P - 5.000 Q - 1000
----------------------- = ----------------
2.000 -400
14. Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah
fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:
P - P1 Q - Q1
-------- = ---------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 3.000 Q - 100
-------------- = -------------
4.000 - 3.000 200 - 100
P - 3.000 Q - 100
-------------- = -------------
1.000 100
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
16. Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan
penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 perunit.
Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah
keseimbangan sesudah pajak ?
Jawaban:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q =6
keseimbangan pasar terjadi apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi karena pada soal diketahui Qd dan
Ps, maka kita dapat mensubtitusikan kedua persamaan tersebut untuk memperoleh harga
keseimbangan.
Qd = 40 - 2P dan Ps = Q + 5, Kita subtitusikan menjadi :
Q = 40 - 2(Q + 5)
Q = 40 - 2Q - 10
Q = 40-10-2Q
Q = 30 - 2Q
Q + 2Q = 30
3Q = 30
Q = 30/3
Q = 10
Setelah nilai Q diketahui, maka langkah selanjutnya kita memasukan nilai Q kedalam fungsi Ps
untuk memperoleh harga keseimbangan.
Ps = 10 + 5
Ps = 15
Jadi harga keseimbangan terjadi pada saat Q = 10 dan P = 15.
18.When the price of a "Lancer" Notebook is Rp.5.000.000,00/unit, the demand is 80 units, If the
price increases 10%, the demand decreases to 60 units. Based on that data, the demands
function is...
Jawaban:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut:
P1 = 5.000.000 Q1 = 80
Jika harga naik 10% (P2 = (10% x 5.000.000) + 5.000.000 = 5.500.000) maka Q2 = 60
langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam persamaan fungsi permintaannya:
P - P1 Q - Q1
---------- = -----------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 5.000.000 Q - 80
------------------------- = ------------------
5.500.000 - 5.000.000 60 - 80
P - 5.000.000 Q - 80
------------------------- = ------------------
500.000 -20
(P - 5.000.000)(-20) = (Q - 80)(500.000)
-20P + 100.000.000 = 500.000Q - 40.000.000
500.000Q = 100.000.000 + 40.000.000 - 20P
500.000Q = 140.000.000 - 20P
Q = 1/500.000 (140.000.000 - 20P)
Q = 280.000 - 0,00004P atau
Q = 280 - 0,04P
19.When the price is Rp. 15.000,00 the request of lamp is to 4.000 for each goods of, and for every
increase of price of Rp. 1.000,00 the request of lamp going down 500 for each goods of. Pursuant
to the data, the demand function is...
Jawaban:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut :
P1 = 15.000 Q1=4000
jika kenaikan harga perunit (∆P) = 1.000 maka harga barang (Q) akan turun 500 perunit.
jadi apabila P2 = 16.000 maka Q2=3500
Setelah itu data-data diatas kita masukan kedalam fungsi persamaannya:
P - P1 Q - Q1
---------- = -----------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 15.000 Q - 4.000
----------------- = ----------------
16.000 - 15.000 3.500 - 4.000
P - 15.000 Q - 4.000
----------------- = ----------------
1.000 -500
(P - 15.000)(-500) = (Q - 4.000)(1.000)
-500P + 7.500.000 = 1.000Q - 4.000.000
1000Q = 4.000.000 + 7.500.000 - 500P
Q = 1/1000 (11.500.000 - 500P)
Q = 11.500 - 0,5P
==============
Jadi fungsi permintaan dari soal diatas adalah Q = 11.500 - 0,5P
P
a
Q = - a + bP —
b kurva permintaan
atau
0 Q
a 1
P=— + — Q
b b
Dalam bentuk persamaan di atas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q
(quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan, yang mencerminkan hukum permintaan.
Bentuk Umum Fungsi Penawaran:
Di dalam bentuk persamaan di bawah ini terlihat bahwa variable P (harga) dan variable
Q (jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Hal ini mencerminkan
hukum penawaran.
P
Q=a– bP
a 1 a/b
P=— - — Q
b b -a 0 Q
bPbP
Keseimbangan Pasar:
Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang
yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara
matematis dan secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs , yakni pada perpotongan
kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
P
Qd = Qs
Qs
Keterangan:
E
Qd : jumlah permintaan Pe
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan Qd
Pe : harga keseimbangan 0 Qe Q
Qe : jumlah keseimbangan
Contoh:
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P Qd = Q s
P 15 – P = -6 + 2P
21 = 3 P
15 P = 7
Qs
Q = 15 - P
= 15 - 7
7 = 8
3 Jadi Pe = 7 dan Qe = 8
Qd
0 8 15 Q
Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.
Pengaruh Pajak
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban
pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi.
Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga
keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu
harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ,maka sesudah pajak ia akan
menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus), titik
keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.
Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak
sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan
berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke
atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9
Q = 15 – P
= 15 – 9
= 6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6
P
Qs’ (sesudah pajak)
E’ Qs (sebelum pajak)
9
7 E
6
3 Qd Q
0 6 8 15
Beban Pajak yang ditanggung oleh Konsumen.
Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen melalui
harga jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh
produsen maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh
konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak (Pe’) dan harga
keseimbangan sebelum pajak (Pe).
tk = Pe’ - Pe, di dalam kasus di atas tk = 9 – 7 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang
dibeli konsumen menanggung( membayar) pajak sebesar 2. Dengan kata lain dari pajak
sebesar 3 perunit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.
Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh
produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak yang
menjadi tanggungan konsumen (tk). tp = t - tk.
Di dalam kasus di atas tp = 3 – 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan dijual
produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Jadi 33% pajak yang ditanggung oleh
produsen, lebih kecil dari pajak yang ditanggung oleh produsen.
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak yang diterima
oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah
pengenaan pajak (Qe’) dengan besarnya pajak perunit barang (t).
T = Qe’ x t
Dalam kasus di atas,T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber
pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan pajak
pemerintah menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan
dan jembatan, membayar hutang LN, membiayai pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli
perlengkapan pertahanan. Pajak yang disetor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain.
Janganlah sekali-sekali anda memainkan ”persekongkolan rahasia” dengan petugas pajak,
berarti anda berbagi rezeki dengan sang oknum pajak untuk jangka pendek, tidak
menghiraukan masa depan negara dan bangsa (termasuk anak cucu sendiri).
a (1–t)
Q = - ____ + _______ P
b b
Contoh:
Data soal seperti contoh di atas,yaitu permintaan P = 15 – Q dan penawaran P = 3 +
0.5Q.Kemudian pemerintah mengenakan pajak sebesar 25 % dari harga jual. Hitunglah harga
keseimbangan dan jumlahnya tanpa pajak serta dengan pajak.
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8, Persamaan permintaan tetap, sedangkan
penawaran sesudah pajak dengan t = 25%:
P = 3 + 0.5 Q + 0.25 P
0.75 P = 3 + 0.5 Q
P = 4 + 2/3 Q atau Q = -6 + 1.5 P
Keseimbangan pasar :
Qd = Qs Q = 15 - P
15 – P = -6 + 1.5 P = 15 – 8.4
21 = 2.5 P = 6.6
P = 8.4
Besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang :
t x Pe’ = 0.25 x 8.4 = 2.1
P
Qs’
Qs
8.4 E’
7 E
Qd
0 6,6 8 Q
Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap unit barang yang
dibeli adalah tk = Pe’ – Pe = 8.4 – 7 =1.4 (67 %).
Sedangkan yang ditanggung oleh produsen adalah tp = t – tk = 2.1 – 1.4 = 0.7 ( 33%). Adapun
jumlah pajak yang diterima pemerintah adalah : T = Qe’ x t
Qs (tanpa subsidi)
E Qs’ (dengan subsidi)
7
6 E’
3 Qd Q
1.5
0 8 9 15
Subsidi yang dinikmati konsumen:
Qdy = Qsy
6 + Px – Py = - 4 – Px + 3 Py
Px +Px = - 4 –6 +3 Py +Py
2 Px = - 10 + 4 Py ……………………(2)
Qx = 5 – 2 Px + Py Qy = 6 + Px - Py
= 5 – 2 (3) + 4 =6+3-4
= 3 = 5
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
I. Elastisitas Permintaan.
Elastisitas permintaan=Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan
suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari
perubahan harga.
P S1 P
S1
S2 S2
P1 E1
P1 E1
E2 P
P E2
D D
Q Q
Q1 Q2 Q1 Q2
(i) (ii)
Dengan permintaan yang agak landai, pergreseran kurva penawaran (supply curve)
menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih besar.
Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga.
Dengan permintaan yang agak curam, pergreseran kurva penawaran (supply curve)
menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas yang lebih kecil.
Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan
harga, karena hasil penjualannya
Elastisitas= perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari perubahan 1
persen dari variable bebas.
Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat dari 1
persen perubahan variable bebas (X).
Persentase perubahan Y
Elastisitas =
Persentase perubahan X
1. Elastisitas Titik dan Busur.
a). Elativitas Titik mengukur elastisitas titik tertentu pada statu fungís. Konsep ini
digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari
perubahan yang sangat kecil dari variabel bebas (X). Meskipun konsep elastisitas titik ini
dapat memberikan estimasi pengaruh yang akurat terhadap Y sebagai akibat dari
perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas (X), tapi konsep ini tidak digunakan
untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai akibat dari perubahan dari variabel bebas (X)
dalam skala besar.
