Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI DAN APLIKASINYA

PENGERTIAN FUNGSI
Secara umum fungsi diartikan suatu persamaan yang menunjukkan hubungan antara dua buah variabel atau
lebih. Secara matematik, fungsi dinyatakan dengan :

Y = f(Xi)

Dari penulisan fungsi tersebut dapat diketahui bahwa suatu fungsi dibentuk dari unsur-unsur variabel,
koefisien dan konstanta.

 Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Berdasarkan
fungsinya variabel dibagi menjadi :
Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang menerangkan variabel lain dimana
dalam hal ini adalah x ,
Variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang diterangkan oleh variabel lain yang dalam
hal ini adalah y.
 Koefisien adalah suatu bilangan atau angka yang diletakkan di depan suatu variabel dan terikat
dengan variabel yang bersangkutan
 Konstanta sifatnya tetap dan tidak terikat dengan suatu variabel apa pun. Dalam suatu fungsi
konstanta tidak harus selalu ada dalam arti jika suatu persamaan tidak memiliki konstanta tidak akan
mengurangi makna dan arti dari suatu fungsi. Dalam beberapa kasus ekonomi, nilai konstanta justru
tidak memiliki makna sepeti ditunjukkan pada beberapa kasus berikut.
Pada fungsi produksi tidak akan memiliki konstanta sebab jika tidak ada input yang digunakan sudah
pasti tidak akan ada barang yang diproduksi.
Pada fungsi penerimaan total (Total Revenue), jika tidak ada barang yang terjual tentu saja tidak akan
ada pendapatan yang diperoleh sehingga keberadaan konstanta pada fungsi ini justru tidak
mengandung arti ekonomi sama sekali.
JENIS-JENIS FUNGSI
Fungsi dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok dimana dalam pembahasan ini, pengelompokkan
fungsi didasarkan pada :
1. Fungsi linier
2. Fungsi non linier

FUNGSI LINIER

 Pengertian
Fungsi linier adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya mempunyai pangkat paling tinggi satu.
Bentuk umum fungsi linier :

Y = f(X) → Y = a + bX

Dibaca Y adalah fungsi dari x, dimana


x adalah variabel bebas
y adalah variabel terikat
a adalah konstanta
b adalah slope dari garis linier

 Permasalahan fungsi linier


a. Pembentukan Fungsi Linier
Pada dasarnya pembentukan suatu fungsi yang tepat angat tergantung dari data historisnya. Jika
data historis membentuk suatu hubungan yang linier maka fungsi yang tepat untuk menggambarkan
hubungan tersebut adalah fungsi linier. Sebaliknya jika data historis yang digunakan membentuk
suatu hubungan kuadratik maka fungsi yang tepat adalah fungsi kuadrat seperti dapat dilihat pada
grafik berikut ini.

Gambar 2.1.a. Fungsi linier Gambar 2.1.b. Fungsi kuadrat


b. Mencari Fungsi Linier
Untuk mendapatkan fungsi linier tergantung pada informasi yang diberikan. Berikut beberapa
informasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan fungsi linier.

1) Jika diketahui satu titik koordinat (X1,Y1) dengan slope/kemiringan tertentu (b)
Rumus yang digunakan adalah

Y −Y 1 =b ( X-X 1 )
Contoh soal :
Jika diketahui titik yaitu A (3, 30) dan slope sebesar 5

Pertanyaan :
Carilah fungsi liniernya?

