Anda di halaman 1dari 4

Nama : EKASARI DYAH AYU MKP.

NIM : 043908556

Tugas : Tes Formatif 1 Modul 2

1. Sebuah perusahaan bahan bangunan bermaksud menentukan waktu yang tepat untuk
mengganti kendaraan operasionalnya. Harga perolehan mobil Rp200,000,000. Di tahun pertama
harga jualnya Rp170,000,000 dan biaya pemeliharaannya Rp1,000,000. Di tahun kedua harga jualnya
Rp160,000,000 dan biaya pemeliharaannya Rp1,500,000. Di tahun ketiga harga jualnya
Rp145,000,000 dan biaya pemeliharaannya Rp2,500,000. Di tahun keempat harga jualnya
Rp130,000,000 dan biaya pemeliharaannya Rp3,000,000. Berdasarkan nilai tinggi rata-rata, biaya
paling optimum adalah ...

Penurunan Harga = Harga Perolehan - Nilai Jual Mobil

Diketahui:

Harga perolehan Rp200.000.000

Tahun Harga jual Biaya pemeliharaan


1 Rp170.000.000 Rp1.000.000
2 Rp160.000.000 Rp1.500.000
3 Rp145.000.000 Rp2.500.000
4 Rp130.000.000 Rp3.000.000

Jawaban:

Menghitung penurunan harga jual:


Tahun 1 ; 200.000.000 - 170.000.000 = 30.000.000
Tahun 2 ; 200.000.000 - 160.000.000 = 40.000.000
Tahun 3 ; 200.000.000 - 145.000.000 = 55.000.000
Tahun 4 ; 200.000.000 - 130.000.000 = 70.000.000

Menghitung biaya pemeliharaan setiap tahun


Tahun 1 = 1.000.000
Tahun 2 = 1.500.000 + 1.000.000 = 2.500.000
Tahun 3 = 2.500.000 + 2.500.000 = 5.000.000
Tahun 4 = 3.000.000 + 5.000.000 = 8.000.000

Mencari rata-rata:
Tahun 1 =31.000.000 : 1= 31.000.000
Tahun 2 = 42.500.000 : 2= 21.250.000
Tahun 3 = 60.000.000 : 3= 20.000.000
Tahun 4= 78.000.000 : 4= 19.500.000

Dari perhitungan tersebut, kita dapat melihat bahwa biaya paling optimum berdasarkan nilai tinggi
rata-rata jika sebuah perusahaan bahan bangunan bermaksud menentukan waktu yang tepat untuk
mengganti kendaraan operasionalnya adalah pada tahun ke-4 yaitu Rp19.500.000.
2.

Keterangan Advertensi Potongan harga Undian Personal selling


Biaya Rp2.000.000 Rp3.500.000 Rp1.500.000 Rp5.000.000
Kenaikan
volume Rp25.000.000 Rp30.000.000 Rp20.000.000 Rp40.000.000
penjualan

Dengan menggunakan pengukuran relatif, alternatif tindakan yang memberikan keuntungan paling
besar yaitu ....

Jawaban

Untuk membandingkan keuntungan dari empat alternatif tindakan tersebut, kita dapat
menggunakan pengukuran relatif yang disebut ROI (Return on Investment). ROI mengukur rasio
antara keuntungan kotor (dalam hal ini kenaikan volume penjualan) dengan biaya investasi.

Maka ROI dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut:

a) Biaya advertensi sebesar Rp2,000,000 menghasilkan kenaikan volume penjualan sebesar


Rp25,000,000, maka ROI = (25,000,000-2,000,000)/2,000,000 = 11.5.

b) Potongan harga sebesar Rp3,500,000 menghasilkan kenaikan volume penjualan sebesar


Rp30,000,000, maka ROI = (30,000,000-3,500,000)/3,500,000 = 7.57.

c) Undian sebesar Rp1,500,000 menghasilkan kenaikan volume penjualan sebesar


Rp20,000,000, maka ROI = (20,000,000-1,500,000)/1,500,000 = 12.67.

d) Personal selling sebesar Rp5,000,000 menghasilkan kenaikan volume penjualan sebesar


Rp40,000,000, maka ROI = (40,000,000-5,000,000)/5,000,000 = 7.

