anggur yang baik, cara
menyiapkan media tanam, cara perawatan selama pertumbuhan, serta upaya mengatasi
berbagai hama dan penyakit tanaman anggur.

(7)

a. Contoh Sinopsis

Cerita terjadi di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika
sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau
tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri
upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak
berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di
sekolah kecil itu.

Mulai dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A
Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu
Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes
keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta
pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah!

Mereka, Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka
terhadap pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara.
Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena
kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17
Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs.
Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba
cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan
menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang
yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan
dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar
pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan
mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil
anggota sepuluh Laskar Pelangi ini! (Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, 2005).

(8)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah yang penulisannya tidak harus berurutan,
boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema
sebuah wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis besar suatu masalah dalam sebuah wacana
yang berukuran pendek atau sedang.

Ciri - ciri ikhtisar : Tidak mempertahankan urutan gagasan


Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti
Tujuannya untuk mengambil inti

Rangkuman adalah suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan
menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara
bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.

Ciri - ciri rangkuman : Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan


Kerangka dasr masih tampak jelas
Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya untuk  memangkas gagasan
Sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan
karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi.

Ciri – ciri synopsis : Menggunakan kalimat tunggal (sederhana dan efektif)


Mengambil informasi terpenting

(9)
DAFTAR PUSTAKA

Visiuniversal Pendidikan. 2015. (http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-


sinopsis.html)

Prastowogeka. 2013. (https://prastowogeka.wordpress.com/2013/07/23/ringkasan-dan-ikhtisar/)

Anggraini, Anggi. 2013. (http://anggrainitsg.blogspot.co.id/2013/09/ikhtisar-rangkuman-


ringkasanresume-dan.html)

Kelasmayaku. 2014. (https://kelasmayaku.wordpress.com/2014/03/19/ringkasan-dan-ikhtisar/)

Widodo, Rachmad. 2009. (https://wyw1d.wordpress.com/2009/12/25/cara-menyusun-sinopsis/)

Evot, Eva. 2011. (http://evvot.blogspot.co.id/2011/06/menulis-ikhtisar-buku.html)


( 10 )

Anda mungkin juga menyukai