Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MATEMATIKA EKONOMI

Nama : Dwiki Setyo Kurniawan

NIM : 181010500341

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGGERANG SELATAN 2018


Latihan Fungsi Linier
1. Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui pasangan titik berikut ini :
(a) (-1, 4) dan (1, 0) (c) (0, 0) dan (1, 5)
(b) (-1, -2) dan (-5, -2) (d) (1, 4) dan (2, 3)
2. Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1, 3) dan mempunyai
koefisien arah atau lereng sebesar :
(a) -1 (c) 5
(b) 2 (d) 0
3. Andaikan y = 8 – 2 x. Hitunglah :
(a) f (0) (c) f (4)
(b) f (2) (d) f (5)
4. Berapa lereng dan penggal garis (pada sumbu – y)dari persamaan-persamaan
berikut :
(a) y = - x ? (c) y = -7 + 3 x ?
(b) y = -3 – 4 x ? (d) y = 6 + 4 x ?
5. Tentukan titik potong dari pasangan garis-garis berikut :
(a) y = -2 + 4 x dan y = 2 + 2 x
(b) y = -2 + 4 x dan y = 6
(c) y = 6 dan y = 10 – 2 x
(d) y = 2 + 2 x dan y = 10 – 2 x
6. Selesaikan determinan-determinan berikut :
(a) 7 3 2 (b) 1 12 -3 (c) 1 2 3
4 8 5 10 7 6 4 5 6
6 4 9 -5 4 3 7 8 9
7. Hitunglah nilai-nilai x dan y apabila 8 x = 4 + 4 y dan 2 x + 3 y – 21 = 0
8. Kerjakan soal 7 di atas dengan cara determinan.
9. Carilah nilai-nilai a, b dan c dengan cara determina jika :
a +b+c=3
5a–9b–2c=8
3 a + 5 b – 3 c = 45
10. Tentukan p, q, r, s dan t jika : p + a – 3 r – 2 s + 2 t = -4,
2 p + 2 r + s – 2 t = 2, 4 p – 2 q + 4 t – 3 s = 0
3 p + 3 q + 3 r – s – t = 9 dan 5 p – 2 q + 4 r – s + t = 14
6.5 PENERAPAN EKONOMI
Sebagaimana telah disinggung diawal bab ini, fungsi linier sangat lazim
diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro
maupun ekonomi makro. Dua variabel ekonomi, atau lebih, yang saling
berhubungan acapkali diterjemahkan ke dalam bentuk sebuah persamaan
linear. Seksi-seksi berikut ini akan menguraikan penerapan fungsi linier
dalam ekonomi. Secara bertahap akan di bahas :
 Penerapan Fungsi Linier dalam Teori Ekonomi Mikro
1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar
3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang
6. Fungsi biaya dan fungsi penerimaan
7. Keuntungan, kerugian dan pulang pokok
8. Fungsi anggaran
 Penerapan Fungsi Linier dalam Teori Makro
9. Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan angka-pengganda
10. Pendapatan disposabel
11. Fungsi pajak
12. Fungsi investasi
13. Fungsi impor
14. Pendapatan nasional
15. Analisis IS-LM

6.5.1 Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar


Permintaan dan pengawasan, fungsi permintaan menghubungkan
antara variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta. Sedangkan fungsi
penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah
(barang/jasa) yang ditawarkan.
Bentuk umum fungsi permintaan
P
Q = a – hP

Atau Kurva permintaan

P= - Q

0 a Q
Dalam bentuk persamaan di atas terlihat bahwa variabel P (price, harga) dan
variabel Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan
hukum permintaan, bahwa apabila harga naik jumlah yang diminta akan berkurang dan
apabila harga turun jumlah yang diminta akan bertambah. Gerakan harga berlawanan
arah dengan gerakan jumlah, oleh karena itu kurva permintaan berlereng negatif.
Bentuk umum fungsi penawaran
P
Q = -a + hP
Atau
a/b
P= + Q
a 0 Q

Dalam bentuk persamaan di atas terlihat bahwa variabel P (harga) dan variabel
Q (jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan
hukum penawaran, bahwa apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Gerakan harga searah dengan gerakan jumlah, oleh karena itu kurva penawaran
berlereng positif.
Contoh persamaan permintaan Contoh persamaan penawaran
P P
15

P = 15 – Q P = 3 + 0,5 Q

0 15 Q
-6 0 Q
Dalam menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran sebetulnya
dibenarkan meletakkan variabel harga (P) pada sumbu horizontal dan variabel jumlah
(Q) pada sumbu vertikal. Jadi tidak harus variabel harga ditempatkan pada sumbu
vertikal dan variabel jumlah pada sumbuh horizontal, sebagaimana dicontohkan di
atas. Akan tetapi terdapat semacam tradisi menempatkan P pada sumbu vertikal dan
Q pada sumbu horizontal, dan uraian-uraian di dalam buku ini mengikuti tradisi
tersebut.
Keseimbangan pasar. Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini
ditunjukkan oleh kesamaan Q d = Q s, yakni pada pemotongan kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
Keseimbangan Pasar P

Qd = Qs
Qs
Qd : jumlah permintaan E
Qs : jumlah penawaran Pe
E : titik keseimbangan
P e : harga keseimbangan
Q e : jumlah keseimbangan Qd
0 Qe Q

Kasus 6*)
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Permintaan : P = 15 – Q Q = 15 – P Keseimbangan pasar : Qd = Q
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P
P

15 Q 15 – P = -6 + 2P
21 = 3 P
P =7
Q = 15 – P
E = 15 – 7 = 8
7 Jadi, P = 7
Q=8

0 8 15 Q
6.5.2 Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang
yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang
tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan.
Pengaruh pajak. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu
barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah
dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian)
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan
menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga
keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya
menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual
menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang
lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum pajak
persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan
menjadi P = a + bQ + t = (a + 1) + bQ. Dengan kurva penawaran yang
lebih tinggi, ceteris peribus, titik keseimbangan pun akan bergeser
menjadi lebih tinggi.
Kasus 7
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh
persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5 Q
terhadap barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai