P E ND A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
P
1.
enentuan harga faktor produksi dalam ilmu ekonomi mikro penting
dipelajari karena berhubungan dengan hal-hal berikut.
Harga faktor produksi bersama-sama dengan kuantitas masing-masing
faktor produksi tersebut menentukan besarnya pendapatan sektor rumah
tangga konsumen. Pendapatan rumah tangga merupakan pengeluaran
produsen dan diterima sebagai pendapatan berupa upah, dan gaji, sewa,
bunga, dan keuntungan yang merupakan balas jasa atas penggunaan
faktor produksi manusia maupun bukan manusia yang dimiliki sektor
rumah tangga konsumen. Dengan demikian, harga faktor menentukan
pola distribusi pendapatan. Namun masalah distribusi pendapatan dan
harga faktor produksi bukan merupakan masalah ekonomi saja tetapi
juga menyangkut masalah etika, keadilan sosial, dan sebagainya.
Bagaimana meratakan distribusi pendapatan secara nasional di antara
berbagai kelompok faktor produksi? Jawabannya menyangkut masalah
idiologi dan kepercayaan.
2. Harga-harga faktor produksi biaya perusahaan. Produsen harus
memproduksi pada tingkat output yang memberikan keuntungan
maksimum dengan menggunakan kombinasi faktor yang memberikan
biaya terendah. Kombinasi ini tergantung pada harga faktor produksi dan
teknologi yang digunakan. Dengan kata lain, berdasarkan harga faktor
produksi produsen menentukan kuantitasnya yang dikombinasikan
dalam proses produksi.
3. Harga faktor produksi seperti juga fungsi harga output yang menjatah
atau mendistribusi barang-barang dan jasa-jasa kepada para konsumen
serta mengalokasikan penggunaan faktor di antara berbagai industri dan
perusahaan.
Input Output
! !
! !" ! #$ !
" ! %$ !
& & % ! "! &
# # & ! $
#! ! ! & &
& Pengantar Ekonomi Mikro
Input
satuan karena di sini MRP = ME. Selanjutnya bila tingkat upah Rp27.000,00
maka tenaga kerja yang diminta sebanyak 2 satuan, dan begitu seterusnya.
Jadi skedul MRP merupakan skedul permintaan perusahaan akan tenaga kerja
atau permintaan faktor produksi. Gambar 8.2 menunjukkan kurva permintaan
,tenaga kerja, perhatikan kurvanya pada perusahaan monopolis di pasar
output lebih tak elastis dibandingkan dengan permintaan yang sama oleh
perusahaan di pasar persaingan murni. Dengan demikian, perusahaan
monopolis di pasar output kurang responsif terhadap perubahan tingkat upah;
Bila harga input turun, perusahaan monopolis murni secara relatif lebih segan
menambah output, hal ini merupakan dampak pasar output yang cenderung
membatasi output-nya, dengan output lebih sedikit maka permintaan input
pun menjadi lebih sedikit.
Permintaan pasar atas faktor
produksi secara total diperoleh
dengan menjumlahkan secara
horizontal semua kurva-kurva
permintaan perusahaan faktor
produksi individu. Karena kurva
permintaan faktor produksi
perusahaan sama dengan kurva
MRP maka kurvanya dapat dicari
dengan menjumlahkan secara
horizontal semua kurva MRP
perusahaan yang menggunakan
input tersebut.
( "
! ) " ! *
% +
MRPL MRPK
= =1 .... (8.1)
PL PK
MRPi
= 1 atau
Pi
tenaga kerja dan kapital maka formula tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut.
MPPL MPPK
=
PL PK
MPPi MRPj
= .... (8.3)
Pi Pj
MRPL MRPK
= = ... =1
ME L ME K
MRPi
= ... = 1
ME i
atau
MRPL MRPK
=
ME L ME K
MRPi
= ... = 1 atau
ME i
( " ( "
! ) / ! * $ ! ) " /
% ! *
Input
Gambar 8.3(a) menunjukkan kurva penawaran faktor tenaga kerja yang
dihadapi oleh perusahaan dan berbentuk garis mendatar pada harga input
(tingkat upah) keseimbangan. Perusahaan dapat membeli input tenaga kerja
berapapun kuantitasnya pada tingkat upah W0. Selanjutnya gunakan data
MRP pada Tabel 8.2 bersama-sama dengan kurva penawaran input tenaga
kerja berbentuk garis lurus mendatar seperti terlihat pada Tabel 8.4. Ingat
skedul MRPL merupakan skedul permintaan perusahaan akan faktor yang.
bersangkutan. Misalkan tingkat upah yang terjadi di pasar sebesar
Rp14.000,00 per satuan tenaga kerja dan perusahaan dapat menggunakan
berapa pun kuantitasnya pada tingkat upah ini.
