Anda di halaman 1dari 9

Kaidah Penulisan Huruf, Angka dan Tanda Baca

A. Penulisan huruf dalam bahasa indonesia


Pemakaian huruf menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dibedakan
menjadi 8, antara lain
1. Huruf abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas 26 huruf (A, B,C, D, E, F,
G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z)
2. Huruf vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas lima huruf, yaitu a,
i, u, e, o
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z
4. Huruf diftong
Diftong adalah dua vokal yang diucapkan sekaligus. Di dalam bahasa Indonesia terdapat
empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei dan oi.
5. Gabungan huruf konsonan
Gabungan huruf konsonan kh,ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
6. Huruf kapital
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang
- Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna
‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van atau huruf pertama kata tugas.
7. Huruf miring
- Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah atau nama surat
kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka
- Huruf miring dipkai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat
- Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing
8. Huruf tebal
- Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring
- Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,seperti judul
buku, bab, atau sub bab.
B. Penulisan angka dalam bahasa indonesia
Angka adalah tanda atau lambang untuk menyatakan suatu bilangan. Sedangkan bilangan
adalah suatu unsur matematika yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan
pencacahan.
1. Penulisan angka untuk menyatakan nomor atau lambang bilangan dapat ditulis dengan
angka romawi atau arab. Contoh :
- Angka arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,....
- Angka romawi : V=5, M=1000, D=500, C=100, L=50, X=10, VIII=8, IV=4, III=3
2. Penulisan angka untuk menyatakan nilai nominal suatu uang. Contoh :
- Ia menjual laptopnya seharga Rp. 2.000.000,00
- Ani menarik depositonya senilai $100
3. Penulisan angka untuk menyatakan jumlah atau kuantitas, ukuran (panjang, berat, isi,
luas, volume). Contoh :
- Dalam sebulan kami biasanya menghabiskan beras sebanyak 50 kg
- Tamu undangannya berjumlah sekitar 1.500 orang
4. Penulisan angka untuk menyatakan waktu
Contoh :
- Kereta jurusan Bandung-Jakarta akan tiba pukul 12.00
- Penerbangan Jakarta-Bali ditempuh kurang lebih 2 jam 10 menit
5. Penulisan angka untuk melambangkan nomor kamar, rumah/hotelapartemen, jalan pada
alamat. Contoh :
- Salah satu museum kebanggaan kota ini berada di Jalan Diponegoro No. 10
6. Penulisan angka untuk memberi nomor bagian-bagian dari suatu buku/karanga, kitab suci,
majalah, surat kabar. Contoh :
- Kami disuruh ibu guru mengerjakan semua latihan yang ada di halaman 102-104
7. Penulisan angka untuk menuliskan lambang bilangan yang menggunakan huruf secara
terpisah antar bagian dan awalan (seperti pada pecahan), maka penulisannya disatukan
dengan bagian lain yang berada setelah/di belakangnya
8. Penulisan angka untuk menyatakan lambang bilangan tingkat dari angka Romawi, dapat
ditulis dengan memakai tanda hubung (ke-) kemudian diikuti dengan angka atau
dirangkaian penulisannya jika angka tersebut dinyatakan dengan kata.
9. Penulisan angka untuk menyatakan lambang bilangan yang ditambahkan dengan
imbuhan akhiran –an, penulisannya memakai tanda hubung setelah angka (seperti : ...-an)
atau dapat dirangkaikan jika angka tersebut dinyatakan dengan kata.
C. Penulisan atau penggunaan tanda baca dalam bahasa indonesia
Berikut penjelasan tentang tanda baca beserta fungsi-fungsinya:
1. Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Berikut ini penggunaan tanda baca titik yang perlu diketahui:
a. Penanda Berakhirnya Kalimat
Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah
sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh kalimatnya:
- Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.
b. Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat
digunakan bahkan di belakang satu huruf maupun angka. Dalam penulisan bagan, ikhtisar,
atau daftar, tanda titik diletakkan dibelakang angka atau huruf. Contohnya:
IV. Daerah Istimewa Yogyakarta
c. Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam,
menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:) Contoh
penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit, dan detik. Contoh :
Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)
d. Menunjukkan Jangka Waktu
Selain itu tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan JANGKA waktu. Contoh:
3.45.12 3 jam, 45 menit, 12 detik)
e. Berperan dalam Penulisan Sumber Referensi
Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik jug berperan banyak. Tanda titik
digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan nada tanda tanya
atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh:
Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.
f. Memperjelas Jumlah
Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun kelipatannya.
Tanda titik digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya:
Desa itu berpenduduk 13.500 orang.
g. Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul
Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu: tanda titik TIDAK
digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh:
Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo
h. Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat
Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik TIDAK dipakai dalam
kepala surat yang. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di belakang
alamat pengirim, dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
Jalan Pramuka 13
2. Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
Berikut fungsi tanda baca koma yang perlu diketahui:
a. Digunakan di Tengah Kalimat
Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini umumnya digunakan
di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak penempatan tanda
koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya. Contohnya:
– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
b. Perbandingan Kalimat
Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan penting. Tanda
koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan. Contohnya:
– Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton disekitarnya.
c. Memisahkan Anak dan Induk Kalimat
Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya:
– Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.

