PRODI EP-USAKTI
1
MATEMATIKA EKONOMI I
PRODI EP-USAKTI
2
SILABUS MATA KULIAH
1. PENDAHULUAN
2. FUNGSI DAN APLIKASINYA
3. MATRIKS DAN APLIKASINYA
4. DIFERENSIAL DAN
APLIKASINYA
5. INTEGRAL DAN APLIKASINYA
3
FUNGSI DAN APLIKASINYA
PENGERTIAN FUNGSI
Secara umum fungsi diartikan suatu
persamaan yang menyatakan hubungan
antara dua buah variabel atau lebih. Secara
matematik, fungsi dinyatakan dengan:
Y = f(Xi)
Persamaan : 1. fungsional... Y=f(x)
2. identititas... Y = C + I --- 6 = 2+4
3. keseimbangan....Qd = Qs
4
JENIS-JENIS FUNGSI
FUNGSI
FUNGSI FUNGSI
5 KUADRAT EKSPONENSIAL
FUNGSI LINIER
CARA MENCARI
MELALUI 2 TITIK MELALUI 1 TITIK
Y - Y1 X X1
Y2 Y1 X2 X1
Y Y1 mX X1
MELALUI REGRESI
a Y bX
n XY X Y
b
n X 2 X
2
7
FUNGSI LINIER : MELALUI 2 TITIK
Contoh soal:
Jika diketahui 2 buah titik yaitu A (4, 16) dan
B (6, 8)
Pertanyaan
Carilah fungsi linier yang melalui 2 buah titik
tersebut ?
8
Penyelesaian
Contoh soal:
Jika diketahui titik yaitu A (3, 30) dan slope
sebesar 5
Pertanyaan
Carilah fungsi linier yang melalui 1 buah titik
tersebut ?
10
Penyelesaian
Contoh soal:
Dari informasi data Y dan X berikut ini:
X Y
5 75
10 50
15 25
20 0
Pertanyaan
12 Carilah fungsi linier yang melalui persamaan regresi ?
Penyelesaian
a Y bX
n XY X Y
b
n X 2 ( X)2
13
n XY X Y 41250 50 150
b 5
2
n X ( X) 2 4750 50 2
150 50
a Y bX ( 5 ) 37,5 62,5 100
4 4
15
Contoh soal
Gambarkan fungsi Y = 100 – 5X
Penyelesaian
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 100 – 5X
0 = 100 – 5X
5X = 100
X = 100/5 = 20, koordinat titik potong X (20, 0)
16
Titik potong sumbu Y : X = 0
Y = 100 – 5X
Y = 100 – 5(0)
Y = 100, koordinat titik potong Y (0,100)
X Y
100/5 = 20 0 ( 20, 0 )
0 100 (0, 100)
17
Gambar
0,100
Y = 100 – 5X
20,0 X
18
Contoh soal:
Gambarkan fungsi Y = 40 + 0,2X
Penyelesaian:
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 40 + 0,2X
0 = 40 + 0,2X
-0,2X = 40 X = 40/-0,2 = -200.
Koordinat titik potong X (-200, 0)
19
Titik potong sumbu Y : X = 0
Y = 40 + 0,2X
Y = 40 + 0,2(0)) Y = 40
Koordinat titik potong Y (0, 40)
X Y
40/-0.2=-200 0 ( -200, 0 )
0 40 ( 0, 40)
20
Gambar
0,40 Y = 40 + 0,2X
-200,0 X
21
Contoh soal:
Gambarkan fungsi Y = 10X
Penyelesaian:
Untuk menggambar fungsi linier tanpa
konstanta (tanpa nilai a) tidak dilakukan
dengan mencari titik potong sumbu X dan Y,
tetapi dengan memisalkan minimal dua nilai X
tertentu untuk mendapatkan nilai Y
22
Untuk X = 0, Y = 10(0) = 0 sehingga
diperoleh titik (0, 0)
X Y
0 0 ( 0,0 )
1 10 ( 1,10)
23
Gambar
Y = 10X
10 1,10
0,0 1 X
24
Contoh soal:
Gambarkan X = 20
Penyelesaian:
Intersep X : X = 20, koordinat (20, 0)
Intersep Y : tidak ada koordinat titik potong
25
Gambar
X = 20
20,0 X
26
Contoh soal:
Gambarkan Y = 40
Penyelesaian:
Intersep X : tidak ada koordinat titik potong
Intersep Y : Y = 40 koordinat titik potong
(0, 40)
27
Gambar
Y
Y = 40
0,40
X
28
APLIKASI FUNGSI LINIER
Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
Pasar
Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap
keseimbangan pasar
Keseimbangan pasar kasus 2 barang
Analisis perhitungan pendapatan nasional
Pasar barang dan pasar uang
Analisis Break Even Point (BEP)
29 Budget line dan Isocost
FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi Permintaan
– Permintaan dari segi fungsi menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga ceteris paribus.
– Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang
diminta mengikuti hukum permintaan yang
menyatakan jika harga suatu barang naik maka
jumlah barang yang diminta turun atau
sebaliknya ceteris paribus.
