Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu

EKONOMI MONETER

OLEH:

NAMA : NOVITA IRNANGGI

NIM : A1A117017

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 1

1. Kemukakan pengertian ekonomi moneter!

2. Apakah manfaat mempelajari ekonomi moneter? Jelaskan

3. Kemukakan tujuan ekonomi moneter!

4. Berperankah uang dalam perekonomian? Amati dan tuliskan fakta-fakta dari fenomena-
fenomena ekonomi yang terjadi, kemudian lakukan kajian dan analisislah!

JAWABAN

1. Ekonomi moneter adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi
uang, dan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan uang, serta pengaruh uang
terhadap perekonomian. Dalam hal ini membahas tentang peranan uang dalam
mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.

2. Dengan mempelajari ekonomi moneter: a) dapat diketahui tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan uang, seperti mekanisme penciptaan uang, peranan uang, tingkat bunga,
sistem dan kebijakan moneter, dan hal penting lainnya. Penting karena uang memegang
peranan penting dalam kehidupan masyarakat; b) dapat diketahui serta dianalisis berbagai
fenomena dan kebijakan moneter. Beberapa fenomena moneter misalnya: bertambahnya
jumlah uang beredar, berubahnya tingkat suku bungan, fluktuasi nilai tukar, dan lain-lain.

3. Tujuan ekonomi moneter pada hakekatnya untuk mencapai stabilisasi ekonomi yang dapat
diukur dengan:

a) Tingkat kesempatan kerja. Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang
dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan stabil, pengusaha akan
mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru.
Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan
kerja. Dengan adanya kesempatan kerja atau lowongan pekerjaan maka produksi dapat
ditingkatkan yang selanjutnya dapat memperluas kesempatan kerja.

b) Kestabilan harga. Harga yang semakin tinggi membuat masyrakata menjadi resah, tiap
tahunnya harga barang bukannya menjadi turun tetapi semakin naik, untuk mencegah
harga yang semakin naik maka pemerintah menstabilkan harga sehingga harga tidak
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dalam hal ini kebijakan moneter selalu
dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah
uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan membentuk harga. Melalui kebijakan
moneter diharapkan dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

c) Keseimbangan neraca pembayaran internasional. Neraca pembayaran internasional


yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu negara. Agar neraca
pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-
kebijakan moneter. Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan
neraca pembayaran.
4. Uang memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Tanpa uang kegiatan
perdagangan tidak akan berlangsung dengan lancar. Selain itu, uang memgang peranan
penting dalam memengaruhi tingkat harga, kesempatan kerja dan kegiatan ekonomi pada
umumnya. Kegiatan ekonomi sektor riil tidak terpisahkan dengan sektor moneter,
keduanya saling bersinergi yaitu ketika suku bunga rendah, maka kegiatan produksi dan
investasi akan lebih bergairah, sebaliknya pada tingkat suku bungan tinggi dapat
mengakibatkan rendahnya investasi di sektor riil sehingga output atau produksi mengalami
penurunan. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan permintaan dan penawaran uang
agar stabilitas perekonomian tetap terjaga.

SOAL-SOAL LATIHAN BAB 2

1. Uraikan secara singkat sejarah uang dari zaman primitif hingga jaman modern sekarang
ini!

2. Sebut dan jelaskan fungsi-fungsi uang, kemudian kemukakan kesimpulan anda tentang
pengertian uang secara fungsional!

3. Uraikan bagaimana uang dapat menjalankan fungsinya berdasarkan jenis-jenis uang, dan
nilai yang terkandung dalam uang!

4. Menurut anda dampak sosial ekonomi apakah yang bisa timbul jika kebijakan rednominasi
dan senering terhadap suatu mata uang diterapkan! Berikan ilustrasi dan lakukan simulasi!

