Bab 2
FUNGSI DAN
APLIKASINYA
2.1. PERANAN FUNGSI DALAM ILMU
EKONOMI
onsep dan pemahaman mengenai fungsi banyak dijumpai dalam
berbagai permasalahan-permasalahan ekonomi. Berikut beberapa
K
hal yang berkaitan dengan masalah fungsi :
Konsumen harus mengetahui konsumsi barang mana yang
mempengaruhi kepuasannya. Barang yang memberikan kepuasan
paling tinggi akan dipilih oleh konsumen di dalam usaha untuk
memaksimumkan kepuasannya. Hubungan antara jumlah barang yang
dikonsumsi dengan total kepuasan yang diperoleh konsumen dapat
dinyatakan dalam fungsi matematika yang dikenal dengan fungsi
utilitas.
Keputusan konsumen untuk membeli suatu barang dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk
menentukan jumlah barang yang akan dibeli.. Ketika harga barang
yang bersangkutan mengalami kenaikan maka konsumen akan
bereaksi dengan cara menurunkan jumlah barang yang dimina. Atau
ketika pendapatan konsumen mengalami peningkatan, konsumen juga
meningkatkan jumlah barang yang diminta. Hubungan antara harga
barang dan pendapatan terhadap jumlah barang yang diminta dapat
dinyatakan dalam fungsi matematika yang dikenal dengan fungsi
permintaan.
Seorang produsen dalam berproduksi bertujuan untuk
memaksimumkan barang yang akan diproduksi. Jika tenaga kerja yang
digunakan meningkat maka jumlah barang yang diproduksi akan
meningkat, demikian pula ketika kapital yang digunakan dinaikkan
akan berdampak kepada naiknya jumlah barang yang diproduksi.
Hubungan antara tenaga kerja dan kapital yang digunakan dengan
jumlah barang yang diproduksi dapat dinyatakan dalam fungsi
matematika yang dikenal dengan fungsi produksi .
Kemampuan produsen di dalam memproduksi barang sangat
dipengaruhi seberapa besar dana yang dimiliki oleh produsen
tersebut. Disamping itu harga dari input yang digunakan juga
mempengaruhi jumlah barang yang dapat diproduksi. Hubungan
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
antara dana yang dimiliki dengan dengan jumlah input yang dapat
digunakan di dalam memproduksi barang tersebut dapat dinyatakan
dalam suatu fungsi matematika yang dikenal dengan fungsi isocost.
Jumlah barang yang diproduksi akan menentukan besar kecilnya biaya
yang dikeluarkan oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang
diproduks menyebabkan biaya yang dikeluarkan juga semakin besar.
Hubungan antara jumlah barang yang diproduksi dengan biaya yang
dikeluarkan dapat dinyatakan dalam suatu fungsi matematika yang
dikenal dengan fungsi biaya.
Dari berbagai contoh tersebut dapat dilihat bagaimana suatu fungsi
baik yang berupa perilaku maupun yang berupa identitas banyak
digunakan dalam permasalahan-permalahan ekonomi yang ada. Karena
itulah pembahasan mengenai fungsi menempati porsi yang penting di
dalam konteks matematika ekonomi
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Pengertian
Fungsi linier adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya
mempunyai pangkat paling tinggi satu. Bentuk umum fungsi linier :
Y = f(X) → Y = a + bX
Dibaca Y adalah fungsi dari x, dimana
x adalah variabel bebas
y adalah variabel terikat
a adalah konstanta
b adalah slope dari garis linier
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh soal :
Jika diketahui 2 buah titik yaitu A (4, 16) dan B (6, 8)
Pertanyaan :
Carilah fungsi linier yang melalui 2 buah titik tersebut ?
Penyelesaian :
(X1, Y1) = (4, 16) dan (X2,Y2) = (6, 8)
Y 16 X4
8 16 64
Y 16 X4
-8 2
2 (Y – 16) = -8(X – 4)
2Y – 32 = -8X + 32
2Y = -8X + 32 + 32
2Y = -8X + 64
Y = -4X + 32
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Y = 32 – 4X
Jadi fungsi linier yang diminta adalah Y =
32 – 4X
Contoh soal :
Jika diketahui titik yaitu A (3, 30) dan slope sebesar 5
Pertanyaan :
Carilah fungsi liniernya?
Penyelesaian :
(X1, Y1) = (3, 30) dan b = 5
Y – 30 = 5 (X – 3)
Y – 30 = 5X - 15
Y = 5X – 15 + 30
Y = 5X + 15
Y = 15 + 5X
Jadi fungsi linier yang diminta adalah Y =
15 + 5X
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh soal :
Dari informasi data Y dan X berikut ini :
X Y
5 75
10 50
15 25
20 0
Pertanyaan :
Carilah fungsi linier yang mewakili titik-titik tersebut
Penyelesaian :
Jika Y = a + bX maka nilai a dan b dicari dengan rumus berikut :
a Y bX
n XY X Y
b
2 2
n X ( X)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
n XY X Y 41250 50150
b 5
2
n X ( X) 2 4 750 50 2
150 50
a Y bX ( 5 ) 37,5 62,5 100
4 4
Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 100 – 5X
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut
Penyelesaian :
Titik potong sumbu X : Y = 0
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Y = 100 – 5X
0 = 100 – 5X
5X = 100
X = 100/5 = 20, koordinat titik potong X (20, 0)
X Y
100/5 = 20 0 ( 20, 0 )
0 100 (0, 100)
Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 40 + 0,2X
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut
Penyelesaian :
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 40 + 0,2X
0 = 40 + 0,2X
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
X Y ( -200, 0 )
40/-0,2 = -200 0 ( 0, 40)
0 40
Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 10X
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut
Penyelesaian :
Untuk menggambar fungsi linier tanpa konstanta (tanpa nilai a)
tidak dilakukan dengan mencari titik potong sumbu X dan Y,
tetapi dengan memisalkan minimal dua nilai X tertentu untuk
mendapatkan nilai Y
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
X Y
0 0 ( 0, 0 )
1 10 (1,10)
Contoh soal :
Dari fungsi linier X = 20
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut
Penyelesaian :
Intersep X : X = 20, koordinat (20, 0)
Intersep Y : tidak ada koordinat titik potong
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh soal :
Dari fungsi linier Y = 40
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi linier tersebut
Penyelesaian :
Intersep X : tidak ada koordinat titik potong
Intersep Y : Y = 40 koordinat titik potong (0, 40)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
LATIHAN-LATIHAN
Tentukan fungsi linier dari soal-soal berikut dan gambarkan
1. ( 2,16) ( 5, 10 ) 11. ( 2, 0 ) ( 4, 10 )
2. ( 1, -1) ( 3, 8 ) 12. ( 5, 0 ) ( 3, 12 )
3. ( 2, 46 ) ( 5, 55 ) 13. ( -10, 0 ) ( 5, -30 )
4. ( 5, 25 ) ( 10, 0 ) 14. ( 1, 8 ) ( 5, 20 )
5. ( 1, 8 ) ( 3, 24 ) 15. ( 3, -12 ) ( -2, 8 )
6. ( 1, 15 ) ( 5, 11 ) 16. ( 20, 40 ) ( 50, 25 )
7. ( -1, 5 ) ( 2, -10 ) 17. ( -2, -40 ) ( 3, 60 )
8. ( 0, 10 ) ( 2, 10 ) 18. ( 40, 2 ) ( 40, 5 )
9. ( 5, 45 ) ( 10, 30 ) 19. ( 4, 0 ) ( 5, 20 )
10. ( 20, 2 ) ( 20, 5 ) 20. ( 5, 8 ) ( 10, 8 )
Carilah fungsi linier dari soal-soal berikut dan gambarkan
21. ( 5, 25 ) b = 4 31. ( 5, 8 ) b = -2
22. ( 20, 7 ) b = 0,5 32. ( 2, 30 ) b = 3
23. ( 4, 6 ) b = -8 33. ( 5, 7 ) b=7
24. ( 9, 20 ) b = -20 34. ( 2, 14 ) b = 2
25. ( 2, 12 ) b = 6 35. ( 9, -3 ) b = - 1/ 3
26. ( -2, 6 ) b = -3 36. ( 20, 5 ) b = ¼
27. ( 3, 25 ) b = -25 37. ( 7, 10 ) b = 10
28. ( -5, 10 ) b = 2 38. ( 5, -9 ) b = -9
29. ( 40, 14 ) b = ¼ 39. ( 7, -1) b = -3
30. ( 20, 30) b = 3 40. ( 0, 20 ) b=0
42. X 6 7 8 9 10
Y 0 6 12 18 24
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
43. X 2 4 5 8 10
Y 50 40 30 20 10
44. X 30 25 20 10 5
Y 4 6 8 12 15
45. X 3 5 8 10 12
Y 5 10 20 30 50
1. Fungsi Permintaan
Permintaan dari segi fungsi menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang diminta pada berbagai tingkat harga ceteris paribus.
Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang diminta mengikuti
hukum permintaan yang menyatakan jika harga suatu barang naik
maka jumlah barang yang diminta turun atau sebaliknya ceteris
paribus.
Secara umum, fungsi permintaan dinyatakan dengan :
Qdx = a - bPx
Dimana :
Qdx = Jumlah yang diminta (unit)
Px = Harga jual barang /unit (Rp)
a = Konstanta
b = Slope/kemiringan garis
Contoh Soal :
Informasi mengenai permintaan terhadap suatu barang ditunjukkan
dengan data sebagai berikut. Ketika harga barang sebesar Rp 5/unit,
jumlah barang yang diminta sebesar 30 unit. Naiknya harga barang
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pertanyaan :
a. Bagaimana fungsi permintaan dari barang tersebut dan
gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang diminta pada harga 8 dan 12
?
c. Jika jumlah barang yang diinginkan sebanyak 35 unit, tentukan
berapa harga jual yang harus ditetapkan?
Penyelesaian :
Diketahui :
P1 = 5, Q1 = 30 unit. Koordinat (Q, P) ( 30, 5 )
P2 = 10, Q2 = 20 unit Koordinat (Q, P) ( 20, 10 )
Q 30 P 5
20 - 30 10 - 5
Q 30 P 5
- 10 5
5 (Q – 30 ) = -10 ( P – 5 )
5Q – 150 = -10P + 50
5Q = 50 + 150 – 10P
5Q = 200 – 10P
Q = 40 – 2P
Jadi fungsi permintaan barang yang
diminta adalah
Qd = 40 - 2P
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Qd = 40 - 2P
2. Fungsi Penawaran
Penawaran dari segi fungsi penawaran menunjukkan hubungan
antara jumlah barang yang ditawarkan (Q s) dengan tingkat harga
barang tersebut (P) ceteris paribus.
Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan
mengikuti hukum penawaran yang menyatakan jika harga suatu
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun atau
sebaliknya ceteris paribus.
Secara umum, fungsi penawaran dinyatakan dengan :
Qsx = a + bPx
Dimana :
Qsx = Jumlah yang ditawarkan (unit)
Px = Harga jual barang /unit (Rp)
a = Konstanta
b = Slope/kemiringan garis
Contoh Soal :
Pada saat harga barang di pasar Rp 5/unit, tidak ada satupun
seorang produsen yang mau menawarkan barangnya di pasar.
Naiknya harga barang sebesar Rp 10/unit akan menyebabkan
kenaikan penawaran sebesar 20 unit.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi penawarannya dan gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang ditawarkan pada saat harga
barang Rp 50.unit. ?
c. Pada harga berapa barang harus dijual jika jumlah barang yang
ditawarkan sebesar 50 unit?
Penyelesaian
Diketahui
P1 = 5 Q = 0
Q 20
P 10, Q 20 b 2
P 10
3. Keseimbangan Pasar
Interaksi antara permintaan (konsumen) dan penawaran
(produsen) di pasar menghasilkan suatu kondisi yang dikenal
dengan sebutan keseimbangan pasar (market equilibrium)
Pada posisi keseimbangan pasar dihasilkan dua kondisi yaitu :
Jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan (Qd = Qs )
Harga barang yang diminta sama degan harga barang yang
ditawarkan ( Pd = Ps )
Secara grafik kondisi keseimbangan pasar ditunjukkan dengan
gambar berikut ini.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh Soal :
Berdasarkan informasi sebelumnya dimana :
Qd = 40 – 2P dan Qs = -10 + 2P
Pertanyaan :
a. Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan pasar
b. Gambarkan kondisi keseimbangan pasar tersebut.
Penyelesaian :
a. Berdasarkan soal diatas, keseimbangan pasar terjadi pada saat
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 50/4 = 12,5
Kuantitas (Q) keseimbangan pasar dilakukan dengan
mensubstitusikan P = 12,5 ke fungsi Qd atau Qs
Dengan mensubstitusikan P = 12,5 ke fungsi Qd diperoleh
Q = 40 – 2P
Q = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
Jadi harga dan kuantitas keseimbangan
pasar terjadi pada P = 12,5 dan Q
= 15
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
LATIHAN-LATIHAN
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
P (Rp) 20 30 40 50 60
Q (unit) 200 150 130 120 100
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi permintaannya dan gambarkan
b. Berapa jumlah barang yang diminta pada harga 20, 40, 80 dan 100
4. Ketika harga barang di pasar Rp 10, tidak ada satupun produsen yang
mau menawarkan barang. Naiknya harga barang menjadi Rp 20
menyebabkan kesediaan produsen menawarkan barang di pasar
menjadi 50 unit.
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah fungsi penawaran untuk barang tersebut
dan gambarkan
b. Berapa jumlah barang yang bersedia ditawarkan
produsen jika harga barang sebesar Rp 30/unit.
c. Jika jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 300 unit,
tentukan berapa harga jual yang harus ditetapkan.
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi penawarannya dan
gambarkan
b. Pada tingkat harga berapa produsen tidak mau
menawarkan barang
c. Tentukan berapa jumlah barang yang ditawarkan ketika
harga pasar Rp 50/unit.
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah fungsi penawaran untuk barang tersebut
dan gambarkan
b. Berapa jumlah barang yang ditawarkan ketika harga
barang sebesar Rp 20/unit.
c. Pada tingkat harga berapa produsen tidak mau
menawarkan barang sama sekali
d. Berapa harga yang harus ditetapkan jika jumlah arang
yang ditawarkan sebanyak 40 unit.
Harga ( Rp ) 5 8 10 15 20
Permintaan (Unit) 30 24 20 10 0
Penawaran (Unit) 2 8 12 22 32
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah fungsi permintaan dan fungsi penawaran
yang mewakili dari data tersebut.
b. Hitung besarnya kuantitas dan harga keseimbangan pasar
serta gambarkan kondisi tersebut.
c. Apa yang terjadi pada harga 10, 14, 18, 20 ?
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pertanyaan :
a. Bagaimanakah fungsi permintaan dan fungsi penawaran
untuk barang tersebut?
b. Hitung besarnya kuantitas dan harga keseimbangan pasar
dan gambarkan kondisi tersebut.
10. Tentukan mana fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari soal-
soal berikut. Hitung harga dan kuantitas keseimbangan pasar dan
gambarkan.
a. Q = - 3 + 3P dan Q = 12 – 2P
b. Q = 50 – 5P dan Q = -6 + 3P
c. Q = 20 – 0,25P dan Q = -10 + 0,25P
d. P = 40 + 4Q dan P = 60 – 6Q
e. P = 20 - ½ Q dan P = 5 + ¼Q
f. Q = 60 – 2P dan P = 5 + 1/3 Q
g. P = 9 – ¼ Q dan Q = -12 + 2P
h. P = 15 + 1/5 Q dan Q = 300 – 10P
i. 2Q + 4P = 100 dan 3Q – 6P = -60
j. 2Q + P – 16 = 0 dan Q – ½ P + 2 = 0
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : Rp 2/unit
Fungsi penawaran setelah pajak dinyatakan dengan :
Pstx = 5 + ½ Q + tx
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pstx = 5 + ½ Q + 2
Pstx = 7 + ½ Q
Jadi fungsi penawaran setelah pajak Pstx
=7+½Q
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit
Pertanyaan :
a. Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak
b. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik dan apa penjelasan
yang dapat anda kemukakan.
