MATEMATIK
A DASAR
FUNGSI LINIER
07
Abstract Kompetensi
Fungsi linier atau fungsi berderajat Setelah mempelajari modul ini
satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi diharapkan mahasiswa mampu :
dari variabelnya adalah pangkat satu. Memahami bentuk, cara
Sesuai dengan namanya setiap menggambar, dan membentuk fungsi
persamaan linier apabila digambarkan linier
akan menghasilkan sebauh garis lurus. Memahami aplikasi fungsi linier
Selain dalam ilmu eksakta, fungsi linier dalam kehidupan sehari – hari
juga sering digunakan dalam bidang Menyelesaikan masalah yang
ekonomi dan ilmu lainnya berkaitan dengan fungsi linier
I. PENDAHULUAN
Fungsi linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai dengan namanya, setiap persamaan linier
apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus. Fungsi linier merupakan
hubungan sebab akibat, sebagai contoh didalam geometri luas lingkaran dinyatakan
dengan A = ɳ r2 , dimana A adalah luar yang tergantung pada r atau jari – jari. Artinya
semakin besar jari – jari maka luas lingkaran akan semakin besar.
Hubungan sebab akibat ini juga terdapat dalam ilmu lainnya contoh dalam ilmu ekonomi
adalah hubungan antara permintaan dan harga, antara investasi dan bunga, yang dapat
dinyatakan dan digambarkan sebagai fungsi linier.
y = mx + b
m = kemiringan garis
Jawab : x 0 1 2 3 4
---------------------------------------
y 3 5 7 9 11
10
1 2 3 4
Menunjukkan arah suatu garis, didefinisikan sebagai tangens dari sudut yang
dibentuk oleh garis tersebut dengan sumbu x
y
m = = tg α
x
α y
Sebuah garis yang melalui A (x1, y1) dan B (x2, y2) dengan x1 ≠ x2 mempunyai
kemiringan :
y2 − y1
m =
x2 −x1
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, yaitu :
Y −Y 1 X −X 1
=
Y 2−Y 1 X 2−X 1
Diketahui ttitik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah :
Y −Y 1 X −X 1
=
Y 2−Y 1 X 2−X 1
y −3 x−2
=
5−3 6−2
y −3 x−2
=
2 4
4 (y - 3) = 2 (x - 2)
4y - 12 = 2x - 4
4y = 2x - 4 + 12
4y = 2x + 8
1
y = x +2
2
y - y1 = m (x - x1)
Contoh :
Diketahui titik A (2,3) dan kemiringan garis adalah ½ maka persamaan liniernya
adalah :
y - 3 = ½ (x - 2)
y- 3 = ½x - 1
y = ½x- 1 + 3 y = ½x + 2
3. Jika diketahui “penggal ( perpotongan) garis” dengan salah satu sumbu dan
kemiringan garis, maka persamaan liniernya adalah :
Contoh :
y = 0,5 x + 2
4. Jika diketahui penggal garis masing-masing sumbu, yaitu penggal sumbu
vertical (ketika x = 0) dan penggal sumbu horizontal (ketika y = 0), maka
persamaan liniernya adaah :
a
y = - x + a
b
Contoh :
2
y =- x + 2
−4
y = 0,5 x + 2
Dua buah garis lurus mempunyai empat kemungkinan bentuk hubungan, yaitu
berhimpit, sejajar, berpotongan dan tegak lurus.
1. Dua buah garis lurus akan berhimpit, jika persamaan garis satu
merupakankelipatan dari persamaan yang lain.
Contoh :
J : - 2x + 3y + 12 = 0
3y = 2x - 12
2 x−12
y =
3
2 2
y = x - 4 m1 =
3 3
4x - 6y = 5
- 6y = - 4x + 5
−4 x+5
y =
−6
−4 5
y = x +
−6 −6
2 5 2
y = x - m2 =
3 6 3
2
m1 = m2 = garis - 2x + 3y + 12 // garis 4x - 6y =
3
5
J : 3x - 5y = 11
- 5y = - 3x + 11
−3 x+ 11
y =
−5
3 11 3
y = x - m1 =
5 5 5
3
m2 = m1 = Persamaan garis yang diminta :
5
Melalui (6,8) y - y 1 = m ( x - x1 )
3
y - 8 = (x - 6)
5
3 18
y = x - + 8
5 5
3 18 40
y = x - +
5 5 5
3 22
y = x +
5 5
3. Dua buah garis lurus akan berpotongan apabila kemiringan garis yang satu tidak
sama dengan kemiringan garis yang lain.
4. Dua buah garis lurus akan tegak lurus satu sama lain apabila kemiringan garis
yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain, dengan tanda
yang berlawanan.
1
Garis y1 = m1x + b1 akan sejajar dengan garis y2 = m2x + b2 , jika m1 = -
m2
atau m1. m2 = - 1
3 4
a. Garis y = x dan garis y = - x adalah tegak lurus
4 3
m1 m2
3 4
m 1. m2 = ( )(- ) = -1
4 3
c. Cari persamaan garis yang melalui titik ( 6,8 ) dan tegak lurus dengan garis
yang mempunyai persamaan 3x - 5y = 11
J : 3x - 5y = 11
- 5y = - 3x + 11
−3 x+ 11
y =
−5
3 11 3
y = x - m1 =
5 5 5
1 1 5
m2 = - = - = - Persamaan garis yang diminta :
m1 3 /5 3
Melalui (6,8) y - y 1 = m ( x - x1 )
5
y - 8 =- (x - 6)
3
5
y =- x - 10 + 8
3
5
y =- x - 2
3
Garis – garis tegak tidak sesuai dengan pembahasan di atas karena konsep kemiringan
tidak didefinisikan untuk garis tegak. Tetapi garis – garis tersebut tetap mempunyai
persamaan yang sangat sederhana. Persamaan sebuah garis tegak dinyatakan sebagai
berikut :
Contoh :
1 2 3
5
x =
2
SOAL :
Dalam soal – soal 1 – 7, cari kemiringan dari garis yang mengandung dua titik yang
diberikan :
Dalam soal 8 – 15, cari persamaan untuk tiap garis, kemudian tuliskan jawaban anda dalam
bentuk Ax + By + C = 0 :
Dalam soal 16 – 20, carilah kemiringan dan intersep- y untuk tiap garis :
16. 3y = - 2x + 1
17. – 4 y = 5x - 6
18. 6 - 2y = 10x - 2
19. 4x + 5 y = -20
20. 6x - 4 y = 15
a. Sejajar garis y = 2x + 5
b. Tegak lurus garis y = 2x + 5
c. Sejajar garis 2x + 3y = 6
d. Tegak lurus garis 2x + 3 y = 6
e. Sejajar garis yang melalui ( - 1, 2 ) dan (3, -1 )
22. Tulislah persamaan garis yang melalui ( -2, -1) yang tegak lurus pada garis y + 3 = -
2
(x - 5)
3
a. Sejajar garis y = 2x + 4
b. Tegak lurus garis y = 2x + 4
c. Tegak lurus garis 2x + 3y = 6
a. 3x + 2 y = 6
b. y = 4x - 7
c. 5x - 3y = 10
Daftar Pustaka
1. Dale Varberg, Edwin J. Purcell,Kalkulus jilid 1,edisi ke tujuh, Interaksara
2. Dosen Jurusan Matematika FMIPA ITS, Kalkulus 1, 1999