Anda di halaman 1dari 1

Jenis-jenis lobi:

1. Lobi tradisional, lobi ini biasanya memanfaatkan orang-orang terkenal, figure public, atau
mantan pejabat untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan agar tujuan
organisasi/lembaga bisnis dapat tercapai. Pemanfaatan para mantan pejabat itu cukup
menonjol di Indonesia, untuk didudukkan sebagai presiden komisaris atau anggota dewan
komisaris sebuah perusahaan. Maksudnya tentu saja agar mereka itu bisa melakukan lobi-
lobi ke pemerintah melalui jalur yang sudah dikenainya atau diketahuinya dengan baik.
2. Lobi akar rumput bertujuan mempengaruhi para pengambil keputusan secara tidak langsung.
Para pelobi justru mempengaruhi masyarakat dan nantinya masyarakat menyatakan
pendapatnya sehingga keputusan yang diambil pemerintah sesuai dengan keinginan para
pelobi itu yang seolah-olah merupakan aspirasi masyarakat.
3. Lobi political action commute adalah komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar
dengan maksud menempatkan calonnya di lembaga legislative atau di eksekutif sehingga
keputusan yang diambilnya tidak merugikan perusahaan yang tergabung dalam komite
tersebut.

contohnya : lobi bisnis antara pelaku bisnis pengusaha ayam potong dengan Tokoh
masyarakat yang sudah dikenal dalam hal upaya pembebasan lahan dengan masyarakat.
Dalam hal ini pengusaha ayam potong meloby tokoh masyarakat untuk dapat memberikan
persetujuan hak guna tanah kepada mereka. Karena tokoh masyarat memegang peranan
penting dalam setiap keputusan di suatu desa.

Negoisiasi

Berdasarkan pengertian sebelumnya, negosiasi dipahami sebagai sebuah proses dimana para
pihak ingin menyelesaikan permasalahan, melakukan suatu persetujuan untuk melakukan
suatu perbuatan, melakukan penawaran untuk mendapatkan suatu keuntungan tertentu, dan
atau berusaha menyelesaikan permasalahan untuk keuntungan bersama (win-win solution).
Negosiasi biasa dikenal sebagai salah satu bentuk alternative dispute resolution.

Contohnya : Dua orang bersaudara sedang bertengkar karena memperebutkan sebuah uang.
Setelah sekian lama berdebat barulah mereka tahu bahwa ternyata satu pihak menginginkan
uang tersebut untuk membayar kuliah dan pihak lain menginginkan uang tersebut digunakan
untuk membeli baju.

Akhirnya kedua bersaudara ini gembira karena sama-sama berhasil mendapat apa yang
mereka inginkan. Itulah yang disebut dengan win-win solution.

Sumber : EKMA4159/MODUL 8 hlm. 8.5

Anda mungkin juga menyukai