– Secara umum, fungsi permintaan dinyatakan
dengan :
30
Qdx = a - bPx
Dimana:
Qdx : Jumlah yang diminta (unit)
Px: Harga jual barang /unit (Rp)
a : Konstanta
b : Slope/kemiringan garis
31
Contoh Soal
Informasi mengenai permintaan terhadap suatu
barang ditunjukkan dengan data sebagai
berikut.
Ketika harga barang sebesar Rp 5/unit, jumlah
barang yang diminta sebesar 30 unit. Naiknya
harga barang menjadi Rp 10/unit,
menyebabkan jumlah barang yang diminta
turun menjadi 20 unit.
32
Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi permintaan dari barang
tersebut dan gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang diminta
pada harga 8 dan 12 ?
c. Jika jumlah barang yang diinginkan sebanyak
35 unit, tentukan berapa harga jual yang
harus ditetapkan?
33
Diketahui:
P1 = 5, Q1 = 30 unit. Koordinat
(Q, P) ( 30, 5 )
P2 = 10, Q2 = 20 unit Koordinat
(Q, P) ( 20, 10 )
34
Q Q1 P P1
5 (Q – 30 ) = -10 ( P – 5 )
Q 2 Q1 P2 P1
5Q – 150 = -10P + 50
Q 30
5Q
P 5 = 50 + 150 – 10P
20 - 30 5Q- 5
10 = 200 – 10P
Q = 40 – 2P
Q 30 P5
- 10 5
P
Qd = 40 - 2P
Q P
0,20 40 0 ( 40,0 )
0 40/2=20 ( 0,20)
Qd 40 – 2P
40,0 Q
36
FUNGSI PENAWARAN
Fungsi Penawaran
– Penawaran dari segi fungsi penawaran
menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan (Qs) dengan tingkat harga
barang tersebut (P) ceteris paribus.
– Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang
ditawarkan mengikuti hukum penawaran yang
menyatakan jika harga suatu barang naik maka
jumlah barang yang ditawarkan akan turun atau
sebaliknya.
– Secara umum, fungsi penawaran dinyatakan
dengan :
37
Qsx = a + bPx
Dimana:
Qsx : Jumlah yang ditawarkan (unit)
Px : Harga jual barang /unit (Rp)
a : Konstanta
b : Slope/kemiringan garis
38
Contoh Soal
Pada saat harga barang di pasar Rp 5/unit,
tidak ada satupun seorang produsen yang
mau menawarkan barangnya di pasar.
Naiknya harga barang sebesar Rp 10/unit
akan menyebabkan kenaikan penawaran
sebesar 20 unit.
39
Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi permintaan dari barang
tersebut dan gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang
ditawarkan pada saat harga barang Rp
50/unit. ?
c. Pada harga berapa barang harus dijual jika
jumlah barang yang ditawarkan sebesar 50
unit?
40
Q – Q1 = b ( P – P 1 )
Q–0 = 2(P–5)
Q = 2P – 10
Q = -10 + 2P
41
Gambar
P Qs = -10 + 2P
Q P
( -10,0 ) -10 0
( 0,5) 0 -10/-2 = 5
5
Qs = -10 + 2P
42
KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan Pasar
– Interaksi antara permintaan (konsumen) dan
penawaran (produsen) di pasar menghasilkan
suatu kondisi yang dikenal dengan sebutan
keseimbangan pasar (market equilibrium).
– Pada posisi keseimbangan pasar dihasilkan
dua kondisi yaitu :
Jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan (Qd = Qs ).
Harga barang yang diminta sama degan
harga barang yang ditawarkan ( Pd = Ps ).
43
P
Qd = Fungsi permintaan
QsQs = Fungsi penawaran
E = Titik keseimbangan
Q* = Kuantitas keseimbangan
E (Qd = Qs)
P* P* = Harga keseimbangan
(Pd = Ps)
Qd
Q* Q
44
Contoh Soal
Berdasarkan informasi sebelumnya dimana :
Qd = 40 – 2P dan Qs = -10 + 2P
Pertanyaan
a. Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan
pasar.
b. Gambarkan kondisi keseimbangan pasar
tersebut.
45
Penyelesaian
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 50/4 = 12,5
Kuantitas (Q) keseimbangan pasar dilakukan
dengan mensubstitusikan P = 12,5
ke fungsi Qd atau Qs
Dengan mensubstitusikan P = 12,5
ke fungsi Qd diperoleh :...........
