Anda di halaman 1dari 2

Nama : EKASARI DYAH AYU MKP.

NIM : 043908556

1. Uang adalah sebuah sistem atau alat tukar yang digunakan sebagai media pembayaran dalam
sebuah masyarakat. Tahap perkembangan terbentuknya uang melalui proses evolusi sejarah yang
panjang. Berikut adalah beberapa tahap atau proses dalam terbentuknya uang:

a. Barter: Pada awal mula peradaban manusia, sistem ekonomi yang digunakan adalah sistem barter,
yaitu pertukaran barang dengan barang. Namun, sistem barter memiliki beberapa kelemahan seperti
kesulitan dalam menentukan nilai tukar dan sulitnya mencari lawan tukar yang cocok.

b. Penggunaan logam berharga: Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, masyarakat


mulai menggunakan logam berharga seperti emas dan perak sebagai media tukar. Logam ini
memiliki nilai intrinsik yang membuatnya dapat diterima secara universal sebagai alat tukar.

c. Uang kertas: Pada abad ke-7, Cina mulai menggunakan kertas sebagai pengganti logam sebagai
alat tukar. Uang kertas kemudian menyebar ke seluruh dunia dan digunakan hingga sekarang.

d. Uang elektronik: Seiring dengan perkembangan teknologi, uang elektronik menjadi semakin
populer. Uang elektronik adalah uang yang disimpan dalam bentuk digital dan dapat digunakan
untuk berbagai transaksi melalui internet.

Dalam proses terbentuknya uang, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti stabilitas
ekonomi, tingkat inflasi, dan kebijakan moneter dari pemerintah. Selain itu, persepsi masyarakat
terhadap nilai sebuah mata uang juga berpengaruh pada nilai tukar dan stabilitasnya.

2. Bank umum adalah lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha sebagai penghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit serta melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan keuangan. Fungsi bank
umum di Indonesia sangatlah penting dalam memajukan sektor ekonomi dan membantu
pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Berikut adalah beberapa fungsi bank umum di
Indonesia:

a. Menerima simpanan: Bank umum menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
giro, dan deposito. Dengan menyimpan uang di bank, masyarakat dapat memperoleh bunga dan
keamanan atas uang yang disimpan.

b. Memberikan kredit: Bank umum memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kredit ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembelian rumah, kendaraan, atau
modal usaha.

c. Memberikan jasa pembayaran: Bank umum juga menyediakan jasa pembayaran seperti transfer,
pembayaran tagihan, dan pembelian valuta asing. Jasa pembayaran ini memudahkan masyarakat
dalam melakukan transaksi keuangan.

d. Menyediakan jasa keuangan lainnya: Bank umum juga menyediakan jasa keuangan lainnya seperti
asuransi, investasi, dan jasa pengelolaan kekayaan.
e. Menjaga stabilitas sistem keuangan: Bank umum juga berperan dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Bank umum harus memenuhi persyaratan kecukupan modal, likuiditas, dan kualitas aset
untuk menjaga kestabilan sistem keuangan.

f. Mendukung kebijakan pemerintah: Bank umum juga mendukung kebijakan pemerintah dalam
mengelola keuangan negara. Bank umum dapat membantu pemerintah dalam menjalankan
program-program perekonomian seperti penyaluran kredit dan investasi.

Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya, bank umum di Indonesia menjadi salah satu lembaga
keuangan yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara dan kesejahteraan
masyarakat.

3. Teori kuantitas uang menurut Irving Fisher menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung
antara jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan tingkat harga barang dan jasa yang tersedia
di pasar. Teori ini menyatakan bahwa terdapat suatu persamaan antara jumlah uang yang beredar,
kecepatan peredaran uang, harga barang dan jasa, serta jumlah transaksi yang terjadi di masyarakat.
Persamaan tersebut dikenal sebagai persamaan kuantitas uang, yaitu:

MxV=PxT

Di mana:
- M adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat
- V adalah kecepatan peredaran uang
- P adalah tingkat harga barang dan jasa
- T adalah jumlah transaksi yang terjadi di masyarakat

Menurut teori kuantitas uang, jika jumlah uang yang beredar meningkat tanpa ada peningkatan
pada jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar, maka tingkat harga akan naik. Sebaliknya, jika
jumlah uang beredar menurun tanpa ada penurunan pada jumlah barang dan jasa, maka tingkat
harga akan turun. Teori ini juga mengasumsikan bahwa kecepatan peredaran uang dan jumlah
transaksi di masyarakat adalah konstan.

Irving Fisher menjelaskan bahwa perubahan pada tingkat harga akan mempengaruhi nilai uang
secara langsung. Jika tingkat harga naik, maka nilai uang akan turun. Hal ini dapat berdampak pada
keputusan konsumen dalam membeli dan investasi. Fisher juga menjelaskan bahwa tingkat bunga
dan kebijakan moneter dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Meskipun teori kuantitas uang menurut Irving Fisher tidak selalu akurat dalam menggambarkan
hubungan antara jumlah uang dan tingkat harga di pasar, namun teori ini masih digunakan dalam
menjelaskan hubungan antara uang dan inflasi serta kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank
sentral.

Anda mungkin juga menyukai