JAWABAN

1. Sejarah uang berawal dari pertukaran barang/barter, semakin berkembang barter sulit
dilaksanaan karena sulit menentukan nilai tukar barangnya, kemudian masyarakat mulai
tukar menukar uang barang, uang barang adalah barang yang dianggap sebagai uang,
kesukarannya karena barangnya tidak mudah disimpan dan tidak tahan lama, semakin
berkembang masyarakat mulai mengenal uang dan masyarakat mulai tukar menukar
dengan perantara uang, uang adalah alat pembayaran yang sah dan dapat diterima oleh
umum.

2. 1) Fungsi asli (Fungsi primer)

 Sebagai satuan hitung, yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari suatu barang
atau jasa.
 Sebagai alat tukar umum, yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk pertukaran dan
mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura.

2) Fungsi turunan (Fungsi sekunder)

 Sebagai alat pembayaran, uang berfungsi untuk melakukan pembayaran berbagai


transaksi, misal pembayaran pajak, iuraan, uang SPP, dan sebagainya.
 Sebagai pembayaran utang, uang berfungsi untuk melakukan dan menentukan
pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar pembayaran utang.
 Sebagai pembentuk/penimbun kekayaan artinya uang dapat membentuk kekayaan dan
dapat disimpan (ditabung) untuk digunakan di masa mendatang.
 Sebagai alat pemindahan kekayaan, uang dapat memindahkan kekayaan dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
 Sebagai alat pembentukkan modal dan pemindahan modal, yaitu uang berfungsi untuk
menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri maupun
dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.

Pengertian uang secara fungsional adalah uang tidak hanya digunakan sebagai alat
pembayaran jual beli barang dan jasa, tapi juga sebagai alat untuk membayar utang dan
menimbun kekayaan.

3. a) Uang sebagai satuan nilai

Uang sebagai satuan nilai merupakan satuan moneter yang berfungsi sebagai satuan
pengukur terhadap mana nilai barang-barang dan jasa-jasa diukur dan dinyatakan. Segera
setelah satuan moneter diperkembangkan seperti rupiah, dollar, poundsterling, dan lain
sebagainya, maka nilai dari setiap barang atau jasa dapat dinyatakan sebagai suatu harga,
yang diartikan sebagai jumlah satuan moneter untuk apa dia akan ditukarkan.

b) Uang sebagai alat tukar

Fungsi uang ini dijalankan oleh sesuatu yang umumnya diterima orang dalam pertukaran
barang-barang dan jasa-jasa. Sesuatu itu dapat berupa taring gajah, gigi ikan lumba-lumba,
sepotong emas, secarik kertas, atau kredit pada buku bank.

c) Uang sebagai alat penimbun kekayaan

Uang merupakan alat penimbun kekayaan yang dapat membayar keperluan mendadak
yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya dan terutama untuk melunasi hutang-hutang
yang ditetapkan dalam nilai uang.

4. Selain dampak positif dari redenominasi dan sanering seperti meningkatnya kredibilitas
rupiah yang dijadikan tujuan oleh pemerintah, terdapat juga dampak negatif yang akan
terjadi jika diterapkan kebijakan ini. Diantaranya adalah dapat memicu terjadinya inflasi,
sebab penyederhanaan nilai mata uang akan menyebabkan pembulatan nilai pada rupiah.
Sehingga tadinya harga menjadi Rp.15.500, setelah terjadi pasti terjadi pembulatan
menjadi Rp.16 dan bukan Rp.15.5. Oleh sebab itu, setiap harga pasti akan terjadi
kenaikan, dan kenaikan inilah yang bisa memicu inflasi besar-besaran. Yang kedua adalah
menyebabkan penurunan dayabeli masyarakat, ini disebabkan karena informasi yang
belum merata, selain itu juga karena perubahan nilai pada rupiah yang membuat harga-
harga naik disebabkan pembulatan angka.

SOAL-SOAL LATIHAN BAB 3

1. Berdasarkan pengertian jumlah uang beredar dalam arti luas dan dalam arti sempit, apa
yang dapat anda jelaskan dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian masyarakat?
2. Jelaskan indikator apa yang dapat ditunjukkan oleh empat rasio di bawah ini, dan
bagaimana implikasinya terhadap perekonomian.

a. Rasio atau posisi uang kartal terhadap uang giral.

b. Rasio atau posisi uang giral terhadap uang kartal.

c. Rasio atau posisi M1 terhadap M2

d. Rasio atau posisi uang kuasi terhadap M2

3. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah uang beredar,


jelaskanlah bagaimana implikasinya terhadap perekonomian!

