FUNGSI LINIER
(Pertemuan)
Bentuk Persamaan:
Y = a + bx INDEPENDENT
VARIABLE
Notasi Fungsi
Y = f(x)
Y = 5 + 0.8 x
f(x) = 5 + 0.8 x
Dimana:
5 Konstanta/Intersep pada sumby Y
0.8 Koef. Variable x/
Kemiringan/tangent/slope
X Variabel bebas (independent
variable)
Y Variabel terikat (dependent variable)
Penggambaran Fungsi Linier
CONTOH
A. 2x + 4y = 16 Y = -0,5X + 4
X Y
-10 9,0
-6 7,0
-2 5,0
0 4,0
2 3,0
4 2,0
6 1,0
8 0,0
10 -1,0
12 -2,0
14 -3,0
16 -4,0
GRAFIK
Y = a + bX; a > 0, b >0
Y
Y = a + bX; a = 0, b >0
Y = a + bX; a = 0, b < 0
(c)
(d)
Keterangan:
(a) Slope – positif (c) Slope – tegak lurus sumbu X; X = C
(b) Slope - negatif (d) Slope – tegak lurus sumbu Y; Y = C
CONTOH
Aplikasi pada bidang produksi: Sebuah perusahaan mempunyai dua jenis produk a dan b,
minggu depan perusahaan alokasikan 120 jam kerja untuk menghasilkan dua
produk tersebut. Dalam mengejar target, perusahaan mengalokasikan waktu 3
jam untuk produk a dan 2.5 jam untuk produk b. Bagaimana model
persamaannya?
Jawab:
Jika didefinisikan variabel y = banyak unit produk A yang diproduksi, sedangkan x = banyak
unit produk B yang diproduksi, maka alokasi jam produksi untuk dua jenis
produk tersebut adalah:
2.5 x + 3 y = 120, Jika produksi produk B sebanyak x = 30 unit, maka produk A
akan diproduksi, y = 15 unit
Penggal dan Lereng Garis Lurus
pada x = 0, y / x b
pada x = 1, y / x b
pada x = 2, y / x b
lereng fungsi linear selalu konstan
y
y y1 y 2 y1
A (x1, y1) x y1 x2 x1
y 2 y1 y y1
y y1 x 2 y1
x2 x1 x2 x1
x
0
Cara Koordinat- Lereng
(X1, Y1)
b = lereng garis
X
Cara Penggal- Lereng
• Sebuah persamaan linear dapat pula dibentuk
apabila diketahui penggalnya pada salah satu
sumbu dan lereng garis yang memenuhi
persamaan tersebut.
y = a + bx (a= penggal, b= lereng)
Cara Dwi-Penggal
• Sebuah persamaan linear dapat dibentuk apabila diketahui
penggal garis tersebut pada masing- masing sumbu,
penggal pada sumbu vertical (ketika x = 0)
penggal pada sumbu horizontal (ketika y = 0).
• Apabila a dan c masing-masing ádalah penggal pada sumbu-
sumbu vertikal dan horizontal dari sebuah garis lurus, maka
persamaan garisnya adalah :
a
y a x a = penggal vertikal
b = penggal horizontal
c
Y = 2 + 0,5 x
B
5
3,5
b
3 P
A
2
a
1
x
-4 0 1 2 3 4 5 6
c
SOAL-SOAL
a. 4X + 5Y = 6
b. 1,5X + 15Y = 2
c. 1/4X + 2Y = -5
d. -3X + 6Y = 5
e. X - 5Y = 6
f. 2X + 5Y = -6
g. 0,1X + 0,5Y = 1,5
h. -4X - 5Y = -3
Hubungan Dua Garis Lurus
• Dalam sistem sepasang sumbu silang, dua
buah garis lurus mempunyai empat macam
kemungkinan bentuk hubungan yang :
– berimpit,
– sejajar,
– berpotongan
– dan tegak lurus.
Berimpit :
y1 = ny2
a1 = na2
b1 = nb2
Sejajar :
a1 ≠ a2
b1 = b2
Berpotongan :
b1 ≠ b2
Tegak Lurus :
b1 = - 1/b2
PENCARIAN AKAR- AKAR
PERSAMAAN LINEAR
Pencarian besarnya harga bilangan- bilangan anu
dari beberapa persamaan linear, dengan kata lain
penyelesaian persamaan- persamaan linear
secara serempak (simultaneously), dapat
dilakukan melalui tiga macam cara :
• cara substitusi
• cara eliminasi
• cara determinan
Cara Substitusi
Contoh : Carilah nilai variable- variable x dan y dari
dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
2 x 3 y 21 1 2 x 3 y 21
x 4 y 23 2 2 x 8 y 46
-5 y 25, y 5
Cara Determinan
• Cara determinan bisa digunakan untuk menyelesaikan
persamaan yang jumlahnya banyak.
