Anda di halaman 1dari 25

KONSEP FUNGSI DAN FUNGSI

LINIER

Dosen : Widya Sartika Hasibuan, SE., M.Ec


FUNGSI DAN HUBUNGAN
 Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.
 Suatu Fungsi adalah suatu hubungan di mana setiap elemen dari wilayah (domain) saling
berhubungan dengan satu dan hanya satu elemen dari jangkauan (range). Fungsi disebut juga
”pemetaan” atau transformasi”.
 Y = f(X), artinya himpunan X dipetakan atau ditransformasikan ke dalam himpunan Y.
 f:X Y. Tanda anak panah menyatakan pemetaan dan f melambangkan aturan dalam
pemetaan. Nilai X = domain (wilayah); Y = range (jangkauan).
UNSUR PEMBENTUK FUNGSI
 Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur yaitu:
 Variabel
 Koefisien
 Konstanta.

 Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam setiap fungsi.


 Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili faktor tertentu,
dilambangkan dengan huruf-huruf Latin (berdasarkan kesepakatan umum)
UNSUR PEMBENTUK FUNGSI
 Variabel terdiri dari dua jenis:
 Variabel Bebas (independen)  variabel yang nilainya tidak tergantung / dipengaruhi oleh
variabel lain
 Variabel Terikat (dependen)  variabel yang nilainya bisa tergantung / dipengaruhi oleh
variabel lain; umumnya oleh variabel bebas
 Contoh :

Variabel harga (P) memengaruhi jumlah barang yang diminta (Q) Q = f (P)
Di mana : Q = variabel terikat (dependent) ; P = variable bebas (independent)
FUNGSI DENGAN SATU
VARIABLE BEBAS
 Hanya ada satu variable bebas yang memengaruhi pada satu variable terikatnya. Dapat
dikembangkan menjadi beberapa jenis fungsi seperti fungsi polinom (fungsi aljabar), fungsi
eksponen dan fungsi logaritma (fungsi non-aljabar).
 Contoh : Y = f(X)atau Y = a0 + a 1 X atau Y = c + mX
Di mana, a1 dan m adalah nilai kemiringan.
FUNGSI DENGAN DUA ATAU
LEBIH VARIABEL BEBAS
 Suatu fungsi yang menyatakan bahwa terdapat dua atau lebih variable bebas yang
memengaruhi pada satu variable terikatnya. Fungsi ini sering disebut fungsi multivariat.
 Contoh : Y = f (X1, X2,……, Xn)

atau
Y = a0 + a1X1 + a2X2 +…. + anXn
PEMBAGIAN JENIS FUNGSI
 Fungsi polinomial, meliputi : fungsi konstanta, fungsi linier, fungsi kuadrat, fungsi pangkat 3
(kubik), dan seterusnya sampai fungsi pangkat n (n=1,2,3,….).
 Fungsi polinomial dengan dua atau lebih variable bebas dapat berbentuk linier karena setiap
variable bebas pada masing-masing suku mempunyai pangkat satu, contoh : y = a 1x1 + a2x2 +
…. + anxn
atau
nonlinier, misalnya fungsi kuadrat yaitu fungsi yang memiliki satu atau dua dari satu atau lebih
variable, tetapi jumlah pangkat (eksponen) tidak lebih dari dua. Contoh : y = a 0 + a1x + a2x2
FUNGSI POLINOMIAL
 Aturan-aturan yang digunakan untuk menentukan tingkatan (degree) dari suatu fungsi polynomial dengan dua
atau lebih variable bebas adala sebagai berikut :
1. Tingkat dari suatu suku adalah sama dengan jumlah dari pangkat atau eksponen pada variable-variable
dalam suku itu.
2. Tingkat dari suatu polynomial adalah sama dengan tingkat suku itu dari tingkat paling tinggi dalam
polynomial.
Contoh :
3. Y = a 0 + a 1 X1 + a2 X2 + a3 X3
Setiap a adalah konstanta dan masing-masing X adalah variable bebas yang terpisah tetapi hanya mempunyai
pangkat satu, maka fungsi ini adalah linier dalam tiga variable bebas.
2. Y = a 0 + a 1 X1 + a2 X2 2 + a 3 X3 + a4 X4 3
Pangkat dari a1X1 dan a3X3 adalah 1, pangkat dari a2X22 adalah 2, dan pangkat dari a4X43 adalah 3. oleh karena itu,
menurut aturan kedua di atas, pangkat/tingkat polynomial adalah 3.
FUNGSI EKSPLISIT & FUNGSI
IMPLISIT
Fungsi Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit
Umum y = f(x) f (x , y) = 0
Linear y = a 0 + a1x a0 + a1x – y = 0
Kuadrat y = a 0 + a 1 x + a 2 x2 a 0 + a 1 x + a 2 x2 – y = 0
Kubik y = a 0 + a 1 x + a 2 x2 + a 3 x3 a 0 + a 1 x + a 2 x2 + a 3 x3 – y = 0
CARA MEMBUAT GRAFIK
Misal : Y = 2X + 4
Titik potong sumbu Y, maka X = 0, Y = 4 (0,4)
Titik potong sumbu X, maka Y = 0, X = -2 (-2,0)
Y

