Anda di halaman 1dari 44

FUNGSI LINIER

fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat
paling tinggi adalah satu,
FUNGSI BERDERAJAT SATU
Bentuk umum persamaan linier adalah:
y = a + bx
Hubungan sebab akibat antara berbagai variable ekonomi
Permintaan dengan harga
Penawaran dengan harga
Investasi dengan tingkat bunga
MEMBENTUK FUNGSI LINIER
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, antara lain:
1) Metode dua titik (dwi koordinat)
2) Metode satu titik dan satu kemiringan (koordinat lereng)
3) Metode penggal lereng
4) Metode dwi penggal
Metode Dua Titik
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1, y1) dan (x2, y2), maka
rumus persamaan liniernya adalah:

• misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah:
Metode Satu Titik dan Satu
Kemiringan
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan (m)dapat dibentuk sebuah persamaan
linier dengan rumus sebagai berikut:

• Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5 maka persamaan liniernya
adalah:
Metode penggal lereng
Apabila diketahui penggal pada salah satu sumbu dan lereng garis.

y = a + bx

a= penggal
b= lereng

penggal sebesar 2 dan lereng 0,5 maka persamaan liniernya:


y = 2 + 0,5x
Metode Dwi Penggal
Apabila diketahui penggal pada masing-masing sumbu, maka persamaan garisnya:

y=a x

a = penggal vertical
c = penggal horizontal
Misal penggalnya masing-masing adalah 2 dan -4, maka persamaannya adalah
y=a x

y=2 x

y = 2 + 0,5x
PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINIER (X dan Y)
1.Cara subtitusi
2.Cara eliminasi
3.Cara determinan
1. Cara subtitusi
Dua persamaan dapat diselesaikan dengan cara menyelesaikan terlebih dahulu sebuah persamaan
untuk salah satu persamaan, kemudian mensubtitusikan ke persamaan lain

Misal: carilah nilai variabel variable x dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23

Penyelesaian
Kita selesaikan salah satu persamaan fungsi menjadi x = 23-4y lalu subtitusikan ke dalam
persamaan pertama
2x + 3y = 21
2(23-4y) +3y = 21
46 – 8y +3y = 21
46 – 5y = 21
25= 5y
y=5

Untuk mendapatkan nilai x, masukkan hasil y = 5 ke dalam salah satu persamaan semula.
2x + 3(5) = 21
2x + 15 = 21
2x = 6
x=3
2. Cara eliminasi
Dengan cara menghilangkan untuk sementara (eliminasi) salah satu bilangan yang ada, sehingga
dapat dihitung nilai x dan y nya.

Misal: carilah nilai variabel variable x dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23

Penyelesaian
2x + 3y = 21 1 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 2 2x + 8y = 46 _
- 5y = - 25
y=5
Masukkan hasil y = 5 ke dalam salah satu persamaan semula, maka akan diperoleh x = 3
3. Cara determinan
Jika jumlah persamaan dan jumlah bilangan yang hendak diselesaikan cukup banyak, maka bisa
menggunakan cara determinan.

Secara umum dilanbangkan dengan:


Dimana unsur-unsur a,b,d,e melambangkan bilangan tertentu.

Prinsip pengerjaannya ialah dengan mengalikan unsur-unsurnya secara diagonal, dari kiri-atas
menurun ke kanan-bawah dan dari kiri-bawah naik ke kanan-atas, kemudian hasil perkalian
menurun dikurangi dengan hasil perkalian naik.
= ae – db = pt – s(-q)

Misal:
= (2)(7) – (5)(-4) = 14 + 20= 34

Untuk pencarian akar persamaan linier dengan cara determinan dapat dilakukan dengan :

