Definisi
Suatu fungsi adalah suatu himpunan pasangan terurut (x,y) dimana himpunan
semua nilai x disebut daerah asal (domain ) dan himpunan semua nilai y = f(x)
disebut daerah hasil (ko-domain) dari fungsi
b. y = x − 9
2
Contoh: 1. a. 𝑦 = 2𝑥 + 5
Jenis-jenis Fungsi
Fungsi linear Fungsi pangkat (kuadrat)
Bentuk umum: y = f(x) = ax + b, Bentuk umum: y = f(x) = xn
Grafik: Grafik:
y
y y y
y=x y = x2
y = ax + b
b x x x
0 0 0
x
Polinomial
Bentuk umum:
y = P(x) = an xn + an-1 xn-1 + … + a2 x2 + a1 x + a0
dimana: an, an-1, …, a1, a0 = konstanta,
n = derajat polinom ( an 0)
y y y
y = P(x)
x x
c y = P(x) c y = P(x)
c x
a < 0, D > 0 a < 0, D = 0 a < 0, D < 0
y y y
y = P(x)
y = P(x) y = P(x)
c c
c
x x x
a > 0, D > 0 a > 0, D = 0 a > 0, D < 0
KOMPONEN FUNGSI
Variabel ialah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili
faktor tertentu, dilambangkan dengan huruf-huruf Latin.
Koefisien ialah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak di depan
suatu variabel dalam suatu fungsi.
Adapun konstanta ialah bilangan atau angka yang turut membentuk sebuah
fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait pada suatu
variabel tertentu.
Notasi sebuah fungsi secara umum :
y = f(x) = ax + b
Contoh :
y = f(x) = 5 + 0,8 x
Variabel Terikat
Sesuai dengan namanya, setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus
apabila di gambarkan dalam sebuah kurva .
Kemiringan Dan Titik Potong Sumbu
Y=a+bx
b mencerminkan besaran tambahan nilai y untuk setiap tambahan satu unit x.
Kemiringan pada setiap titik yang terletak pada garis lurus dalam sebuah kurva adalah
sama.
Δ𝑦 𝑌2 −𝑌1
Kemiringan = m = atau
Δ𝑥 𝑋2 −𝑋1
Contoh : y = 10 – 4x ,
Kemiringan Dan Titik Potong Sumbu
Y=a+bx
Titik potong sumbu y dari suatu fungsi linier dengan satu variabel bebas adalah sama
dengan nilai dari variabel terikat (y) bila nilai dari variabel bebas (x) sama denga nol.
Contoh:
y = 10 -4x
Jika x = 0 maka,
y = 10
Jadi titik potong sumbu y pada
Fungsi y = 10 – 4x adalah 10.
Contoh:
X 0 1 2 3 4
Y 8 6 4 2 0
Saat x = 0 maka :
y = 2 (0) + 10
y = 10
Saat x = 1 maka :
y y = 2 (1) + 10
y = 12
22
Saat x = 2 maka :
y = 2 (2) + 10
10 y = 14
6
Gambarkanlah grafik yang dibentuk dari persamaan linier berikut:
1. f(x) = 3x – 4
2. f(x) = 3x + 4
3. f(x) = -3x + 4
4. f(x) = -3x – 4
5. f(x) = 3x
6. f(x) = 2
Menentukan Persamaan Garis
Ada beberapa metode dalam menentukan persamaan garis lurus, diantaranya:
1. Metode dua titik,
2. Metode satu titik dan satu kemiringan.
1. Metode dua titik
jika kedua titik diketahui, misalnya A(𝑥1 , 𝑦1 ) dan B(𝑥2 , 𝑦2 ) maka untuk menentukan
persamaan garisnya bisa menggunakan rumus :
𝑦−𝑦1 𝑥− 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 −𝑥1
Contoh : carilah persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,6)
Penyelesaian :
𝑥1 = 3 , 𝑥2 = 4, 𝑦1 = 2, dan 𝑦2 = 6
𝑦−𝑦1 𝑥− 𝑥1 6−2
= y–2 = ( 4−3 )(x – 3 )
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 −𝑥1
y–2 = 4 (x – 3 )
y–2 = 4x – 12
𝑦−2 𝑥−3
= y = 4x - 10
6−2 4−3
2. Metode satu titik dan satu kemiringan
𝑦2 − 𝑦1
y– 𝑦1 = ( ) (x - 𝑥1 )
𝑥2 −𝑥1
y– 𝑦1 = m(x - 𝑥1 )
Contoh :
2
carilah persamaan garis yang melalui titik (6,4) dan kemiringannya -
3
Penyelesaian :
2
𝑥1 = 5 , 𝑦1 = 4 dan 𝑚 = -
3
y– 𝑦1 = m(x - 𝑥1 )
2
y – 4 = - (x – 6)
3
2
y=- x+4+4
3
2
y= - x+8
3
LATIHAN
Gambarkanlah grafik yang dibentuk dari titik berikut:
1. A(-2,5) dan B(1,3)
2. A(2,-3) dan B(-4,9)
3. A(2,1) dan B(3,5)
Tentukan persamaan garis dan Gambarlah grafik yang dibentuk dari titik
dan Kemiringan (gradien) berikut:
1. (3,6) dengan gradien 3
2. (3,4) dengan gradien 5
3. (-3,-1) dengan gradien -1/2
Hubungan Garis Lurus
Jika didalam sebuah bidang sistem koordinat cartesius terdapat 2 buah garis lurus maka
kedua garis tersebut memiliki kedudukan yang dapat diidentifikasi hubungannya. Hubungan
tersebut dapat terjadi dalam 4 posisi yaitu :
