LINIER
Variabel harga (P) memengaruhi jumlah barang yang diminta (Q) Q = f (P)
Di mana : Q = variabel terikat (dependent) ; P = variable bebas (independent)
FUNGSI DENGAN SATU
VARIABLE BEBAS
Hanya ada satu variable bebas yang memengaruhi pada satu variable terikatnya. Dapat
dikembangkan menjadi beberapa jenis fungsi seperti fungsi polinom (fungsi aljabar), fungsi
eksponen dan fungsi logaritma (fungsi non-aljabar).
Contoh : Y = f(X)atau Y = a0 + a 1 X atau Y = c + mX
Di mana, a1 dan m adalah nilai kemiringan.
FUNGSI DENGAN DUA ATAU
LEBIH VARIABEL BEBAS
Suatu fungsi yang menyatakan bahwa terdapat dua atau lebih variable bebas yang
memengaruhi pada satu variable terikatnya. Fungsi ini sering disebut fungsi multivariat.
Contoh : Y = f (X1, X2,……, Xn)
atau
Y = a0 + a1X1 + a2X2 +…. + anXn
PEMBAGIAN JENIS FUNGSI
Fungsi polinomial, meliputi : fungsi konstanta, fungsi linier, fungsi kuadrat, fungsi pangkat 3
(kubik), dan seterusnya sampai fungsi pangkat n (n=1,2,3,….).
Fungsi polinomial dengan dua atau lebih variable bebas dapat berbentuk linier karena setiap
variable bebas pada masing-masing suku mempunyai pangkat satu, contoh : y = a 1x1 + a2x2 +
…. + anxn
atau
nonlinier, misalnya fungsi kuadrat yaitu fungsi yang memiliki satu atau dua dari satu atau lebih
variable, tetapi jumlah pangkat (eksponen) tidak lebih dari dua. Contoh : y = a 0 + a1x + a2x2
FUNGSI POLINOMIAL
Aturan-aturan yang digunakan untuk menentukan tingkatan (degree) dari suatu fungsi polynomial dengan dua
atau lebih variable bebas adala sebagai berikut :
1. Tingkat dari suatu suku adalah sama dengan jumlah dari pangkat atau eksponen pada variable-variable
dalam suku itu.
2. Tingkat dari suatu polynomial adalah sama dengan tingkat suku itu dari tingkat paling tinggi dalam
polynomial.
Contoh :
3. Y = a 0 + a 1 X1 + a2 X2 + a3 X3
Setiap a adalah konstanta dan masing-masing X adalah variable bebas yang terpisah tetapi hanya mempunyai
pangkat satu, maka fungsi ini adalah linier dalam tiga variable bebas.
2. Y = a 0 + a 1 X1 + a2 X2 2 + a 3 X3 + a4 X4 3
Pangkat dari a1X1 dan a3X3 adalah 1, pangkat dari a2X22 adalah 2, dan pangkat dari a4X43 adalah 3. oleh karena itu,
menurut aturan kedua di atas, pangkat/tingkat polynomial adalah 3.
FUNGSI EKSPLISIT & FUNGSI
IMPLISIT
Fungsi Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit
Umum y = f(x) f (x , y) = 0
Linear y = a 0 + a1x a0 + a1x – y = 0
Kuadrat y = a 0 + a 1 x + a 2 x2 a 0 + a 1 x + a 2 x2 – y = 0
Kubik y = a 0 + a 1 x + a 2 x2 + a 3 x3 a 0 + a 1 x + a 2 x2 + a 3 x3 – y = 0
CARA MEMBUAT GRAFIK
Misal : Y = 2X + 4
Titik potong sumbu Y, maka X = 0, Y = 4 (0,4)
Titik potong sumbu X, maka Y = 0, X = -2 (-2,0)
Y
X -2
KEMIRINGAN DAN TITIK
POTONG SUMBU
Kemiringan (slope) dari fungsi linier dengan satu variable bebas X adalah sama dengan
perubahan dalam variable terikat (dependent) dibagi dengan perubahan dalam variable bebas
(independent). Biasanya dilambangkan dengan huruf m.