Persentase perubahan Y
Elastisitas Titik = εX =
Persentase perubahan X
ΔY/Y ΔY X
= = X
ΔX/X ΔX Y
∂Y X
Elastisitas Titik = εX = X
∂X Y
Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
ΔY X 5000 4000
εX = X = X = -5 X 4/10 = -20/10 = -2
ΔX Y -1000 10000
Penurunan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan permintaan sebesar 2%. Jika harga
turun 25 % yakni (75%*Rp 4.000 =Rp 3.000) menyebabkan kenaikan permintaan 50% yakni
(1,5 * 10.000 kg = 15.000kg)
b). Elastisitas Busur digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap variabel
terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi
elastisitas ini mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu.
Perubahan Q Q2 - Q1 ΔQ
Rata-Rata Q Q2 + Q1/2 Q2 + Q1 ΔQ X2 + X1
E = Elastisitas busur = Perubahan X = X - X = ΔX = ΔX x Q + Q
2 1 2 1
Rata-rata X X2 + X1/2 X2 + X1
Contoh.
P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
Perubahan Q Q2 - Q1 ΔQ
Rata-Rata Q Q2 + Q1/2 Q2 + Q1 5000 4000 + 3000
E = Elastisitas busur = Perubahan X = X - X = ΔX = -1000 x 15000 + 10000
2 1
Rata-rata X X2 + X1/2 X2 + X1
=-5 x 0,28
= -1,4
2. Elastisitas pada Kurva Permintaan.
P Q
1000 2000
800 4000
600 6000
400 8000
200 10000
b) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang
sangat peka terhadap perubahan harga
c) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas
produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi.
d) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang
menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil
D
Q
e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang
menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar
P
D
Q
Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang
tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan
permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.
a) lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya lεpl = - 3,2 dan lεpl = 3,2. Permintaan elastis
ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga kenaikan harga
dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase yang lebih besar
dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya lεpl = - 1 dan lεpl = 1. Elastisitas unitari
merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan
perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga diimbangi
dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta dan akhirnya total pendapatan
tidak berubah.
c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya lεpl = - 0,5 dan lεpl = 0,5. Permintaan
inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang
kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.
P Q Ed TR
1000 2000 Rp 2.000.000
3
800 4000 Rp 3.200.000
1,4
600 6000 Rp 3.600.000
5/7
400 8000 Rp 3.200.000
1/3
200 10000 Rp 2.000.000
Selain harga, faktor yang yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain dan
pendapatan.
Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan
terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.
a) Produk substitusi (substituted product) adalah produk yang saling terkait dimana kenaikan
harga satu produk menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk yang lain. Produk A
merupakan substitusi produk B. Jika PA naik, maka QB naik dan sebaliknya. Elastsitas harga
untuk produk substitusi adalah positif.
b) Produk komplementer (complement product) adalah produk yang saling melengkapi dimana
kenaikan harga satu produk menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk lain.
Contoh kamera dan film. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah negatif.
c) Produk tidak terkait (unrelated product) adalah produk yang tidak saling mempengaruhi satu
dengan yang lain. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah nol.
a) Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika pendapatan
meningkat. Misalnya produk generik dan layanan bus umum
b) Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan korelasi yang
positif dengan pendapatan:
Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok
Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat dipengaruhi
oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan wisata.
ΔQ
Persentase perubahan barang X yang ditawarkan Q2 + Q1
Elastisitas Penawaran (Es) = = ΔX
Persentase perubahan harga barang Y
X2 + X1
=
Jenis elastisitas penawaran:
a) Penawaran elastisitas sempurna
Q
b) Penawaran elastisitas tidak sempurna
P
S
Q
c) Penawaran dengan elastisitas uniter
P
S1
S2
Q
d) Penawaran tidak elastis
S
Q
e) Penawaran elastis
S
Q
SOAL.
TITIK A B C D F G H
Px 6 5 4 3 2 1 0
Qx 0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000
a. Tentukan elastisitas permintaan dari titik B ke D, dari titik D ke B, dan titik tengah antara
B dan D.
b. Tentukan elastisitas permintaan dari titik D ke G, dari titik G ke D, dan titik tengah antara
D dan G.
JAWAB:
40000 5 -40000 3 40000 8
a. BD = - -2 20000 = 5. DB =- 2 60000 =1. Antara BD (Titik C)= - -2 80000
=2
Daftar Pustaka:
1. Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. 1999. BPFE. Yogyakarta.
2. Kalangi. Josep. Matematika Ekonomi dan Bisnis. 2002. Jakarta.