X -2
KEMIRINGAN DAN TITIK
POTONG SUMBU
 Kemiringan (slope) dari fungsi linier dengan satu variable bebas X adalah sama dengan
perubahan dalam variable terikat (dependent) dibagi dengan perubahan dalam variable bebas
(independent). Biasanya dilambangkan dengan huruf m.
 Kemiringan = m = atau
 Y = 15 – 2X, kemiringan = -2. Artinya, untuk setiap kenaikan satu unit variable X akan
menurunkan 2 unit variable Y. Sebaliknya, penurunan satu unit dalam variable X akan
meningkatkan 2 unit variable Y.
 Titik potong sumbu Y (intercept Y) dari suatu fungsi linier dengan satu variable bebas adalah
sama dengan nilai dari variable terikat bila nilai dari variable bebas sama dengan nol.
 Konstanta (15) disebut sebagai titik potong dengan sumbu Y (intercept Y), bila X sama dengan
0.
EMPAT MACAM KEMIRINGAN
GARIS LURUS
MENENTUKAN PERSAMAAN
LINIER
 Ada empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier,
tergantung dari ketersediaan data yang diketahui:
1) Cara Dwi-Koordinat (metode 2 titik)
2) Cara Koordinat-Lereng
3) Cara Penggal-Lereng
4) Cara Dwi-Penggal
METODE DUA TITIK (DWI
KOORDINAT)
 Jika 2 titik diketahui A (X1, Y1) dan B (X2, Y2), maka : m =

 Persamaannya menjadi :
 Misal, jika hanya diketahui titik A (2, 3) & titik B (6, 5) maka persamaan liniernya bisa dicari
dengan:
METODE DUA TITIK (DWI
KOORDINAT)
(1)--------->

(2)--------->

(3)--------->
4y – 12 = 2x – 4

(4)---------> 4y = 2x +8
(5)--------->
y = 0,5x + 2
(6)--------->
METODE SATU TITIK DAN SATU
KEMIRINGAN (KOORDINAT-LERENG)
 Apabila yang diketahui adalah titik A dengan koordinat (x1, y1) dan ‘lereng’ garisnya adalah
m, maka rumus persamaan liniernya:
y – y1 = m (x – x1)

 Misal, diketahui A (2, 3) dan lereng = 0,5 maka:

y – 3 = 0,5 (x – 2)
y = 0,5x – 1 + 3
y = 0,5x + 2
CARA PENGGAL-LERENG
 Hanya dengan memasukkan / substitusi konstanta persamaan dengan ‘penggal’ dan koefisien
persamaan dengan ‘lereng’
 Misal, diketahui penggalnya adalah 2 dan lereng adalah 0,5 maka persamaan liniernya adalah
y = 0,5x + 2
CARA DWI-PENGGAL
 Digunakan bila hanya diketahui dua angka ‘penggal’ vertikal (sumbu y) dan horizontal (sumbu
x), dan rumusnya adalah:

 Misalnya, diketahui penggal sebuah garis terletak pada koordinat (0, 2) dan (-4, 0)

‘penggal’ sumbu y = 2  (a)


‘penggal’ sumbu x = -4  (c)

 y = 2 + 0,5x
HUBUNGAN DUA GARIS
LURUS
METODE PENYELESAIAN DUA
PERSAMAAN DENGAN DUA VARIABEL
 Metode Eliminasi

Misalnya, carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut:


2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23

Petunjuk 1: tentukan dulu bilangan yang hendak dihilangkan dari kedua persamaan, misalnya x.
Caranya adalah dengan mengkali/membagi salah satu persamaan tersebut dengan angka yang
membuat koefisien x di kedua persamaannya menjadi sama.
2x + 3y = 21 (x1)…… 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 (x2)…... 2x + 8y = 46
METODE PENYELESAIAN DUA
PERSAMAAN DENGAN DUA VARIABEL
Petunjuk 2: Tentukan dengan apakah bilangan tsb (x, dalam hal ini) bisa hilang, apakah dengan
penjumlahan / pengurangan ?
2x + 3y = 21 (x1)…… 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 (x2)…... 2x + 8y = 46
-5y = -25
y=5

Petunjuk 3: setelah ditemukan y =5, masukkan bilangan tersebut ke salah satu persamaan
sehingga akan ditemukan bahwa x = 3
METODE PENYELESAIAN DUA PERSAMAAN
DENGAN DUA VARIABEL
 Metode Substitusi

Misalnya, carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut:


2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
Petunjuk 1: selesaikan salah satu persamaan dengan memasukkan, misalnya, persamaan kedua ke
dalam persamaan kesatu.
(1)……….. x+ 4y = 23  x = 23 – 4y
(2)……….. 2(23 – 4y) + 3y = 21
(3)……….. 46 – 8y + 3y = 21
(4)……….. 46 – 5y = 21
(5)……….. 5y = 25  y = 5
Petunjuk 2: masukkan y = 5 ke dalam salah satu persamaan untuk mencari nilai x.
Misalnya, 2x + 3(5) = 21  2x = 6  x = 3
TUGAS MANDIRI
1. Jika diketahui f(x) = 10 + 5x, tentukan:
f(-2); f(-1); f(1); f(2); dan f(3)
Dan gambarlah grafiknya

2. Jika diketahui 15 - 2x , tentukan


f(2), f(4), f(6), f(8), dan f(10)
Dan gambarlah grafiknya

3. Jika diketahui , tentukan

f(1), f(2), f(3), f(4), dan f(5)


Dan gambarlah grafiknya
TUGAS MANDIRI
4. Bentuklah persamaan linier dengan petunjuk:
a) Titik A (-1,4) dan titik B (1,0)
b) Titik A (-1,-2) dan titik B (-5,2)  koreksi
c) Titik A (-1, 3) dan lereng sebesar -1
d) Titik A (2, 3) dan lereng sebesar 5
e) Penggal terletak pada titik (0,3) dan (-5,0)
f) Penggal terletak pada titik (0,8) dan (-4,0)

5. Carilah akar-akar dari persamaan linier berikut ini dengan menggunakan cara substitusi dan eliminasi
a) 2x + 3y = 13 dan 4x + y = 15
b) 8x = 4 + 4y dan 2x + 3y – 21 = 0

Anda mungkin juga menyukai