Penyelesaian :
a. Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
Jadi keseimbangan mula-mula terjadi
pada Q=15 dan
P = 12,5
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
40 + 14 = 2P + 2P
54 = 4P
Ptx = 13,5
Qtx = 40 – 2P = 40 – 2(13,5) = 40 – 27 = 13
Jadi keseimbangan setelah pajak terjadi
pada Qtx=13 dan
Ptx = 13,5
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh
Dari contoh soal sebelumnya yaitu dengan fungsi permintaan dan
penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit
Diperoleh keseimbangan pasar sebelum pajak
Q = 15 dan P = 12,5
Keseimbangan pasar setelah pajak :
Qtx = 13 dan Ptx = 13,5
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P
Fungsi penawaran setelah pajak persentase dinyatakan dengan :
Qstx’ = -10 + 2(P – t’)
Qstx’ = -10 + 2(P – 0,1P)
Qstx’ = -10 + 2 (0,9P)
Qstx’ = -10 + 1,8P
Jadi fungsi penawaran setelah pajak
persentase
Qstx’=-10+ 1,8P
Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P
Fungsi penawaran setelah pajak dinyatakan dengan :
P = 5 + ½ Q + t’ P
P = 5 + ½ Q + 0,1P
- ½ Q = 5 + 0,1P – P
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
- ½ Q = 5 - 0,9 P
Qstx’ = -10 + 1,8 P
Jadi fungsi penawaran setelah pajak
Qstx’ = - 10 + 1,8 P
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10 persen dari harga
Pertanyaan :
a. Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak
b. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik dan apa penjelasan
yang dapat anda kemukakan.
Penyelesaian :
a. Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P
Q = 40 – 2(12,5)
Q = 40 – 25 = 15
Jadi keseimbangan mula-mula terjadi
pada Q=15 dan P = 12,5
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Qd = Qstx’
40 – 2P = -10 + 1,8P
40 + 10 = 1,8P + 2P
50 = 3,8P
Ptx’ = 13,16
Qtx’ = 40 – 2P = 40 – 2(13,16) = 40 – 26,32 = 13,68
Jadi keseimbangan setelah pajak
persentas terjadi pada Qtx’ =13,68
dan Ptx’ = 13,16
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pajak Pemerintah
Pajak perunit tx = tx’ .Pt
Total Pajak Qtx’ . tx atau
Pajak Konsumen + Pajak Produsen
Keterangan :
P = harga keseimbangan pasar sebelum pajak
Ptx’ = harga keseimbangan pasar setelah pajak
Qtx’ = kuantitas keseimbangan setelah pajak
tx’ = pajak persentase
tx = pajak dari setiap unit barang
T = Total penerimaan pajak pemerintah
Contoh
Dari contoh soal sebelumnya yaitu dengan fungsi permintaan dan
penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10% dari harga t = 0,1P
Diperoleh keseimbangan pasar sebelum pajak
Q = 15 dan P = 12,5
Keseimbangan pasar setelah pajak :
Qtx’ = 13,68 dan Ptx’ = 13,16
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Subsidi : Rp 2/unit
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan dengan :
Pstr = 5 + ½ Q - tr
Pstr = 5 + ½ Q - 2
Pstr = 3 + ½ Q
Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Pstr
=3+½Q
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = Rp 2/unit
Pertanyaan :
a. Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi
b. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik dan apa
penjelasan yang dapat anda kemukakan.
Penyelesaian :
a. Keseimbangan sebelum subsidi
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
Jadi keseimbangan mula-mula terjadi
pada Q=15 dan P = 12,5
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Subsidi konsumen
Subsidi perunit P – Ptr
Total subsidi konsumen (P - Ptr) . Qtr
Subsidi produsen
Subsidi perunit tr – (P – Ptr)
Total subsidi tr - (P - Ptr) . Qtr
produsen
Keterangan :
P = harga keseimbangan pasar sebelum subsidi
Ptr = harga keseimbangan pasar setelah subsidi
Qtr = kuantitas keseimbangan setelah subsidi
tr = subsidi perunit
Tr = Total subsidi yang diberikan pemerintah
Contoh
Dari contoh soal sebelumnya yaitu dengan fungsi permintaan dan
penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = Rp 2/unit
Diperoleh keseimbangan pasar sebelum subsidi
Q = 15 dan P = 12,5
Keseimbangan pasar setelah subsidi :
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Subsidi konsumen
Subsidi perunit = P – Ptr = 12,5 – 11,5 = 1
Total Subsidi = (P - Ptr) x Qtr = 1 x 17 = 17
Subsidi produsen
Subsidi perunit = tr – (P – Ptr) = 2 – 1 = 1
Total Subsidi = tr - (P - Ptr) x Qtr = 1 x 17 = 17
Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Subsidi : 10 persen dari harga sehingga tr’ = 0,1P
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan dengan :
Qstr’ = -10 + 2(P + tr’)
Qstr’ = -10 + 2(P + 0,1P)
Qstr’ = -10 + 2 (1,1P)
Qstr’ = -10 + 2,2P
Jadi fungsi penawaran setelah subsidi
Qstr’ = -10 + 2,2P
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Subsidi : 10 persen dari harga sehingga tr’ = 0,1P
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan dengan :
P = 5 + ½ Q – tr’P
P = 5 + ½ Q - 0,1P
- ½ Q = 5 - 0,1P – P
- ½ Q = 5 - 1,1 P
Qstr’ = -10 + 2,2 P
Jadi fungsi penawaran setelah subsidi
persentase
Qstr’ = -10 + 2,2 P
Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = 10 persen dari harga
Pertanyaan :
a. Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi
b. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik dan apa
penjelasan yang dapat anda kemukakan.
Penyelesaian :
a. Keseimbangan sebelum subsidi
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
Jadi keseimbangan mula-mula terjadi
pada Q=15 dan P = 12,5
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Subsidi pemerintah
Subsidi perunit tr = tr’ . Ptr’
Total subsidi pemerintah Qtr’ . tr atau
Subsidi Konsumen + Subsidi
Produsen
Subsidi konsumen
Subsidi perunit P – Ptr’
Total subsidi konsumen (P – Ptr’) . Qtr’
Subsidi produsen
Subsidi perunit tr – (P – Ptr’)
Total subsidi tr - (P – Ptr’) . Qtr’
produsen
Keterangan :
P = harga keseimbangan pasar sebelum subsidi
Ptr’ = harga keseimbangan pasar setelah subsidi
Qtr’ = kuantitas keseimbangan setelah subsidi
tr’ = subsidi persentase
tr = subsidi perunit
Tr = Total subsidi yang diberikan pemerintah
Contoh
Dari contoh soal sebelumnya yaitu dengan fungsi permintaan dan
penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = 10 persen dari harga
Diperoleh keseimbangan pasar sebelum subsidi
Q = 15 dan P = 12,5
Keseimbangan pasar setelah subsidi :
Qtr’ = 16,2 dan Ptr’ = 11,9
Subsidi konsumen
Subsidi perunit = P – Ptr’ = 12,5 – 11,9 = 0,6
Total subsidi = (P – Ptr’) x Qtr’ = 0,6 x 16,2 = 9,72
Subsidi produsen
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
LATIHAN-LATIHAN
1. Perilaku konsumen dan produsen di dalam membeli dan menawarkan
barang di pasar ditunjukkan dengan data sebagai berikut. Ketika harga
barang sebesar Rp 10/unit, jumlah barang yang diminta sebanyak 40
unit sementara kesediaan produsen menawarkan barang di pasar
sebanyak 20 unit. Konsumen tidak mau membeli barang sama sekali
ketika harga barang Rp 30/unit, sementara untuk produsen tidak ada
satupun yang mau menawarkan barang ketika harga jual sebesar Rp
5/unit.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi permintaan dan fungsi penawaran
barang tersebut.
b. Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan pasar dan gambarkan
c. Jika pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 5/unit, tentukan
harga dan kuantitas keseimbangan setalah pajak dan tunjukkan
dalam grafik.
d. Hitung besarnya pajak yang ditanggung konsumen dan produsen
baik perunit dan total serta tentukan total pajak yang diterima
pemerintah.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh soal :
Permintaan dan penawaran untuk barang X dan barang Y dinyatakan
dengan persamaan berikut ini :
Barang X
Permintaan : Qdx = 100 – 2Px – 4Py
Penawaran : Qsx = -20 + Px + 2Py
Barang Y
Permintaan : Qdy = 25 - 2Py + Px
Penawaran : Qsy = 5 + 2Py – Px
Pertanyaan :
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Penyelesaian :
Langkah-langkah pengerjaan :
- Tentukan keseimbangan pasar untuk masing-masing barang
Keseimbangan untuk barang X
Qdx = Qsx
100 – 2Px – 4Py = -20 + Px + 2Py
100 + 20 = Px + 2Px + 2Py + 4Py
120 = 3Px + 6Py ....................... .................................... 1)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Qx = 20
Untuk keseimbangan pasar barang Y, dengan mensubstitusikan ke
fungsi permintaan barang X diperoleh :
Qy = 25 - 2Py + Px
Qy = 25 – 2(12,5) + 15
Qy = 25 – 25 + 15
Qy = 15
LATIHAN-LATIHAN
1. Fungsi permintaan dan penawaran untuk barang X ditunjukkan dengan
persamaan Qdx = 50 – 2P x + Py dan Qsx = - 10 + 2P x. Disisi lain,
permintaan dan penawaran untuk barang Y ditunjukkan dengan
persamaan Qdy = 25 – 3Py + 2Px dan Qsy = -5 + Py.
Pertanyaan :
a. Berapa harga dan kuantitas keseimbangan pasar untuk barang X
dan Y
b. Bagaimanakah hubungan antara barang X dan barang Y tersebut.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
1.Perekonomian 2 sektor
Pengertian
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh :
C = 20 + 0,75Y
a = 20 menunjukkan jika belum memiliki pendapatan, konsumsi
minimal yang harus dilakukan sebesar 20
b = 0,75 menunjukkan jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1 smu
maka akan terjadi kenaikan konsumsi sebesar 0,75 smu atau
sebaliknya.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh :
Jika diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0,75Y
Maka fungsi tabungannya adalah
S = -a + (1 – b)Y
S = -20 + (1 – 0,75)Y
S = -20 + 0,25Y
-a = -20, menunjukkan bahwa jika belum memiliki pendapatan
maka besarnya tabungan -20 (dissaving).
1 – b = 0,25 menunjukkan jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1
smu maka akan terjadi kenaikan tabungan sebesar 0,25
atau sebaliknya.
Contoh soal :
Ketika masyarakat belum memiliki pendapatan besarnya konsumsi
yang harus dilakukan adalah 1000. Naiknya pendapatan sebesar Rp
200 akan menaikkan konsumsi sebesar 160.
Pertanyaan :
a. Cari fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya.
b. Hitung besarnya konsumsi dan tabungan pada saat pendapatan
sebesar 1000, 2000, 4000 dan 5000
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Penyelesaian :
Diketahui
Y = 0 C = 1000 ( 0, 1000)
ΔC 160
ΔY 200 ΔC 160 b 0,8
ΔY 200
a. Fungsi konsumsi
C – C1 = b (Y – Y1)
C – 1000 = 0,8 (Y-0)
C – 1000 = 0,8Y – 0
C = 1000 + 0,8Y
Jadi fungsi konsumsi yang dimaksud C =
1000 + 0,8Y
Fungsi tabungan
S = -a + (1-b)Y
S = -1000 + (1-0,8)Y
S = -1000 + 0,2Y
Jadi fungsi tabungan yang dimaksud S =
-1000 + 0,2Y
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
C = 1000 + 0,8Y
C = 1000+ 0,8(0) = 1000 (0, 1000)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh soal :
Perekonomian suatu negara ditunjukkan dengan data sebagai berikut
C = 500 + 0,75Y
I = 500
Pertanyaan :
a. Hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan dan buktikan
pada kondisi ini Y = C + I dan Y = C + S
b. Tentukan berapa besarnya konsumsi dan pendapatan pada saat
masyarakat belum menabung
c. Jelaskan kondisi a dan b dalam grafik.
Penyelesaian :
a. Pendapatan nasional keseimbangan terjadi pada saat
Y = C+I
Y = 500 + 0,75Y + 500
Y – 0,75Y = 500 + 500
0,25Y = 1000
Y = 1000/0,25
Y = 4000
Jadi besarnya pendapatan nasional
keseimbangan adalah 4000
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
S = -500 + 0,25Y
S = -500 + 0,25(4000)
S = -500 + 1000
S = 500
Y = C+S
4000 = 3500 + 500
4000 = 4000
C = 500 + 0,75Y
= 500 + 0,75(2000)
= 500 + 1500
= 2000
S = -500 + 0,25Y
= -500 + 0,25(2000)
= -500 + 500
= 0
Jadi pada saat
masyarakat belum
menabung artinya Y=C=2000 dan
besarnya tabungan (S) = 0
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Dimana :
Tx0 : Pajak otonom/ pajak lump sum yaitu pajak yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
t : MPtx (Marginal Propensity to tax) yaitu perubahan pajak
akibat perubahan pendapatan.
Contoh :
Tx = 5 + 0,2Y
Tx0 = 5,artinya besarnya penerimaan pajak lump sum adalah 5
tx = 0,2 menunjukkan jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar
1 smu maka akan terjadi kenaikan penerimaan pajak
sebesar 0,2 atau sebaliknya.
Jika diketahui
Tx = 5 + 0,2Y
Tr = 4 – 0,1Y
Maka
Yd = Y – Tx + Tr
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
= Y – (5 + 0,2Y) + (4 – 0,1Y)
= Y – 5 – 0,2Y + 4 – 0,1Y
Yd = -1 + 0,7Y
Contoh soal :
Informasi data perekonomian suatu perekonomian ditunjukkan
sebagai berikut :
C = 2000 + 0,8Yd
I = 3000
G = 2160
Tx = 400 – 0,15Y
Tr = 200 + 0,1Y
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Pertanyaan :
a. Hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan
b. Tentukan besarnya konsumsi, tabungan, pendapatan disposabel,
pajak dan subsidi pada kondisi keseimbangan pendapatan
nasional
Penyelesaian :
a. Pendapatan nasional keseimbangan
Untuk menentukan pendapatan nasional keseimbangan,
sebaliknya tentukan dulu besarnya pendapatan disposabel (Yd)
Yd = Y – Tx + Tr
= Y – (400+0,15Y) + (200- 0,1Y)
= Y – 400 - 0,15Y + 200 – 0,1Y
= Y – 0,15Y – 0,1Y – 400 + 200
= 0,75Y -200
Tabungan
S = -2000 + 0,2Yd
= -2000 + 0,2(0,75Y – 200)
= -2000 + 0,15Y – 40
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
= -2040 + 0,15Y
= -2040 + 0,15(17500)
= -2040 + 2625 = 585
Pendapatan disposabel :
Yd = 0,75Y – 200
= 0,75(17500) – 200
= 12925
Pajak
Tx = 400 + 0,15Y
= 400 + 0,15(17500)
= 3.025
Subsidi
Tr = 200 - 0,1Y
= 200 - 0,1(17500) = -1550
3. Perekonomian 4 sektor
Pengertian
Perekonomian 4 sektor yaitu perekonomian dimana pemerintah
sudah campur tangan dan sudah ada transaksi ekonomi luar negeri
sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan sektor luar negeri.
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh
X = 1000
Fungsi Impor
Fungsi impor menyatakan hubungan antara jumlah barang yang
diimpor dengan pendapatan. Secara matematik dinyatakan dengan :
M = Mo + mY
Dimana
Mo = impor otonom
m = marginal propensity to impor yaitu perubahan impor akibat
perubahan pendapatan.
