Anda di halaman 1dari 30

FUNGSI LINIER

Prasetyo Hartanto, S.E.,M.M.


1. FUNGSI
PENDAHULUAN

Penerapan Fungsi dalam bidang ekonomi dan


bisnis merupakan salah satu bagian yang
sangat penting untuk dipelajari, karena:

Persoalan ekonomi dan bisnis yang


dinyatakan dalam model matematika biasanya
dinyatakan dengan fungsi
1. FUNGSI
1. FUNGSI
1. FUNGSI
FUNGSI DAN HUBUNGAN/RELASI
Fungsi adalah suatu hubungan antara dua buah
variabel atau lebih, dimana masing-masing
dari dua buah variabel atau lebih tersebut
saling pengaruh-mempengaruhi.
•Sebuah Variabel adalah suatu jumlah yang
mempunyai nilai yang berubah-ubah pada suatu
soal.
•Variabel yang terdapat dalam suatu fungsi
dapat dibedakan atas varibel bebas
(independent variabel) dan variabel yang
dipengaruhi/tidak bebas (dependent variabel).
1. FUNGSI
Koefisien adalah bilangan atau angka yang
terkait pada dan terletak di depan suatu variabel
dalam sebuah fungsi.
Konstanta adalah bilangan atau angka yang
(kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi
tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan (tidak terkait
pada suatu variabel tertentu).
y = 5 + 0,8x
y : variabel terikat
x : variabel
bebas
0,8 : koefisien variabel x
5 : konstanta
Sedangkan notasi sebuah fungsi secara
umum adalah: y = f(x)
Contoh :

a) Y = f atau Y = f (X1, X2)


(X) X, = variabel bebas (independent
X1, X2
variabel)
Y = variabel yang dipengaruhi
(dependent Variabel)

b) Y = a + bX
a dan b = Konstanta
Y = variabel yang dipengaruhi
(endogenous
variable)
X = variabel bebas (exogenous)
1. FUNGSI

MACAM-MACAM FUNGSI
(1) DARI SEGI JUMLAH VARIABEL BEBAS:
a. Fungsi Konstan
Y = C…….Y = 3.

Y
Y=3

X
0
1. FUNGSI

b. Fungsi Dengan Satu Bariabel Bebas: Y = f(X)


Y = aX + b …….Y = 2X + 4 ……....Fungsi Linier.
Y = aX2 + bX + c….Y = X2-3X+2….Parabola.
Y = aX ……Y = 2X…………………..Fungsi
Eksponen.

c. Fungsi Dengan Dua Variabel Bebas Atau


Lebih:
Y = f(X1, X2):
Y = 4X1 + 3X2 + 2 …….……Fungsi Linier;
Y= 2.X10,6. X20,3…………..…Fungsi
Pangkat. Y = 2X1 + 3X1X2 – 6X2
…….Fungsi Kuadrat.
2 2
1. FUNGSI

(2) FUNGSI DARI SEGI LETAK VARIABEL


a. Fungsi Implisit
AX + BY + C = 0…..2X – 2Y + 3
=0
atau: 2X – 2Y = -3 atau:
-2X + 2Y = 3.
(X dan Y berada dalam satu
ruas)

b. Fungsi Eksplisit
Y = aX + b …..Y = 2X + 3.
Y: Variabel terikat, dan
X: Variabel bebas.
1. FUNGSI

(3). FUNGSI DARI SEGI BENTUK KURVANYA

FUNGSI

FUNGSI ALJABAR
FUNGSI NON-ALJABAR

1. FUNGSI LINIER
2. FUNGSI KUADRAT:
a. Parabola 1. FUNGSI EKSPONEN
b. Lingkaran 2. FUNGSI LOGARITMA
c. Ellips 3. FUNGSI TRIGONOMETRI
d. Hiperbola
3. FUNGSI POLINOMIAL
4. FUNGSI RASIONAL.
1. FUNGSI
CONTOH-CONTOH FUNGSI ALJABAR:

(1) Fungsi Linier:


Y = aX + b..….(a≠0)……Y= 2X+4.
(2) Fungsi Kuadrat Parabola:
Y = aX2 + bX + c…..(a≠0)……Y = X2 - 3X + 2.
(3) Fungsi Polinomial:
Y = aX3 +bX2 +cX + d….(a≠0)
Y = X3 + 2X2 + X + 3.
(4) Fungsi Rasional :
Y = (aX + b) / (cX + d)….
(c≠0)
Y = (2X+2)/(X+1).
1. FUNGSI
CONTOH-CONTOH FUNGSI NON ALJABAR:

(1) Fungsi Eksponen:


Y = a.bX + c....... (a ≠ 0)
Y = 2.3X + 3
Y = 3X + 2
Y = 2.3X
Y = 3X.
(2) Fungsi
Logaritma:
Y= aLog X …..

