PENERAPAN
Fungsi linier
F
ungsi Linier adalah fungsi paling sederhana karena hanya mempunyai satu variabel
bebas dan berpangkat satu pada variabel tersebut. Fungsi ini sering digunakan dalam
penerapan ekonomi dan bisnis untuk menjelaskan hubungan-hubungan ekonomi dan
bisnis secara linier. Hal ini dikarenakan kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat
disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier. Penerapan
ekonomi dan bisnis ini pertama adalah memperkenalkan fungsi permintaan dan penawaran,
kemudian menganalisis interaksi antara fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang berupa
keseimbangan pasar. Selanjutnya akan menganalisis perubahan keseimbangan pasar yang
diakibatkan adanya pengaruh pajak dan subsidi dari pemerintah. Penerapan lainnya berupa
analisis pulang pokok yang berguna untuk perencanaan perusahaan.
Matematika Bisnis 15
a 1
Q = a – bP atau P - Q
b b
Fungsi permintaan ini apabila digambarkan, kurvanya akan mempunyai kemiringan
(gradien) yang negatif, yaitu menurun dari kiri atas kekanan bawah, dan berbentuk
garis lurus. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1
P
a
Kurva permintaan
b
Q
a P
P
Gambar 3.1 Kurva Permintaan
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable
Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum
permintaan yaitu apabila harga naik jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila
harga turun jumlah yang diminta akan bertambah.
Contoh 3.1.
Suatu produk jika harganya Rp. 100,- akan terjual 10 unit, dan bila harganya turun
menjadi Rp. 75,- akan terjual 20 unit. Tentukanlah fungsi permintaannya dan
gambarkan grafiknya !
Penyelesaian :
Diketahui P1 = 100 ; P2 = 75 ; Qd1 = 10 ; Qd2 = 20
P P1 Qd Qd1
P2 P1 Qd 2 Qd1
P 100 Qd 10
75 100 20 10
P 100 Qd 10
25 10
10 P 1000 25Qd 250
25Qd 10 P 1000 250
2
Qd P 50
5
16 Penerapan Fungsi Linier
Kurva permintaannya ditunjukkan oleh gambar berikut ini :
2
Qd P 50
5
Q
(50,0) P
aP
Kurva penawaran
a
b Q
-a P
Matematika Bisnis 17
Gambar 3.2 Kurva Penawaran
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable
Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini
mencerminkan, hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan
akan bertambah dan apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Contoh 3.2.
Jika harga suatu produk adalah Rp.500,- maka jumlah yang akan terjual sebanyak 60
unit. Bila harganya meningkat menjadi Rp.700,-, maka jumlah produk yang terjual
sebanyak 100 unit. Tentukan fungsi penawarannya dan gambarkanlah dalam satu
diagram !
Penyelesaian :
Diketahui P1 = 500 ; P2 = 700 ; Qs1 = 60 ; Qs2 = 100
P P1 Qs Qs1
P2 P1 Qs2 Qs1
P 500 Qs 60
700 500 100 60
P 500 Qs 60
200 40
40 P 20000 200Qs 12000
200Qs 40 P 20000 12000
1
Qs P 40
5
1
(0,200) Qs P 40
5 Q
-a
Contoh 3.3.
Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan fungsi penawarannya
adalah Qs = - 4 + 9P.
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
b. Tunjukkan secara geometri !
Penyelesaian :
a. Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
10 – 5 P = - 4 + 9P
14P = 14
Matematika Bisnis 19
P = 1 ≡ Pe
Q = 10 – 5P
Q = 5 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 )
4
3
Qd = 10 - 5P Qs = - 4 + 9P
2
E ( 5,1 )
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
P Qs'
Qs
Pe' E'
Pe E
Q
Qe' Qe
Gambar 3.4. Keseimbangan sebelum dan sesudah pajak
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan
menjadi P = a + bQ + t.
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen : tk = Pe' – Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen : tp = t – tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah : T = t x Qe'
Contoh 3.4.
Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 16 – 2Q dan fungsi
penawaran P = 7 + Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ?
b. Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ?
Penyelesaian :
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
16 – 2Q = 7 + Q P = 7+Q
3Q = 9 P = 7+3
Qe = 3 Pe = 10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 )
P Qs
Qs'
Pe E
Pe' E'
Qd
22 Penerapan Fungsi Linier
Q
Qe Qe'
Gambar 3.5. Keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi
Contoh 3.5.
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P sedangkan
penawarannya Qs = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap
unit barang.
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Penyelesaian :
a. Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Qd = Qs Q = 12 – 2P
12 – 2P = -4 + 2P = 12 – 8
4P = 16 Qe = 4
Pe = 4
Sehingga keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 )
Contoh 3.6.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan
biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan
dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan
tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Penyelesaian :
FC = 20.000
VC = 100 Q
C = FC + VC → C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000
Matematika Bisnis 25
C C = 20.000 + 100 Q
70.000
VC = 100 Q
50.000
20.000 FC = 20.000
Q
0
500
Contoh 3.7.
