Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 2 akuntansi keuangan menengah

1. Mengapa biaya eksplorasi dianggap relatif rumit perlakuan akuntansinya, dan bagaimana solusi secara
akuntansi yang ditawarkan?

Karena kegiatan eksplorasi belum tentu membawa hasil atau eksplorasi mungkin saja gagal padahal
biaya yang dikeluarkan cukup besar dan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Solusi akuntansi yang ditawarkan ada 2 konsep/pendekatan

a. Konsep full costing

Biaya eksplorasi sumber-sumber yang tidak menghasilkan dianggap dan dibebankan sebagai bagian dari
harga perolehan aktiva sumber daya alam lain yang ditemukan.

b. Konsep successful effort

Biaya eksplorasi yang berhasil saja yang dikapitalisasi dengan harga perolehan aktiva sumber daya alam
yang bersangkutan. Biaya eksplorasi yang tidak berasil dibebankan sebagai biaya periodik.

2. Deplesi merupakan perwujudan berkurangnya kuantitas kandungan aktiva sumber alam, sedang
depresiasi merupakan pengakuan atau berkurangnya manfaat potensial dari aktiva tetap.

Perhitungan biaya deplesi sebagai berikut :

- Laju deplesi = ((basis deplesi – nilai sisa))/(jumlah unit yang diharapkan dapat diproses)

- Biaya deplesi satu periode = unit yang diambil sepanjang periode x laju deplesi

- (basis deplesi)/( sumber daya yang diharapkan)) x sumber daya yang dapat diproses dalam setahun.

3. Apakah goodwill juga diamortisasi seperlu halnya beberapa jenis aset tak berwujud lainnya?

Goodwill yang diperkirakan umurnya tidak terbatas tidak diamortisasi, akan dicatat dengan dasar harga
perolehannya, tetapi bila keadaan menunjukan bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
perusahaan telah berkurang, maka harus diadakan penyesusaian. Goodwill yang umurnya terbatas maka
dilakukan amortisasi setiap periode.

4. Klasifikasi aset tetap tak berwujud berdasarkan cara perolehannya (manner of acquisition) terdiri
atas :
- Diperoleh dengan pembelian baik secara tunggal maupun kelompok. Contohnya seperti paten dan hak
cipta.

- Diperoleh dengan mengembangkan sendiri melalui riset. Contohnya seperti formula rahasia.

- Diperoleh dari penggabungan perusahaan. Contohnya seperti goodwill.

sumber:

Modul 2 Akuntansi Keuangan Menengah II

Diskusi 3

1. Jelaskan kategori investasi dalam sekuritas utang, khususnya obligasi dan bagaimana metode
penilaian yang digunakan untuk masing-masingnya?

Jawaban :

Investasi dalam sekuritas utang dikelompokkan menjadi tiga kategori untuk tujuan akuntansi dan
pelaporan. Ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:

Dimiliki sampai jatuh tempo (held-to-maturity). Sekuritas utang yang menurut maksud dan kemampuan
perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo. Metode Penilaian yang digunakan yaitu biaya yang
diamortisasi.

Perdagangan (trading). Sekuritas utang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat
untuk menghasilkan keuntungan atas selisih harga jangka pendek. Metode Penilaian yang digunakan
yaitu nilai wajar.

Tersedia untuk dijual (available for sale). Sekuritas utang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas
yang dimiliki sampai jatuh tempo atau perdagangan. Metode Penilaian yang digunakan yaitu nilai wajar.

Biaya diamortisasi (amortized cost) adalah biaya Nilai wajar yang perolehan akuisisi yang
disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar
(fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi
berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dan penjualan terpaksa atau likuidasi.
2. Untuk investasi saham dengan kategori trading dan available for sale, bagaimana jika nilai wajar
obligasi pada akhir tahun (biasanya diperoleh melalui nilai pasar aktif) berbeda dengan nilai tercatat
pada buku perusahaan.

Dibuat jurnal penyesuaian untuk melakukan penyisihan penilaian yang disebut sebagai penyesuaian nilai
wajar sekuritas, mencatat kenaikan/penurunan nilai tersebut dan mencatat keuntungan/kerugian
kepemilikan yang belum terealisasi.

Saldo akun penyesuaian tersebut ditambahkan/dikurangi ke akun sekuritas, sehingga didapatkan nilai
wajar sekuritas adalah jumlah yang dilaporkan di neraca.

3. investasi perusahaan dalam saham pada perusahaan lain diklasifikasikan menjadi 3 hak suara
berdasarkan persentase investasi saham tersebut:

1) Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar/fair value) – investor mempunyai hak pasif

2) Kepemilikan 20%-50% (menggunakan metode ekuitas) – investor memiliki pengaruh yang signifikan.

3) Kepemilika lebih dari 50% (menggunakan metode laporan kosolidasi) – investor mempunyai hak
mengendalikan.

Maka jika investor memiliki investasi di bawah 20%, maka ia memiliki pengaruh minoritas atau kecil
terhadap inventee. Akibatnya, laba bersih yang dhasilkan investee tidak dianggap sebagai dasar yang
tepat untuk mengakui laba dari investasi oleh investor. Alasannya, bahwa nvestee bisa saja memilh
untuk menahan kenaikan aktiva bersih yang dihasilkan dari operasi yang menguntungkan itu untuk
digunakan dalam bisnisnya. Oleh karena itu, laba bersih tidak dianggap diperoleh investor sampai
dividen tunai diumumkan oleh investee. Sedangkan dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan
ekonomi yang nyata antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada cost/biaya saham
yang diperoleh, kemudian disesuaikanpada setiap periode untuk memperhitungkan perubahan aktiva
bersih investee, yaitu jumlah tercatat investasi secara periodik ditambah (dikurangi) dengan bagian
proporsional investor atas laba (rugi) investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima
investor dari investee.

Sumber: BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II

Anda mungkin juga menyukai