Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk
dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan
fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal di antara dua himpunan data. Jika
himpunan data tersebut adalah variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai hubungan antara dua
variabel.
Fungsi adalah Suatu bentuk matematis yang menyata kan hubungan ketergantungan (hubungan
fungsional) antara satu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel,
koefisien, dan konstanta.
Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Variabel dapat
dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas : variabel yang menjelaskan
variabel lainnya. Adapun Variabel terikat adalah variabel yang diterangkan oleh variabel bebas.
Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di depan suatu variabel, terkait dengan
variabel yang bersangkutan.
Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu variabel apapun.
Contoh: Y = 0,8X + 5
Keterangan:
X = Variabel bebas (Independent variabel) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain.
Y = Variabel terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain.
5 = adalah konstanta
Fungsi Linier adalah fungsi Polinom yang variabel bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah satu.
Dikatakan fungsi linier apabila variabel X dan Y dalam persamaan tersebut mempunya pangkat satu
(sehingga X1=X dan Y1=Y). Oleh karena itu fungsi linier sering disebut dengan persamaan garis lurus (pgl)
dengan bentuk umumnya adalah sebagai barikut:
Bentuk umum fungsi linier 2 variabel (x & y)
y = a0 + a1x
Dimana :
Contoh : y = 4 + 2x
y=2x+5
y=-3x+2
Didalam menyelesaikan persoalan fungsi linier ada dua cara yang perlu diketahui, yaitu:
Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y, dimana kita tentukan dulu nilai x sebagai variabel bebas, maka
dengan memasukkan beberapa nilai x kita akan memperoleh nilai y.
Misalkan : y = 4 + 2x
x -2 -1 0 1 2
y 0 2 4 6 8
Lalu titik-titik dalam tabel tersebut ditandai dan dihubungkan menghasilkan garis seperti dalam kurva
berikut ini:
Yaitu dengan mencari titik potong untuk sumbu x dan juga sumbu y.
contoh:
Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik fungsi dapat digambarkan menggunakan ciri-ciri penting,
yaitu:
Titik potong fungsi dengan sumbu y, x=0, maka y=4. Jadi titiknya adalah A(0,4)
Titik potong fungsi dengan sumbu x, y=0, maka x=-2. Jadi titiknya adalah B(-2,0)
Dengan menggunakan kedua ciri ini maka kita dapat menggambar grafik fungsi y=4 + 2x seperti terlihat
pada gambar berikut:
Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke kanan atas
Jika b bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah
Apabila b bernilai negatif, contoh: Y = 10 - 2X maka kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah seperti
gambar berikut:
Apabila b bernilai positif, misalnya : Y = 3 + 2X maka kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas
seperti gambar berikut:
Gradien adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linier, biasanya koefisien ini melekat pada
variabel X (sisi vertikal)/(sisi horizontal).
Jika gambar kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah maka nilai gradiennya negatif dan juga
sebaliknya.
Contoh:
y=-x+3
b. Persamaan garis lurus yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah:
y-y1 = x-x1
y2-y1=x2-x1
c. Persamaan garis lurus yang bergradien m dan melalui titik A(x1, y1), fungsinya adalah:
y = m (x – x1 ) + y1
Sejajar kan terjadi ketika dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis yang satu sama dengan
kemiringan garis yang lain (m1 = m2).
Berimpit akan terjadi ketika dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan
kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain. y1 = mx1+ b1 akan berimpit dengan y2
= mx2+ b2 , jika y1 = ny2 ; a1 = na2 ; b1 = nb2.
Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila kemiringan garis yang satu tidak sama dengan
kemiringan garis yang lain (m1 ≠ m2).
Untuk fungsi linier yang saling berpotongan, maka untuk mencari titik potongnya dapat dilakukan
dengan cara :
Metode Grafik
Metode Subtitusi
Metode Eliminasi
Metode Campuran
Tegak lurus (termasuk garis lurus berpotongan) akan terjadi saat dua garis akan saling tegak lurus
apabila kemiringan garis yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain dengan tanda
yang berlawanan (m1 = – 1/m2). Atau nilai perkalian kemiringannya menghasilkan nilai –1 (m1 ⨉ m2 = -
1).
Penerapan suatu fungsi dalam ekonomi sangatlah banyak entah itu fungsi linier maupun non-linier.
Fungsi linier sering dijumpai dalam suatu analisa yang membutuhkan suatu kurva. Oleh karena itu
materi fungsi khususnya fungsi linier wajib untuk dikuasai. Berikut ini adalah beberapa contoh
penerapan fungsi linier di bidang ekonomi:
Fungsi Permintaan menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta oleh
konsumen dengan anggapan bahwa faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus), yaitu selera tetap,
pendapatan tetap dan harga barang-barang lain tetap, maka ini menandakan bahwa apabila harga turun
jumlah barang yang diminta oleh konsumen naik, demikian pula sebaliknya.
2. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka per mintaan turun dari Q1 ke Q3
3. P dan Q positif
4. Pada suatu tingkatan harga (P) hanya terkandung nilai kuantitas (Q) dan sebaliknya
5. Skala P dan Q tidak perlu sama, karena harga tidak sama dengan kuantitas.
Fungsi Penawaran menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan kepada
konsumen, dengan anggapan faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus). Maka apabila tingkat harga
meningkat, jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian pula sebaliknya.
Pasar suatu jenis barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah barang yang diminta
dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini
ditunjukkan oleh persamaan :
FS = FD
Yaitu pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar
ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
a. Pajak Perunit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang besarnya tetap untuk setiap
unit barang.
b. Pajak Persentase
Pajak Persentase adalah pajak yang dipungut pemerintah dengan persentase yang tetap terhadap
penjualan. Pajak persentase (r).
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan
pengaruh pajak. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya
menjadi lebih kecil sehingga bersedia menjual lebih murah.
Fungsi sebelum subsidi : FS → P = aQ + b