Dari hasil perhitungan di atas, alternatif tindakan dengan ROI tertinggi adalah opsi ke-3, yaitu
menggunakan undian. Maka, dari keempat alternatif tindakan tersebut, opsi menggunakan undian
memberikan keuntungan paling besar secara relatif.

3.
Kenaikan upah 10 20 30 40

Peningkatan volume produksi 500 600 650 725

Pengurangan kerusakan 50 55 65 70

Berdasarkan penghitungan neto, penghematan terbesar yaitu ....

Jawaban

Untuk menghitung penghematan neto, kita perlu mengurangi pengeluaran tambahan dari kenaikan
upah dengan penghematan biaya dari peningkatan volume produksi dan pengurangan kerusakan.

Mari kita hitung penghematan neto untuk setiap skenario:


a. Kenaikan upah 10:
 Pengeluaran tambahan: 10
 Penghematan biaya: 500 + 50
 Penghematan neto: (500 + 50) - 10 = 540
b. Kenaikan upah 20:
 Pengeluaran tambahan: 20
 Penghematan biaya: 600 + 55
 Penghematan neto: (600 + 55) - 20 =635
c. Kenaikan upah 30:
 Pengeluaran tambahan: 30
 Penghematan biaya: 650 + 65
 Penghematan neto: (650 + 65) - 30 = 685
d. Kenaikan upah 40:
 Pengeluaran tambahan: 40
 Penghematan biaya: 725 + 70
 Penghematan neto: (725 + 70) - 40 = 755
Jadi, berdasarkan penghitungan neto, penghematan terbesar yaitu 755.

4. Perusahaan tas ANTOMIA mempunyai empat outlet dengan data sebagai berikut:

Outlet Biaya Peningkatan penjualan Peningkatan laba

A Rp5.000 Rp40.000 Rp10.000

B Rp4.000 Rp35.000 Rp8.000

C Rp4.500 Rp50.000 Rp12.000

D Rp6.000 Rp45.000 Rp15.000

Apabila diketahui bobot peningkatan penjualan dan laba sebesar 2 dan 3, outlet yang memberikan
keuntungan terbesar , yaitu ...

Jawaban

BOBOT BOBOT PERSENTASE PERSENTASE


Peningkatan Peningkatan
Outlet Biaya PENINGKATAN PENINGKATAN KENAIKAN KENAIKAN HASIL
PENJUALAN penjualan LABA laba PENJUALAN LABA

A 5.000 2 40.000 3 10.000 800% 200% 2.200


B 4.000 2 35.000 3 8.000 875% 200% 2.350
C 4.500 2 50.000 3 12.000 1111% 267% 3.023
D 6.000 2 45.000 3 15.000 750% 250% 2.250
Persentase kenaikan penjualan:

 Outlet A: 40.000 : 5.000 x 100% = 800%

 Outlet B: 35.000 : 4.000 x 100% = 875%

 Outlet C: 50.000 : 4.500 x 100% = 1111%

 Outlet D: 45.000 : 6.000 x 100% = 750%


Persentase kenaikan laba:

 Outlet A: 10.000 : 5.000 x 100% = 200%

 Outlet B: 8.000 : 4.000 x 100% = 200%

 Outlet C: 12.000 : 4.500 x 100% = 267%

 Outlet D: 15.000 : 6.000 x 100% = 250%

Perhitungan hasil yang dibobot:

Outlet A = 2(800) + 3(200)


= 2.200
Outlet B = 2(875) + 3(200)
= 2.350
Outlet C = 2(1111) + 3(267)
= 3.022
Outlet D = 2(750) + 3(250)
= 2.250
Dari hasil penghitungan di atas, outlet yang memberikan keuntungan terbesar adalah outlet C
dengan persentase kenaikan laba sebesar 267%

5. Nilai bobot perusahaan ANTOMIA yang memberikan keuntungan terbesar yaitu....

Keuntungan outlet:

Outlet A = 2(800) + 3(200)


= 2.200
Outlet B = 2(875) + 3(200)
= 2.350
Outlet C = 2(1111) + 3(267)
= 3.022
Outlet D = 2(750) + 3(250)
= 2.250
Dari hasil penghitungan di atas, outlet yang memberikan keuntungan terbesar adalah outlet C
dengan keuntungan sebesar 3.022

Anda mungkin juga menyukai