Anda di halaman 1dari 2

Tugas Partisipasi

Adnan Suryadi
1810553004

 HS Code untuk Produk Kue di Indonesia adalah 1950.90.30 dan 1950.90.40 untuk jenis
kue kering
 Nilai PIB
Misalkan kita mengimpor produk kita dengan nominal sebanyak 100 USD atau sama
dengan Rp 1.500.000 dengan akumulasi nilai tukar dollar terhadap rupiah masih 1 USD =
Rp 15.000. sesuai PMK 199/90 maka kita akan dikenakan bea masuk sebesar 7.5%, PPh
sebesar 0 %dan PPN sebesar 10% karena berada pada kategori Nilai impor lebih dari 3
USD sampai 1500 USD per pengiriman, jadi :
1. Bea Masuk
Pajak x Harga Barang
7.5% x Rp 1.500.000 = Rp 112.500
2. PPh 0%
3. PPN
Pajak x (Harga barang + Bea Masuk)
10% x (1.500.000 + 112.500) = Rp 161.250
4. Jadi, Total Pajak Impor yang harus dibayar adalah
Rp 112.500 + Rp 161.250 = Rp 283.750

 Bagan sederhana prosedur impor


 Incoterms yang akan dipilih, pada impor produk kali ini bersifat rapuh dan memiliki
tanggung jawab yang besar dalam pengirimannya maka saya memilih Free on Board
(FOB). Karena pada incoterms tersebut pengiriman barang melalui via laut dan si penjual
bertanggung jawab untuk mengantarkan barang yang dia ekspor kepada kita sebagai
pengimpor selama barang tersebut hendak dikirimkan sesuai ketentuan proses ekspor dan
ketentuan biaya negaranya yaitu Mesir. Dan kita sebagai pengimpor memiliki tanggung

3 jawab
Ekspor .
(Mesir) Bank Luar Negeri

1 4
. .
2
i .
Bank Dalam Negeri
(Indonesia)

6 5 7
. . .
dalam menanggung resiko dan segala biaya barang selama proses produk kita
dihantarkan oleh kapal yang disetujui
buhan  Clearence yang akan
Kepabeanan Asuransi
dilalui untuk produk impor kita
Pertama kita harus mengajukan PIB kita kepada bea cukai sebagai pemberitahuan akan
ada barang yang akan masuk ke Indonesia, hal ini juga didukung dengan berbagai
dokumen pendukung PIB antara lain yaitu Commercial invoice, B/L, Packing list,
Legalitas importir, POD, POL, Sales contract, dan Terms of Good.
Kedua, adalah membayar berbagai bea masuk dan pajak di bea cukai.
1. Bea Masuk
Pajak x Harga Barang
7.5% x Rp 1.500.000 = Rp 112.500
2. PPh 0%
3. PPN
Pajak x (Harga barang + Bea Masuk)
10% x (1.500.000 + 112.500) = Rp 161.250
4. Jadi, Total Pajak Impor yang harus dibayar adalah
Rp 112.500 + Rp 161.250 = Rp 283.750
Ketiga, kemudian pihak bea cukai akan mencatat dan mendokumentasikan kegiatan
tersebut untuk memeriksa kelayakan importir dan data-data yang telah diajukan.
Keempat, pemeriksaan barang impor, pemeriksaan biasanya berupa pemeriksaan fisik
dan dokumen itupun tergantung jalur mana yang akan ditentukan oleh pihak bea cukai.
Pemeriksaan ini bisasanya bisa memakan waktu sebanyak 14 hari kerja. Karena kita saat
ini dikategorikan sebagai importir baru maka kita akan dimasukkan ke dalam jalur merah
yang mana produk harus dikenakan pemeriksaan fisik yang hanya 10% dari jumlah
barang yang akan diperiksa dan kita sebagai impor akan mengalami pemeriksaan
dokumen berupa pemeriksaan dokumen-dokumen yang kita ajukan sebelumnya yaitu :
PIB, Commercial invoice, B/L, Packing list, Legalitas importir, POD, POL, Sales
contract, dan Terms of Good sebelum dikeluarkan SPPB agar kita bisa mengambil barang
kita di bea cukai nantinya.

Anda mungkin juga menyukai