Paragraf indented adalah paragraf dimana letak kalimat pada baris pertama
lebih menjorok ke dalam paragraf dibanding kalimat pada baris kedua dan
seterusnya.
Contoh :
Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2015/03/contoh-paragraf-
deduktif-singkat.html
2. Paragraf full adalah paragraph dimana letak kalimat pertama paragraf sejajar
dengan kalimat pada baris kedua pragraf dan seterusnya.
Contoh :
Bertanam hidroponik dapat dilakukan dengan media apa saja, selain itu
sistem hidroponik tidak memerlukan air terlalu banyak. Penggunaan
pupuk juga tidak mencemari tanah dan lingkungan sekitar. Hasil dari
bertanam hidroponik tidak kalah dengan penanaman langsung di tanah.
Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2015/03/contoh-paragraf-
induktif-singkat.html
3. Paragraf hanging adalah paragraf dimana letak kalimat pada baris pertama
lebih menjorok keluar paragraph dibandingkan kalimat pada baris kedua dan
seterusnya.
Contoh :
Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2015/03/contoh-paragraf-
induktif-singkat.html
Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah karangan yang
kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang kita ketahui
ada 5 jenis yaitu :
Paragraf argumentasi
Paragraf deskripsi
Paragraf eksposisi
Paragraf persuasi
Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian dibantu
dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah
karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis Paragraf
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk
kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini
macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :
Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan
pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentasi
meliputi :
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merasakan sendiri
dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri ciri
paragraf deskriptif yaitu :
Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut
Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau
petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi
:
Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan
atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun
berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
“Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang terutama terjadi
pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap pabrik dan limbahnya adalah
contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak
sehat…”
“Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang membuat kulit
badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya dihiasi mata bulat yang bersinar
dan disertai bulu mata yang tebal…”
” Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain
itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada sayuran biasa..”
“Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu
rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah
pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan
pintunya..”
Jenis paragraf mungkin berbeda dengan berbagai jenis pantun dari sisi penulisan dan makna, namun secara
umum karya sastra yang baik dan benar tentu menekankan penggunaan paragraf yang sempurna.
1) Paragraf deduktif
1. letak kalimat utama di awal paragraf
2. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
contoh:
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.perbedaan dalam
struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah
terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari
sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah
materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pemakaian bahasa Indonesia di
seluruh Indonesia belum seragam.
2) Paragraf induktif
1. letak kalimat utama di akhir paragraf.
2. diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
contoh:
Mungkin anda pernah mendengar tentang peristiwa perampokan mobil yang menimpa ronaldo, bintang
sepakbola asal brasil, dua tahun silam. Dasar nasibnya sedang apes, saat mengendarai BMW X-5 di Rio Janairo,
ia dihadang tiga perampok bersenjata. Mobil kesayangannya pun dibawa kabur perampok. Untunglah pemain
asal internasionale Milan, klubnya saat itu cepat bertindak. Dengan menumpang kendaraan yang lewat ia segera
menuju kantor polisi. Hanya dalam hitungan jam, mobilnya sudah ditemukan kembali di pinggir kota Rio.
Jangan salah! Ronaldo tidak memakai jasa paranormal. Kebetulan mobilnya dilengkapi Automatic Verhicle
Location (AVL), sistem pemantau lokasi kendaraan yang terhubung dengan satelit Global Positioning Sistem
(GPS). Posisi mobil selalu dapat di ketahui dari peta digital yang terpasang di mobil atau operator pemantaunya.
(Intisari, juni 2003).
Contoh :
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar
akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku
kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah
beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
3) Paragraf campuran/Paragraf Deduktif-Induktif
1. letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
2. kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan
kalimat yang agak berbeda.
Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya
belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu
menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru
memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
1. Pola alamiah :
pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan waktu/kronologis
b. Urutan ruang/ special
2. Pola logis :
pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengambangan contoh
b. Klasifikasi
c. Familiaritas
d. Akseptabilitas
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan
2. Deskripsi: paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar,
atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang
kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Eksposisi: paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang
membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di
dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci,
dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau
keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul
masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif
agama.
5. Persuasi: paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli
ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu
menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan
sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.