d. Di belakang Kata Penghubung Antarkalimat


Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat
yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut adalah oleh karena itu, maka
dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun begitu, namun, dan akan tetapi. Contohnya:
– . . . . jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya
e. Pemisah Partikel
Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat. Partikel
tersebut adalah kata seperti o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan
segala macam bentuk partikel bebas. Contohnya:
– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!
f. Memisahkan Petikan Langsung
Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma digunakan untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contohnya:
– Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah kuburan”
g. Di Identitas yang Ditulis Berurutan
Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contohnya:
– Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga, Bogor.
h. Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya. Contohnya:
– Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
i. Penulisan Gelar
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contohnya:
– B. Sasikirana, S.H.
3. Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)
Berikut fungsi tanda baca tanya yang perlu diketahui:
a. Tanda untuk Menanyakan Sesuatu
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang bertujuan untuk
menyanyakan sesuatu. Contohnya:
– Sejak kapan mereka pergi ke Semarang?
b. Digunakan dalam Tanda Kurung
Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya:
– Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa atmosfer (?)
4. Penggunaan Tanda Baca Seru (!)
Berikut fungsi tanda baca seru yang perlu diketahui:
a. Digunakan Pada Kalimat Perintah
Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun
tidak. Contohnya:
– Tolong tutup jendala itu!
– Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!
b. Menunjukkan Ekspresi Kaget
Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget, kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:
-Astaga! Tinggal seminggu lagi kah?