Contoh :
M = 1000 + 0,2Y
M0 = 1000 merupakan besarnya impor pada saat belum memiliki
pendapatan.
m = 0,2 menunjukkan jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1
smu maka impor akan meningkat sebesar 0,2 atau sebaliknya.
Contoh soal :
Kondisi perekonomian suatu negara ditunjukkan dengan informasi
sebagai berikut :
C = 3000 + 0,75Yd
I = 2500
Tx = 1000 + 0,1Y
Tr = 400 - 0,1Y
G = 2450
X = 2000
M = 500 + 0,1Y
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa besarnya pendapatan nasional
keseimbangan
b. Hitung besarnya pendapatan disposable,
konsumsi, tabungan, pajak, subsidi dan impor pada kondisi
keseimbangan pendapatan nasional.
Penyelesaian :
a. Perhitungan pendapatan nasional
Tentukan fungsi pendapatan disposable
Yd = Y – Tx + Tr
= Y - (1000+0,1Y) + (400-0,1Y)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Yd = 0,8Y – 600
= 0,8(18000) – 600
= 13.800
Konsumsi :
C = 3000 + 0,75Yd
= 3000 + 0,75(13.800)
= 3000 + 10.350
= 13.350
Tabungan
S = -3000 + 0,25Yd
= -3000 + 0,25(13.800)
= -3000 + 3450
= 450
Pajak
Tx = 1000 + 0,1Y
= 1000 + 0,1(18000)
= 1000 + 1800
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
= 2800
Subsidi
Tr = 400 - 0,1Y
= 400 – 0.1(18000)
= 400 – 1800
= - 1400
Impor
M = 500 + 0,1Y
= 500 + 0,1(18000)
= 500 + 1800
= 2300
LATIHAN-LATIHAN
1. Perilaku konsumsi dari masyarakat pedesaaan di Indonesia
ditunjukkan dengan informasi berikut. Ketika masyarakat belum
memiliki pendapatan, konsumsi minimal yang harus dilakukan
sebesar Rp 400. Naiknya pendapatan sebesar Rp 200 akan
menyebabkan kenaikan konsumsi sebesar Rp 180.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya
b. Hitung berapa besarnya pendapatan dan konsumsi ketika seluruh
pendapatan tidak ada yang ditabung.
c. Gambarkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dalam satu
grafik.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
b. S = -400 + 0,2Y
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
I = 600
c. C = 60 + 0.7Yd
I = 40
Tx = 10 + 0.2Y
Tr = 8
G = 21,4
d. S = - 80 + 0.4Yd
I = 60
Tx = 10 + 0.2Y
Tr = -0,1Y
G = 75
e. C = 2000 + 0.9Yd
I = 1500
Tx = 400 + 0,2Y
Tr = 200 – 0,1Y
G = 4000
X = 1500
M = 1000 + 0,2Y
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Dimana :
Io = : Besarnya pengeluaran investasi pada tingkat bunga nol
i = Tingkat suku bunga
r = Marginal propensity to invesment yaitu perubahan
I
investasi akibat perubahan suku bunga MPI
i
Contoh Soal :
C = 1500 + 0.75Yd
I = 1000 – 10i
G = 2000
Tx = 500+ 0,1Y
Tr = 200 – 0,1Y
X = 2225
M = 500 + 0,1Y
Pertanyaan :
a. Bagaimana fungsi IS nya dan gambarkan
b. Tentukan Berapa besarnya pendapatan nasional
pada saat suku bunga 10%, 15% dan 25%
c. Pada tingkat suku bunga berapa harus ditetapkan jika pendapatan
nasional yang diinginkan sebesar 10.000
Penyelesaian :
a. Fungsi IS :
Y = C+I+G+X–M
Y = 1500 + 0,75(Y–Tx+Tr) + 1000 –10i + 2000 + 2225 – (500 + 0,1Y)
= 1500 + 0,75{Y – (500+0,1Y)+(200-0,1Y)}+ 5225 – 500 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,75(Y – 500 – 0,1Y +200 – 0,1Y) + 4725 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,75 (Y – 0,1Y – 0,1Y – 500 + 200) + 4725 – 0,1Y - 10I
= 1500 + 0,75(0,8Y – 300) +4725 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,6Y – 225 + 4725 - 0,1Y -10i
= 1500 – 225 + 4725 + 0,6Y - 0,1Y -10i
Y = 6000 + 0,5Y – 10I
0,5Y = 6000 – 10i
Y = 12000 - 20i
Jadi fungsi IS nya adalah Y = 12000 – 20i
Gambar fungsi IS
Y = 12000 – 20i
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Y I
12000 0 ( 12000, 0)
0 600 ( 0, 600)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pengertian
Analisis LM menunjukkan hubungan antara pendapatan nasional
dan suku bunga dimana syarat keseimbangan di pasar uang
terpenuhi (permintaan uang = Penawaran uang).
Contoh soal :
Kondisi pasar uang ditunjukkan dengan data sebagai berikut :
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga (L1) = 0,2Y
Permintaan uang untuk spekulasi (L2) = 200 – 20i
Penawaran uang (MS) = 1200
Pertanyaan :
a. Tentukan persamaan LM nya
dan gambarkan ?
b. Berapa besarnya pendapatan
nasional pada suku bunga 20%, 30% dan 50% ?
c. Hitung berapa besarnya suku
bunga jika pendapatan nasional yang diinginkan sebesar 25000 ?
Penyelesaian :
a. Fungsi LM
L1 + L2 = MS
0,2Y + 200 – 20i = 1200
0,2Y = 1200 – 200 + 20i
0,2Y = 1000 + 20i
Y = 5000 + 100i
Jadi fungsi LM nya adalah : Y = 5000 +
100i
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Gambar fungsi LM
Y = 5000 + 100i
Y I
5000 0 ( 5000, 0)
0 -50 ( 0, -50)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contah Soal :
Dari informasi sebelumnya diketahui informasi pasar barang dan pasar
uang ditunjukkan dengan persamaan :
IS : Y = 12000 - 20i
LM : Y = 5000 + 100i
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa pendapatan nasional dan
tingkat suku bunga yang menjamin keseimbangan pasar barang dan
pasar uang
b. Gambarkan kondisi di atas dalam grafik.
Penyelesaian :
a. Keseimbangan pasar barang dan pasar uang terjadi pada saat
IS = LM
Y = Y
12000 – 20i = 5000 + 100i
12000 – 5000 = 20i + 100i
7000 = 120i
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
i = 7000/120 = 58,33
Y = 12000 – 20i
= 12000 – 20 (58,33)
= 12000 – 1166,6
= 10833,4
Jadi keseimbangan pasar barang dan pasar
uang terjadi pada
Tingkat pendapatan nasional sebesar
10833,4
Tingkat suku bunga sebesar 58,33%
Y = 12000 – 20i
Y I
12000 0 ( 12000, 0)
0 600 ( 0, 600)
Gambar fungsi LM
Y = 5000 + 100i
Y I
5000 0 ( 5000, 0)
0 -50 ( 0, -50)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
LATIHAN-LATIHAN
1. Perilaku rumah tangga menunjukkan pada saat masyarakat belum
memiiki pendapatan, besarnya konsumsi yang harus dilakukan 20.
Ketika pendapatan masyarakat sebesar 100 jumlah konsumsi
masyarakat menjadi 70.
