Fungsi
Contoh: x 0 1 2 3 4
Y = 3 + 2x y 3 5 7 9 11
x
0 1 2 3 4
B. HUBUNGAN LINEAR
b Pada x = 0, ∆y / ∆x = b
Pada x = 1, ∆y / ∆x = b
Pada x = 2, ∆y / ∆x = b
∆y=b
Lereng fungsi linear selalu
konstan
a
∆x
x
0 1 2 3
Gambar : penggal dan lereng
Kemudian, dalam kasus tertentu sebuah persamaan
linear dapat berupa garis horizontal sejajar
sumbuh x, atau garis vertikal sejajar sumbuh y.
y = a, berupa garis
lurus sejajar sumbuh
x=c x. Artinya, besar
kecilnya nilai x tidak
mempengaruhi nilai y
x = c, berupa garis
lurus sejajar sumbu y.
a Artinya, besar kecilnya
nilai y tidak
y=a
mempengaruhi nilai x
x
0 c
Gambar : persamaan linear yang membentuk sumbu
hozontal dan sumbu vertikal
2. Pembentukan Persamaan Linear
Cara Cara
dwi-penggal dwi-koodinat
Cara Cara
penggal-lereng koordinat-lereng
PERSAMAAN
LINEAR
=
Andaikan diketahui bahwa titik A (2,3) dan titik B (6,5) maka persamaan
Linearnya adalah:
4y – 12 = 2x – 4,
b = lereng garis
y = a + bx
a = penggaL b = lereng
y = 2 + 0,5x
Dumairy, 2004
3. Hubungan Dua Garis Lurus
sejajar
berpotongan
tegak lurus
y y
x x
0 a. berimpit 0
y y b. sejajar
x x
0 c. berpotongan 0 d. Tegak lurus
4. Pencaharian Akar2 Persamaan Linear
Carilah
nilai dari variabel2 x dan y dari dua
persamaan berikut ini:
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
Penyelesaian:
2x + 3y = 21 x1 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 x2 2x + 8y = 46
Agar x hilang (habis), kedua persamaan baru diatas harus
saling dikurangi:
2x + 3y = 21
2x + 8y = 46
-5y=-25
Sehingga y = 5, dan x = 3
Untuk mencari nilai x, maka masukan nilai y kedalam salah
satu persamaan.
Ad. 4.3 Cara determinan
= ae – bd
Contoh:
= (2)(7) – (5)(-4)
= 14 + 20
= 34
C. PENERAPAN EKONOMI
Fungsi Fungsi
permintaan konsumsi
Fungsi Fungsi
penawaran tabungan
Keseimbanga
n Angka
pengganda
Pasar
dll… dll
Fungsi Permintaan
0 Q
Fungsi Penawaran
Q
-a 0
Contoh :
P P
15
Q Q
0 15 -6 0
Keseimbangan Pasar
Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Pe
E Qd = Q s
Qd
Contohnya bisa dilihat di
Q
Dumairy (2004) hal: 93.
Qe
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menjelaskan hubungan
antara konsumsi dan pendapatan nasional,
yang secara umum di formulasikan sebagai:
C = f(Y) = Co + cY
Co : konsumsi otonom
c : MPC = ∆C / ∆Y
Y : pendapatan
C : konsumsi
Konstanta Co, menunjukkan besarnya
konsumsi nasional pada pendapatan nasional
sebesar noL.
Secara grafik, Co merupakan penggal kurva
konsumsi pada sumbu vertikal C. Sedangkan
koefisien c, mencerminkan besarnya tambahan
konsumsi sebagai akibat adanya tambahan
pendapatan nasional sejumlah tertentu ( c =
MPC).
Fungsi Tabungan
Jadi,
So + sY = S = -Co + (1 – c)
So = - Co
S =1–c c +s =1
MPS = 1 – MPC MPC + MPS = 1
C,S
Garis buntu [ Y = C + S ]
M yang membentuk sudut
450 merupakan
penjumlahan grafis kurva
C dan kurva S
Pada titik M terlihat
bahwa S = 0, berar ti
Co
seluruh pendapatan
450 dialokasikan untuk
0 konsumsi
Y Di sebelah kanan titik M,
S0 pendapatan > konsumsi,
Gambar: kurva konsumsi dan kurva sehingga kelebihan
tabungan pada sistem pendapatan tersebut bisa
sumbu silang
ditabung