Q = 40 – 2P
Q = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
47
Gambar
P
Qs = -10 + 2P
20
E
12,5
5 Qd = 40 – 2P
-10 15 40 Q
48
• Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
52
• Pengaruh dari pajak barang terhadap
keseimbangan pasar adalah
Harga keseimbangan pasar akan naik
Kuantitas keseimbaganan pasar akan turun
• Pajak terhadap barang dibedakan atas :
Pajak perunit
Pajak persentase
53
PENGARUH PAJAK PERUNIT TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
54
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Pajak : Rp 2/unit
Pstx = -a/b+1/bQ + tx
56
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : Rp 2/unit
Pstx = 5 + ½ Q + tx
Pstx = 5 + ½ Q + 2
Pstx = 7 + ½ Q
Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
58
Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
59
Gambar
P
20
Qst = -14 + 2P
Qs = -10 + 2P
E2
13,5
12,5 E1
7
Qd = 40 – 2P
5
-14 -10 13 15 40 Y
60
BEBAN PAJAK KONSUMEN, BEBAN PAJAK
PRODUSEN DAN TOTAL PAJAK YANG DITERIMA
PEMERINTAH UNTUK PAJAK PERUNIT
62
• Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit
63
Beban pajak konsumen
Pajak perunit = Ptx – P = 13,5 – 12,5 = 1
Total Pajak = (Ptx – P .Qtx = 1 x 13 = 13
65
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P
67
P = 5 + ½ Q + t’ P
P = 5 + ½ Q + 0,1P
-½Q = 5 + 0,1P – P
-½Q = 5 – 0,9 P
Qstx’ = -10 + 1,8 P atau Qstx’ = 1,8P - 10
Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
69
Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
70
Dengan t’x =0,1P, maka fungsi penawaran :
Qs’t= -10 + 2(P-0,1P)
Qs’t= -10 + 2(0,9P)
Qs’t= -10 + 1,8P
• Keseimbangan pasar : Qd=Qs
40 – 2P = -10 + 1,8P
50 = 3,8P, sehingga Pt’ =13,16 , dan
Qt’ = 13,68
71
Gambar
P
Qst = -10 + 1,8P
20
E2 Qs = -10 + 2P
13,16
E1
12,5
5,55
Qd = 40 – 2P
5
-10 13,68 15 40 Y
72
BEBAN PAJAK KONSUMEN, BEBAN PAJAK
PRODUSEN DAN TOTAL PAJAK YANG DITERIMA
PEMERINTAH UNTUK PAJAK PERSENTASE
74
Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10% dari harga t = 0,1P
Sebelum pajak :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah pajak :
Qtx’ = 13,68 dan Ptx’ = 13,16
Besarnya pajak yang diterima pemerintah dari setiap
75 unit barang adalah tx : tx’ . Pt = 0,1 x 13,16 = 1,316
Beban pajak konsumen
Pajak perunit = Ptx’ – P = 13,16 – 12,5 = 0,66
Total Pajak = (Ptx’ - P) . Qtx’ = 0,66 x 13,68 = 9,12
Beban pajak produsen
Pajak perunit = tx – (Ptx’ – P) = 1,316 - 0,66 = 0,66
Total Pajak = {tx - (Ptx’ - P)} . Qtx’ = 0,66 x 13,68 =
9,12
Total pajak yang diterima pemerintah
Pajak konsumen + pajak produsen = 9,12 + 9,12 = 18,24
76
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
78
PENGARUH SUBSIDI PERUNIT TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
79
Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Subsidi : Rp 2/unit
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan dengan :
Qstr = -10 + 2(P + tr)
Qstr = -10 + 2(P + 2)
Qstr = -10 + 2P + 4
Qstr = - 6 + 2P
81
Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Subsidi : Rp 2/unit
setelah subsidi :
Pstr = 5 + ½ Q - tr
Pstr = 5 + ½ Q - 2
Pstr = 3 + ½ Q
Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Qstr = -6 + 2P
82
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit
Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
83
Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
84
ALOKASI SUBSIDI KONSUMEN, SUBSIDI
PRODUSEN DAN TOTAL SUBSIDI YANG
DIBERIKAN PEMERINTAH KASUS SUBSIDI
PERUNIT
86
Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = Rp 2/unit
Sebelum subsidi :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah subsidi :
Qtr = 17 dan Ptr = 11,5
87
Subsidi konsumen
Subsidi perunit = P – Ptr = 12,5 – 11,5 = 1
Total Subsidi = (P - Ptr) x Qtr = 1 x 17 = 17
Subsidi produsen
Subsidi perunit = tr – (P – Ptr) = 2 – 1 = 1
Total Subsidi = tr - (P - Ptr) x Qtr = 1 x 17 = 17
90
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10 persen dari harga
Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
91
Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
92
Qstr’ = -10 + 2(P – tr)
Qstr’ = -10 + 2(P + 0,1P)
Qstr’ = -10 + 2(1,1P)
Qstr’ = -10 + 2,2P
5 Qd = 40 – 2P
-10 15 16,2 40 Q
94
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P Gambar fungsi Qs = -10 + 2P
Q P Q P
40 0 ( 40, -10 0
( -10,
0 40/2= 20 0) 0 -10/-2=5 0)
( 0, ( 0, 5 )
Gambar20fungsi
) Qst = -10 + 2,2P
Q P
-10 0 ( -10, 0 )
95 0 -10/-2,2= 4,54 ( 0;
ALOKASI SUBSIDI KONSUMEN, SUBSIDI
PRODUSEN DAN TOTAL SUBSIDI YANG
DIBERIKAN PEMERINTAH UNTUK KASUS
SUBSIDI PERSENTASE
Subsidi konsumen
P – Ptr’
• Subsidi perunit (P – Ptr’) . Qtr’
• Total subsidi konsumen
Subsidi produsen
tr – (P – Ptr’)
• Subsidi perunit {tr - (P – Ptr’) } . Qtr’
• Total subsidi produsen
96
P = harga keseimbangan pasar sebelum
subsidi
Ptr’ = harga keseimbangan pasar setelah subsidi
Qtr’ = kuantitas keseimbangan setelah subsidi
tr’ = subsidi persentase
tr = subsidi perunit
Tr = Total subsidi yang diberikan pemerintah
97
Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10% dari harga
Sebelum subsidi :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah subsidi :
Qtr’ = 16,2 dan Ptr’ = 11,9
Besarnya subsidi yang diterima pemerintah dari setiap
98 unit barang adalah : tr x Ptr’ = 0,1 x 11,9 = 1,19
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA
MACAM BARANG
Contoh soal
Permintaan dan penawaran untuk barang X dan barang Y
dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
Barang X
Permintaan : Qdx = 100 – 2Px – 4Py
Penawaran : Qsx = -20 + Px + 2Py
Barang Y
Permintaan : Qdy = 25 - 2Py + Px
Penawaran : Qsy = 5 + 2Py – Px
99
Pertanyaan
Tentukan berapa harga dan kuantitas
keseimbangan pasar untuk masing-masing
barang tersebut ?