4. a. Dengan menggunakan model teori kuantitas uang klasik, jika diketahui sejumlah uang
digunakan rata-rata 20 kali dalam setahun untuk membiayai transaksi. Jumlah transaksi
barang 20.000 kg, harga rata-rata per kg barang Rp10.000. Berapakah jumlah uang
beredar? Bila penawaran uang (M) meningkat 25 %, berapakah kenaikan tingkat harga?

b. Dengan soal yang sama pada nomor 4.a. Gunakanlah model sisa tunai, bandingkan
hasilnya dan berikan kesimpulan tentang dua model tersebut.

5. Bandingkan antara teori penawaran uang klasik, Milton Friedman dan Keynes, kemudian
berikan kesimpulan!

6. Jelaskan bagaimana cara bank umum dapat menciptakan uang giral, dan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi besarnya penciptaan uang giral.

7. Bila diketahui neraca gabungan bank umum adalah:

AKTIVA PASIVA
Uang tunai dan cadangan Rp. 7.500 Deposito giral Rp. 150.000
Pinjaman Rp. 147.500
Investasi Rp. 70.000 Modal Rp. 75.000
Jumlah Rp. 225.000 Jumlah Rp. 225.000
*Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5%

Misalkan ada tambahan deposito giral pada salah satu bank umum sebesar Rp. 100.000, dan
20% dari deposito giral tersebut disimpan dalam bentuk deposito berjangka. Jumlah yang
dicadangkan dari deposito berjangka sebesar 10%.

Berdasarkan data di atas hitunglah:

a. besarnya penciptaan uang dari keseluruhan jumlah deposito.

b. besarnya penciptaan uang giral.

c. besarnya penciptaan uang dari deposito berjangka.

d. jumlah perubahan cadangan.


e. jumlah perubahan pinjaman.

f. neraca gabungan bank umum yang baru.

JAWABAN

1. Terkait kondisi perekonomian masyarakat saat ini yang dapat saya jelaskan adalah
permintaan barang dimasyarakat, permintaan barang merupakan salah satu faktor yang
berkontribusi terhadap jumlah uang beredar dalam masyarakat. Permintaan barang yang
tinggi membutuhkan uang sebagai alat tukarnya. Sehingga, jika permintaan terhadap
barang tinggi, maka jumlah uang beredar juag tinggi. Yang kedua adalah tingkat suku
bunga yang beredar di masyarakat. Jika suku bunga turun atau relatif lebih rendah, maka
masyarakat akan cenderung mengajukan pinjaman atau kredit pada lembaga keuangan.
Hal ini mengakibatkan uang yang beredar dimasyarakat cenderung bertambah, begitupun
sebaliknya.

2. a. Rasio atau posisi uang kartal terhadap uang giral dan b. Rasio atau posisi uang giral
terhadap uang kartal

Posisi uang kartal dan uang giral dalam uang beredar dimaksudkan untuk melihat
bagaimana perkembangan peranan uang kartal dan uang giral terhadap uang beredar.
Dalam perekonomian yang semakin maju terutama dalam hal lalu lintas moneter, posisi
uang giral semakin lebih besar dari pada uang kartal. Masyarakat dikota-kota besar akan
cenderung menggunakan uang giral sebagai alat tukar atau alat bayar. Untuk menentukan
posisi uang giral dan uang kartal dapat digunakan rumus: Puk = Uk/M1 × 100%
(menunjukkan posisi uang kartal terhadap uang giral), Pug = Ug/M1 × 100%
(menunjukkan posisi uang giral terhadap uang kartal).

c. Rasio atau posisi M1 dan M2 dan d. Rasio atau posisi uang kuasi terhadap M2

Rasio atau posisi yang beredar M1 dan rasio atau posisi uang kuasi terhadap M2 merupakan
indikator permintaan masyarakat (aggregate demmand) terhadap barang dan jasa yang
disediakan dipasar. Jika semakin rendah rasio M1 terhadap M2, dilain pihak semakin tinggi
rasio uang kuasi melemah sehingga inflasi akan cenderung turun dan sebaliknya.

