Anda di halaman 1dari 27

1.

Fungsi Permintaan dan Penawaran

A. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah
sesuatu barang yang diminta dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi permintaan akan sesuatu barang dapat ditunjukkan oleh persamaan:

Qx = (Px, Py, Pz, M, S)

di mana:
Qx =Jumlah barang X yang diminta Pz = harga barang z
Px = harga barang X M = pendapatan konsumen
Py = harga barang Y S = selera konsumen
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Pada contoh di atas, fungsi permintaan tidak dapat disajikan dengan diagram dua
dimensi. Diagram dua dimensi hanya dapat digunakan untuk menggambar grafik
fungsi yang mengandung dua variabel saja. Faktor-faktor yang dianggap tetap ini
disebut ceteris paribus. Dengan anggapan ceteris paribus tersebut, sekarang
bentuk fungsi menjadi lebih sederhana karena hanya terdiri dari dua variabel, yaitu
variabel harga dan variabel jumlah yang diminta. Fungsi permintaan tunduk pada
hukum permintaan yang mengatakan bahwa:

"bila harga barang naik, maka ceteris paribus jumlah barang yang diminta
konsumen akan turun; dan sebaliknya bila harga barang turun, maka jumlah barang
yang diminta akan bertambah".
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Bila hukum permintaan itu dipenuhi maka fungsi permintaan mempunyai gradien
yang nilainya negatif. Di dalam grafik, sumbu Y digunakan untuk harga per unit
dan sumbu X digunakan untuk jumlah barang yang diminta.

Contoh:Sepuluh jam merek tertentu akan terjual kalau harganya (dalam ribuan)
Rp80,- dan 20 jam tangan akan terjual bila harganya Rp60,-. Tunjukkan bentuk
fungsi permintaannya dan gambarkan grafiknya!

Q1 = 10, P1 = 80 dan Q2 = 20, P2 =60.

rumus yang digunakan


1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Dengan mengganti X dengan Q dan Y dengan P maka

P- 80 = 60 – 80 (Q – 10)
20 - 10
P – 80 = -2 (Q – 10)

P – 80 = -2Q + 20 atau 2Q + P – 100 = 0


persamaan diatas biasanya ditulis dalam bentuk
Q = 100 – P
2
Q = 50 – 0,5P
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Ditulis demikian karena Q merupakan variabel tak bebas dan P adalah


variabel bebasnya. Grafik dari fungsi permintaannya sebagai gambar
berikut ini:
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

B. Fungsi penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan produsen. Menurut hukum penawaran,
umumnya bila harga suatu barang naik maka ceteris paribus (faktor-faktor lain
dianggap jumlah yang ditawarkan akan naik. Gradien kurva penawaran umumnya
positif.

Seperti halnya pada kurva permintaan, sumbu y digunakan untuk harga barang per
unit dan sumbu x untuk jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi
penawaran:

Q = a + bP
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Contoh:Jika harga kamera jenis tertentu Rp65,- (dalam ribuan) maka ada 125
kamera yang tersedia di pasar. Kalau harganya Rp75,- maka di pasar akan tersedia
145 kamera. Tunjukkan persamaan penawarannya! Rumus yang dapat digunakan
adalah persamaan:

yang kemudian symbol untuk Y diganti P dan X diganti Q dan persamaan menjadi
p

P1 = 65 Q1 = 125 dan P2 = 75 Q2 = 145


1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Masukan nilai nilai tersebut


diatas ke dalam rumus
P - 65 = 75-65 (Q-125)
145-125
P - 65= 10 (Q-125)
20
P - 65= 0,5Q - 62,5
P = 0,5Q + 2,5

jadi persamaan penawarannya adalah

P = 0,5Q + 2,5 atau Q= 2P-5


1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Fungsi permintaan dan fungsi penawaran bersama-sama membentuk keseimbangan


pasar. Keseimbangan pasar terjadi apabila jumlah barang yang ditawarkan sama
jumlah barang yang diminta dan harga yang ditawarkan sama dengan harga yang
diminta.
Contoh;
dapatkan titik keseimbangan dari fungsi permintaan P d = 10 – 2Qd dan fungsi
penawaran Ps = 3/2 Qs +1
dimana;
Pd = harga yang diminta
Qd = adalah jumlah yang diminta
Ps = adalah harga yang ditawarkan
Qs = adalah jumlah yang ditawarkan
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Keseimbangan pasar akan terjadi apabila dipenuhi syarat;


Qd = Qs dan Pd = Ps
sehingga persamaan dapat ditulis menjadi;
P=10-2Q
P=3/2Q+1
dengan cara subtitusi, diperoleh;
10 – 2Q = Q +1
Q – 2Q = 1 – 10
Q= -9
Q =2
P = 10 – 2Q
P =10 – 2 (2 )
P= 10 – 5
P= 4
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

jadi keseimbangan terjadi pada tingkat harga 4 6/7 dan jjumlah 2 4/7
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