Kemiringan = m = atau
Y = 15 – 2X, kemiringan = -2. Artinya, untuk setiap kenaikan satu unit variable X akan
menurunkan 2 unit variable Y. Sebaliknya, penurunan satu unit dalam variable X akan
meningkatkan 2 unit variable Y.
Titik potong sumbu Y (intercept Y) dari suatu fungsi linier dengan satu variable bebas adalah
sama dengan nilai dari variable terikat bila nilai dari variable bebas sama dengan nol.
Konstanta (15) disebut sebagai titik potong dengan sumbu Y (intercept Y), bila X sama dengan
0.
EMPAT MACAM KEMIRINGAN
GARIS LURUS
MENENTUKAN PERSAMAAN
LINIER
Ada empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier,
tergantung dari ketersediaan data yang diketahui:
1) Cara Dwi-Koordinat (metode 2 titik)
2) Cara Koordinat-Lereng
3) Cara Penggal-Lereng
4) Cara Dwi-Penggal
METODE DUA TITIK (DWI
KOORDINAT)
Jika 2 titik diketahui A (X1, Y1) dan B (X2, Y2), maka : m =
Persamaannya menjadi :
Misal, jika hanya diketahui titik A (2, 3) & titik B (6, 5) maka persamaan liniernya bisa dicari
dengan:
METODE DUA TITIK (DWI
KOORDINAT)
(1)--------->
(2)--------->
(3)--------->
4y – 12 = 2x – 4
(4)---------> 4y = 2x +8
(5)--------->
y = 0,5x + 2
(6)--------->
METODE SATU TITIK DAN SATU
KEMIRINGAN (KOORDINAT-LERENG)
Apabila yang diketahui adalah titik A dengan koordinat (x1, y1) dan ‘lereng’ garisnya adalah
m, maka rumus persamaan liniernya:
y – y1 = m (x – x1)
y – 3 = 0,5 (x – 2)
y = 0,5x – 1 + 3
y = 0,5x + 2
CARA PENGGAL-LERENG
Hanya dengan memasukkan / substitusi konstanta persamaan dengan ‘penggal’ dan koefisien
persamaan dengan ‘lereng’
Misal, diketahui penggalnya adalah 2 dan lereng adalah 0,5 maka persamaan liniernya adalah
y = 0,5x + 2
CARA DWI-PENGGAL
Digunakan bila hanya diketahui dua angka ‘penggal’ vertikal (sumbu y) dan horizontal (sumbu
x), dan rumusnya adalah:
Misalnya, diketahui penggal sebuah garis terletak pada koordinat (0, 2) dan (-4, 0)
y = 2 + 0,5x
HUBUNGAN DUA GARIS
LURUS
METODE PENYELESAIAN DUA
PERSAMAAN DENGAN DUA VARIABEL
Metode Eliminasi
Petunjuk 1: tentukan dulu bilangan yang hendak dihilangkan dari kedua persamaan, misalnya x.
Caranya adalah dengan mengkali/membagi salah satu persamaan tersebut dengan angka yang
membuat koefisien x di kedua persamaannya menjadi sama.
2x + 3y = 21 (x1)…… 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 (x2)…... 2x + 8y = 46
METODE PENYELESAIAN DUA
PERSAMAAN DENGAN DUA VARIABEL
Petunjuk 2: Tentukan dengan apakah bilangan tsb (x, dalam hal ini) bisa hilang, apakah dengan
penjumlahan / pengurangan ?
2x + 3y = 21 (x1)…… 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 (x2)…... 2x + 8y = 46
-5y = -25
y=5
Petunjuk 3: setelah ditemukan y =5, masukkan bilangan tersebut ke salah satu persamaan
sehingga akan ditemukan bahwa x = 3
METODE PENYELESAIAN DUA PERSAMAAN
DENGAN DUA VARIABEL
Metode Substitusi
5. Carilah akar-akar dari persamaan linier berikut ini dengan menggunakan cara substitusi dan eliminasi
a) 2x + 3y = 13 dan 4x + y = 15
b) 8x = 4 + 4y dan 2x + 3y – 21 = 0