5. Penggunaan Tanda Titik Koma (;)


Berikut fungsi tanda baca titik koma yang perlu diketahui:
a. Memisahkan Bagian Kalimat
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara. Contohnya:
– Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
b. Memisahkan Kalimat yang Setara
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:
– Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik menonton
TV di ruang tamu.
6. Penggunaan Tanda Titik dua (:)
Berikut fungsi tanda baca titik dua yang perlu diketahui:
a. Akhir Suatu Pernyataan Lengkap
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti suatu
rangkaian yang berhubungan mengakar. Contohnya:
– Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan penyaring.
Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik dua TIDAK
dipakai. Contohnya:
– Kita memerlukan wajan, spatula, panci, dan penyaring.
b. Sesudah Kata atau Ungkapan
Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contohnya:
– Ketua : Sigit Pramana Putra
– Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016
c. Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku
Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan. Contohnya:
-Ferdi : (sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini akhirnya”
d. Diantara Identitas Penerbit
Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab
suci, (c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan
dalam karangan. Contohnya:
– Tempo, 1 (1971), 34:7
7. Penggunaan Tanda Hubung (-)
Berikut fungsi tanda baca hubung yang perlu diketahui:
a. Menyambung Suku
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Contohnya:
– Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju-ga didesain senyaman
mungkin.
Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada baris terakhir
adalah huruf vokal. Contohnya:
– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas itu seperti merasa tidak punya
tempat.
BUKAN
– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas i-tu seperti merasa tidak punya
tempat.
b. Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang
Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsure-unsur kata ulang. Contohnya:
– Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri
c. Menyambung Huruf Kata
Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian pada penulisan tanggal. Contohnya:
– p-a-r-t-i-s-i-p-a-s-I, k-n-o-w-l-e-d-g-e, s-o-f-y-u-d-i-n
– 13-10-2012
d. Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata. Contohnya:
– ber-evolusi
– dua puluh lima-ribuan
Bandingkan dengan:
– ber-revolusi
– dua-puluh-lima-ribuan
e. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, (d) singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap. Contohnya:
– se-Kalimantan
– era 80-an
f. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia dengan unsure
bahasa asing. Contohnya:
– se-stylish mungkin
8. Penggunaan Tanda Pisah (– –)
Berikut fungsi tanda baca pisah yang perlu diketahui:
a. Membatasi Penyisipan Kata
Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:
– Kebahagiaan hidup – semua orang mendambakannya – diperoleh melalui harmonisasi
batin terhadap lingkungan kehidupan disekitarnya.
– Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan oleh penegak hukum yang
anti terhadap segala bentuk penyuapan.
b. Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi
Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Contoh :
– Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah memberi dampak
sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow, namun pedas mengritik
penguasa.
c. Tanda Pisah Dua Bilangan
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’.
Contohnya:
– 1903 – 1955
9. Penggunaan Tanda Ellipsis/Titik-titik ( … )
Berikut fungsi tanda baca titik-titik yang perlu diketahui:
a. Penulian Kalimat yang Terputus-Putus
Tanda ellipsis ada yang ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . ) Tanda
tersebut digunakan dalam penulisan kalimat yang terputus-putus. Contohnya:
– Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.
b. Menunjukkan Ada Naskah yang Dihilangkan
Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan. Contohnya.
– Makanan-makanan berformalin … supaya tidak beredar lagi di pasaran.
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik
( …. ); tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu buah untuk menandai akhir
kalimat. Contohnya:
– Semua yang telah ia lalu, bukanlah hal yang dapat ….
10. Penggunaan Tanda Kurung ((…))
Berikut fungsi tanda baca kurung yang perlu diketahui:
a. Tambahan Keterangan
Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, yang
biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi. Contohnya:
– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti) telah
menyelenggarakan Progam Hibah Bina Desa (PHBD) semenjak bulan lalu.
b. Mengapit Keterangan
Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan. Contohnya:
– Novel “The Great Gatsby” (salah satu novel terkenal era revolusi industri) terbit dan
dicetak dalam berbagai versi.
c. Mengapit Huruf
Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan. Contohnya:
– Kata aggression diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi agresi (an).
d. Mengapit Angka
Tanda kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan. Contohnya:
– Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.
11. Penggunaan Tanda Kurung Siku ([ … ])
Berikut fungsi tanda baca kurung siku yang perlu diketahui:
a. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contohnya:
– Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara berintegritas.
b. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung. Contohnya:
– Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu
signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama dengan tujuan awal.
12. Penggunaan Tanda Petik (“…”)
Berikut fungsi tanda baca petik yang perlu diketahui:
a. Petikan Langsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
dan naskah atau bahan tertulis lain. Contohnya:
– “Saya belum siap,” Kata Ahmad, “Lima menit lagi!”
b. Mengapit Judul
Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat. Contohnya:
– Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
c. Mengapit Istilah Ilmiah
Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus. Contohnya:
– Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.
d. Penutup Kalimat
Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai
dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contohnya:
– Michael Gerard “Mike” Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia yang menjadi
mualaf.

13. Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘)