1. Berimpit,
2. Sejajar,
3. Berpotongan ,
4. Tegak lurus.
Hubungan Garis Lurus
1. Posisi kedua garis lurus berimpit
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = 𝑎2 + 𝑏2 𝑥
Apabila kedua garis lurus tersebut berimpit maka dapat dipastikan bahwa : 𝑎1 =
𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑏1 = 𝑏2
Hubungan Garis Lurus
2. Posisi kedua garis sejajar
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = 𝑎2 + 𝑏2 𝑥
Apabila kedua garis lurus tersebut sejajar maka dapat di pastikan bahwa : 𝑎1 ≠
𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑏1 = 𝑏2
Hubungan Garis Lurus
3. Posisi kedua garis lurus berpotongan
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = 𝑎2 + 𝑏2 𝑥
Apabila kedua garis lurus tersebut berpotongan maka dapat di pastikan bahwa : 𝑎1 ≠
𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑏1 ≠ 𝑏2
Hubungan Garis Lurus
4. Posisi kedua garis lurus saling tegak lurus
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = 𝑎2 + 𝑏2 𝑥
Apabila kedua garis lurus tersebut saling tegak lurus maka dapat di pastikan
bahwa : 𝑎1 ≠ 𝑎2 𝑑𝑎𝑛 𝑏1 ∙ 𝑏2 = -1
Latihan
❑Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik-titik berikut :
1. A(3, 4),dan B(4, 3)
2. A(4, 5),dan B(8, 13)
3. A(-1, 4), dan B (-5, -2)
❑Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1, 3) dan memiliki kemiringan sebesar :
4. m = -1
5. m = 5
❑Tulislah persamaan-persamaan berikut ini dalam bentuk grafik
6. y = 4x – 10
7. 4y + 8x – 20 = 0
Latihan
1. Jika terdapat sebuah baterai yang pada pukul 06.00 memiliki tegangan 12 V.
Seiring baterai tersebut digunakan untuk menyalakan lampu, pada pukul 12.00
baterai tersebut memiliki tegangan 6 V. Maka berapakah nilai tegangan baterai
saat pukul 10.00? Dan gambarkan grafiknya
2. Jika diketahui nilai dimana R (hambatan) sebesar 8Ω
V 0 4 6 8 10 12
I
X
(i) (ii)
X (iii) X
X X
X a<0
a<0 D=0
D>0 a<0
(iv) (v) (vi)
D<0
Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
Langkah-langkahnya :
1. Menentukan titik potong dengan sumbu x dengan syarat y = 0
2. Menentukan titik potong dengan sumbu y dengan syarat x = 0
3. Menentukan sumbu simetri
𝑏
x= −
2𝑎
4. Menentukan nilai ekstrim/nilai balik fungsi (maksimum/minimum)
𝐷
Y= −
4𝑎
𝑏 𝐷
5. Menentukan koordinat titik balik /titik puncak(− , − )
2𝑎 4𝑎
6. Menentukan beberapa titik lain atau titik bantu
Formula
Bentuk Umum
𝒇 𝒙 = 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄
Diskriminan (Pembeda)
𝑫 = 𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄
Rumus Kuadrat
−𝒃± 𝑫
𝒙𝟏,𝟐 = atau
𝟐𝒂
−𝒃 ± 𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄 Quadratic
𝒙𝟏,𝟐 = Formula
𝟐𝒂
Titik Potong dengan
Sb-Horizontal
Diperoleh dengan menggunakan
Rumus kuadrat
−𝒃 ± 𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄
𝒙𝟏,𝟐 =
𝟐𝒂
(𝒙𝟏 , 𝟎 ) (𝒙𝟐 , 𝟎 )
Sumbu Simetri
Diperoleh dari
Titik Potong dengan Rumus kuadrat
(0, c)
Sb-Vertikal
−𝒃 ± 𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄
Diperoleh dari bentuk Umum 𝒙 =
𝒇 𝒙 = 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 𝟐𝒂
−𝒃 −𝑫 Titik Puncak
, 𝒙 = Sumbu simetri
𝟐𝒂 𝟒𝒂
𝒚 = Nilai balik fungsi
Nilai Maksimum dan Minimum
𝒇 𝒙 = 𝟑𝒙𝟐 − 𝟐𝒙 + 𝟕 𝒚 = −𝒙𝟐 − 𝟐𝒙 + 𝟕
𝒂=𝟑>𝟎 𝒂 = −𝟏 < 𝟎
Misal :
x = 1 y = 𝟏𝟐 -3.1 – 4 = -6 → (1,-6)
x = 2 y = 𝟐𝟐 -3.2 – 4 = -6 → (2, -6)
x = 3 y = 𝟑𝟐 -3.3 – 4 = -4 → (3, -4)
Grafik
(−𝟏, 𝟎 ) (4, 𝟎 )
𝒚 = 𝒙𝟐 − 𝟑𝒙 − 𝟒
(0, -4)
𝟑 −𝟐𝟓
,
𝟐 𝟒
Fungsi Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti
sinus, cosinus, dan tangen.