Penyelesaian
-Tentukan keseimbangan pasar untuk
masing-masing barang
100
Keseimbangan untuk barang X
Qdx = Qsx
100 – 2Px – 4Py = -20 + Px + 2Py
100 + 20 = Px + 2Px + 2Py + 4Py
120 = 3Px + 6Py …………….....................
1)
Keseimbangan untuk barang Y
Qdy = Qsy
25 – 2Py + Px = 5 + 2Py – Px
25 – 5 = -Px – Px + 2Py + 2Py
101 20 = -2Px + 4Py ...
- Eliminasikan hasil dari persamaan 1) dan
2) sehingga diperoleh Px dan Py
120 = 3Px + 6Py x 2 240 = 6Px +
20 = -2Px + 4Py x 3 60 = -6Px +
12Py
12Py
+
300 = 24Py
Py =
300/24 = 12,5
102
ANALISIS PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 3 sektor
Perekonomian 4 sektor
103
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR
104
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I
Dimana
Y = Pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi
105
Fungsi Konsumsi (C)
C = a + bY
Dimana
a= Konsumsi otonom, yaitu besarnya
konsumsi jika tidak memiliki pendapatan (Y
= 0).
106
Fungsi Tabungan (S)
Tabungan diartikan sebagai bagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsikan di mana
secara matematik dinyatakan sebagai berikut:
S=Y–C
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b)Y
107
Dimana
-a = adalah tabungan otonom, yaitu
besarnya tabungan jika tidak memiliki
pendapatan (Y = 0).
1 – b = adalah kecenderungan untuk
menabung (MPS = Marginal Propensity to
Saving) yang menunjukkan perubahan
tabungan akibat perubahan pendapatan.
108
Contoh
Jika diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0,75Y
Maka fungsi tabungannya adalah : S=Y-C
S = Y-20-0,75Y
S = -a + (1 – b)Y
S = -20 + (1 – 0,75)Y
S = -20 + 0,25Y
109
-a = -20, menunjukkan bahwa jika belum
memiliki pendapatan maka besarnya
tabungan -20 (dissaving).
1 – b = 0,25 menunjukkan jika terjadi
kenaikan pendapatan sebesar 1 smu maka
akan terjadi kenaikan tabungan sebesar
0,25 atau sebaliknya.
110
Fungsi Investasi (I)
Investasi diartikan sebagai suatu persamaan yang
menunjukkan hubungan antara pengeluaran
investasi dengan tingkat suku bunga ceteris
paribus. Bentuk umum fungsi investasi adalah:
111
I = I0 - ri
Dimana:
I0 : Investasi otonom.
r : Kecenderungan untuk investasi (MPI) =
Marginal Propensity to Investment) yang
menunjukkan perubahan investasi akibat
perubahan suku bunga.
112
Contoh soal
Ketika masyarakat belum memiliki pendapatan
besarnya konsumsi yang harus dilakukan adalah
1000. Naiknya pendapatan sebesar Rp 200 akan
menaikkan konsumsi sebesar 160.
113
Pertanyaan
a. Cari fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya.
b. Hitung besarnya konsumsi dan tabungan pada
saat pendapatan sebesar 1000, 2000, 4000 dan
5000.
c. Gambarkan fungsi konsumsi dan fungsi saving
dalam grafik.
