Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 MANAJEMEN OPERASI EKMA4215

Nama : Yossi Alfredo Nata Nael


NIM : 043339787
UPBJJ : UT - Serang
Prodi : S1 - Manajemen

Soal : 1. Manajer operasional memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Coba


sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan jangka panjang!
2. Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, sehingga berdampak terhadap
segala aspek, satu diantaranya aspek ekonomi. Coba jelaskan teknologi proses modern yang
mendukung proses produksi!
3. Perusahaan Tekstil berencana memperluas usahanya ke kota lain di Indonesia, terdapat tiga
pilihan lokasi, yaitu lokasi X, lokasi Y dan lokasi Z. Pihak manajemen sebelumnya telah
melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada setiap lokasi, bobot faktor,
dan skor masing-masing lokasi sebagai berikut.

No. Faktor Bobot Skor


Faktor Lokasi X Lokasi Lokasi
Y Z
1. Sumber Bahan Baku 0,5 100 80 90
2. Ketersediaan Tenaga 0,5 90 100 90
Kerja
3. Sarana dan Prasarana 0,4 90 100 100
4. Kedekatan dengan 0,4 100 90 90
Pasar
5. Pajak Daerah 0,4 100 90 100

Berdasarkan kasus di atas, dengan menggunakan factor rating method, lokasi manakah yang
paling baik untuk dipilih? Serta berikan penjelasannya
4. Manajemen kualiats atau dikenal dengan problem solving, terdapat beberapa teknik
perbaikan, satu diantaranya metode Taguchi, yaitu metode sebagai teknik pengendalian
kualitas bersifat offline. Coba jelaskan 2 konsep ide dasar dari metode Taguchi!
Jawab :
1. Keputusan yang baik adalah keputusan yang menggunakan analisis yang didasarkan pada
ketersediaan data dan pilihan antara berbagai alternatif yang mungkin dilakukan. Ada
beberapa tahap dalam pengambilan keputusan jangka panjang sebagai berikut :
- Mendefinisikan permasalahan dan faktor yang memengaruhinya.
- Mengembangkan sasaran yang khusus dan dapat diukur.
- Mengembangkan model, yaitu hubungan antara sasaran dan variabel yang memengaruhi
keputusan tersebut.
- Mengevaluasi berbagai alternatif solusi berdasarkan manfaat dan kelemahannya.
- Memilih alternatif yang terbaik.
- Menerapkan keputusan yang diambil dan menyusun waktu atau jadwal pelaksanaannya.
2. Keputusan untuk desain proses produksi tidak terlepas dari peralatan atau teknologi yang
digunakan dalam proses produksi tersebut. Teknologi modern memungkinkan manajer
operasi memperluas ruang lingkup prosesnya. Beberapa teknologi proses yang modern
tersebut sebagai berikut :
- Pengendalian proses (process control), yaitu penggunaan teknologi informasi untuk
memonitor dan mengendalikan proses fisik, misalnya mengendalikan ketebalan kertas yang
dihasilkan. Pengendalian proses juga dapat digunakan untuk menentukan serta
mengendalikan suhu dan tekanan udara, reaktor nuklir, dan sebagainya.
- Sistem visi (vision systems) merupakan kombinasi kamera video dan teknologi komputer
yang digunakan untuk peran inspeksi. Inspeksi visual ini banyak digunakan dalam
pemrosesan makanan ataupun perusahaan manufaktur. Inspeksi menggunakan sistem ini
lebih konstan dan tidak ada kebosanan seperti dalam inspensi manual yang dikerjakan oleh
karyawan.
- Robot, yaitu mesin-mesin fleksibel dengan kemampuan menangani, memindahkan, atau
mengambil berbagai material, komponen, atau produk. Robot akan dapat dimanfaatkan
secara efektif untuk menggantikan tenaga manusia, terutama untuk pekerjaan yang cukup
sulit dan berbahaya.
- Sistem penyimpanan dan pengambilan secara otomatis (automated storage and retrieval
systems atau ASRSS), yaitu sistem pengendalian gudang menggunakan komputer untuk
menempatkan produk atau bahan di gudang ataupun mengambil dari gudang untuk diproses.
Sistem ini telah digunakan dalam perusahaan retail, seperti Wal-Mart.
- Sistem pengendali yang dipandu secara otomatis (automated guided vehicles atau AGVS),
yaitu pemandu secara elektronik dan pengendalian material yang digunakan dalam
pemanufakturan atau proses produksi untuk memindahkan bahan atau komponen dan
peralatan. Di kantor atau perusahaan layanan, AGVS ini digunakan untuk menyampaikan
surat atau bahan-bahan makanan.
3. Berdasarkan perhitungan dari table berikut ini, perusahaan textil tersebut sebaiknya
memilih lokasi X untuk memperluas bisnis mereka. Hal ini dilihat dari hasil penilaian
menggunakan metode penilaian faktor (factor rating method). Dari hasil penilian tersebut
lokasi X merupakan lokasi yang paling memenuhi kriteria yang diperlukan perusahaan textile
tersebut dikarenakan memiliki nilai total yang lebih tinggi di bandingkan dengan kedua lokasi
lainnya.

