Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

FUNGUSI LINIEAR
A. Pengertian Fungsi
Pemahaman akan konsep fungsi sangatlah penting dalam mempelajari ilmu
ekonomi, karena banyak teori-teori ekonomi yang bekerja dengan fungsi, baik fungsi
yang berbentuk persamaan maupun pertidaksamaan. Fungsi berbentuk persamaan
ialah fungsi yang ruas kiri dan ruas kanannya dihubungkan dengan tanda kesamaan
(=), sedangkan fungsi yang berbentuk pertidaksamaan ialah fungsi yang ruas kiri dan
ruas kanannya dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan (≤ atau ≥). Bab ini akan
menjelaskan berbagai konsep fungsi serta penerapan ekonomi dari fungsi yang
bersangkutan.
Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya.
Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien, dan konstanta. Variabel
adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
Variabel dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat.Variabel
bebas: variabel yang menjelaskan variabel lainnya. Adapun Variabel terikat adalah
variabel yang diterangkan oleh variabel bebas. Koefisien adalah bilangan atau angka
yang diletakkan tepat di depan suatu variabel, terkait dengan variabel yang
bersangkutan.Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu variabel
apapun.
Contoh fungsi ialah:
y = f (x) atau z = f (x, y)
x, y, dan z yang disebut variabel. Variabel yang terdapat dalam suatu fungsi dapat
dibedakan atas variabel bebas (independent variables) dan variabel yang
dipengaruhi/tidak bebas (dependent variables). Variabel bebas (independent
variables) adalah variabel yang besarannya dapat ditentukan sembarang, misalnya 1,
5; 0; 8 dan seterusnya. Sebaliknya, variabel yang dipengaruhi/tidak bebas
(independent variables) adalah variabel yang besarnya dapat ditentukan setelah nilai
variabel bebasnya ditentukan terlebih dulu.

B. Pengertian Fungsi Linear


Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat satu, oleh karenanya sering juga disebut fungsi berderajat satu.
Bentuk umum persamaan linear adalah: y = a0 + a1x; dimana a0 adalah konstanta
dan a1 ≠ 0. Fungsi-fungsi lain yang pangkat tertinggi dari variabelnya lebih dari satu,
secara umum disebut fungsi non-linear, ini meliputi fungsi kuadrat, fungsi kubik,
fungsi bikuadrat, dst.
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang variabelnya berpangkat satu atau suatu fungsi
yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus dengan bentuk umumnya fungsi linear explicit y = f (x)
adalah y = ax + b
dimana a dan b adalah konstanta
x adalah variabel bebas (independent variable)
y adalah variabel tidak bebas/yang dipengaruhi (dependent variable)
contoh: y = 3x + 4
Dengan menggunakan tabel, dimana nilai x dimasukkan sebagai variabel
bebas. Maka akan dapat diperoleh besaran nilai y sebagai variabel terikat. Sumbu
x sebagai sumbu horizontal dan sumbu y sebagai sumbu vertikal.
(file buku)

Cara penggambaran dengan menggunakan tabel x dan y ini disebut curve traicing
process. Bentuk gambarnya merupakan garis lurus.
(file buku)

Fungsi linear sering kali digunakan dalam menyelesaikan persoalan ekonomi,


hal ini lebih disebabkan karena permasalahan dalam Ekonomi dan Bisnis sering
kali disederhanakan menjadi model-model yang bersifat linear.Secara umum fungsi
linear ini ditulis dalam bentuk:
Ax + By + C = 0
By = -Ax – C
y = − A/B x – C/A → jika a = A/B
dan b = C/A , maka ∶ y = -ax – b
di mana:
a : koefisien arah dari fungsi (gradient)
b : intercept
keterangan:
• Untuk memudahkan penyelesaian dalam persoalan yang diketahui, biasanya
model persamaan di atas ditulis dalam bentuk y = ax + b
• Tanda ± pada koefisien arah, menunjukkan kecenderungan arah fungsi
condong ke kiri atau ke kanan.
Contoh:
 2x – 4y + 12 = 0, gradient-nya adalah −2/-4=1/2, yang mempunyai titik
potong dengan sumbu x dan sumbu y pada (-6, -3)
 -5x + 3y – 10 = 0, fungsi eksplisitnya menjadi y = − 3/5𝑥 + 10, maka gradient
dari fungsi tersebut adalah – 3/5, titik potong pada sumbu x dan y →(16 2/3,
10)

Grafik fungsi linear berbentuk sebuah garis lurus, jika diketahui dua buah titik yang
berkordinat di (x1, y1) dan (x2, y2), maka untuk menentukan model fungsi tersebut,
dirumuskan seperti berikut:

(lihat file)
Contoh:
Jika diketahui dua buah titik, yaitu titik A (3, 7) dan titik B (12,6), maka tentukan
bentuk fungsi linearnya?
Jawab:
(Lihat file)
Untuk menentukan persamaan garis linear dapat pula dicari dengan menggunakan
pola arah kemiringan (gradient). Jika gradient dinyatakan dengan m, di mana m
adalah 𝑦2− 𝑦1/𝑥2− 𝑥1, maka selanjutnya persamaan: 𝑦− 𝑦1/𝑥− 𝑥1= 𝑦2− 𝑦1/𝑥2− 𝑥1
dapat dituliskan 𝑦− 𝑦1/𝑥− 𝑥1= 𝑚
Atau:
y – y1 = m (x – x1)
Contoh:
Jika diketahui m = 2/3 dan titik koordinat A (5, 6), maka tentuka bentuk
persamaan garis dan grafik fungsinya.
Jawab:
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = 2/3(x – 5)
y = 2/3x - 3 1/3+ 6
y = 0,67x + 2 2/3
(Lihat file)

C. Kemiringan dan Titik Potong sumbu


Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan perubahan variabel terikat
x dibagi dengan perubahan dalam variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien
yang dilambangkan dengan huruf m.
deltay y 2− y 1
Jadi: m= atau
deltax x 2−x 2
Contoh : y=15−2 x
kemiringannya adalah: –2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unitvariabel
x akan menurunkan 2 unit variabel y.
D. Menentukan Persamaan Garis
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, yaitu:
1) Metode dua titik
2) Metode satu titik dan satu kemiringan
Metode Dua Titik
• Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1, y1) dan
(x2, y2), maka rumus persamaan liniernya adalah:
y− y 1 x−x 1
=
y 2− y 2 x 2−x 1
Misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah:
y− y 1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
y−3 x−2
=
5−3 6−2
y−3 x−2
=
2 4
4 y−12=2 x−4
4 y=12+2 x−4
8+2 x
y=
4
1
y=2+ x
2
E. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan (m) dapat dibentuk sebuah
persamaan linier dengan rumus sebagai berikut: y – y1 = m(x – x1)
1
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m= maka persamaan liniernya adalah:
2
y – y1 = m(x – x1)
1
y – 3 = (x – 2)
2
1
y=3+ x-1
2
1
y=2+ x
2

Anda mungkin juga menyukai