Anda di halaman 1dari 7

Definisi dari akuntansi kos adalah proses identifikasi, pengukuran, pengklasifikasi, dan pelaporan

informasi untuk (1) perencanaan dan pengendalian, (2) pengambilan keputusan, dan (3) pemkosan
produk. Akuntansi kos mempunyai hubungan informasi dengan akuntansi keuangan dan akuntansi
managemen.

Akuntansi kos menyediakan informasi bagi akuntansi managemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi
kos mengukur, menganalisa, dan melaporkan baik informasi keuangan dan informasi non keuangan yang
berhubungan dengan kos untuk memperoleh atau menggunakan sumber daya dalam perusahaan.
Contohnya adalah menghitung kos produk adalah tugas akuntansi kos. Kos produk dipakai untuk menilai
nilai persediaan dalam akuntansi keuangan. Kos produk menjadi bahan pengambilan keputusan bagi
akuntansi managemen (misalkan untuk memilih produk yang akan ditawarkan).

B. Peran Akuntansi Kos dalam Perusahaan


Akuntansi kos sangat penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan
umumnya ditentukan oleh bagaimana strategi perusahaan untuk memberi nilai tambah kepada
pelanggan dan bagaimana strategi menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dengan kos rendah.
Akuntansi kos menyediakan input informasi yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi tersebut.

Akuntansi kos juga membantu menyusun strategi dengan membantu manajer menjawab pertanyaan
seperti:

1. Siapakah pelanggan yang paling penting, dan bagaimana perusahaan dapat mencapai mereka? Seberapa
sensitifkan belanja mereka terhadap perubahan harga, kualitas, dan jasa
2. Sumber daya perusahaan apakah yang paling penting? Apakah teknologi, produksi, atau pemasaran?
3. Produk apakah yang menjadi pesaing dan bagaimana mereka berbeda dari produk kita dalam hal harga dan
kualitas.
C. Posisi Akuntan Kos dalam perusahaan
Untuk memahami posisi akuntansi kos dalam perusahaan sebelumnya akan dijelaskan mengenai bagan
organisasi. Bagan organisasi menunjukan aliran wewenang dan tanggung jawab melalui hubungan
antara managemen dalam perusahaan. Untuk tujuan memahami posisi akuntan kos ada dua bagan
organisasi yang harus diperhatikan.

1. Bagan Perusahaan
Bagan ini menggambarkan autoritas dan tanggung jawab ke bawah dari pemegang saham, melalui
dewan direksi, presiden, wakil presiden, dan eksekutif perusahaan sampai level operasional.

2. Bagan Divisi Controler


Controler atau dikenal sebagai Kepala Bagian Akuntansi adalah adalah pejabat tinggi bidang akuntansi
dalam perusahaan. Sebagai anggota dari tim managemen level atas, fokus perhatiannya harus diarahkan
untuk menyediakan jasa untuk semua level managemen dan fungsi dalam perusahaan. Tanggung jawab
spesifik dari kontroler diwakili oleh staff akuntan khusus. Posisi akuntan kos dalam dalam perusahaan
diwakili oleh fungsi controller atau sering dikenal dengan kepala bagian akuntansi (chief accounting officer).
REPORT THIS AD

3. Tanggung Jawab Managemen Lini dan Staff


Sebagian besar organisasi membedakan antara line management dan staff management. Line
management bertanggung jawab langsung dalam mencapai tujuan perusahaan. Contohnya adalah
manager divisi manufaktur memiliki tanggung jawab untuk mencapai target pendapatan yang telah
ditentukan dalam anggatan dan bertanggung jawab untuk mencapai level kualitas produk tertentu. Staff
management tidak bertanggung jawab langsung dengan tujuan perusahaan, namun hanya menyediakan
saran dan bantuan kepada line management. Staff management bekerja sebagai partner bisnis line
management.
4. Departemen Kos
Departemen kos biasanya disupervisi oleh controler atau kepala bagian akuntansi. Tanggung jawabnya
adalah mengembangkan dan melaporkan data kos yang berhubungan dengan bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead, serta menjaga catatan tentang kos.
Contoh peran dari departemen kos misalkan perusahaan harus memutuskan apakah akan memproduksi
sendiri salah satu produk atau membelinya dari penyedia. Untuk memutuskan diperlukan perhitungan
kos. Departemen kos bertugas untuk membuat perhitungan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh
managemen.