Penyelesaian :
(X1, Y1) = (3, 30) dan b = 5
Y – 30 = 5 (X – 3)
Y – 30 = 5X - 15
Y = 5X – 15 + 30
Y = 5X + 15
Y = 15 + 5X
Jadi fungsi linier yang diminta adalah Y = 15 + 5X

2) Jika diketahui dua buah titik yaitu koordinat (X1,Y1) dan (X2,Y2)

Rumus yang digunakan adalah

Y −Y 1 X −X1
=
Y 2−Y 1 X 2− X 1
Contoh soal :
Jika diketahui 2 buah titik yaitu A (4, 16) dan B (6, 8)

Pertanyaan :
Carilah fungsi linier yang melalui 2 buah titik tersebut ?
Penyelesaian :
(X1, Y1) = (4, 16) dan (X2,Y2) = (6, 8)

Y −16 X−4
=
8−16 6−4
Y −16 X−4
=
-8 2
2 (Y – 16) = -8(X – 4)
2Y – 32 = -8X + 32
2Y = -8X + 32 + 32
2Y = -8X + 64
Y = -4X + 32
Y = 32 – 4X
Jadi fungsi linier yang diminta adalah Y = 32 – 4X

3) Jika diketahui > 2 titik koordinat

Akan Menggunakan persamaan regresi


Dalam banyak kasus, mencari fungsi linier banyak menggunakan metode regresi dengan beberapa
pertimbangan :
Mendapatkan fungsi linier dengan menggunakan 2 titik atau 1 titik dengan slope tertentu banyak
menimbulkan masalah karena persamaan yang dihasilkan sangat tidak mencerminkan kondisi
yang sebenarnya. Sebagai contoh mencari fungsi pengeluaran masyarakat dengan menggunakan
2 titik dapat menyebabkan model yang dihasilkan overestimate (jika yang terpilih adalah yang
pendapatannya tinggi) atau terlalu underestimate (jika yang terpilih adalah yang pendapatannya
rendah).
Hubungan antara dua buah variabel dari suatu perilaku sekalipun bersifat linier namun tidak
akan bersifat linier sempurna sehingga dalam mengestimasi fungsi linier kita harus menerima
error (residual) yang dihasilkan dan metode regresi memasukkan pengaruh residual pada model
yang dihasilkan.
Model yang baik adalah model yang mencerminkan kondisi yang sebenarnya dan untuk itu
diperlukan informasi yang lengkap. Salah satu informasi yang lengkap adalah jumlah data yang
digunakan dapat mewakili populasinya. Model regresi memungkinkan untuk menghasilkan
persamaan dengan sebanyak mungkin memasukkan data yang tersedia.
Jika fungsi linier yang dicari adalah Y = a + bX maka
formulasi untuk mencari a dan b dinyatakan dengan rumus :

a=Ȳ −b X̄
n ∑ XY−∑ X ∑ Y
b=
n ∑ X 2−( ∑ X )2

Contoh soal :
Dari informasi data Y dan X berikut ini :

X Y
5 75
10 50
15 25
20 0

Pertanyaan :
Carilah fungsi linier yang mewakili titik-titik tersebut

Penyelesaian :
Jika Y = a + bX maka nilai a dan b dicari dengan rumus berikut :
a=Ȳ −b X̄
n ∑ XY−∑ X ∑ Y
b=
n∑ X 2−( ∑ X )2

Tabel Perhitungan koefisien a dan b

X Y XY X2
5 75 375 25
10 50 500 100
15 25 375 225
20 0 0 400

∑ X= ∑Y = 1 ∑ XY = 125 ∑ X 2= 75
50 50 0 0

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel berikut ini diperoleh


nilai b dan a sebagai berikut :
n ∑ XY−∑ X ∑ Y 4 (1250 ) −( 50 )( 150 )
b= = =−5
2
n∑ X −( ∑ X ) 2 2
4 ( 750 )− ( 50 )
150 50
a=Ȳ −b X̄= −(−5) =37 , 5+62 , 5=100
4 4
Jadi fungsi linier yang dicari adalah Y = 100 – 5X

Menggambar fungsi linier


Dilakukan dengan menggunakan dua buah titik potong terhadap sumbu X (sumbu
horisontal) dan sumbu Y (sumbu vertikal).

