Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERKEMBANGAN

MANAJEMEN
Perkembangan Ilmu Manajemen: Aliran Klasik

Aliran Manajemen ilmiah dipelopori oleh Robert Owen dan


Charles Babbege. Tokoh yang banyak memberikan kontribusi
bagi perkembangan manajemen ilmiah adalah Frederick
Winslow Taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L. Gantt, dan
Harrington Emerson.

Robert Owen (1771-1858)

Robert Owen berpendapat bahwa peningkatan kondisi kerja


karyawan dapat meningkatkan hasil produksi dan laba, dan
investasi yang paling menguntungkan adalah karyawan atau
pekerja.
Charles Babbege (1792-1871)

Charles Babbege adalah seorang mahaguru matematika dari


Inggris. Dia adalah perintis jalan bagi lahirnya manajemen
berdasarkan ilmu (manajemen ilmiah). Observasinya tentang
metode dan menekankan pentingnya efisiensi kerja pada pekerja
dan perlunya ditentukan jumlah biaya yang pasti pada setiap
proses dalam produksi suatu jenis barang. Dalam setiap kegiatan
kerja perlu mempergunakan time study (penelaahan tentang
waktu) agar terjadi pertukaran pengalaman-pengalaman antara
para manajer dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen.
Perlu diadakan pembagian kerja (division of work) yang baik
antara manajer dan pekerja (workers) dan antara sesamanya.
Charles Babbege berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip
ilmiah dalam proses kerja dapat meningkatkan produktivitas dan
dapat menekan biaya menjadi lebih rendah.
Frederick Winslow Taylor (1856-1915)

Frederick Winslow Taylor adalah tokoh yang mengembangkan scientific management


(manajemen ilmiah). Secara singkat, pokok-pokok ajaran F. W. Taylor adalah sebagai
berikut:

a. Time Study (penelaahan waktu)


Penyelidikannya tentang penggunaan waktu kerja dengan mempergunakan stopwatch,
micro motion camera, dan alat ukur lainnya. Berkat penelitian ini dapat dihemat waktu
kerja dan penggunaan tenaga yang tidak sedikit.

b. Differential Piece Rate System (sistem rata-rata per potong diferensial)


Sistem upah demikian dimaksudkan untuk mendorong daya produktivitas yang lebih
tinggi, daan F. W. Taylor mempergunakan sistem per potong dalam penghitungannya.

c. The Art of Cutting Metals (seni memotong logam)

Penelitian ini dilakukan oleh F. W. Taylor terhadap semua faktor yang berhubungan
dengan pemotongan logam atau baja, seperti jenisnya, garis tengahnya, karatannya,
tebal bilahnya, bentuk tajamnya alat, pengaruh tuangan atau tindakan-tindakan lain
untuk mendinginkan.
d. Functional Foremanship (sistem mandor fungsional)
Inti ajarannya ini ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan kerja karyawannya.
F. W. Taylor berpendapat bahwa efisiensi akan dapat tercapai jika tugas mandor
(foremans) dibagi sebagai berikut:

1 ) Planning level (tingkat perencanaan = dilakukan sebelum pekerjaan dimulai)


terdiri dari:
- Order of work and routing
- Instruction
- Time and cost

2 ) Performance level (tingkat pelaksanaan)


- Gang Boss
- Speed Boss
- Repair Boss
- Inspector
- Disciplinarian
e. Scientific Management (manajemen ilmiah)

Merupakan hasil perenungan Taylor yang kemudian


mengemukakan 4 (empat) tugas baru dan berat bagi manajemen
atau manajer ilmiah, yakni:
- Menggantikan motode rule of thumb dengan berbagai metode
yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja
yang ilmiah dan benar.
- Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para
karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan
bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
- Adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang
antara semua karyawan dan manajer.
- Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
(karyawan).
Henry L. Gantt (1861-1919)

Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan:


Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen,
Seleksi ilmiah tenaga kerja, Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terinci,
dan Sisten insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan sistem bagan (chart system)
yang dikenal sebagai "bagan Gantt" (Gantt Chart), untuk perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi.

Frank Gilberth dan Lillian Gilberth (1868-1924 dan 1878-1872)

Frank Gilberth, seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu,


menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Lillian Gilberth
lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam bekerja, seperti seleksi,
penempatan dan latihan personalia. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai
satu tujuan akhir: membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya
sebagai makhluk hidup.
Harrington Emerson (1853-1931)

Pemborosan dan efisiensi adalah masalah-masalah yang dilihat Emerson


sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12
(dua belas) prinsip-prinsip efisiensi (twelve principles of efficiency) yang
secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
3. Adanya staf yang cakap.
4. Disiplin.
5. Balas jasa yang adil.
6. Laporan-laporan yang terpecaya, segera, akurat.
7. Pemberian perintah, perencanaan dan pengurutan kerja.
8. Adanya standar-standar dan schedule, metoda dan waktu setiap
kegiatan.
9. Kondisi yang distandarisasi.
10. Operasi yang distandarisasi.
11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
12. Balas jasa efisiensi - rencana insentif.
TEORI MANAJEMEN MODERN (1940 SEKARANG)

A. Sejarah Munculnya Teori Modern


Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1. Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap / seluruh gejala, bentuk
dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara
universal mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan
waktu. Misal Fisika, Kimia, Biologi.
2. Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala
manusia dan eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal ekonomi, psikologi, hokum dan
lain-lain.
3. Ilmu Humaniora, yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya
dengan seni. Missal seni tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.
B. Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern

Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan


pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku
Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif
(Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat
baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku
Organisasi antara lain :

a. Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego,
dan Hirarki Kebutuhan Manusia, dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika motivasi.
b. Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
c. Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua
factor.
d. Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan
kisi-kisi manajerial (managerial grid).
e. Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem
hubungan antar budaya.
f. Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-
lainnya.
Fungsi Manajemen menurut Tokoh-tokoh

Henri Fayol
Planning,
Organizing,
Commanding,
Coordinating, and
Controlling
George R. Terry
Planning,
Organizing,
Actuating and
Controlling.
Luther Gullick
Planning,
Organizing,
Staffing,
Directing,
Co-Ordination,
Reporting and
Budgeting.
William H. Newman and Charles E. Summer
Organizing,
Planning,
Reading
Measuring and
Controlling.
Harold Koontz and ODonnel
Planning,
Organizing,
Staffing,
Directing and
Controlling.

Anda mungkin juga menyukai