D. Karakteristik Informasi yang Berguna


Kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen akan ditentukan oleh kualitas dari informasi yang
sampai di tangan pengambil keputusan. Karakteristik yang mempengaruhi kualitas informasi adalah
relevansi (relevance), akurasi (accuracy), tepat waktu (timelines), keterbacaan (understandability), dan
murah (cost-effectiveness). Relevansi berarti informasi tersebut harus relevan (terkait erat) dengan
keputusan yang akan dibuat. Informasi dianggap relevan apabila berkaitan dengan hal-hal yang akan
terjadi dan mempunyai pengaruh berbeda dalam berbagai alternatif. Tidak ada satu jenis informasi yang
relevan untuk semua jenis keputusan, yang berarti setiap keputusan yang berbeda membutuhkan
informasi yang berbeda pula.
Keputusan yang dibuat oleh manajemen akan berpengaruh terhadap masa mendatang perusahaan
sedangkan mada mendatang penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu informasi mengenai apa
yang akan terjadi mendatang hanyalah berupa taksiran atau perkiraan. Walaupun begitu informasi
haruslah akurat agar bernilai guna bagi pengambilan keputusan sehingga perlu dibuat kisaran informasi
dengan pelbagai tingkatan kemungkinan.

Kondisi lingkungan perusahaan selalu berubah dari waktu ke waktu. Informasi yang tepat waktu sangat
penting bagi perusahaan sehingga informasi tersebut mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
keputusan yang diambil oleh manajemen. Informasi dianggap tepat waktu apabila disampaikan lebih dini
sebelum proses pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sangat
membantu pihak-pihak pengembil keputusan untuk memperoleh sebuah informasi yang tepat waktu.

Pengambil keputusan mempunyai latar belakang pengetahuan di bidang bisnis yang beragam. Oleh
karena itu informasi yang disajikan harus mempunyai tingkat keterbacaan yang memadai (dapat
dipahami) oleh pengguna informasi. Penyajian informasi harus didesain agar manajemen mudah
memahami maksud dan makna istilah yang dipakai.

REPORT THIS AD

Manfaat informasi akuntansi manajemen yang diperoleh haruslah melebihi kos untuk memperolehnya.
Jika pengorbanan yang dikeluarkan melebihi manfaatnya maka informasi tersebut tidak berguna.

E. Kesamaan Akuntansi Kos dan Akuntansi Keuangan


Akuntansi kos dan akuntansi keuangan mempunyai kesamaan yaitu dalam rangka
pertanggungjawaban (stewardship). Akuntansi keuangan dimaksudkan untuk pertanggungjawaban secara
keseluruhan perusahaan sedangkan akuntansi kos terpisah dalam satuan-satuan pertanggungjawaban
perusahaan yang lebih rinci.
Selain itu, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen menggunakan satu sistem akuntansi umum
dan tidak terpisah. Penyelenggaraan sistem akuntansi keduanya menggunakan dokumen dan
pembukuan yang sama sehingga tidak ada duplikasi waktu dan tenaga yang memerlukan kos tinggi dan
tidak praktis.

F. Perbedaan Akuntansi Kos dan Akuntansi Keuangan


Secara singkat perbedaan akuntansi Kos dan akuntansi keuangan dapat dijelaskan dalam matriks di
bawah ini:
Kriteria Akuntansi Kos Akuntansi Keuangan
Fokus penyajian
informasi Pihak internal perusahaan Pihak eksternal perusahaan
Jenis, klasifikasi dan pengukuran serta cara Ditentukan oleh prinsip-prinsip
Informasi pelaporan informasi ditentukan oleh manajemen akuntansi berterima umum (GAAP).
Fokus waktu Masa mendatang Masa lalu
Dapat berupa bagian, departemen, produk, lini
Kesatuan akuntansi produk, divisi dsb. Perusahaan secara keseluruhan.
Mingguan, bulanan, semesteran dan interval waktu
Frekuensi pelaporan lainnya sesuai kebutuhan manajemen Satu tahun
Lebih banyak berintegrasi dengan disiplin ilmu Tidak terlalu banyak berintegrasi
Integrasi dengan disiplin lain seperti ekonomikan mikro, makro, manajemen dengan disiplin ilmu lain di luar
ilmu lain keuangan, matematika, statistika dll akuntansi.
G. Peran Akuntan Kos/Managemen
Seorang akuntan manajemen di sebuah perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan perannya
tersebut akuntan manajemen terikat oleh kode etik akuntan. Kode etik ini berfungsi sebagai alat kendali
akuntan manajemen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Untuk kode etik ada salah satu contoh sebagai gambaran kode etik yang dikeluarkan oleh sebuah
organisasi profesional. Berikut ini adalah standards of ethical conduct for management accountants yang
dikeluarkan oleh Institute of Management Accountant:
REPORT THIS AD

1. Kompeten

Praktisi dari akuntansi managemen atau managemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

1. Menjaga kompetensi profesional melalui peningkatan pengetahuan dan skill.


2. Melakukan tugas profesional sesuai ketentuan hukum yang berlaku, peraturan, dan standar teknik.
3. Menyediakan laporan yang jelas dan lengkap serta rekomendasi setelah analisis informasi yang relevan dan
terpercaya.
2. Integritas

Praktisi dari akuntansi managemen atau managemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

1. Menghindari konflik kepentingan dan potensi adanya konflik


2. Menghindari aktivitas yang dapat memicu tindakan tidak etis
3. Menolak hadiah, permintaan, atau keramah tamahan yang akan mempengaruhi tindakan.
4. Mengkomunikasikan informasi yang unfavorable sama dengan informasi yang favorable sesuai dengan
pertimbangan profesional
5. Objektif
Praktisi dari akuntansi managemen atau managemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

1. Mengkomunikasikan informasi secara jelas dan objektif


2. Mengungkapkan semua informasi yang relevan yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan dari
pemakai.
3. Kerahasiaan
Praktisi dari akuntansi managemen atau managemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

1. Tidak mengungkapkan informasi yang rahasia yang diperoleh dalam proses kerja kecuali secara sah
diperbolehkan oleh hukum.
2. Mengkomunikasi bawahan tentang kerahasiaan sebuah informasi yang diperoleh dalam proses kerja dan
mengawasi aktivitas mereka untuk menjamin kerahasiaan.
3. Tidak memakai informasi rahasia yang diperoleh dalam proses kerja untuk keuntungan pribadi atau
kepentingan pihak ketiga.
Sebagai bentuk pengakuan profesi dan kompetensi seorang akuntan, baik akuntan manajemen maupun
akuntan publik diberikan sertifikat. Seseorang yang mempunyai Bersertifikat Akuntan Publik (Certified
Public Accountant/CPA) berhak memberikan jasa sebagai auditor eksternal yang independent yang
menjamin informasi keuangan yang disediakan oleh manajemen. Sertifikasi profesi diperoleh melalui
kombinasi pendidikan, pengalaman, dan lulus 2 (dua) hari ujian negara.

Sedangkan seseorang yang Bersertifikat Akuntan Manajemen (Certified Management Accountant/CMA)


memberikan jasa sebagai konsultan independent dan posisi staf yang menyediakan informasi kos dan
penganggaran serta evaluasi persediaan. Sertifikasi profesi diperoleh melalui kombinasi pendidikan,
pengalaman dan lulus 2 (dua) hari ujian negara. Ada 3 (tiga) hal utama yang menyebabkan perubahan
trend pada akuntansi manajemen saat ini, yaitu:

1. Perubahan dari ekonomi yang berbasis manufaktur ke ekonomi yang berbasis jasa.
2. Meningkatnya persaingan global.
3. Kemajuan teknologi.
Horngren, Charles T., Datar, Srikant M., Foster, George. 2006. Cost Accounting: A Managerial Emphasis.
New Jersey: Prentice Hall

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN AKUNTANSI KOS


Pengantar
Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi finansial/keuangan yang relevan dan
handal yang terkait dengan entitas ekonomi. Dimana informasi finansial ini berguna baik
untuk pihak internal entitas, yaitu manajemen ataupun pihak eksternal yang berkepentingan
seperti investor, kreditor dan dirjen pajak.
Informasi finansial sangat berperan penting dalam kesuksesan suatu perusahaan mengingat
ketatnya kompetisi yang ada dalam lingkungan bisnis pada masa sekarang ini. Setiap
perusahaan dituntut untuk meningkatkan competitive advantage-nya (keunggulan kompetitif)
semaksimal mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif adalah dengan memberikan perhatian lebih pada pengendalian kos atau disebut
dengan akuntansi kos. Akuntansi kos menghasilkan seluruh data kos yang dibutuhkan
manajemen dalam pengendalian operasi dan dalam membuat rencana untuk masa yang
akan datang, sehingga akan memudahkan manajemen dalam pengalokasian sumberdaya
dengan cara yang paling efisien dan pada tempat yang paling menguntungkan bagi
perusahaan.
Setiap perusahaan/entitas membutuhkan akuntansi kos untuk menyediakan informasi
keuangan, namun tingkat kompleksitasnya berbeda-beda dan secara umum perusahaan
pemanufakturan memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibandngkan jenis perusahaan lain.

A. PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN (MANUFACTURING)


Terdapat 3 jenis perusahaan secara umum, yaitu perusahaan pemanufakturan, perusahaan
dagang dan perusahaan jasa. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda.

1. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dalam bentuk yang secara
fisik tidak terdapat perubahan dengan saat barang tersebut dibeli dari pemasok. dengan alur
kegiatan
Produsen (pemasok/distributor) -> Gudang Produk -> Bagian Penjualan -> Pelanggan

2. Perusahaan Pemanufakturan
Perusahaan pemanufakturan adalah perusahaan yang mengonversi (mengubah melalui
proses produksi) bahan baku menjadi produk jadi (barang jadi) dengan menggunakan tenaga
kerja dan berbagai sumberdaya lainnya di departemen produksi atau sering disebut dengan
pabrik (factory). Memiliki beberapa akun sediaan yaitu :
a. Sediaan bahan
b. Sediaan bahan habis pakai pabrik
c. Sediaan produk dalam proses, dan
d. Sediaan produk jadi

3. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan pelayanan atau jasa pada
pelanggannnya. Contohnya, Bank, KAP, konsultan dan rumah sakit.

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN


Perusahaan pemanufakturan pada umumnya memiliki tiga fungsi yaitu pemanufakturan
(pabrik), pemasaran, dan administrasi. Adapun struktur organisasi perusahaan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu manajemen, departemen produksi dan departeman
penunjang atau pendukung atau jasa.
Manajemen untuk mengelola administrasi, dan perencanaan bisnis.
Departemen produksi adalah departemen yang secara langsung terkait dengan proses
produksi barang atau produk.
Departemen penunjang atau pendukung atau jasa adalah departemen yang bertugas untuk
mendukung operasional yang berjalan di departemen produksi atau departemen pendukung
lainnya.

C. AKUNTANSI KOS SEBAGAI SEBUAH SISTEM


Akuntansi kos merupakan system yang bertujuan menyediakan informasi kos terkait produksi
produk (barang) dan jasa. Aktivitas yang terdapat didalamnya meliputi aktivitas
mengidentifikasi, menentukan, mengukur, melaporkan dan menganalisis berbagai elemen
kos langsung (direct costs) dan tak langsung (indirect costs) terkait dengan pemroduksian
dan pemasaran produk dan/atau jasa.
Akuntansi kos juga berfungsi sebagai alat mengukur kinerja, kualitas produk, dan
produktivitas sehingga akuntansi kos sebenarnya lebih luas dari hanya sekadar menghitung
kos produk sebagai tujuan penilaian sediaan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, akuntansi
kos juga bertujuan menghasilkan data dan informasi kos yang digunakan oleh manajemen
dalam mengambil keputusan.
Sistem akuntansi kos membutuhkan setidaknya 4 (empat) bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Basis pengukuran input,
2. Metode akumulasi kos,
3. Asumsi aliran kos,
4. Kapabilitas pencatatan aliran kos sediaan pada interval waktu tertentu.

1. Basis pengukuran input


Basis pengukuran input adalah pengukuran/perkiraan input yang digunakan dalam proses
produksi sebelum dilakukan pencatatan. Terdapat 3 basis pengukuran yaitu aktual, normal,
dan standar.
Basis pengkuran input aktual yaitu seluruh input yang digunakan dicatat berdasarkan kos
sesungguhnya terjadi. Tiga elemen kos produksi yaitu bahan baku, tenaka kerja langsung
dan overhead pabrik akan dicatat sebesar kos yang sesungguhnya terjadi.
Basis pengukuran input normal yaitu seluruh kos produksi dicatat sebesar kos yang
sesungguhnya terjadi, kecuali untuk overhead pabrik.
Basis pengukuran input standar yaitu seluruh kos produksi akan dicatatkan berdasarkan kos
standar yang telah ditetapkan di awal periode. Biasanya diunakan untuk memproduksi satu
unit produk atau barang.

2. Metode akumulasi kos


Metode akumulasi kos adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan atau
mengakumulasi seluruh kos produksi agar dapat diketahui berapa besarnya kos produksi
total dan juga menentukan apakah kos prokusi ini akan dibebankan pada pekerjaan tertentu
ataukah pada departemen tempat terjadinya kos tersebut. Pada metode ini terdapat 2 jenis
metode yaitu sistem kos perkerjaan-order dan sistem kos-proses.

