KESEIMBANGAN PASAR
OLEH Santu R. Patioli,S.Pd
Guru SMA Negeri 5 Tana Toraja
D S
20 (40, 20)
QD/QS
40 60
Gambar 16
Contoh:
Hitungkah harga keseimbangan dan fungsi permintaan dan penawaran berikut:
Q S = p2 + p – 2
QD = -2p + 8
Jawab:
QD = QS
p2 + p – 2 = -2p + 8
p2 + 3p – 10 = 0
(p + 5) (p – 2) = 0
p = -5 tak terpakai
p=2
QD = QS = 4
Liku-liku tergambar pada Gambar 16
Gambar 17
Contoh (gambar 17)
Hitungkan harga dan kuantitas imbang liku permintaan dan penawaran berikut:
QS = p2 + 2p – 3
QD = -p2 + 9
Jawab:
QS = QD, maka
p2 + 2p – 3 = -p2 + 9
2p2 - 2p – 12 = 0
2(p + 3) (p – 2) = 0
p = -3 tak terpakai
p=2
QS = QD = 5
Liku-liku tergambar pada Gambar 18
Gambar 18
Kelebihan Penawaran
Kelebihan penawaran atau surplus adalah kondisi yang muncul saat
kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta pada harga pasar
saat itu.
D S2
E2
S1
P2
E1
P1
QD/QS
Q2 Q1
Gambar 21
D
S2
S1
E2
44 E1
40
QD/QS
0 28 30
Gambar 22
Contoh:
Fungsi permintaan QD = -3P + 100
Fungsi penawaran QS = 2P + 10
Jika pajak = 5, maka keseimbangan pasar setelah ada pajak sebagai berikut:
Pajak (t) = 5 QS1 = 2(P-5) + 10
QS1 = 2P – 10 + 10
QS1 = 2P
QD = -3P + 100
QS1 = 2P 2P = -3P + 100
5P = 100
P = 20
QS1 = 2P
Q = 2.20 Q = 40
Maka keseimbangan pasar setelah pajak = (40, 20)
P
D S2
S1
E2
20
E1
18
QD/QS
0 40 46
Gambar 23
b. Keseimbangan pasar setelah pajak dengan sistem proporsional
Contoh 3:
Fungsi permintaan P = -2QD + 200
Fungsi penawaran P = QS + 20
Keseimbangan pasar sebelum adanya pajak sebagai berikut:
P = -2QD + 200
P = QS + 20
-
0 = -3Q + 180
3Q = 180 Q = 60
P = Q + 20 P = 60 + 20 P = 80
Keseimbangan pasar (60, 80)
Jika ada pajak (t) = 10%, maka keseimbangan pasar setelah pajak sebagai
berikut:
t = 10% = 0,1 P = (1 + 0,1) (QS + 20)
P = 1,1 (QS + 20)
P = 1,1 QS + 22
Maka:
P = -2QD +200
P = 1,1QS + 22
-
0 = -3,1Q +178
3,1Q = 178 Q = 57,42
P = 2Q + 200
P = -2 (57,42) + 200 P = 85,16
Maka keseimbangan pasar setelah pajak (57,42 , 85,16)
P
S2
D
S1
85,16
80
QD/QS
0 57,42 60
Gambar 24
c. Keseimbangan pasar setelah adanya subsidi:
Dengan adanya subsidi akan mengakibatkan:
a. Biaya produksi akan turun, maka jumlah penawaran (Qs) akan
bertambah. Hal menyebabkan kurva penawaran (S) bergeser ke kanan.
b. Turunnya harga pasar sebagai akibat dari turunnya biaya produksi.
Perhatikan kurva berikut ini:
P
S2
D
S1
P1
P2
QD/QS
Q1 Q2
Gambar 25
Titik E1 merupakan titik keseimbangan pasar mula-mula (sebelum adanya
subsidi). Dengan adanya subsidi maka kurva penawaran (S) bergeser ke
kanan dari S1 menjadi S2 dalam titik keseimbangan pasar bergeser dari E 1 ke
E2 serta harga turun dari P1 ke P2. Cara penentuan titik kesimbangan pasar
setelah ada subsidi sebagai berikut:
Contoh :
Fungsi permintaan P = -3Qd + 200
Fungsi penawaran P = 2Qs + 50
Keseimbangan pasar sebelum adanya subsidi sebagai berikut:
-3Q + 200 = 2Q + 50
5Q = 150
Q = 30
P = 2Q + 50 P = 2.30 + 50
P = 110
Keseimbangan pasar (30, 110)
Jika ada subsidi = 10, maka keseimbangan pasar yang baru sebagai berikut:
Subsidi = 10 P = 2Qs + 50 – 10
P = 2Qs + 40
Maka:
P = 2Qs + 40
P = -3Qn + 200 -
0 = 5Q – 160
5Q= 160
Q = 32
P = 2Q + 40 P = 2(32) + 40 P = 104.
Maka keseimbangan setelah subsidi E’ (32, 104)
P
S2
D
S1
E
110
E’
104
QD/QS
30 32
Gambar 25
Contoh :
Fungsi permintaan Qd = -4P + 200
Fungsi penawaran Qs = 2P + 20
Jika besarnya subsidi = 10, maka keseimbangan pasar setelah ada subsidi
sebagai berikut:
Subsidi = 10 Qs1 = 2 (P + 10) + 20
Qs1 = 2 P + 20 + 20
Qs1 = 2 P + 40
Maka: Qs1 = 2P + 40
Qn = -4P + 200
0 = 6P – 160
6P = 160
P = 26,67
Q = 2P + 40
Q = 2 (26,67) + 40 Q = 93,34