114
Diketahui
Y = 0 C = 1000 ( 0, 1000)
ΔC 160
ΔY 200 ΔC 160 b 0,8
ΔY 200
115
Fungsi konsumsi
C – C1 = b (Y – Y1)
C – 1000 = 0,8 (Y-0)
C – 1000 = 0,8Y – 0
C = 1000 + 0,8Y
117
C, S
C = 1000 + 0,8Y
1000
S = -1000 + 0,2Y
-1250 5000 Y
118 -1000
C, S, I Y=C+I
C + I = 1000 + 0,75Y
C = 500 + 0,75Y
Y=C E1
1000
500 I = 500
120
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I+G
Dimana
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
121
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan pada
perekonomian 3 sektor yaitu :
Fungsi pajak (Tx)
Fungsi subsidi/transfer (Tr)
Fungsi pendapatan siap dibelanjakan/disposable
income (Yd) =Y – Tx + Tr
Fungsi konsumsi setelah memasukkan pajak
dan subsidi
Fungsi pengeluaran pemerintah (G)
122
Contoh soal
Informasi data perekonomian suatu perekonomian
ditunjukkan sebagai berikut :
C = 2000 + 0,8Yd
I = 3000
G = 2160
Tx = 400 – 0,15Y
Tr = 200 + 0,1Y
123
Pertanyaan
a. Hitung besarnya pendapatan nasional
keseimbangan
b. Tentukan besarnya konsumsi, tabungan,
pendapatan disposabel, pajak dan subsidi pada
kondisi keseimbangan pendapatan nasional
124
Jawab:
127
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I+G+X–M
Dimana
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
128 M = impor
Tambahan fungsi yang ada pada perekonomian 4
sektor adalah :
Fungsi ekspor
X = Xo
Fungsi Impor
M = Mo + mY
129
Contoh soal
Kondisi perekonomian suatu negara ditunjukkan
dengan informasi sebagai berikut :
C = 3000 + 0,75Yd
I = 2500
Tx = 1000 + 0,1Y
Tr = 400 - 0,1Y
G = 2450
X = 2000
130 M = 500 + 0,1Y
Pertanyaan
a. Hitung besarnya pendapatan nasional
keseimbangan
b. Tentukan besarnya konsumsi, tabungan,
pendapatan disposabel, pajak, subsidi dan
impor pada kondisi keseimbangan pendapatan
nasional
131
Fungsi pendapatan disposable :
Yd = Y – Tx + Tr
= Y - (1000+0,1Y) + (400-0,1Y)
= Y – 1000 – 0,1Y + 400 – 0,1Y
= Y – 0,1Y – 0,1Y – 1000 + 400
= 0,8Y – 600
132
Pendapatan nasional keseimbangan :
Y = C+I+G+X–M
= 3000 + 0,75Yd + 2500 + 2450 + 2000 –
(500+0,1Y)
= 3000 + 0,75(0,8Y – 600) + 6950 – 500 –
01,Y
= 3000 + 0,6Y – 450 + 6450 – 0,1Y
= 3000 – 450 + 6450 + 0,6Y – 0,1Y
133 = 9000 + 0,5Y
Y – 0,5Y = 9000
0,5Y = 9000
Y = 9000/0,5
= 18000
134
PASAR BARANG DAN PASAR UANG
(ANALISIS IS-LM)
135
PASAR PASAR BARANG (ANALISIS IS)
136
Adapun hubungan matematik antara investasi
dengan tingkat suku bunga dinyatakan sebagai
berikut :
I = f(i)
I
Dimana < 0
i
137
Secara eksplisit persamaan investasi adalah:
I = Io + ri
Dimana
Io = Besarnya pengeluaran investasi pada
tingkat bunga nol
i = Tingkat suku bunga
r = Marginal propensity to invesment
yaitu perubahan investasi akibat perubahan
I
suku bunga i
MPI
138
Contoh soal
C = 1500 + 0.75Yd
I = 1000 – 10i
G = 2000
Tx = 500+ 0,1Y
Tr = 200 – 0,1Y
X = 2225
M = 500 + 0,1Y
139
Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi IS nya dan gambarkan
b. Tentukan Berapa besarnya pendapatan nasional
pada saat suku bunga 10%, 15% dan 25%
c. Pada tingkat suku bunga berapa harus
ditetapkan jika pendapatan nasional yang
diinginkan sebesar 10.000
140
Fungsi IS:
Y = C+I+G+X–M
Y= 1500 + 0,75(Y–Tx+Tr) + 1000 –10i + 2000 +
2225 – (500 + 0,1Y)
= 1500 + 0,75{Y – (500+0,1Y)+(200-0,1Y)}+
5225 – 500 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,75(Y – 500 – 0,1Y +200 – 0,1Y) +
4725 – 0,1Y – 10i
141
= 1500 + 0,75 (Y – 0,1Y – 0,1Y – 500 + 200)
+ 4725 – 0,1Y - 10i
= 1500 + 0,75(0,8Y – 300) +4725 – 0,1Y –
10i
= 1500 + 0,6Y – 225 + 4725 - 0,1Y -10i
= 1500 – 225 + 4725 + 0,6Y - 0,1Y -10i
Y = 6000 + 0,5Y – 10I
0,5Y = 6000 – 10i
142 Y = 12000 - 20i
Jadi fungsi IS nya adalah Y = 12000 – 20i
143
i Gambar fungsi IS
Y = 12000 – 20i
600 Y I
Y = 12000 – 10i 12000 0 ( 12000, 0)
0 600 ( 0, 600)
12000 Y
144
PASAR UANG (ANALISIS LM)
145
Contoh soal
Kondisi pasar uang ditunjukkan dengan data
sebagai berikut :
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
(L1) = 0,2Y
Permintaan uang untuk spekulasi
(L2) = 200 – 20i
Penawaran uang (MS) = 1200
146
Pertanyaan
a. Tentukan persamaan LM nya dan gambarkan ?
b. Berapa besarnya pendapatan nasional pada
suku bunga 20%, 30% dan 50% ?
c. Hitung berapa besarnya suku bunga jika
pendapatan nasional yang diinginkan sebesar
25000 ?