" /
! * $ %
! &
! ! ! &
! &
! !
# $ # &
& &
Pengantar Ekonomi Mikro
#
" / ! * % +
" #
$
! $ $ $
! ! ! $'# % "
! " #% !
& & & ! $ !
# $ # ! # !#
& !! ! !%
( " #
" / ! * 0$ % +
Input Output
L AT IH AN
berada di pasar input tenaga kerja yang monopsoni yaitu hanya ada
pembeli tunggal, tanpa melihat apakah di pasar output merupakan pasar
persaingan murni atau monopoli murni. Eksploitasi adalah situasi di
mana MRP lebih besar daripada biaya tenaga kerja. Jadi, tenaga kerja
dibayar dengan upah yang lebih sedikit daripada kontribusinya
(sumbangannya) dalam proses produksi. Ini ditafsirkan sebagai
eksploitasi meskipun ditentukan pada keseimbangan pasar persaingan.
Pelajari kembali materi tentang pasar monopsoni tenaga kerja.
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 1
5) Jika tingkat upah naik dari Rp8.000,00 menjadi Rp10.000,00 per hari.
dan tenaga kerja yang digunakan berkurang dari 250 menjadi 200 orang,
maka elastisitas permintaan tenaga kerja, dengan mengabaikan tanda
negatif, adalah ....
ESPA4111/MODUL 8 #
A. 0,80
B. 1,00
C. 1,25
D. 1,50
Kegiatan Belajar 2
1. Pendapatan berasal dari tenaga kerja dan pemilikan. Dari jasa tenaga
kerja diperoleh gaji dan upah, honorarium dan lain sebagainya. Dari
pemilikan diperoleh sewa, keuntungan perusahaan (dividen), dan bunga.
Pada bagian terakhir ini termasuk hasil keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan usaha kecil. Dalam ekonomi pasar, pendapatan didistribusikan
di antara para pemilik faktor produksi berupa upah, keuntungan, sewa,
dan bunga. Pendapatan perorangan dibedakan menurut asalnya.
Seseorang memiliki beberapa macam faktor produksi. Misainya, saudara
Bakri memperoleh gaji dan honorarium sebagai dosen universitas
swasta, memperoleh bunga dari rekening simpanan pada bank
pemerintah, menerima dividen dari hasil saham perusahaan
asing/patungan, dan memperoleh sewa bulanan dari kamar asrama yang
disewakan kepada para mahasiswa. Pendapatan seseorang yang
diperoleh dalam sistem ekonomi pasar adalah sebesar penjumlahan
kuantitas faktor produksi yang dimiliki dikalikan dengan harga menurut
pasar masing-masing faktor produksi.
2. Peran pemerintah. Pemerintah mempekerjakan ratusan ribu sampai
jutaan pegawai yang merupakan sumber pendapatan rumah tangga.
Pemerintah juga menyewa tanah dan gedung serta peralatan yang
memberikan keuntungan kepada pemilik atau perusahaan yang
berhubungan bisnis dengannya. Pemerintah juga mengenakan pajak dan
pungutan lain yang harus dibayar oleh para penerima penghasilan dan
kalangan dunia usaha. Sementara itu, pemerintah memberikan
penghasilan dalam bentuk pembayaran transfer kepada perorangan yaitu
bantuan dalam berbagai bentuk subsidi pendidikan, perumahan (Kredit
Pemilikan Rumah) serta subsidi pada barang-barang administrasi
(administered goods) yang dipandang penting atas dasar pertimbangan
tertentu, misalnya BBM, listrik, pangan, pupuk, transportasi, dan
sebagainya. Pendapatan perorangan diperoleh dari pasar faktor produksi
ditambah pembayaran transfer. Sebagian besar masyarakat
penghasilannya berasal dari gaji dan upah, sementara sebagian kecil
kelompok memperoleh penghasilannya dari penerima hasil kepemilikan.
3. Harta. Beberapa sumber penghasilan berasal dari bunga atau dividen
karena memiliki simpanan di bank dan obligasi, atau memiliki saham
perusahaan. Kekayaan merupakan nilai rupiah yang dimiliki pada suatu
saat. Kekayaan adalah stok seperti volume air di danau, sedangkan
ESPA4111/MODUL 8 -
penghasilan merupakan aliran (flow) per satuan waktu seperti aliran air
di pipa plastik atau aliran sungai.