3. Asumsi aliran kos


Asumsi aliran kos adalah pencatatan kos berdasarkan perkiraan perhitungan aliran kos
yang terjadi. Setidaknya terdapat 3 (tiga) asumsi aliran kos, yaitu asumsi masuk pertama
keluar pertama (MTKP) atau first in first out (FIFO), asumsi masuk terakhir keluar pertama
(MTKP) last in first out (LIFO) dan asumsi rata – rata berbobot (weighted average).

4. Kapabilitas interval pencatatan


Dalam pengukuran kos persediaan terdapat dua interval pencatatan yang digunakan interval
pertama adalah periodik dan yang kedua adalah perpetual.
Sistem pencatatan periodik atau system sediaan fisik dalam penentuan kos produk terjual
dan nilai sediaan akhir harus terlebih dahulu dilakukan perhitungan secara fisik yang
perhitungannya dilakukan secara periodik, umumnya dilakukan setiap akhir periode
akuntansi.
System pencatatan perpetual aliran sediaan diikuti secara terus-menerus dalam pembukuan
perusahaan sehingga setiap saat dapat diketahui berapa besarnya kos produk atau barang
terjual dan sediaan akhir. Pada system ini setiap pembelian dan penggunaan sediaan akan
langsung dicatat pada akun sedian dan agar aliran sediaan dapat diikuti secara kontinu atau
terus-menerus maka digunakanlah alat bantu berupa kartu sediaan.

D. KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI KOS


Informasi yang dihasilkan oleh system akuntansi kos pada dasarnya adalah untuk penentuan
kos produk (product cost) dan harga jual produk (selling price). Selain itu, informasi ini dapat
membantu manajemen merencanakan dan mengendalikan operasional. Berikut ini
merupakan kebergunaan data kos yang disediakan oleh akuntansi kos :
1. Penentuan kos produk dan harga jual
Data dan informasi yang dihasilkan dari prosedur – prosedur akuntansi kos dapat digunakan
untuk menentukan kos produk sehingga menghasilkan makna pada laporan keuangan dan
laporan – laporan lain yang relevan bagi manajemen. Data dan informasi ini dirancang untuk
memungkinkan penentuan kos produk per unit dan kos produksi total. Manfaat lain yang
diperoleh dari data tersebut adalah mempermudah manajemen dalam pembuatan berbagai
keputusan terkait dengan pemasaran, antara lain sebagai berikut :
a. Penentuan harga jual produk
b. Memenangkan kompetisi
c. Penawaran untuk kontrak
d. Penganalisisan profitabilitas

2. Perencanaan dan pengendalian


Salah satu fungsi terpenting akuntansi kos adalah pengembangan informasi yang dapat
digunaan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasional.
Perencanaan adalah proses penetapan tujuan atau sasaran perusahaan dan menentukan
alat yang dapat digunakan untuk mencapainya. Untuk memperoleh perencanaan yang efektif
perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas dan rencana harus terperinci.
Pengendalian adalah proses pengawasan (monitoring) jalannya operasional perusahaan dan
menentukan apakah tujuan telah tercapai melalui identifikasi proses yang berjalan.
Pengendalian yang efektif dapat dilaksanakan dengan cara :
a. Penugasan pertanggungjawaban (assigning responsibility)
b. Pengukuran dan pembandingan antara tujuan atau rencana dengan hasil secara periodik
c. Pengambilan tindakan koreski yang dibutuhkan

E. AKUNTANSI KOS DAN AKUNTANSI KEUANGAN


Akuntansi keuangan
1. Terfokus pada pengumpulan informasi yang digunakan untuk pembuatan laporan keuangan
untuk kebutuhan informasi bagi pihak internal dan eksternal
2. Isi laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan
laporan aliran kas
3. Menunjukan kondisi perusahaan secara keseluruhan
4. Laporan keuangan disusun berdasarkan PABU, SAK, SAS atau SAK-ETAP
Akuntansi Kos
Akuntansi kos menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.
Yaitu pada laporan neraca dan laba-rugi.

F. AKUNTANSI KOS DAN AKUNTANSI MANAJEMEN


Selain informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan manajemen memerlukan tambahan
laporan, skedul dan analisis lainnya untuk melakukan perencanaan dan pengendalian.
Akuntansi kos memberikan tambahan informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan-
laporan khusus ini.

Bahan informasi mengenai perusahaan manufaktur dan akuntansi kos ini disadur dari buku
akuntansi biaya terbitan Universitas Terbuka. Semoga bermanfaat..

Anda mungkin juga menyukai