147
Penyelesaian
L1 + L2 = MS
0,2Y + 200 – 20i = 1200
0,2Y = 1200 – 200 + 20i
0,2Y = 1000 + 20i
Y = 5000 + 100i
Y = 5000 + 100i
-5000 Y
-50
149
KESEIMBANGAN PASAR BARANG &
PASAR UANG (ANALISIS IS-LM)
150
i IS = Fungsi IS
LM = Fungsi LM
E = Titik keseimbangan (IS=LM)
LM Y* = Pendapatan Nasional
Keseimbangan
E i* = Suku bunga keseimbangan
i*
IS
Y* Y
151
Contoh soal
Dari informasi sebelumnya diketahui informasi
pasar barang dan pasar uang ditunjukkan dengan
persamaan :
IS : Y = 12000 - 20i
LM : Y = 5000 + 100i
152
Pertanyaan
a. Tentukan berapa pendapatan nasional dan
tingkat suku bunga yang menjamin
keseimbangan pasar barang dan pasar uang
b. Gambarkan kondisi di atas dalam grafik.
153
Penyelesaian
IS = LM
Y = Y
12000 – 20i = 5000 + 100i
12000 – 5000 = 20i + 100i
7000 = 120i
i = 7000/120 = 58,33
154
Y= 12000 – 20i
= 12000 – 20 (58,33)
= 12000 – 1166,6
= 10833,4
Jadi keseimbangan pasar barang dan pasar
uang terjadi pada
Tingkat pendapatan nasional sebesar 10833,4
IS Y = 1200 – 200i
LM Y = 5000 + 100i
E
53,33
Fungsi Penerimaan
Fungsi Biaya
Break Even Point (BEP)
157
FUNGSI PENERIMAAN
158
TR, TC
TR = bQ
Q
159
Contoh soal
Jika harga jual perunit barang sebesar Rp 100
Tentukan bagaimana fungsi penerimaan totalnya
dan gambarkan.
Pertanyaan
Hitung besarnya TR pada harga Rp 200 dan Rp
400
160
Penyelesaian
P = 100
TR = P.Q = 100Q
TR = 100Q
Q TR
0 0 ( 0, 0 )
1 100 ( 1, 100)
161
TR, TC
TR = 10Q
100
1
Q
162
FUNGSI BIAYA
163
Biaya Tetap (Total Fixed Cost)
TFC = c
Biaya Variabel ( Total Variabel Cost)
TVC = dQ
Biaya total (Total Cost )
TC = TFC + TVC
Karena TFC = c dan TVC = dQ maka
TC = c + dQ
164
C
TC = c + dQ
TVC = dQ
TFC = c
Q
165
Contoh soal
Dengan biaya tetap yang harus dikeluarkan
sebesar 1000 sementara biaya variabel untuk
setiap unit barang sebesar 50.
Pertanyaan
Gambarkan kurva TFC, TVC dan TC nya dan
tentukan berapa biaya yang dikeluarkan jika
166 barang yang di produksi 20 unit.
Penyelesaian
TFC = 1000
TVC = dQ = 50Q
TC = TFC + TFC = 1000 + 50Q
Pada saat Q = 20
TVC = 50Q = 50(20) = 1000
TC = 1000 + 20Q = 1000 + 20(50)
= 1000 + 1000 = 2000
167
C
TC = 1000 + 50Q
TVC = 50Q
2000
-20 20 Q
168
BREAK EVEN POINT (BEP)
* c
Q
bd
169
* c
Q
bd
Dimana
Q* = Output yang menghasilkan kondisi BEP
c = Total biaya tetap
b = Harga jual perunit output
d = Biaya variabel perunit output
170
R, C
TR = bQ
Tc = c + dQ
TR = TC
Q* Q
171
Contoh soal
Dengan biaya tetap yang harus dikeluarkan
sebesar 1000 sementara biaya variabel untuk
setiap unit barang sebesar 50.
Pertanyaan
Tentukan berapa besarnya output yang
menghasilkan kondisi Break Even Point dan
gambarkan. Apa yang terjadi dengan output
172 sebesar 15 unit dan 30 unit?