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar
penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?
Penyelesaian :
R=QxP
= Q x 200
= 200Q
Bila Q = 350 → R = 200 (350) = 70.000
70.000
40.000
Q
0
200 350
C, R
R = r (Q)
π >0 C = c (Q)
TPP (π = 0)
π <0
Q
0
Q'
Gambar 3.5. Analisis Pulang Pokok
Contoh 3.8.
Matematika Bisnis 27
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan
C = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi
berapa unit perusahaan mengalami pulang pokok? apa yang terjadi jika perusahaan
memproduksi 150 unit ?
Penyelesaian :
Diketahui :
C = 20.000 + 100Q
R = 200Q
Syarat Pulang Pokok
R = C
300Q = 20.000 + 100Q
200Q = 20.000
Q = 100
Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok
2
penawarannya Qs = P – 50.
3
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut ?
b. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut, jika
Pemerintah memberlakukan pajak sebesar Rp. 50,- untuk tiap unit barang yang
dijual ?
c. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut, jika
Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 25,- untuk tiap unit barang yang
dijual ?
Matematika Bisnis 29
a. Pada tingkat produksi berapa unit diperoleh keadaan pulang pokok?
b. Berapa keuntungan/kerugian bila barang yang dijual 200 unit ?
7. Seorang produsen menjual produknya seharga Rp. 50,- per unit. Biaya variabel
setiap unit produknya adalah Rp. 20,-, dan biaya tetapnya = Rp. 30.000,-.
a. Berapa unit produk pulang pokok ? Tunjukkan dengan gambar ?
b. Berapa labanya jika produk yang terjual 10.000 unit ?
9. Seorang peternak ayam pedaging memelihara 1000 ekor ayam. Setelah berusia
empat bulan semua ayamnya terjual dengan harga Rp. 800,00 / ekor. Biaya tetap
yang dikeluarkan sebelum ia memulai usahanya tercatat sebesar Rp. 80.000,00.
Sedangkan biaya variabel selama empat bulan tersebut Rp.600.000,00
a. Tunjukkan fungsi Biaya Variabel, Biaya Total dan Penerimaan Totalnya
b. Berapa ekor tingkat pulang pokok usahanya?
c. Bagaimana kalau ia memelihara 350 ekor ayam?
11. Seorang produsen menjual produknya seharga Rp. 50,00 per unit. Biaya variabel
setiap unit produk = 40 % dari harga jual, dan biaya tetapnya = Rp. 30.000,00
a. Berapa unit produksi pulang pokok? Tunjukkan dengan gambar.
30 Penerapan Fungsi Linier
b. Berapa labanya jika produk yang terjual 10.000 unit ?
c. Berapa unit produksi pulang pokok yang baru jika harga jualnya naik menjadi
Rp. 75,00 ?
d. Berapa labanya jika produk yang terjual 10.000 unit ?
12. Seorang pengrajin kayu menghasilkan lemari dengan harga jualnya Rp. 60.000,00
per unit. Biaya variabel per unit adalah Rp. 35.000,00, sedangkan biaya tetap yang
dikeluarkan adalah Rp. 650.000,00. Berapa unit lemari yang harus dijual agar
pengrajin tersebut mencapai titik impas atau pulang pokok?
13. Seorang pengusaha kecil menghasilkan suatu produk dengan harga jualnya Rp.
4.500,- per kg. Biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp. 102.500,-, sedangkan
biaya variabel per kg adalah Rp. 4000,-. Berapa kg produk harus dihasilkan agar
pengusaha tersebut mencapai titik impas atau pulang pokok ?
14. Jumlah permintaan akan suatu komoditas tercatat sebanyak 26 unit jika harganya
5, sedangkan pada tingkat harga ini, kalangan produsen hanya bersedia
menawarkan barangnya sejumlah 8 unit. Pada setiap kenaikan harga sebesar 10,
jumlah permintaannya akan menurun sebanyak 20, tetapi jumlah penawarannya
akan bertambah sebanyak 40. Tentukan :
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut ?
b. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut, jika
Pemerintah memberlakukan pajak sebesar Rp. 3,- untuk tiap unit barang yang
dijual ?
c. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar dari barang tersebut,jika
Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- untuk tiap unit barang yang
dijual ?
15. Seorang peternak bebek memelihara 100 ekor bebek. Setelah berusia empat bulan
bebeknya terjual dengan harga Rp. 25.000,-/ekor . Biaya tetap yang dikeluarkan
sebelum ia memulai usahanya tercatat sebesar Rp. 500.000,-. Sedangkan biaya
variable selama 4 bulan tersebut Rp.2.000.000,- Tentukan :
a. Tunjukkan fungsi biaya variable, biaya total dan penerimaan total !
b. Pada tingkat produksi berapa ekor diperoleh keadaan pulang pokok?
c. Berapa keuntungan/kerugian bila memelihara 150 ekor bebek ?
Matematika Bisnis 31
32 Penerapan Fungsi Linier