Kekayaan dibedakan antara kekayaan finansial dan kekayaan berwujud
(tangible). Yang pertama terdiri dari simpanan di bank berupa rekening
tabungan atau rekening giro, obligasi, saham, dana pensiunan, dan lain-
lain. Yang ke dua terdiri dari pemilikan rumah, perhiasan, kendaraan,
usaha (berupa bangunan toko) atau bentuk lain. Semua nilai harta yang
dimiliki disebut kekayaan, sementara yang tidak dimiliki (dipinjami)
nilainya disebut utang, perbedaan keduanya disebut kekayaan bersih.
4. Distribusi pendapatan dan kekayaan. Merata atau tidaknya distribusi
pendapatan perorangan diukur dengan menggunakan kurva Lorenz.
Kurva ini merupakan kotak segi empat di mana sumbu tegak
menunjukkan persentase rumah tangga yang memperoleh persentase
pendapatan tersebut. Garis diagonal pada kurva tersebut menunjukkan
distribusi pendapatan sepenuhnya merata.
Distribusi Pendapatan yang lebih Tidak Merata
( " &
! ) 1 2 , +
cukup aman, atau tingkat suku bunganya tinggi pada surat utang jangka
panjang yang berisiko sangat tinggi.
Tingkat suku bunga pinjaman dinyatakan dalam persentase atas nilai
nominal uang. Nilai rupiah bisa berubah-ubah, umumnya menurun
karena inflasi atau kenaikan harga-harga umum, hingga tidak bisa
digunakan sebagai pengukur nilai yang tepat. Karena itu diperlukan
pengukuran nilai riil dari hasil investasi kapital. Perbedaan antara tingkat
suku bunga nominal dan riil sangat besar selama periode inflasi yang
tinggi. Jadi tingkat suku bunga riil sama dengan tingkat suku bunga
nominal dikurangi tingkat laju inflasi. Semuanya dinyatakan dalam
persentase. Bila tingkat laju inflasi rendah maka tingkat suku bunga riil
mendekati tingkat suku bunga nominal.
apa yang biasanya disebut keuntungan sesungguhnya hanya sewa, rente, dan
upah atau honorarium dengan berbagai nama. Sewa implisit, rente implisit,
dan upah atau gaji implisit merupakan istilah yang diberikan oleh ekonom
atas hasil pendapatan dari faktor-faktor produksi milik perusahaan sendiri.
Keuntungan juga merupakan balas jasa karena menanggung risiko
investasi. Hampir semua usaha bisnis harus menanggung risiko kegagalan
kebangkrutan usaha bisnisnya. Ini terjadi bila pinjaman atau investasi tidak
dapat dibayar kembali misalnya, karena peminjam jatuh bangkrut. Lagi pula
banyak risiko yang tak dapat diasuransikan. Risiko yang tak dapat
diasuransikan yang lain adalah risiko sistematik dari investasi. Sebuah
perusahaan mungkin mempunyai sensitivitas tinggi terhadap siklus bisnis di
mana hasil usaha yang diperoleh sangat berfluktuasi bila output naik atau
turun.
Karena mengandung berbagai macam elemen risiko maka keuntungan
perusahaan merupakan komponen paling rapuh dalam pendapatan nasional.
Pemilik perusahaan atau saham harus memberikan premi risiko yang besar
untuk menarik para investor yang bersifat penghindar risiko (risk averse) bila
mereka tidak dapat mendiversifikasi atau mengasuransikan terhadap risiko.
Hasil usaha yang lebih besar pada pemilikan perusahaan di atas hasil dari
investasi bebas (tanpa) risiko disebut premi kepemilikan perusahaan (equity
premium).
Keuntungan merupakan balas jasa atas inovasi. Macam elemen
keuntungan ketiga adalah hasil dari inovasi dan invensi (penemuan).
Perekonomian yang berkembang sepanjang waktu selalu menghasilkan
penemuan produk-produk baru. Ini merupakan hasil riset, pengembangan
produk, dan upaya pemasaran. Orang yang menemukan produk atau proses
baru ke pasar disebut inovator (penemu) atau enterpreneur.
Inovator adalah mereka yang mempunyai visi, keaslian, dan keberanian
untuk mengenalkan ide-ide baru dalam bisnis. Beberapa dari mereka
mempunyai nasib baik dan memperoleh pendapatan besar dari
enterpreneurship mereka. Setiap penemuan yang berhasil dibisniskan
menciptakan monopoli sementara yang seringkali disebut keuntungan
inovasi. Ini bersifat sementara karena segera disaingi oleh peniru. Begitu
sumber keuntungan inovasi habis atau hilang, yang lain akan muncul
ditemukan. Perekonomian menciptakan keuntungan inovasi sepanjang ia
masih tetap menemukan dan menghasilkan produk baru dan proses baru.
lebih besar daripada tingkat suku bunga. pasar maka perusahaan akan
melakukan investasi. Demikian sebaliknya, berdasarkan pertimbangan ini,
perusahaan-perusahaan akan melakukan investasi yang tingkat hasilnya lebih
tinggi daripada tingkat suku bunga pasar. Keseimbangan terjadi bila jumlah
investasi yang ingin dilakukan oleh perusahaan sama besarnya dengan
tabungan pada tingkat suku bunga tertentu. Tingkat suku bunga pasar
berfungsi sebagai piranti penjatah dari pasokan barang kapital yang langka
untuk penggunaan yang mempunyai tingkat hasil tertinggi. Ini mendorong
masyarakat mengorbankan konsumsi sekarang agar dapat menaikkan stok
modal.