Perilaku perusahaan menunjukkan ketika suku bunga sebesar 1%,
jumlah investasi yang dilakukan sebesar 20. Naiknya suku bunga
sebesar 2% akan menurunkan investasi sebesar 20.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi IS nya dan gambarkan
b. Tentukan berapa besarnya pendapatan nasional ketika suku
bunga 20%, 25% dan 30%
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Pertanyaan :
a. Carilah fungsi IS nya, jelaskan arti ekonominya serta gambarkan
kurvanya
b. Hitung berapa besarnya pendapatan nasional ketika suku bunga
10%, 15% dan 20%
c. Besarnya suku bunga harus ditentukan jika pendapatan nasional
yang diinginkan sebesar 6000.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
e. C = 250 + 0,75Yd
M = 200 + 0,1Y
L1 = 0,25Y
I = 400 – 15i
G = 500
Tx = 20 + 0,1Y
Tr = 50 – 0,15Y
X = 1500
G = 600
L2 = 200 – 20i
MS = 700
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan total atau dikenal dengan sebutan Total Revenue
(TR) merupakan hasil perkalian antara harga jual dengan jumlah
barang yang terjual dan secara matematik dinyatakan sebagai
berikut :
TR = P x Q
Dengan demikian yang mempengaruhi TR adalah harga jual (P) dan
Jumlah barang yang terjual (Q). Produsen yang rasional di dalam
mentargetkan jumlah TR nya lebih banyak menggunakan barang
yang terjual (Q) dibandingkan dengan harga jual (P) di dalam
mengontrol penerimaan totalnya sehingga TR merupakan fungsi
dari Q .
TR = P x Q = f(Q)
Jika harga perunit barang dinyatakan dengan b maka fungsi TR
dinyatakan sebagai berikut :
TR = P.Q = bQ
Fungsi TR merupakan fungsi linier tanpa konstanta sehingga secara
grafik TR merupakan fungsi garis lurus dari sumbu origin dan
memiliki slope positif.
Pertanyaan :
Hitung besarnya TR pada harga Rp 200 dan Rp 400
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Penyelesaian :
P = 100
TR = P.Q = 100Q
TR = 100Q
Q TR
0 0 ( 0, 0 )
1 100 ( 1, 100)
Pada saat
P = 200 TR = 100Q = 100(200) = 20.000
P = 400 TR = 100Q = 100(400) = 40.000
Fungsi Biaya
Fungsi biaya atau dikenal dengan sebutan Total Cost (TC) terdiri dari 2
komponen yaitu :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
TFC = c
Biaya Variabel ( Total Variabel Cost)
Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang
dihasilkan akan semakin besar biaya variabel yang dikeluarkan. Jika
biaya variabel perunit barang dinyatakan dengan d maka total biaya
variabel dinyatakan dengan
TVC = dQ
Biaya total (Total Cost )
Biaya total menunjukkan total biaya yang dikeluarkan dari kegiatan
memproduksi barang yang merupakan penjumlahan biaya tetap dan
biaya variabel. Secara matematik biaya atotal dinyatakan dengan
TC = TFC + TVC
Karena TFC = c dan TVC = dQ maka
TC = c + dQ
Secara grafik, kurva biaya tetap, biaya variabel dan biaya total dapat
dilihat pada grafik berikut ini.
Pertanyaan :
Gambarkan kurva TFC, TVC dan TC nya dan tentukan berapa biaya yang
dikeluarkan jika barang yang dipruduksi 20 unit.
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Penyelesasian :
TFC = 1000
TVC = dQ = 50Q
TC = TFC + TFC = 1000 + 50Q
Pada saat Q = 20
TVC = 50Q = 50(20) = 1000
TC = 1000 + 20Q = 1000 + 20(50) = 1000 + 1000 = 2000
TVC = 50Q
Q TVC
0 0 ( 0, 0 )
20 1000 ( 20, 1000)
TC = 1000 + 50Q
Q TC
0 1000 ( 0, 1000 )
-20 0 ( -20, 0)
20
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
bQ = c + dQ
bQ – dQ = c
(b-d)Q = c
c
Q*
bd
Dimana
Q* = Output yang menghasilkan kondisi BEP
c = Total biaya tetap
b = Harga jual perunit output
d = Biaya variabel perunit output
Pertanyaan :
Tentukan berapa besarnya output yang menghasilkan kondisi Break
Even Point dan gambarkan. Apa yang terjadi dengan output sebesar 15
unit dan 30 unit?
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Jawab :
P = 100 TR = 100Q
TFC = 1000, TVC = 50Q
TC = TFC + TVC = 1000 + 50Q
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Kondisi BEP pada Q = 20, kondisi rugi pada Q = 15 dan kondisi laba
pada Q = 25 ditunjukkan pada gambar berikut ini
Gambar 2.26. Kondisi Break Even Point (BEP), untung dan rugi
LATIHAN-LATIHAN
1. Pascal Store yang bergerak dalan usaha pakaian khusus anak-anak
menjual barang dengan harga perunit Rp 150.000. Jika biaya variabel
perunit barang yang diproduksi adalah Rp 100.000 sementara biaya
tetap yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 5.000.000
Pertanyaan :
a. Bagaimankah fungsi TR dan fungsi TC nya
b. Tentukan berapa output yang menghasilkan kondisi break even
point dan buktikan.
c. Apa yang terjadi pada saat barang yang diproduksi dan dijual
sebesar 80 unit dan 150 unit
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
1. Budgel line
Budget line mencerminkan daya beli (kemampuan) seorang konsumen
untuk membeli barang dengan tingkat pendapatan dan tingkat harga
barang tertentu.
Jika konsumen memiliki pendapatan sebesar M yang akan
dikonsumsikan untuk 2 jenis barang (katakan X dan Y), dengan harga
barang masing-masing dinyatakan dengan Px dan P y maka fungsi
budget line dinyatakan dengan :
M = Px.X + Py.Y
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh soal .
Shireen memperoleh pendapatan sebesar Rp 250.000/bulan dan akan
dikonsumsikan untuk membeli 2 barang. Jika harga perunit barang
masing-masing Rp 5.000 dan Rp 10.000.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi budgel linenya
b. Berapa kombinasi dari konsumsi kedua barang jika barang X yang
akan dibeli sebanyak 20 unit dan 40 unit
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.
Penyelesaian :
a. M = 250.000 Px = 5000 Py = 10.000 sehingga
Budget line
M = Px.X + Py.Y
250000 = 5000X + 10000Y
Jadi fungsi budget linenya adalah 250000
= 5000X + 10000Y
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
X Y
0 50 ( 0, 50 )
25 0 ( 25, 0 )
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
2. Isocost
Isocost mencerminkan daya beli (kemampuan) seorang produsen untuk
membeli input dengan dana tertentu yang dimiliki serta tingkat harga
input tertentu.
Jika produsen memiliki dana sebesar C yang akan dibelikan 2 jenis
(katakan L dan K), dengan harga tertentu untuk kedua jenis input
tersebut dinyatakan dengan PL dan PK maka fungsi isocost dinyatakan
dengan :
C = PL.L + PK.K
Secara grafik, fungsi Isocost dinyatakan dengan
Contoh soal .
Akila mempunyai dana sebesar Rp 10.000.000 yang akan digunakan
untuk membeli input labor (L) dan Kapital (K) untuk nantinya
digunakan dalam proses produksi. Jika besarnya upah perjam Rp
20.000 sementara harga kapital perunit sebesar Rp 100.000.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi isocostnya
b. Berapa kombinasi penggunaan labor dan capital pada saat
penggunaan labor sebesar 400 jam dan 300 jam
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.
Penyelesaian :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
LATIHAN-LATIHAN
1. Aldimas memiliki uang saku perbulan sebesar Rp 800.000,- yang akan
digunakan untuk kegiatan konsumsi 2 macam barang yaitu untuk
konsumsi transportasi dan konsumsi pangan. Jika biaya transportasi
sebesar Rp 5000 untuk setiap penggunaan dan biaya untuk konsumsi
pangan sebesar Rp 10.000 untuk setiap penggunaannya.
Pertanyaan :
a. Tentukan bagaimana fungsi budgel line dari Aldimas
b. Tentukan bagaimana kombinasi konsumsi transportasi dan
konsumsi pangan yang dilakukan jika konsumsi transportasi yang
digunakan sebanyak 150, 120 dan 100 kali penggunaan.
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
c. Tentukan bagaimana fungsi isocost yang baru jika upap perjam naik
menjadi Rp 10.000 sementara sementara dana yang dibutuhkan
meningkat menjadi Rp 16.875.000
Pengertian
Adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya mempunyai pangkat
paling tinggi adalah dua.