ax + by = c
dx + ey = f
Penyelesaian untuk x dan y :
x= = = y= = =
Misal:
Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21 dan
x + 4y =23
Penyelesaian:
x= = = y= = =
= = = =
= =
x=3 y =5
Soal Latihan
1. Carilah persamaan linier dengan menggunakan titik-titik berikut
(1,4) dan (2,3)
2. Carilah persamaan linier dengan titik dan kemiringan berikut
(2,6) dan a = 0.5
3. Carilah persamaan linier dengan penggal sebesar 3 dan lereng 4
4. Carilah persamaan linier dengan penggal masing – masing sumbu 3 dan 6
5. Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan 3x – 2y = 7 dan 2x + 4y = 10
dengan menggunakan cara subtitusi, eliminasi dan determinan
PENERAPAN EKONOMI
1. Fungsi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
2. Pengaruh pajak
3. Pengaruh subsidi
4. Fungsi konsumsi dan tabungan
5. Pendapatan disposibel
1. Fungsi permintaan, Fungsi
Penawaran dan Keseimbangan pasar
Fungsi Permintaan ( fd ), Suatu fungsi yang menghubungkan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta oleh konsumen
P
Harga naik ----> jumlah barang turun.
Harga turun ----> jumlah barang naik. b

Bentuk umum fungsi permintaan

Q = a – bP 0
𝑄
a
Contoh fungsi permintaan
P
Harga (P) Jumlah barang (Q)
9 4
11
10 3
10 11 2
9
Qd

Q
2 3 4
Cara membuat fungsi permintaan
=

=
=
-P +9 = Q-4
-P =Q -4-9
P= -Q +13
Fungsi penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara harga dari suatu barang
dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

Harga naik ----> jumlah yang ditawarkan bertambah


P
Harga turun ----> jumlah yang ditawarkan turun.

Q = -a + bP

b
𝑄
-a 0
Contoh fungsi penawaran
Harga (P) Jumlah barang (Q)
= 8 2
10 3
12 4
=
=
P - 8 = 2Q-4
P =2Q+4
TITIK EKUILIBRIUM
Adalah suatu titik dimana harga keseimbangan pasar terjadi.

Dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan p
Qs
Fungsi matematika e= Qd=Qs
E
Pe
Pd=Ps

Qd
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan Q
E = titik keseimbangan Qe
Fungsi permintaan Pd= -Q +13 dan fungsi penawaran Ps = 2Q+4, berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangannya

Penyelesaian
Pd = Ps
-Q+13 = 2Q+4
-Q-2Q = 4-13
-3Q = -9
Q= 3

Pd= -Q+13
= 10
PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pajak adalah pungutan pemerintah terhadap warga negara yang sudah memenuhi kewajiban pajak
(wajib pajak)

Bentuk pajak
 pajak per unit(spesifik), pajak yang dikenakan setiap unit produk
Pajak proporsional, pajak yang dikenakan dalam presentase

Pajak yang dikenakan atas penjualan barang menyebabkan harga jual barang menjadi naik karena
dialihkan ke konsumen
PENGARUH PAJAK SPESIFIK
Pajak (t) menyebabkan kurva penawaran bergerak ke atas. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P =
a+bQ maka sesudah pajak P=a+bQ+t

Fungsi permintaan Pd = -Q+13


Fungsi penawaran Ps = 2Q+4
Pajak = 3
Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum terkena pajak dan sesudah terkena pajak?

Keseimbangan sebelum pajak


Pe = 10
Qe = 3
Ketika terkena pajak
Fungsi penawaran P = 2Q +4 +3
P= 2Q +7
Fungsi permintaan tetap yakni sebesar Pd = -Q+13
Keseimbangan pasar setelah pajak
Pd = Ps
-Q+13 = 2Q + 7
-Q-2Q = 7-13
-3Q=-6
Q’e = 2
P’e = -Q+13
= 11
Beban Pajak
Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk) = beban yang ditanggung konsumen karena adanya
pengalihan pajak dari produsen ke konsumen
tk = Pe’ – Pe

Dalam contoh kasus sebelumnya, tk = 11 – 10 = 1

Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)


tp = t – tk
–Dalam contoh kasus sebelumnya, tp = 3 – 1 = 2
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
T = Qe’ X t
–Dalam contoh kasus diatas, T = 2 X 3 = 6
Pajak proporsional
Adalah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentase tertentu dari harga jual

misal
Fungsi permintaan Pd =15-Q
Fungsi penawaran Ps = 3+0,5Q
Pajak = 25%
Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum terkena pajak dan sesudah terkena
pajak?