Sejauh ini, analisis berdasarkan teori kapital klasik , di dunia nyata harus
mempertimbangkan realitas kehidupan ekonomi. Perlu diperhatikan
terjadinya inflasi dan pengenaan pajak. Inflasi harus dipertimbangkan agar
dapat diperoleh nilai riil dari hasil investasi dalam mempertimbangkan akan
melakukan investasi atau tidak. Selain itu, pemerintah mengenakan pajak
yang digunakan untuk membiayai barang publik dan program-program
pemerintah yang lain. Karenanya investor memusatkan perhatian pada hasil
investasi sesudah dikurangi pajak.
Perubahan teknologi, ketidakpastian, dan ekspektasi mempengaruhi
keputusan untuk melakukan investasi. Perubahan teknologi yang merupakan
hasil penemuan-penemuan baru menaikkan tingkat hasil kapital dan
karenanya mempengaruhi tingkat suku bunga pasar. Risiko selalu terkait
dalam setiap langkah pengambilan keputusan investasi. Semua investasi
tergantung pada estimasi besarnya pendapatan yang diterima di masa depan
yang .mempengaruhi tingkat suku bunga pasar. Risiko selalu terkait dalam
setiap. langkah pengambilan keputusan investasi. Semua investasi tergantung
pada estimasi besarnya pendapatan yang diterima di masa depan yang
merupakan dugaan besarnya biaya dan penerimaan kembali di masa depan.
Kenyataannya hampir semua pinjaman atau investasi mengandung unsur
risiko. Mesin yang dioperasikan mungkin rusak, pengeboran minyak bumi
yang membutuhkan biaya investasi besar ternyata gagal tak menemukan apa-
apa. Para investor umumnya menghindari memegang kekayaan (assets)
berisiko dan lebih senang dengan investasi yang pasti dengan tingkat
persentase hasil tertentu. Karena itu investor harus memperoleh tambahan
hasil ini disebut premi risiko untuk mendorong mereka melakukan investasi
dengan risiko tinggi yang tidak diasuransikan.
ESPA4111/MODUL 8 -
L AT IH AN
1) Sumber penghasilan seseorang adalah dari balas jasa atas hasil proses
produk dari faktor produksi yang dimiliki, ini berupa upah, sewa, bunga,
dan keuntungan dari tenaga kerja, properti, kapital, dan kewirausahaan.
2) Distribusi penghasilan kelompok orang, bukan berdasar sumbangan
faktor produksi, dan kekayaan digambarkan dengan kurva Lorenz dan
diukur dengan koefisien Gini.
3) a) Permintaan tenaga kerja tercermin pada (kurva) produktivitas
marjinal di mana berlaku Hukum Penambahan Hasil yang semakin
Berkurang dalam jangka pendek. Penawaran tenaga kerja
menunjukkan banyaknya orang atau jumlah jam atau hari kerja yang
para pekerja.ingin bekerja pada berbagai tingkat upah riil atau
nominal yang mungkin.
b) Penyebab perbedaan upah atau wage diferensial meskipun pasar
tenaga kerja adalah pasar persai gan murni adalah karena perbedaan
tugas (pekerjaan), perbedaan individu, dan rente.
4) Rente adalah balas jasa atas kontribusi dalam proses produksi dan faktor
produksi tanah yang kuantitas atau jumlahnya tetap tak bisa dipengaruhi
oleh harga pasar, sedang bunga adalah balas jasa atas faktor produksi
kapital dalam proses produksi.
. Pengantar Ekonomi Mikro
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 2
4) Rente merupakan balas jasa dari faktor produksi yang tetap kuantitasnya
karena perubahan pasar. Rente ....
A. hanya berlaku untuk faktor produksi tanah saja
B. berlaku untuk semua faktor produksi
C. tidak berlaku untuk kapital tetapi berlaku untuk tanah
D. berlaku untuk kapital tapi tidak berlaku untuk tanah maupun tenaga
kerja
ESPA4111/MODUL 8
! 3 / " 4
, 4