No Faktor Bobot Skor


.
Fakto Lokas Lokas Lokas Lokasi X Lokasi Y Lokasi Z
r iX iY iZ
1. Sumber 0,5 100 80 90 (0,5) (0,5)(80) (0,5)(90)
Bahan Baku (100)
= 40 = 45
= 50
2. Ketersediaa 0,5 90 100 90 (0,5)(90) (0,5) (0,5)(90)
n Tenaga (100)
= 45 = 45
Kerja
= 50
3. Sarana dan 0,4 90 100 100 (0,4)(90) (0,4) (0,4)
Prasarana (100) (100)
= 36
= 40 = 40
4. Kedekatan 0,4 100 90 90 (0,4) (0,4)(90) (0,4)(90)
dengan (100)
= 36 = 36
Pasar
= 40
5. Pajak 0,4 100 90 100 (0,4) (0,4)(90) (0,4)
Daerah (100) (100)
= 36
= 40 = 40

Total 211 202 206

4. Teknik pengendalian kualitas statistik dikenal dengan metode pengendalian kualitas yang
bersifat online, sedangkan usaha perbaikan kualitas yang dimulai dari perancangan hingga
pemrosesan disebut sebagai pengendalian kualitas yang bersifat offline. Metode atau teknik
pengendalian kualitas yang bersifat offline itu disebut dengan metode Taguchi. Metode
offline Taguchi tersebut efektif untuk mengadakan perbaikan kualitas dan pengurangan
biaya, perbaikan dalam pembuatan produk, serta pengurangan biaya pengembangan produk.
Metode ini banyak diterapkan di pabrik-pabrik di Jepang oleh para teknisi untuk
memperbaiki produk dan proses. Sasarannya tidak hanya mengoptimalkan fungsi tujuan yang
berubah-ubah, tetapi pengurangan sensitivitas desain terhadap faktor yang tidak terkendali.
Konsep Taguchi meliputi dua ide dasar berikut :
- Kualitas harus diukur melalui penyimpangan dari target nilai, bukan hanya melalui
kesesuaian dengan batas-batas toleransi.
- Kualitas tidak dapat terjamin hanya melalui inspeksi dan pengerjaan ulang, tetapi harus
dibangun melalui desain produk dan proses yang tepat.
Selanjutnya, menurut Taguchi, kualitas berhubungan dengan biaya dan loss, bukan hanya
dengan waktu produksi, tetapi dengan pelanggan dan masyarakat secara umum (ASI, 2000).
Selain itu, metode Taguchi juga menghubungkan nilai uang ke dalam kualitas karena ia
merasa hal tersebut akan memperbaiki kualitas dan dimengerti oleh semua pihak, baik
karyawan maupun manajemen.
Dengan berkonsentrasi pada desain produk dan proses yang standar atau kuat (robust) yang
kurang sensitif terhadap faktor-faktor yang tidak terkendali, seperti suhu udara, kelembapan
udara, kegaduhan atau kebisingan, ataupun variasi-variasi dalam pemrosesan lainnya. Konsep
Taguchi lebih mencoba mengurangi dampak faktor tersebut daripada menghilangkan karena
untuk menghilangkannya sulit, mahal, dan tidak mungkin dilakukan.

Sumber/Referensi : Buku Modul Manajemen Operasi EKMA4215 Hal 1.20, 2.36 - 2.37,
3.8 - 3.9 dan 4.21 - 4.23

Anda mungkin juga menyukai