Pengantar
Bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah merupakan materi pokok yang
dimaksudkan tidak hanya untuk memberikan pengetahuan kebahasaan tetapi juga
memberikan bekal penting tentang bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi
ilmiah. Dalam konteks tersebut komunikasi ilmiah sesungghnya bisa dalam bentuk
narasi atau deskripsi tertulis yang berbasis data-data atau fakta-fakta ilmiah.
Penggunaan bahasa lisan yang berbasis data-data atau fakta-fakta ilmiah juga hal
lainya yang menjadi perhatian penting dalam materi bahasa sebagai sarana
komunikasi ilmiah.
Uraian Materi
1. Konsep bahasa ilmiah
a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
1) Bahasa yang baik mengacu pada pemakaian bahasa yang sesuai dengan
situasi dan kondisi.
2) Bahasa yang benar mengacu pada pemakaian bahasa yang sesuai dengan
kaidah/aturan berbahasa.
Contoh:
Penelitian ini mengkaji metode pembelajaran CTL dengan objek yang
efektif dan efisien.
Pasukan itu diterjunkan di lokasi neraka dunia.
Penulisan Kata:
a. Kata dasar g. Partikel
b. Kata turunan h. Singkatan dan akronim
c. Bentuk ulang i. Angka dan bilangan
d. Gabungan kata j. Kata ganti (ku-, kau-, -ku, -mu dan
–nya)
e. Suku kata k. Kata Sandang (si dan sang)
f. Kata depan ( di, ke dan dari)
Penulisan unsur serapan:
Unsur serapan mengambil dan menyerap unsur asing tanpa memperhatikan
aturan, situasi dan kondisi yang ada. Berdasarkan taraf integritasnya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Secara adopsi
b. Secara adaptasi
4. Pilihan kata
a. Syarat Ketepatan
Syarat ketepatan terkait dengan aspek logika kata, artinya setiap kata hanya
memiliki satu makna dan mengacu hanya pada satu rujukan yang tepat.
Contoh:
Keadaan kesehatan (contoh kata abstrak) anak–anak di desa sangat
buruk. Banyak yang menderita malaria, radang paru–paru, cacingan
(contoh kata konkret), dan kekurangan gizi.
2) Kata umum dan khusus
Kata umum adalah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan
pemakaian yang lebih luas. Sedangkan, kata khusus adalah kata-kata
yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit.
Contoh:
Kata Umum Kata Khusus
melihat menengok, menyaksikan, melirik, memandang,
memelototi, mengamati, memperhatikan
mendatangi mampir, singgah, berkunjung,
sependapat setuju, sepakat
b. Syarat Kesesuaian
Syarat kesesuaian terkait dengan aspek sosial kata, artinya setiap kata
memiliki makna sesuai dengan pemakaiannya dalam konteks sosial.
5. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan
maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis.
Kalimat efektif:
Contoh:
Penekanan dengan repetisi:
1) Jika atasan sudah mengatakan tidak tetap tidak.
Kalimat efektif:
Contoh:
1) Bang Dul dari Betawi menganggap hal ini sebagai suatu cara
sederhana untuk mempengaruhi masyarakat (Frase benda)
2) Dibuangnya jauh-jauh perasaan sedih yang mengusiknya akhir-akhir
ini (Frase kerja)
3) Karena belajar untuk menghadapi ujian terlalu semangat, dia jatuh
sakit (Frase penghubung)
6. Paragraf
a. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang
didukung semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama/topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada
kalimat penutup.
b. Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan
topik baru atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya (yang
baru). Kegunaan paragraf yang lain adalah untuk menambah hal-hal
yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam
paragraf sebelumnya atau paragraf terdahulu.
c. Jenis Paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf dibedakan menjadi:
e. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf yang memperhatikan unsur kesatuan dan
kepaduan, harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak.
2) Tempatkanlah kalimat topik dalam posisi menyolok dan jelas dalam
sebuah paragraf.
3) Tunjanglah (dukunglah) kalimat tersebut dengan detail-detail atau
perincian yang tepat.
4) Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara
paragraph.
Daftar Pustaka
Pusat Bahasa. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
https://kbbi.kemdikbud.go.id