C. pajak dan subsidi

Ceteris paribus dalam fungsi penawaran adalah teknologi, pajak, dan subsidi.
Apabila faktor-faktor yang dianggap tetap itu berubah maka fungsi penawaran akan
berpindah tempat atau bergeser.
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Contoh; bila fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang ditunjukan oleh
persamaan;
Qd = 15 – Pd dan Qs = 2ps – 6
pajak yang dikenakan oleh pemerintah Rp3,- per unit berapa harga keseimbangan
sebelum dan sesudah ada pajak?
Sebelum pajak, keseimbangan tercapai bila P d = Ps dan Qd = Qs atau
15 - P = 2P - 6
-3P = - 21
P=7
Q = 15 - P
Q = 15 - 7
Q=8
jika harga keseimbangan P=7 dan jumlah keseimbangan Q=8
setelah ada pajak fungsi permintaan tidak berubah yaitu;
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Qd = 15-Pd
fungsi penawaran yang baru
Qs = 2(ps1 -3) -6
atau
Qs= 2Ps1 -6 -6
Q=2Ps1 -12
keseimbangan yang baru tercipta bila Pd=Ps1 dan Qd = Qs
Q= 15 – P =2P-12
-3P=-27
P=9
Q= 15-P
Q= 15-9
Q= 6
keseimbangan yang baru terjadi pada P=9 dan Q=6
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran
1. Fungsi Permintaan dan Penawaran

Pajak menyebabkan harga jual menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan produsen
berusaha untuk menggeser beban pajak ke konsumen.
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen merupakan selisih antara harga
keseimbangan setelah ada pajak dengan harga keseimbangan sebelum ada pajak.
Sisa pajak (yaitu selisih antara besar pajak yang dikenakan dengan bagian pajak
yang ditanggung oleh konsumen), menjadi tanggungan produsen.
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak dan menyebabkan harga jual barang
tersebut menjadi lebih murah karena biaya produksi menjadi lebih ringan.
2. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Seseorang ahli dalam ilmu ekonomi, yaitu Keynes mempunyai pendapat bahwa
pengeluaran seseorang untuk konsumsi di pengaruhi oleh pendapatannya. Semakin
tinggi tingkat pendapatannya maka tingkat konsumsinya juga semakin tinggi.
Secara matematis, hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan dapat Di
tulis:
C= f(Y) atau C = a + bY. ( a > 0,>0)
Di mana:
C = pengeluaran untuk konsumsi
A = besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol
B = MPC, yaitu besarnya tambahan pendapatan. Sebesar satu satuan uang.
Y = pendapatan.
2. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

a= adalah perpotongan antara fungsi


dengan sumbu vertikal C

C=Y adalah garis impas karena semua


titik pada garis tersebut menunjukkan
bahwa semua pendapatan tepat habis di
konsumsi.

E=adalah titik impas, yaitu titik


perpotongan antara garis konsumsi
dengan garis impas.pada titik tersebut
semua pendapatan di konsumsikan habis
atau S=0

OY= adalah besarnya pendapatan yang


hanya cukup untuk konsumsi
2. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Contoh Bila diketahui bahwa fungsi konsumsi ditunjukkan


oleh persamaan
C= 10+0,75 Y
maka carilah fungsi tabungannya. Berapakah besarnya
konsumsi pada saat tabungan sama dengan nol

Tabungan:
S=Y-C
S = Y - (10 + 0,75 Y)
S = -10 + 0,25 Y
Pada saat tabungan = 0 maka:
0 = -10 + 0,25Y
-0,25Y = -10
Y = 40
Y= C+S pada saat S=0, maka Y=C Jadi besarnya
konsumsi pada saat tabungan nol adalah 40.
3. Contoh Soal

1. Bulan berjualan peluit dengan kondisi, jika terjual 60 buah, harganya Rp. 700, dan
jika terjual 100 buah maka harganya Rp. 500, bagaimana bentuk fungsi
permintaanya?

= 60
= 100

p
p
p
p
q = -0,2p + 200
3. Contoh Soal

2. Jika harga Rp. 5000, maka bola yang terjual 100 buah, jika harga Rp. 6000 maka
bola yang terjual 150 buah, bagaimana bentuk fungsi penawaranya?

= 100
= 150

p
p
p
p
3. Contoh Soal

3. Bila fungsi penawaran ditunjukkan dengan persamaan Q = 2P – 1, dan


permintaanya Q = 10 – 3P berapakah harga dan jumlah keseimbangannya?
3. Contoh Soal

4. Bila ditentukan kurva permintaan Q = 20 – 2P dan penawaran ditunjukkan dengan


persamaan Q = -4 + 3P, berapa besar jumlah dan harga keseimbangan yang baru
jika dikenai pajak Rp 2, - ?
(tetap)
(berubah)
3. Contoh Soal

5. Bila ditentukan kurva permintaan Q = 20 – 2P dan penawaran ditunjukkan dengan


persamaan Q = -4 + 3P, berapa besar jumlah dan harga keseimbangan yang baru
jika diberi subsidi Rp 2, - ?
(tetap)
(berubah)
3. Contoh Soal

Kondisi Pendapatan Konsumsi

1 50000 45000

2 75000 60000

6. Bentuk fungsi konsumsinya adalah…

= 45000 = 50000
= 60000 = 75000
3. Contoh Soal

7. Pajk Abu memiliki penghasilan Rp 80000/bulan, dapat menabung 10000/bulan,


jika pendapatannya naik menjadi 120000, dia mampu menanbung 20000. berapa
konsumsinya jika Pak Abu tidak bekerja?

= 70000 = 80000
= 100000 = 120000

a = 10000

Anda mungkin juga menyukai