Contoh Soal :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Y = X2 + 5X – 24
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya
Penyelesaian :
Diketahui a = 1 b = 5 c = -24
Y = 02 + 5(0) – 24
Y = -24
Jadi titik potong sumbu Y melalui titik
(0,-24)
(X – 3) = 0
X2 = 3 sehingga titiknya (3, 0)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
2 2
b b - 4ac - (5) 5 - 4(1)(-24)
X 1,2
2a 2(1)
-5 25 96 - 5 121
X 1,2
2 2
- 5 11 6
X1 3 (3,0)
2 2
- 5 11 - 16
X2 8 (-8,0)
2 2
Jadi titik potong sumbu X melalui titik
(-8,0) dan (3,0)
Y = X2 + 5X – 24
Contoh Soal :
Y = -X2 + 3X + 40
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya dan gambarkan
Penyelesaian :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Diketahui a = -1 b = 3 c = 40
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Y = -X2 + 3X + 40
Contoh Soal :
Y = X² - 100
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya dan gambarkan
Penyelesaian :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Diketahui a = 1 b = 0 c = -100
0 0 400 0 400
X 1,2
2 2
0 20 20
X1 10 (10,0)
2 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
0 20 - 20
X2 10 (-10,0)
2 2
Jadi titik potong sumbu X melalui titik
(-10,0) dan (10,0)
Y = X² - 100
Contoh Soal :
Y = -X² + 64
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya dan gambarkan
Penyelesaian :
Diketahui a = -1 b = 0 c = 64
1. Mencari titik ekstrim
b 0 0
X 0
2a 2 - 1 -2
2
b 4ac 02 4(-1)(64) 0 256 256
Y 64
4a 4(-1) -4 -4
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
2 2
b b - 4ac - (0) 0 - 4(-1)(64)
X 1,2
2a 2(-1)
0 0 256 0 256
X 1,2
-2 -2
0 16 16
X1 -8 (-8,0)
-2 -2
0 16 - 16
X2 8 (8,0)
-2 -2
Jadi titik potong sumbu X melalui titik
(-8,0) dan (8,0)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Y = -X² + 64
Contoh Soal :
Y = X² + 25
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya dan gambarkan
Penyelesaian :
Diketahui a = 1 b = 0 c = 25
2
b 4ac 02 4(1)(25) 0 - 100 100
Y 25
4a 4(1) 4 4
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
2 2
b b - 4ac - (0) 0 - 4(1)(25)
X 1,2
2a 2(1)
0 0 - 100 0 - 100
X 1,2
-2 -2
Akar dari bilangan negatif -100 imaginer (tidak
terdefinisikan) sehingga fungsi Y = X² + 25 tidak memotong
sumbu X
Y = X² + 25
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh Soal :
X = Y² - 2Y - 48
Pertanyaan :
Tentukan titik ekstrimnya dan gambarkan
Penyelesaian :
Diketahui a = 1 b = -2 c = -48
2 2
b b - 4ac - (-2) -2 - 4(1)(-48)
Y1,2
2a 2(1)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
2 4 192 2 196
Y1,2
2 2
2 14 16
Y1 8 (8,0)
2 2
2 14 - 12
Y2 6 (-6,0)
2 2
X = Y² - 2Y - 48
LATIHAN-LATIHAN
Carilah titik ekstrim dari fungsi kuadrat berikut dan gambarkan grafik dari
masing-masing fungsi tersebut.
1. Y = X² + 15X – 100 21. 1/3X² - X – 18 + Y = 0
2. Y = -X² + 8X + 20 22. X² - 81 + Y = 0
3. Y = 2X² - 8X – 42 23. - ¼ X² + 10X +Y = 0
4. Y = X² + 8X – 48 24. X = Y² + Y - 12
5. Y = 30 + 7X – X² 25. X = -Y² + 5Y + 36
6. Y = ½ X² - 5X – 12 26. X = 225 – Y²
7. Y = -3X² - 21x + 54 27. X = Y² - 144
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh Soal :
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Pd = 81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2
Pertanyaan :
Tentukan berapa harga dan kuantitas keseimbangan pasar dan
gambarkan.
Penyelesaian :
Syarat keseimbangan pasar
Pd = Ps
81 – Q2 = 25 + Q2
81 – 25 = Q2 + Q2
56 = 2Q2
Q2
= 28
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Titik ekstrim
- Q = -b/2a = -0/(2 x -1) = 0
- P = -(b2 – 4ac)/4a = -[02 – (4x-1x 81)]/(4 x -1) = -(324)/-4 = 81
Karena a = -1 < 0 maka fungsi permintaan
memiliki ekstrim maksimum yaitu pada titik
(0, 81)
Titik ekstrim
- Q = -b/2a = -0/(2 x 1) = 0
- P = -(b2 – 4ac)/4a = -[02 – (4x1x 25)]/(4 x 1) = -(-100)/4 = 25
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh Soal :
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dinyatakan
dengan persamaan berikut Pd = 81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2 dan
terhadap barang dikenakan pajak Rp 11/unit
Pertanyaan :
Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak dan gambarkan.
Penyelesaian :
Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan pasar sebelum pajak
terjadi pada Q = 5,29 dan P = 53
P = 81 – Q²
= 81 – 4,74²
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
= 81 – 22,5
= 58,5
Jadi keseimbangan setelah pajak terjadi
pada saat Qtx = 4,74 dan Ptx = 58,5.
Jadi pajak menyebabkan kuantitas mengalami penurunan dari 5,29
menjadi 4,74 dan harga barang mengalami kenaikan dari 53
menjadi 58,5.
Titik ekstrim
- Q = -b/2a = -0/(2 x 1) = 0
- P = -(b2 – 4ac)/4a = -[02 – (4x1x 36)]/(4 x 1)
= -(-144)/4 = 36
Karena a = 1 > 0 maka fungsi penawaran
memiliki ekstrim
mínimum yaitu dengan titik ekstrim
minimumnya adalah (0,36)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Contoh Soal :
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang dinyatakan
dengan persamaan berikut Pd = 81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2 dan terhadap
barang diberikan subsidi sebesar Rp 9/unit
Pertanyaan :
Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan sebelum dan sesudah
subsidi dan gambarkan.
Penyelesaian :
Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan pasar sebelum subsidi
terjadi pada Q = 5,29 dan P = 53
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Ptr = 81 – Q²
= 81 – 5,7²
= 81 – 32,5
= 48,5
Jadi keseimbangan setelah subsidi terjadi
pada saat Qtr = 5,7 dan Ptr = 48,5.
Jadi subsidi menyebabkan kuantitas mengalami kenaikan dari 5,29
menjadi 5,7 dan harga barang mengalami penurunan dari 53 menjadi
48,5
Titik ekstrim
- Q = -b/2a = -0/(2 x 1) = 0
- P = -(b2 – 4ac)/4a = -[02 – (4x1x 16)]/(4 x 1) = -(-64)/4 = 16
Karena a = 1 > 0 maka fungsi penawaran
memiliki ekstrim mínimum dengan titik
ekstrim mínimum (0,16)
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
TU = f(X)
Dimana
TU = Total Utilitas
X = barang yang dikonsumsi
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh soal
Pola konsumsi seorang konsumen dinyatakan dengan persamaan
TU = 50X – X²
Dimana
TU = Total Utilitas
X = barang yang dikonsumsi
Pertanyaan :
a. Tentukan berapa besarnya barang yang harus
dikonsumsikan agar utilitas yang diperoleh konsumen
maksimum dan tentukan besarnya utilitas maksimum konsumen
tersebut.
b. Jelaskan permasalahan di atas dalam grafik.