Keseimbangan sebelum pajak


Q=8
P=7
Sesudah terkena pajak
t = 25% = 0,25
P= 3+0,5Q+0,25P
0,75P = 3+0,5Q
P = 4+0,67Q
Pd=Ps
15-Q = 4+0,67Q Pd= 15-Q
11= 1,67Q = 8,41
Q= 6,6
PENGARUH SUBSIDI
Merupakan kebalikan pajak

pengaruh subsidi menyebabkan harga menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangannya lebih
banyak

Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a+bQ maka sesudah pajak P=a+bQ-s
S = 1,5
Fungsi penawaran P = 3+0,5Q
P= 3+0,5Q-1,5
= 1,5+0,5Q
Fungsi permintaan tetap yakni sebesar Pd = 15-Q
Keseimbangan pasar setelah subsidi
Pd = Ps
15-Q = 1,5+0,5Q
13,5 = 1,5Q
Q’e = 9
P’e = 15-Q
=6
Beban subsidi untuk konsumen (sk) =
sk = Pe – Pe’
Dalam contoh kasus sebelumnya, sk = 10– 9= 1

Beban subsidi untuk produsen (sp)


sp = s– sk
–Dalam contoh kasus sebelumnya, sp = 3– 1 = 2

Jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (T)


S = Qe’ X s
–Dalam contoh kasus diatas, S = 4 X 3 = 12
Fungsi penawaran P = 2Q+4
P= 2Q+4-3
= 2Q+1
Fungsi permintaan tetap yakni sebesar Pd = -Q+13
Keseimbangan pasar setelah subsidi
Pd = Ps
-Q+13 = 2Q+1
-Q-2Q = 1-13
-3Q=12
Q’e = 4
Pe’ = -Q+13
= 12
LATIHAN
Dalam suatu pasar, terdapat jumlah permintaan dan jumlah penawaran dalam berbagai tingkat harga yang
ditunjukkan dalam tabel berikut
P Qd Qs
6 6 4
7 5 5
8 4 6
a. Buatlah fungsi permintaan dan penawarannya
b. Gambarkan kurva permintaan dan penawaran tersebut
c. Temukan harga dan jumlah barang keseimbangan pasar tersebut
d. Temukan harga dan jumlah barang keseimbangan apabila pemerintah menetapkan pajak sebesar Rp 3 dan
gambarkan kurvanya
e. Temukan harga dan jumlah barang keseimbangan apabila pemerintah menetapkan subsidi sebesar Rp 1 dan
gambarkan kurvanya
FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN
Konsumsi (Consumption) adalah Kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan.

Y = C+S

Hubungan berbanding lurus antara pendapatan, konsumsi dan tabungan


FUNGSI KONSUMSI
Hubungan antara konsumsi dengan pendapatan

C= f(Y)= a + bYd

a = konsumsi otonomi
b = Besarnya tambahan konsumsi akibat tambahan pendapatan (MPC =
=

Diketahui pendapatan sebesar Rp 1000miliar dan konsumsi sebesar Rp 950miliar, kemudian


pendapatan meningkat sebesar Rp 1200 dan konsumsi sebesar Rp 1100 miliar, buatlah fungsi
konsumsi dari data tersebut!

=
=
=
200C – 190000 = 150Y – 150000
200 C = 40000 +150Y
C = 200 + 0,75Y
FUNGSI TABUNGAN
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi.

S = g (Y) = -a + (1-b) Yd

a = tabungan otonom
b = MPC =
=

Pada pendapatan sebesar Rp 1000miliar, tabungan sebesar 50 miliar dan ketika pendapatan
1200 miliar tabungan sebesar Rp 100 miliar
Fungsi tabungan?
=
=
=
200S -10000 = 50Y -50000
200S = 50Y – 40000
S = 0,25Y - 200
LATIHAN
1. Pada tingkat pendapatan Rp 2500 maka konsumsinya adalah Rp2000. setelah pendapatan
berubah menjadi Rp 3500 maka konsumsinya berubah menjadi Rp2700. tentukan fungsi
konsumsinya dan fungsi tabungannya!

Anda mungkin juga menyukai