Dasar dari Trigonometri adalah Konsep kesebangunan segitiga siku-siku.
Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang
sama. a
sin A =
c
b
cos A =
c
sin A a
tan A = =
cos A b
1 c
csc A = =
sin A a
1 c
sec A = =
cos A b
1 cos A b
cot A = = =
tan A sin A a
Fungsi Trigonometri
1. Sinus (sin)
Sinus (lambang: sin; bahasa Inggris: sine)
Dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi
miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut
segitiga itu 90 derajat).
Seperti telah dinyatakan dalam fungsi dasar diatas. Nilai sinus positif di kuadran I dan II dan
negatif di kuadran III dan IV.
Nilai sinus sudut istimewa
sin 0 = 0
sin 15 = 6− 2
4
sin 30 = 1
2
sin 45 = 2
2
= 1
2 2
sin 60 = 2
3
= 1
2 3
sin 75 = 6+ 2
4
sin 90 = 1
Fungsi Trigonometri
2. Cosinus (cos)
Kosinus atau cosinus (simbol: cos; bahasa Inggris: cosine)
Dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang terletak di sudut dengan sisi
miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut
segitiga itu 90 derajat).
Seperti yang telah dinyatakan dalam fungsi dasar diatas. Nilai kosinus positif di kuadran I dan
IV dan negatif di kuadran II dan III.
Nilai cosinus sudut istimewa
cos 0 = 1
cos15 = 6+ 2
4
cos 30 = 2
3
= 1
2 3
cos 45 = 2
2
= 1
2 2
cos 60 = 1
2
cos 75 = 6− 2
4
cos 90 = 0
Fungsi Trigonometri
3. Tangen
Tangen (lambang tg, tan; bahasa Belanda: tangens; bahasa Inggris: tangent)
Dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi segitiga yang
terletak di sudut (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga
itu 90 derajat).
Nilai tangen positif di kuadran I dan III dan negatif di kuadran II dan IV.
tan 0 = 0
tan 15 = 2 − 3
tan 30 = 3
3
tan 45 = 1
tan 60 = 3
tan 75 = 2 + 3
tan 90 =
Grafik Fungsi Trigonometri
Untuk menyelesaikan masalah grafik fungsi trigonometri yang perlu dipahami adalah
grafik dasar fungsi trionometri.
Setelah mengetahui grafik dasarnya, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana
transformasi dari grafik fungsi trigonometri dasarnya.
Perubahan yang terjadi pada grafik trigonometri adalah amplitudo, periode dan
pergeseran atas-bawah serta kiri-kanan. Berikut ini adalah grafik fungsi trigonometri
dasar.
Grafik Fungsi Trigonometri
Grafik Fungsi Trigonometri
Berikut ini ditunjukkan langkah-langkah untuk menggambar grafik y = sin x.
1. Tentu saja lukislah diagram Cartesius pada kertas berpetak. Kemudian daftarlah
sudut-sudut istimewa untuk dijadikan nilai x.
y 0 ½ 1 ½ 0 -1/2 -1 -1/2 0
54
y
Y = sin x
270 0
x
0 0 180 0 360 0
90
-1
55
b. Grafik y = Cos xo ; 00 ≤ X ≤ 3600
56
1
Y = Cos x
270 0
0 90 0 180 0 360 0
-1
57
c. Grafik y = tg xo
y 0 1 ∞ -1 0 1 ∞ 1 0
58
Penyelesaian y = sin x
Gambarkan : sin x, 5 sin x, 10 sin x
Latihan
1. Buatlah grafik fungsi trigonometri dari :
a. 3 sin x
b. sin x + 1
c. 2 cos x
d. cos x-2
2. Diketahui y = A sin x, dimana Y = V (tegangan AC) , x = ωt dimana ω = 2πf. Maka buatlah grafik
gelombang sinusioda AC dalam 1 detik. F = 50 Hz, maka T= 1/f .