Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh
konsumen dengan variabel-variabel lain yang memengaruhinya pada suatu periode tertentu.
Variabel-variabel tersebut umumnya adalah:
a. harga produk itu sendiri,
b. pendapatan konsumen,
c. harga produk lain yang saling berhubungan,
d. harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, dan
e. selera konsumen.
Dari kelima variabel di atas, variabel harga produk itu sendiri dianggap paling penting
sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan, sisanya dianggap konstan. Dengan
demikian, bentuk umum fungsi permintaan adalah:
a 1
Q d a bP atau Pd Q
b b
dengan Qd : jumlah produk yang diminta
Pd : harga produk
a dan b : parameter
Grafik: P
Q d a bP
Berdasarkan grafik, fungsi permintaan memiliki kemiringan (gradien) negatif. Hal ini
dapat terlihat juga dari bentuk umum fungsi permintaan yang memiliki kemiringan – b.
Kemiringan negatif memiliki interpretasi sebagai berikut: semakin tinggi harga suatu
produk, semakin rendah jumlah permintaan terhadap produk tersebut; atau, semakin rendah
harga suatu produk, semakin tinggi jumlah permintaan terhadap produk tersebut.
Contoh:
Suatu produk jika harganya Rp100 akan terjual 10 unit, dan bila harganya turun menjadi
Rp75 akan terjual 20 unit. Tentukan fungsi permintaannya dan gambarkan grafiknya!
Diketahui: P1 100 ; P2 75 ; Q1 10 ; Q 2 20
Ditanya: Qd dan grafik
2
Qd 50 P
5
0 50 Q
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 1500 Q , hitunglah:
a. berapa harga tertinggi yang dapat dibayar oleh konsumen !
b. berapa jumlah yang diminta jika produk tersebut gratis !
c. jika harganya Rp300, berapa jumlah produk yang diminta konsumen ?
d. jika jumlah yang diminta konsumen 150 unit, berapa harga produk tersebut ?
Jawab:
a. Harga (P) tertinggi dicapai saat tidak ada permintaan terhadap produk tersebut (Q = 0).
P 1500 0 1500
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk dijual dengan variabel-variabel lain yang memengaruhinya pada suatu
periode tertentu. Variabel-variabel tersebut umumnya adalah:
a. harga produk tersebut,
b. tingkat teknologi yang tersedia,
c. harga dari faktor-faktor produksi yang digunakan,
d. harga produk lain yang berhubungan dalam produksi, dan
e. harapan para produsen terhadap harga produk tersebut di masa mendatang.
Dari kelima variabel di atas, variabel harga produk dianggap paling berpengaruh
sehingga digunakan sebagai variabel bebas, sementara keempat variabel lainnya dianggap
konstan. Dengan demikian, bentuk umum fungsi penawaran adalah:
a 1
Q s a bP atau Ps Q
b b
dengan Qs : jumlah produk yang ditawarkan
Ps : harga produk yang ditawarkan
a dan b : parameter
Grafik: P
Q s a bP
Q
Berdasarkan grafik, fungsi penawaran memiliki kemiringan (gradien) positif. Hal ini
dapat terlihat juga dari bentuk umum fungsi penawaran yang memiliki kemiringan b.
Kemiringan positif memiliki interpretasi sebagai berikut: semakin tinggi penawaran
terhadap harga suatu produk, semakin tinggi pula jumlah penjualan terhadap produk tersebut;
atau, semakin rendah penawaran terhadap harga suatu produk, semakin rendah pula jumlah
penjualan terhadap produk tersebut.
Contoh:
Jika harga suatu produk adalah Rp500, maka jumlah yang akan terjual sebanyak 60 unit. Bila
Grafik: P
1
Qs 40 P
5
200
Q
– 40 0
Contoh:
Jika fungsi penawaran Q 2P 100 , hitunglah:
a. berapa harga terendah yang dapat dijual oleh produsen atas barang tersebut !
b. berapa jumlah yang ditawarkan jika harga produk tersebut Rp150 !
Keseimbangan pasar suatu macam barang (equilibrium) dapat tercapai apabila jumlah
produk yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah produk yang ditawarkan produsen
(Qd Qs ) ; atau, harga produk yang diminta sama dengan harga produk yang ditawarkan
( Pd Ps ) . Secara geometri, keseimbangan ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva
permintaan dengan kurva penawaran.
P
Supply
E
Pe
Demand
Qe Q
Sebagai catatan, jika titik keseimbangan terletak di kuadran I, hal ini memiliki arti
ekonomi, karena baik harga maupun jumlah keseimbangannya memiliki nilai positif. Namun,
adakalanya titik keseimbangan terletak bukan di kuadran I. Jika terjadi kasus tersebut, hal ini
tidak memiliki arti ekonomi, karena salah satu variabelnya bernilai negatif.
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 15 Q dan fungsi
penawarannya P 3 0,5Q .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Gambarkanlah dalam sebuah grafik!
Grafik: P
15
Ps 3 0,5Q
E
7
3
Q
0 8 15
Pd 15 Q
CS
E
Pe
Qe Q
Cara mencari surplus konsumen ialah dengan mencari luas daerah segitiga, yakni
setengah dari alas kali tinggi.
Surplus produsen (dilambangkan PS) merupakan selisih antara jumlah yang diterima
secara aktual oleh produsen dari penjualan suatu produk dengan biaya minimum yang
dikeluarkan oleh produsen agar bisa dijual atau ditawarkan di pasar.
Besarnya nilai surplus produsen bergantung pada harga yang sebenarnya dijual oleh
produsen atas produk tersebut. Jika harga sebenarnya yang dijual produsen meningkat, maka
surplus produsen akan bertambah. Namun sebaliknya, jika harga sebenarnya yang dijual
produsen berkurang, maka surplus produsen akan berkurang.
Secara geometri, surplus produsen adalah luas area yang berada di atas kurva
penawaran dan di bawah garis harga keseimbangan pasar.
E
Pe
PS
Qe Q
Cara mencari surplus produsen ialah dengan mencari luas daerah segitiga, yakni
setengah dari alas kali tinggi.
Surplus total (dilambangkan TS) merupakan penjumlaha antara surplus konsumen dan
surplus produsen (TS = CS + PS). Surplus total juga sering disebut manfaat ekonomi neto
atau kesejahteraan total.
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 15 Q dan fungsi
penawarannya P 3 0,5Q . Carilah surplus konsumen, surplus produsen dan surplus total,
serta gambarkanlah dalam bentuk grafik!
Jawab:
Pada contoh sebelumnya, telah dibahas mengenai grafik dari masing-masing persamaan.
P
CS
15
Ps 3 0,5Q
E
7
PS
3
Q
0 8 15
Pd 15 Q
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS - Srava Chrisdes
18
alas tinggi 8 (15 7)
CS 32
2 2
Jadi, nilai surplus konsumennya adalah Rp32,00.
alas tinggi 8 (7 3)
PS 16
2 2
Jadi, nilai surplus produsennya adalah Rp16,00.
TS CS PS 32 16 48
Jadi, nilai surplus totalnya adalah Rp48,00.
1. Jika harga suatu produk adalah Rp500, maka konsumen akan membeli produk tersebut
sebanyak 1500 unit, tetapi jika harganya naik menjadi Rp600, maka konsumen hanya
akan membeli 1200 unit.
a. Tentukanlah fungsi permintaannya!
b. Gambarkan fungsi tersebut dalam bidang Cartesius!
c. Berapakah harga tertinggi yang mampu dibeli oleh konsumen?
d. Jika jumlah yang diminta konsumen 300 unit, berapakah harganya?