Penyelesaian :
a. TU = 50X – X2 di mana a = -1; b = 50
Titik ekstrim
X = -b/2a = -50/(2 x -1) = -50/-2 = 25
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
TU = -(b2 – 4ac)/4a
= -[502 – (4 x -1 x 0)]/(4 x -1)
= -2500/-4
= 625
Karena a = -1 < 0 maka fungsi utilitas memiliki ekstrim
maksimum
Jadi agar TU maksimum, barang X yang
harus dikonsumsikan sebanyak 25 unit
dan besarnya TU maksimum konsumen
625 util.
b. Gambar
Titik ekstrim (25, 625)
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh Soal :
Jika diketahui fungsi permintaan Q = 40 – 0,25P
Pertanyaan :
a. Tentukan jumlah barang yang harus dijual serta besarnya harga
jual agar total penerimaan produsen maksimum dan hitung
besarnya total penerimaan maksimum tersebut.
b. Jelaskan permasalahan di atas dalam grafik.
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Penyelesaian :
a. Fungsi TR dinyatakan dengan TR = f(Q) sehingga fungsi permintaan
harus dirubah dalam bentuk P = f(Q)
Q = 40 – 0,25P
0,25P = 40 – Q
P = 160 – 4Q
TR = P.Q
= (160 – 4Q)Q
TR = 160Q – 4Q2 di mana a = -4; b = 160; c = 0
Titik ekstrim
Q = -b/2a = -160/(2 x -4) = -160/-8 = 20
TR = -(b2 – 4ac)/4a
= -[1602 – (4 x -4 x 0)]/(4 x -4)
= -25600/-16 = 1600
Karena a = -4 < 0 maka fungsi total penerimaan memiliki ekstrim
maksimum
P = 160 – 4Q
= 160 – 4(20) = 160 – 80 = 80
Jadi agar TR maksimum, jumlah barang
yang harus dijual (Q) = 20 unit,
besarnya harga jual (P) = 80 dan besarnya
TR maksimum 1600.
b. Gambar
Titik ekstrim (20, 1600)
Titik potong sumbu TR, Q = 0
TR = 160Q – 4Q2 = 160(0) – 2(0)2 = 0 (0,0)
Jadi titik potong sumbu TR melewati titik
(0,0).
160 – 4Q = 0
4Q = 160 Q2 = 160/4 = 40
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
LATIHAN-LATIHAN
1. Dengan fungsi permintaan dan penawaran yang dinyatakan dengan
fungsi sebagai berikut :
Permintaan : Pd = 225 – Q2
Penawaran : Ps = 64 + Q2
Pertanyaan :
a. Tentukan besarnya harga dan kuantitas keseimbangan pasar.
b. Jika pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 17/unit, tentukan
harga dan kuantitas keseimbangan pasar setelah pajak.
c. Hitung besarnya pajak yang ditanggung konsumen dan produsen
serta total pajak yang diterima pemerintah.
d. Jelaskan persoalan di atas dalam grafik.
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah fungsi yang memiliki
pangkat tertinggi dari variabelnya sebesar 3. Secara matematik, fungsi
kubik dinyatakan dengan
Y = a + bX + cX² + dX3
dimana d ≠ 0
Sebuah fungsi kubik di dalam penggambarannya dapat memiliki
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
a. Mempunyai sebuah titik belok (inflection point) yaitu titik peralihan
bentuk kurva dari cekung ke cembung atau sebaliknya dari cembung
ke cekung. Dalam kasus ini tidak ada nilai maksimum dan nilai
minimum seperti ditunjukkan dengan gambar berikut ini :
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi kubik tersebut
Penyelesaian :
Langkah-langkah penyelesaian :
Buatlah tabel dengan memisalkan beberapa nilai X dan
memasukkan ke persamaan Y = -1/3X 3 + 10X2 + 300X seperti
ditunjukkan pada tabel berikut :
X Y
0 0,00
5 1708,33
10 3666,67
15 5625,00
20 7333,33
25 8541,67
30 9000,00
35 8458,33
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
b. Kurva terletak pada kuadran II pada sistem koordinat jika nilai n>1
dimana kurva bergerak menaik dari kiri bawah ke kanan atas dan
asimtotik terhadap sumbu x dan memotong sumbu y pada (0, 1)
seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Contoh soal :
Jika diketahui fungsi Y = 2X
Pertanyaan :
Gambarkan fungsi tersebut?
Penyelesaian :
Grafik untuk fungsi tersebut dapat diperoleh dengan memisalkan nilai
X pada fungsi tersebut seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
X -3 -2 -1 0 1 2 3
f(X) 1/8 ¼ ½ 1 2 4 8
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
Gam
bar 2.43. Fungsi eksponensial Y = 2x
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pnm = P0 (1 + i / m)nm
Di mana
m = banyaknya periode pembayaran dalam satu tahun misal
semesteran maka pembayarannya setahun 2 kali (m = 2)
kuartalan maka pembayarannya setahun (m = 4)
bulanan maka pembayarannya setahun 12 kali (m = 12)
Contoh Soal :
Pak Anggiat mendepositokan uangnya sebesar Rp 50 juta selama 3
tahun dengan suku bunga majemuk sebesar 10% per tahun.
Pertanyaan :
Berapa besarnya jumah uang setelah 3 tahun jika bunga dibayar
(i) Tahunan
(ii) Semesteran
(iii) Kuartalan
(iv) Bulanan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas berikan kesimpulan umumnya.
Penyelesaian :
Diketahui :
P0 = Rp 50 juta
n =3
i = 10% = 0,1
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
= Rp 67,24444 juta
Kesimpulan :
Semakin banyak frekuensi pembayaran dalam satu periode (satu
tahun) dengan suku bunga yang sama akan meghasilkan bunga yang
lebih besar jika perhitungan bunga yang dilakukan adalah bunga
majemuk.
2. Model Pertumbuhan
Secara umum model pertumbuhan dari suatu variabel dinyatakan
dengan
Nt = N1 Rt-1 dimana R = 1+r
Contoh Soal :
Besarnya Gross Domestic Bruto (GDP) negara ARAGUA pada tahun
2000 dengan berdasarkan harga konstan tahun 1995 sebesar Rp 15.250
milyar. Jika selama periode 2000-2007 perekonomian mengalami
pertumbuhan rata-rata pertahun 7% pertahun
Pertanyaan :
berapa besarnya GDP pada tahun 2007 ?
Penyelesaian :
N1 = 15.250
R = 1 + r = 1 + 0,07 = 1,07
t = 8
N8 = N1 R8-1
N8 = 15.250 (1,07)7
= 15.250 (1,605781476)
= 24.488,167 milyar
Jadi besarnya GDP pada tahun 2007 sebesar
Rp 24.488,167 milyar
Contoh soal :
139
BAB 2 [FUNGSI DAN APLIKASINYA]
Pertanyaan :
Hitung estimasi jumlah penduduk propinsi Ningsia pada tahun 2010?
Penyelesaian :
N1 = 22 juta
R = 1 + r = 1 + 0,025 = 1,025
t = 16
N16 = N1 R16-1
N16 = 22 (1,025)15
= 15.250 (1,448298167)
= 31,8625 juta
Jadi jumlah penduduk pada tahun 2010 diestimasi sebesar 31,8625 juta
orang.
LATIHAN-LATIHAN
1. Pascal menabung uangnya sebanyak Rp 10 juta selama 5 tahun.
Tentukan jumlah uang setelah 5 tahun jika suku bunga majemuk yang
diberikan bank adalah 18% per tahun dan bunga dibayar :
a. Tahunan
b. Semesteran
c. Kuartalan
d. Bulanan
138
[FUNGSI DAN APLIKASINYA] BAB 2
b. Semesteran
c. Kuartalan
d. Bulanan
4. Tentukan berapa suku bunga harus diberikan jika uang Nadia saat ini
sebesar Rp 2 juta ingin tumbuh menjadi Rp 4 juta dua tahun yang akan
datang dan bunga dibayar tahunan.
7. Jumlah penduduk kota ”M” saat ini sebanyak 12,5 juta jiwa, sementara
lima tahun yang lalu jumlahnya masih 10 juta jiwa. Tentukan berapa
pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun dari kota M tersebut.
10. Tentukan pada tahun berapa jumlah penduduk tahun 1998 sebanyak 5
juta orang akan menjadi 7,5 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan
penduduk pertahunnya sebesar 4%.
139