Penyelesaian
P = 100 TR = 100Q
TFC = 1000, TVC= 50Q
TC = TFC + TVC = 1000 + 50Q
Output yang menghasilkan kondisi BEP
* c 1000 1000
Q 20
bd 100 50 50
Jadi output yang menghasilkan kondisi BEP terjadi pada output
173 (Q) sebesar 20
TR, TC
TR = 100Q
Tc = 100 + 50Q
2500
2250
2000
1750
1500
15 20 25 Q
174
BUDGET LINE DAN ISOCOST
Budget Line
Isocost
175
BUDGET LINE
176
Secara grafik, fungsi budget line dinyatakan
dengan : Y
M/Py
Budget Line
M = Px.X + Py.Y
M/Px X
177
Contoh soal
Shireen memperoleh pendapatan sebesar Rp
250.000/bulan dan akan dikonsumsikan untuk
membeli 2 barang.
Jika harga perunit barang masing-masing Rp
5.000 dan Rp 10.000.
178
Pertanyaan
a. Tentukan bagaimana fungsi budget linenya
b. Berapa kombinasi dari konsumsi kedua barang
jika barang X yang akan dibeli sebanyak 20 unit
dan 40 unit
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.
179
Penyelesaian
M = 250.000 Px = 5000 Py = 10.000
Sehingga Budget Line
M = Px.X + Py.Y
250000 = 5000X + 10000Y
25
Budget Line
250000 = 5000X + 10000Y
15
20 40 50 X
181
ISOCOST
182
Secara grafik, fungsi isocost dinyatakan dengan :
K
C/Pk
Isocost
C = PL.L + PK.K
183 C/PL L
Contoh soal
Akila mempunyai dana sebesar Rp 10.000.000
yang akan digunakan untuk membeli input labor
(L) dan Kapital (K) untuk nantinya digunakan
dalam proses produksi.
Jika besarnya upah perjam Rp 20.000
sementara harga kapital perunit sebesar Rp
100.000.
184
Pertanyaan
a. Tentukan bagaimana fungsi isocostnya
b. Berapa kombinasi penggunaan labor dan
capital pada saat penggunaan labor sebesar
400 jam dan 300 jam
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.
185
Penyelesaian
C = 10.000.000 PL = 20.000 PK = 100.000
sehingga persamaan isocost dinyatakan
dengan :
C = PL.L + PK.K
10000000 = 20000L + 100000K
100
Isocost
10000000 = 20000L + 100000K
40
20
188
FUNGSI KUADRAT
189
Permasalahan fungsi kuadrat
1. Mencari Titik Ekstrim (X,Y)
2. Menggambar fungsi kuadrat
190
Contoh soal
Y = X2 + 5X – 24
Pertanyaan
Tentukan titik ekstrimnya
191
Penyelesaian
Diketahui a = 1 b = 5 c = -24
Mencari titik ekstrim
b5 5
X 2,5
2a 21 2
2
b 4ac 52 4(1)( 24) 25 96 121
Y 30,25
4a 4(1) 4 4
192
Jadi titik ekstrimnya ( -2,5 ; -30,25)
193
Y
Y = X2 + 5X – 24
(-2,5;0)
(-8,0) (3,0) X
(0,-24)
(-2,5;-30,25)
194
APLIKASI EKONOMI FUNGSI KUADRAT
195
Contoh soal
Pd = 81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2
Pertanyaan
Tentukan berapa harga dan kuantitas
keseimbangan pasar dan gambarkan.
196
Penyelesaian
Syarat keseimbangan pasar
Pd = Ps
81 – Q2 = 25 + Q2
81 – 25 = Q2 + Q2
56 = 2Q2
Q2 = 28
Q = ± 5,29 sehingga nilai Q diperoleh
Q1 = 5,29 dan
197
Q2 = -5,29 (yang digunakan Q = 5,29)
P = 25 + Q2 = 50 + 5,29² = 25+ 28 = 53
53
25 PD = 81 – Q2
-9 5,29 9 Q
199
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
yang dinyatakan dengan persamaan berikut Pd =
81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2 dan terhadap barang
dikenakan pajak Rp 11/unit
200
Pertanyaan
Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan
sebelum dan sesudah pajak dan gambarkan.
Penyelesaian
Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan
pasar sebelum pajak terjadi pada Q = 5,29 dan P =
53
201
Pajak perunit sebesar Rp 11 mempengaruhi
fungsi penawararan
Pst = 25 + Q² + t
= 25 + Q² + 11
= 36 + Q²
202
P PSt = 36 – Q2
81
PS = 25 + Q2
E2
58,5
53 E1
36
25 PD = 81 – Q2
-9 9 Q
4,74 5,29
203
Fungsi Kepuasan Total (Total Utility)
Dengan asumsi konsumen hanya mengkonsumsi
satu jenis barang maka fungsi utilitas dinyatakan
dengan persamaan :
TU = f(X)
TU = Total Utilitas
X = barang yang dikonsumsi
204
Contoh soal
Pola konsumsi seorang konsumen dinyatakan
dengan persamaan TU = 50X – X²
Pertanyaan
Tentukan berapa besarnya barang yang harus
dikonsumsikan agar utilitas yang diperoleh
konsumen maksimum dan tentukan besarnya.
Jelaskan dalam grafik.