• Determinan secara umum dilambangkan dengan notasi
determinan derajad 2
a b
ae - db
d e
determinan derajad 3
a b c
d e f aei bfg chd gec dbi afh
g h i
• Ada 2 persamaan :
ax + by = c
dx + ey = f
• Penyelesaian untuk x dan y dapat dilakukan :
c b
Dx f e ce fb
x
D a b ae db
d e
Determinan
a c
Dy d f af dc
y
D a b ae db
d e
• Contoh :
2x + 3y = 21
dx + 4y = 23
• Penyelesaian untuk x dan y dapat dilakukan :
21 3
Dx 23 4 15
x 3
D 2 3 5
1 4
2 21
Dy 1 23 25
y 5
D 2 3 5
1 4
SOAL-SOAL
1. Tentukan penggal x dan penggal y dari persamaan-
persamaan:
5x - 10y – 20 = 0
2. Gambarkan persamaan fungsi linier di bawah ini (dengan
metode subtitusi):
a). Y = 3x + 1
b). Y = 3x
c). Y = -2x + 10
3. Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui
pasangan titik-titik berikut:
a). (-1, 4) dan (1, 0)
b). (-1, -2) dan (-5, -2)
c). (0, 0) dan (1, 5)
d). (1, 4)dan (2, 3)
SOAL-SOAL
4. Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1,
3) danmempunyai koefisien arah atau lereng sebesar :
a). -1
b). 2
c ). 5
D). 0
a). y = -2 + 4x dan y = 2 + 2x
b). y = -2 + 4x dan y = 6
C). y = 6 dan y = 10 – 2x
d). y = 2 + 2x dan y = 10 – 2x
PENERAPAN FUNGSI LINIER
Kegunaan fungsi linier adalah:
Qd = a – bP atau Qd= 15 - P
Fungsi penawaran diberikan sbb:
Perm
Qs = a + bP atau Qs= -6 + 2P
Keseimbangan Pasar:
Qs = Qd
GRAFIK
Q
CONTOH
Contoh Soal:
Jawab:
Permintaan : P = 15 – Q → Q = 15 – P
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q → Q = -6 + 2P
Keseimbangan pasar , maka → Q d = Q s
15 – P = - 6 + 2P →
21 = 3P → = 7
Q = 15 – P
→15 – 7 = 8
Jadi, PE = 7 dan QE = 8
B. PENGARUH PAJAK-SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
Jawab:
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P-3 = 3 + 0,5 Q
P = 6 + 0,5 Q →
Q = -12 + 2P
Permintaan : P = 15 – Q
P
Penawaran : P = 3 + 0,5Q + 0,25P
0,75P = 3 + 0,5Q
15 Qd’
P = 4 + 2/3Q 14
Qd
15 – Q = 4 + 2/3Q E’
8,4
11 = 5/3Q Q = 6,6 E
7
6
3
P = 15 – Q P = 15 – 6,6
Qs
P = 8,4 Q
1 6,6 8 15
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia
sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu, pengaruhnya
terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak,
sehingga kita dapat menganalisisnya seperti ketika menganalisis
pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga bersifat
proporsional.
P = a + bQ
P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ
Contoh Soal:
Fungsi Permintaan Honda Jazz ditunjukkan oleh persamaan: P = 15 – Q
sedangkan Fungsi Penawaran adalah P = 3 + 0,5 Q. Pemerintah memberikan
Subsidi sebesar 1,5 per unit Honda Jazz yang diproduksi. Berapa harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan Honda Jazz sebelum pajak dan
sesudah pajak yang tercipta di pasar?
Jawab:
Tanpa Subsidi
15 Qs
Q’s
E’ Dengan Subsidi
7 E
6
3
1,5 Qd Q
0 8 9 15
BEBAN SUBSIDI
Bagian Subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian dari subsidi yang
diterima, secara tidak langsung, oleh konsumen (sk) adalah selisih antara
harga keseimbangan tanpa subsidi (P e ) dan harga keseimbangan dengan
subsidi (P’ e )
Q P FC VC TC R
0 10 50 7,5 50,0 0
5 10 50 7,5 87,5 50
10 10 50 7,5 125,0 100
ANALISA PULANG POKOK
120.0
TC
R
100.0
80.0
KEUNTUNGAN
RUPIAH
60.0
40.0
KERUGIAN
20.0
0.0
0 2 4 6 8 10 12
KWANTITAS, Q
KESEIMBANGAN 2 MACAM BARANG
Barang Y
Py= -aQy + b + Px • Permintaan
16 10 Px 2 Py ................(1)
ELIMINASI
12 10 Py 4 Px ................(2)
16 10 Px 2 Py x5 80 50 Px 10 Py
12 10 Py 4 Px x1 12 10 Py 4 Px +
92 46Px Px 2
Selanjutnya:
16 10 Px 2 Py
16 10(2) 2 Py
16 20 2 Py
2 Py 4 Py 2
KESEIMBANGAN 2 MACAM BARANG
(Lanj)
Langkah selanjutnya:
Jawaban:
Y=C+I
Y=50+0.8Y+I 0.2Y=50 + I
C=50+0.8Y
Buatlah grafik:
Y vs I
Y vs C
Y vs Y=C+I0
Titik kestimbangan terjadi ketika kurva Y=C+I akan berpotongan dengan garis
titik-titik pada kemiringan 45 derajat. Dalam hal ini terjadi pada Y=500, lihat
grafik
GRAFIK
(2). 2x1+ 5x3+ 2x4+ 4x5 = 10; a1=2 , a2=0 , a3=5, a4=2, a5=4, b=10
Berikut penjelasannya.
1• Fungsi Polinom : fungsi yang mengandung
banyak suku (polinom) dalam variabel
bebasnya.
y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn
2• Fungsi Linear : fungsi polinom khusus yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu (fungsi berderajat satu).
y = a0 + a1x a1 ≠ 0
• Fungsi Kuadrat : fungsi polinom yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua, sering juga disebut fungsi
berderajat dua.
y = a0 + a1x + a2x2 a2 ≠ 0