Berikut fungsi tanda baca petik tunggal yang perlu diketahui:
a. Mengapit Petikan dalam Petikan Lain
Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Teknik menulis, contohnya:
– Tanya Melia, “Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?”
b. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna, terjemahan,
atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:
– rate of inflation ‘laju inflasi’
14. Penggunaan Tanda Garis Miring (/)
Berikut fungsi tanda baca garis miring yang perlu diketahui:
a. Dipakai dalam Nomor Surat dan Kalimat
Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat
dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contohnya:
– No. 036/Kep/DIKTI/2002
b. Pengganti Kata Hubung
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau Contohnya:
– pria/wanita
– harga permen itu Rp500,00/butir
15. Penggunaan Tanda Apostrof (‘)
Berikut fungsi tanda baca apostrof yang perlu diketahui:
a. Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata
Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau
kata atau bagian angka tahun. Contohnya:
– Jono ‘lah orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah)
b. Penggunaan Kata Khusus
Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam penulisan nama
ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing. Contohnya:
– Rifan Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’)
Kesalahan Penulisan Huruf, Angka dan Tanda Baca
a. Huruf kapital
1. Ayah membeli pisang Ambon untuk kakek.
Pada kalimat tersebut salah karena kata “Ambon” seharusnya ditulis dengan “ambon”
menggunakan huruf “a” kecil. Karena kata “Ambon” menjelaskan nama makanan bukan nama
kota.
2. keadaan indonesia sekarang sedang ramai karena terdapat wabah virus corona.
Kesalahan yang terjadi terdapat pada kata “keadaan” dan “indonesia” karena keadaan
merupakan kata awal dalam kalimat tersebut. Seharusnya menggunakan kapital pada huruf
“k” menjadi “Keadaan”. Dan pada kata “indonesia” menjadi “Indonesia” karena “Indonesia”
merupakan nama suatu negara.
b. Huruf miring
1. Tahun 2015 penulis Boy Candra menerbitkan bukunya yang berjudul Senja, Hujan, &
Cerita yang telah Usai.
Kesalahan dalam kalimat tersebut adalah pada kalimat “Senja, Hujan, & Cerita yang telah
Usai” karena pada penulisan judul buku harus menggunakan huruf miring. Menjadi Senja,
Hujan, & Cerita yang telah Usai.
2. Apabila kita mengunjungi swalayan kita tidak akan dikenai biaya parkir atau disebut free
parking
Kesalahan kalimat tersebut terdapat pada kalimat “free parking” karena kaliamt tersebut
adalah kalimat bahasa inggris atau kalimat asing yang seharusnya ditulis menjadi “free
parking”.
c. Huruf tebal
1. Nama ilmiah dari kamboja yaitu adenium obseum yang menunjukkan genus .
Pada kalimat tersebutadanya kesalahan pada kaata “adenium” karena penulisannya harus
menggunkan huruf tebal menjadi “adeniumí”. Hal itu karena huruf tebal digunakan unruk
menegaskan huruf yang sudah miring.
2. “BAB I PENDAHULUAN”
Pada kalimat tersebut sudah benar karena huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan
suatu bab atau sub bab.
d. Penulisan angka
1. Tamu undangan yang datang sekitar seribu seratus sebelas
Kesalahan pada kalimat tersebut adalah pada kalimat “seribu seratus sebelas” karena
penulisan angka diatas dua digit harus ditulis dengan angaka. Oleh karena itu menjadi “1111”
2. Kelas A diperintah Bu Susan untuk membaca dari halaman enam puluh sembilan sampai
dengan tujuh puluh tiga
Kesalahannya terdapat pada penulisan “enam puluh sembilan sampai dengan tujuh pulu tiga”.
Seharusnya ditulis “69-73” karena angka tersebut menyatakan suatu halaman.
3. Dirgahayu Indonesia ke tujuh puluh lima
Kesalahan terjadi pada penulisan “ke tujuh puluh lima” karena “tujuh puluh lima” pada
kalimat tersebut menyatakan tingkatan atau pencapaian oleh karena itu harusnya ditulis
menjadi “ke-75”.
4. Jumlah siswa yang hadir di room zoom hanya 30 peserta
Kesalahan terjadi pada penulisan “30” karena apabila suatu kaliamat bila menyatakan jumlah
dan tidak lebih dari dua digit angkanya harus ditulis dengan huruf. Oleh karena itu menjadi
“... tiga puluh peserta”
5. Ibu membeli gula 1 kg dengan harga Rp. 15.000,00
Kesalahan terlihat pada “Rp. 15.000,00” karena seharusnya tidak memerlukan tanda titik (.)
dan spaci/jarak antara “Rp” dan nominal. Oleh karena itu menjadi “Rp15.000,00”.

Anda mungkin juga menyukai