205
Penyelesaian
TU = 50X – X2 di mana a = -1; b = 50
Titik ekstrim
X = -b/2a = -50/(2 x -1) = -50/-2 = 25
TU = -(b2 – 4ac)/4a
= -[502 – (4 x -1 x 0)]/(4 x -1)
= -2500/-4
= 625
206
Karena a = -1 < 0 maka fungsi utilitas memiliki
ekstrim maksimum
207
TU
625
TU = 50X – X2
208 0 25 50 X
Fungsi Penerimaan Total (TR)
Jika fungsi permintaan merupakan fungsi linier
dimana fungsi permintaan berslope negatif
seperti ditunjukkan dengan persamaan :
P = a – bQ
Maka fungsi penerimaan total (Total Revenue)
dinyatakan dengan :
TR = P.Q = (a – bQ)Q = aQ – bQ²
209
Contoh soal
Jika diketahui fungsi permintaan Q = 40 – 0,25P
Pertanyaan
a. Tentukan jumlah barang yang harus dijual
serta besarnya harga jual agar total
penerimaan produsen maksimum dan hitung
besarnya.
b. Jelaskan dalam grafik.
210
Penyelesaian
TR = 160Q – 4Q2 di mana a = -4; b = 160; c = 0
Titik ekstrim
Q = -b/2a = -160/(2 x -4) = -160/-8 = 20
TR = -(b2 – 4ac)/4a
= -[1602 – (4 x -4 x 0)]/(4 x -4)
= -25600/-16 = 1600
211
Karena a = -2 < 0 maka fungsi total penerimaan
memiliki ekstrim maksimum
P = 160 – 4Q
= 160 – 4(20) = 160 – 80 = 80
1600
213 0 20 40 Q
Fungsi Kubik
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah
fungsi yang memiliki pangkat tertinggi dari
variabelnya sebesar 3.
Y = a + bX + cX² + dX3
dimana d ≠ 0
214
10000.00
9000.00
8000.00
7000.00
6000.00
Nilai Y
5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00
0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40
NIlai X
215
FUNGSI EKSPONENSIAL
216
Contoh soal
Jika diketahui fungsi Y = 2X
Pertanyaan
Gambarkan fungsi tersebut ?
217
Penyelesaian
Grafik untuk fungsi tersebut dapat diperoleh
dengan memisalkan nilai X pada fungsi tersebut
seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
X -3 -2 -1 0 1 2 3
f(X) 1/8 ¼ ½ 1 2 4 8
218
Y
Y= 2X
2
1
-1 -2 -3 1 2 3 X
219
APLIKASI FUNGSI PANGKAT DALAM
ILMU EKONOMI
Bunga Majemuk
Suku bunga (i) dari segi perhitungannya
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Suku bunga tunggal (single interest)
Yaitu bunga yang perhitungannya
didasarkan pada nilai awal (principal).
220
2. Suku bunga majemuk (Compound interest)
Yaitu bunga yang perhitungannya
didasarkan pada saldo akhir (prinsip bunga
berbunga).
Pn = P0 (1 + i)n
P0 = Present value (nilai sekarang)
Pn = Future value (nilai yang akan datang)
i = Bunga majemuk/tahun
221 n = Lamanya periode waktu
Contoh soal
Pak Anggiat mendepositokan uangnya sebesar Rp
50 juta selama 3 tahun dengan suku bunga
majemuk sebesar 10% per tahun.
222
Pertanyaan
Berapa besarnya jumah uang setelah 3 tahun jika
bunga dibayar
i. Tahunan
ii. Semesteran
iii. Kuartalan
iv. Bulanan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas berikan
kesimpulan umumnya.
223
Penyelesaian
P0 = Rp 50 juta
N = 3
I = 10% = 0,1
Bunga dibayar tahunan
P3 = P0 (1 + i)3
= 50 (1 + 0,1)3
= 50 (1,1)3
= 50 (1,331)
224 = Rp 66,55 juta
Kesimpulannya:
Semakin banyak frekuensi pembayaran dalam satu
periode (satu tahun) dengan suku bunga yang
sama akan meghasilkan bunga yang lebih besar
jika perhitungan bunga yang dilakukan adalah
bunga majemuk.
225
Model Pertumbuhan
Secara umum model pertumbuhan dari suatu
variabel dinyatakan dengan
Nt = N1 Rt-1 dimana R = 1+r
226
Contoh soal
Besarnya Gross Domestic Bruto (GDP) negara
ARAGUA pada tahun 2000 dengan berdasarkan
harga konstan tahun 1995 sebesar Rp 15.250
milyar.
Jika selama periode 2000-2007 perekonomian
mengalami pertumbuhan rata-rata pertahun 7%
pertahun
227
Pertanyaan
berapa besarnya GDP pada tahun 2007 ?
Jawab
N1 = 22 juta
R = 1 + r = 1 + 0,025 = 1,025
t = 16
228
N16 = N1 R16-1
N16 = 22 (1,025)15
= 15.250 (1,448298167)
= 31,8625 juta
229
S E L E S A I
230