Dengan bentuk umum fungsi linier : Y = a + bX

Langkah-langkah penggambaran fungsi linier :


1.Cari titik potong sumbu X (intersep X), dengan memisalkan nilai
variabel Y sama dengan nol, maka koordinatnya adalah
(-a/b ; 0).
2.Cari titik potong sumbu Y (intersep Y), dengan memisalkan nilai
variabel X sama dengan nol, maka koordinatnya adalah
(0 ; a).
3.Hubungkan kedua titik tersebut.

Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 100 – 5X

Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut

Penyelesaian :
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 100 – 5X
0 = 100 – 5X
5X = 100
X = 100/5 = 20, koordinat titik potong X (20, 0)

Titik potong sumbu Y : X = 0


Y = 100 – 5X
Y = 100 – 5(0)
Y = 100, koordinat titik potong Y (0,100)
X Y
( 20, 100/5 = 20 0 0)
0 100 (0, 100)

Gambar 2.2. Fungsi Linier dengan Slope Negatif

Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 40 + 0,2X

Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut

Penyelesaian :
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 40 + 0,2X
0 = 40 + 0,2X
-0,2X = 40  X = 40/-0,2 = -200. Koordinat titik potong X (-200, 0)

Titik potong sumbu Y : X = 0


Y = 40 + 0,2X
Y = 40 + 0,2(0))  Y = 40  Koordinat titik potong Y (0, 40)

( X Y -200, 0 )
( 0, 40/-0,2 = -200 0 40)
0 40
Gambar 2.3. Fungsi Linier dengan slope positif

LATIHAN-LATIHAN
Tentukan fungsi linier dari soal-soal berikut dan gambarkan

1. ( 2,16) ( 5, 10 ) 11. ( 2, 0 ) ( 4, 10 )
2. ( 1, -1) ( 3, 8 ) 12. ( 5, 0 ) ( 3, 12 )
3. ( 2, 46 ) ( 5, 55 ) 13. ( -10, 0 ) ( 5, -30 )
4. ( 5, 25 ) ( 10, 0 ) 14. ( 1, 8 ) ( 5, 20 )
5. ( 1, 8 ) ( 3, 24 ) 15. ( 3, -12 ) ( -2, 8 )
6. ( 1, 15 ) ( 5, 11 ) 16. ( 20, 40 ) ( 50, 25 )
7. ( -1, 5 ) ( 2, -10 ) 17. ( -2, -40 ) ( 3, 60 )
8. ( 0, 10 ) ( 2, 10 ) 18. ( 40, 2 ) ( 40, 5 )
9. ( 5, 45 ) ( 10, 30 ) 19. ( 4, 0 ) ( 5, 20 )
10. ( 20, 2 ) ( 20, 5 ) 20. ( 5, 8 ) ( 10, 8 )
Carilah fungsi linier dari soal-soal berikut dan gambarkan

21. ( 5, 25 ) b = 4 31. ( 5, 8 ) b = -2
22. ( 20, 7 ) b = 0,5 32. ( 2, 30 ) b = 3
23. ( 4, 6 ) b = -8 33. ( 5, 7 ) b=7
24. ( 9, 20 ) b = -20 34. ( 2, 14 ) b = 2
25. ( 2, 12 ) b = 6 35. ( 9, -3 ) b = - 1/ 3
26. ( -2, 6 ) b = -3 36. ( 20, 5 ) b = ¼
27. ( 3, 25 ) b = -25 37. ( 7, 10 ) b = 10
28. ( -5, 10 ) b = 2 38. ( 5, -9 ) b = -9
29. ( 40, 14 ) b = ¼ 39. ( 7, -1) b = -3
30. ( 20, 30) b = 3 40. ( 0, 20 ) b=0

Dari informasi berikut ini, carilah fungsi liniernya dan gambarkan


41. X 1 3 4 5 6
Y 35 25 20 15 10

42. X 6 7 8 9 10
Y 0 6 12 18 24

43. X 2 4 5 8 10
Y 50 40 30 20 10

44. X 30 25 20 10 5
Y 4 6 8 12 15

45. X 3 5 8 10 12
Y 5 10 20 30 50

Anda mungkin juga menyukai