Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MATEMATIKA TERAPAN

“FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI NON LINEAR”

Dosen Pengampu :
Muh. Isbar Pratama, S.si., M.si
Agussalim Jauhari, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Nurul Aisyah
(210101552007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam matematika banyak sekali sub materi yang dapat dikaitkan
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pergerakan yang kita lakukan semua
berkaitan langsung dengan dalam matematika. Contoh sederhana ialah saat
bangun tidur kita langsung menanyakan pada diri sendiri “pukul berapa
sekarang?”, atau saat kita menanti jam makan siang kita bertanya “kurang
berapa menit lagi jam makan siang tiba?” dan masih banyak lagi contoh
sederhana lainnya yang berkaitan dengan matematika. Bahkan matematika
masuk ke dalam peningkatan kualitas suatu negara atau suatu wilayah,
contoh ini merupakan contoh yang rumit dan diperlukan penelitian yang
sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang tepat.
Fungsi termasuk ke dalam sub materi matematika yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan antara lain; kehidupan dunia ekonomi yang
berkaitan dengan penjualan dan pembelian suatu produk, peningkatan
nilaia ekspor dan impor negara, dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan peningkatan dan penurunan angka kelahiran dan kematian
masyarakat di suatu daerah.
Untuk lebih lanjut akan dibahas pada makalah yang dibuat oleh
penulis yaitu bagaiman penerapan “FUNGSI LINEAR dan FUNGSI NON
LINEAR” di kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan fungsi?
2) Apa yang dimaksud dengan fungsi linear?
3) Apa yang dimaksud dengan fungsi non linear?
4) Bagaimana penerapan fungsi linear?
5) Bagaiman penerapan fungsi non linear?
C. Tujuan
1) Agar dapat memahami konsep fungsi.
2) Agar dapat memahami konsep fungsi linear.
3) Agar dapat memahami konsep fungsi non linear.
4) Agar dapat memahami penerapan konsep fungsi linear.
5) Agar dapat memahami penerapan konsep fungsi non linear.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi fungsi, fungsi linear dan fungsi non linear
1) Fungsi
Misalnya diberikan A dan B merupakan himpunan. Sebuah
fungsi dengan lambang f dari A ke B adalah penugasan dari setiap
elemen di A dengan tepat satu elemen di B. Maka dituliskan f(a)
= b, jika b elemen tunggal dari B yang dkatikan oleh fungsi f ke a
dengan a elemen A.
Istilah “tepat satu” menyatakan bahwa anggota A tidak
boleh mempunyai kaitan dengan anggota himpunan B, kurang dari
satu yang berarti tidak mempunyai atau mempunyai kaitan lebih
dari satu. Yang artinya harus persis satu dan satu-satunya, tidak
kurang, dan tidak lebih.
Lambang untuk menyatakan f fungsi dari A ke B
dituliskan:
f: A→ B
2) Fungsi Linear
Bila suatu variabel y berubah karena perubahan dari
variabel 𝑥 maka dikatakan 𝑦 sebagai fungsi dari 𝑥 dan dinyatakan
sebagai 𝑦 = (𝑥), dimana 𝑥 adalah variabel bebas (independen
variabel) dan dinyatakan pada sumbu horizontal (Sumbu X), dan 𝑦
dinyatakan sebagai variabel tidak bebas (independen variabel) dan
digambarkan pada sumbu vertikal (Sumbu Y). Fungsi dapat
dinyatakan dalam bentuk 𝑦 = (𝑥) atau 𝑇𝐶 = 𝑓(𝑄) dimana Q sebagai
variabel 𝑥 dan TC sebagai variabel 𝑦.
Fungsi linear atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai
dengan namanya, setiap persamaan linear apabila digambarkan
akan menghasilkan sebuah garis lurus.
Hal ini akan dibuktikan, berikut merupakan bentuk
persamaan umum linear adalah:
y = a +bx
Dimana: a : intecept
b : gradien/kemiringan
intecept a merupakan titik potong antara fungsi linear dengan
sumbu y. Gradien b merupakan kemeringan fungsi linear terhadap
sumbu x. Ada 4 cara dalam penggambaran suatu fungsi linear
dapat dilihat pada Gambar 1 (Dwiyanti, 2011)

Notasi fungsi
y =f(x)
y = 6 +2x
f(x)=6+2x
6 = konstanta
2 = koefisien variable x
x = variable bebas
y = variable terikat
Persamaan linear itu terbagi lagi menjadi persamaan linear
satu variable, persamaan linear dua variable, dan persamaan linear
3 variable. Akan tetapi, persamaan ini harus berpangkat satu yang
merupakan pangkat paling tinggi agar menjadi pembeda terhadap
persamaan kuadrat dan persamaan linear.
berikut penggambaran fungsi linear;

Berikut penggambaran fungsi linear beserta titik potong dan


kemiringan garis lurus yang diperoleh;
Pembentukan persamaan linear dapat dibentuk melalui empat
cara, tergantung data yang telah disediakan.
 Diketahui dua titik.
Dari 2 buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linear.
Apabila diketahui 2 buah titik A dan B dengan koordinat
masing-masing ( x 1 , y 1) dan ( x 2 , y 3), maka rumus persamaan
linearnya:
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1

 Menggunakan satu titik dengan diketahi gradien.


Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat ( x 1 , y 1)
dengan gradien = m, maka persamaan linearnya ialah;
y− y1 =m(x−x 1)

 Diketahui tipot dan gradien


Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila
diketahui titik potongnya pada salah satu sumbu (a) dan
lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka
persamaan liniernya adalah:
y=a+bx ;a=titik potong, b=gradien

 Diketahui dua titik potonh


Sebuah persamaan linier dapat dibentuk apabila diketahui
titik potong pada masing-masing sumbu:
▪ Titik Potong pada sumbu vertikal (ketika x = 0)
▪ Titik Potong pada sumbu horizontal (ketika y = 0).
Apabila a dan c masing-masing adalah titik potong pada
sumbu-sumbu vertikal dan horizontal dari sebuah garis
lurus, maka persamaan garisnya adalah:
a
y=a− x
c
a = Titik Potong Vertikal
b = Titik Potong Horizontal

Hubungan dua garis lurus


Dalam sistem koordinat cartesius ,dua buah garis lurus
mempunyai empat macam kemungkinan dalam bentuk
hubungan, antara lain;
o Berimpit
Berimpit akan terjadi ketika dua buah garis akan
berimpit apabila persamaan garis yang satu
merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap)
persamaan garis yang lain.
3) Fungsi non linear

Anda mungkin juga menyukai