(a ≠ 0) Y = Log X
Y= 2 Log X.
2. Fungsi Linier
2. Fungsi Linier

Fungsi linier adalah fungsi yang paling


sederhana karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel
bebas tersebut, sehingga sering disebut sebagai
fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan
linier adalah:
y = a + bx; dimana a adalah konstanta dan b
adalah koefisien (b≠0).
Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit
berikut: Ax + By + C = 0
2. Fungsi Linier
Sesuai dengan namanya fungsi linier jika digambarkan pada
koordinat cartesius akan berbentuk garis lurus (linier).
Kemiringan pada setiap titik yang terletak pada garis lurus
tersebut adalah sama. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien b
pada persamaan y = a + bx. Koefisien ini untuk mengukur
perubahan nilai variabel terikat y sebagai akibat dari
perubahan variabel bebas x sebesar satu unit. Sedangkan a
adalah penggal garis pada sumbu vertikal (sumbu y).
Penggal a mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0.
Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan
perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan
dalam variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien
yang dilambangkan dengan huruf m. Jadi:

Kemiringan = m =
2. Fungsi Linier
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –
2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit
variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
2. Fungsi Linier

Bentuk umum (bentuk kemiringan titik


potong)/ eksplisit :
Y = a+bX
a dan b = konstanta, b≠ 0
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
2. Fungsi Linier

Bentuk umum implisit :


AX + BY+C = 0
nilai kemiringannya : - (A/B) dan
titik potong dengan sumbu Y : (0, -C/B)
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk
melalui beberapa macam cara, antara lain: (1)
metode dua titik dan (2) metode satu titik dan
satu kemiringan.
Metode Dua Titik
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan
koordinat masing-masing (x1, y1) dan (x2, y2),
maka rumus persamaan liniernya adalah:
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
Contoh :
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka
persamaan liniernya adalah:

4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
Y = 0,5x + 2
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu
kemiringan (m)dapat dibentuk sebuah
persamaan linier dengan rumus sebagai berikut;
y – y1 = m (x – x1)
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan
m=0,5 maka persamaan liniernya adalah:
y – y1 = m (x – x1)
y – 3 = 0,5(x – 2)
Y – 3 = 0,5x – 1
Y = 0,5x + 2
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis

• Persamaan sebuah garis yang


menelusuri/melewati satu buah titik
(X1,Y1) yaitu : Y
tg  b 
XY1 X 1
Y  Y1  bX  X 1 
Y  bX  Y1  bX 1

2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
 Dua garis linier dapat berimpit, sejajar, tegak lurus dan
berpotongan.
Dengan persamaan garis linier :
g1 : Y = bX + a
g2 : Y’= b’X + c maka,
 Dua garis (g1 dan g2) akan sejajar bila tg α kedua garis
tersebut
sama atau b = b’
 Dua garis akan tegak lurus bila tg α kedua garis pertama
dikalikan tg β garis kedua sama dengan minus 1 atau b.b’ = -1
 Dua garis akan berimpit bila kedua persamaan garis tersebut
identik
 Dua garis akan berpotongan bila b ≠ b’
3. Sistem Persamaan Linier
3. Sistem Persamaan Linier
Penyelesaian suatu sistem persamaan linier
adalah suatu himpunan nilai yang memenuhi
secara serentak (simultan) semua persamaan-
persamaan dari sistem tersebut. Atau secara
sederhana penyelesaian sistem persamaan linier
adalah menentukan titik potong dari dua
persamaan linier. Ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk penyelesaian suatu sistem
persamaan linier, yaitu:
(1). Metode Substitusi,
(2). Metode Eliminasi, dan
(3). Metode Determinan.
3. Sistem Persamaan Linier
Metode Subtitusi
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 2x+3y=21 dan x+4y=23 ?
Jawab:
Salah satu persamaan dirubah dahulu menjadi y = ... atau x = .... Misal persamaan x+4y=23
dirubah menjadi x=23-4y. Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang satu.
x = 23-4y Þ 2x + 3y = 21
2(23-4y) + 3y = 21
46 – 8y + 3y = 21
46 – 5y = 21
25 = 5y
y=5
Untuk mendapatkan nilai x, substitusikan y = 5 ke dalam salah satu persamaan.
y = 5 Þ 2x + 3y = 21
2x + 3(5) = 21
2x + 15 = 21
2x = 21 – 15
x = 6/2
x=3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan
pasangan (3,5)
3. Sistem Persamaan Linier
Metode Eliminasi
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 3x-
2y=7 dan 2x+4y=10 ?
Jawab:
Misal variabel yang hendak dieliminasi adalah y
3x - 2y = 7 |x 2| 6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 |x 1| 2x + 4y = 10
+
8x + 0 = 24
x

=3
Untuk mendapatkan nilai y, substitusikan x = 3 ke dalam salah satu
persamaan.
x = 3 Þ 3(3) - 2y = 7
-2y = 7 – 9
2y = 2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
3. Sistem Persamaan Linier
Metode determinan
ax + by = c
dx + ey =
f
Nilai x
adalah: x =

Nilai y
adalah; y =

Misal persamaan pada soal sebelumnya yaitu


3. Sistem Persamaan Linier
Metode determinan
Nilai x adalah: x =

Nilai y adalah; y =

Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi


kedua persamaan tersebut
pasangan
adalah (3,1) himpunan

Anda mungkin juga menyukai