3. Perubahan jumlah uang beredar berhubungan positif terhadap perekonomian. Hal ini
berarti bahwa semakin meningkat jumlah uang beredar, maka perekonomian akan semakin
meningkat. Perubahan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perekonomian. Berdasarkan dengan hipotesa Keynes, yakin penawaran uang memiliki
pengaruh positif terhadap output dan perekonomian. Apabila terjadi kelebihan jumlah
uang beredar, lembaga keuangan akan mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku
bunga. Kondisi ini mendorong investor untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya
akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan perekonomian.

4. 1) a. Rumus teori kuantitas

MV = PT
Dimana:

M = jumlah uang beredar

V = kecepatan peredaran/perputaran uang

P = tingkat harga barang

T = jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam satu tahun tertentu

Jawab: MV = PT

M 20 = 10.000 × 20.000

M 20 = 200.000.000

200.000.000
M=
20

M = 10.000.000

Bila nilai M meningkat 25%

Jawab: MV = PT

25% × 20 = P 20.000

5 = P 20.000

20.000
P=
5

P = 4.000

b. Rumus teori sisa tunai

M = kPT

Dimana:

M = permintaan/penawaran uang

P = tingkat harga

T = pendapatan nasional

k = suatu angka pecahan yang menggambarkan permintaan uang meliputi suatu proporsi
dari pendapatan nasional.

Jawab: M = kPT

M = 20 (10.000 × 20.000)
M = 20 × 0,5

M = 10

Bila M meningkat 25%

Jawab: M = kPT

25% = 20 (P × 20.000)

25% = 400.000 P

400.000
P=
25 %

P = 1.600.000

2) a. Rumus teori kuantitas

MV = PT

Dimana:

M = jumlah uang beredar

V = kecepatan peredaran/perputaran uang

P = tingkat harga barang

T = jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam satu tahun tertentu

Jawab: MV = PT

M 10 = 5.000 × 10.000

M 10 = 50.000.000

50.000.000
M=
10

M = 5.000.000

Bila nilai M meningkat 15%

Jawab: MV = PT

15% × 10 = P 10.000

1,5 = P 10.000

10.000
P=
1,5
P = 6.666,67

b. Rumus teori sisa tunai

M = kPT

Dimana:

M = permintaan/penawaran uang

P = tingkat harga

T = pendapatan nasional

k = suatu angka pecahan yang menggambarkan permintaan uang meliputi suatu proporsi
dari pendapatan nasional.

Jawab: M = kPT

M = 10 (5.000 × 10.000)

M = 10 × 50.000.000

M = 500.000.000

Bila M meningkat 15%

Jawab: M = kPT

15% = 10 (P × 10.000)

15% = 100.000 P

100.000
P=
15%

P = 666.666,67

Dari penyelesaian diatas maka dapat disimpulkan dari kedua teori ini perubahan
penawaran uang tidak mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi; hanya mempengaruhi
tingkat harga, upan nominal dan pendapatan nasional.

5. Dengan membandingkan teori klasik, milton friedman dan keynes maka disimpulkan
bahwa teori penawaran uang klasik dan teori keynes adalah permintaan dan penawaran
akan uang secara riil sedangkan teori penawaran uang menurut milton friedman adalah
kekayaan dalam bentuk obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan lainnya.

6. a) melakukan subtitusi
Manakala seseorang menyetorkan uang kartal ke dalam rekening giro atau rekening
tabungan, atau ke rekening deposito. Dengan demikian bank tersebut menciptakan uang
giral atau uang kuasi.

b) melalui pemberian kredit

Manakal BUPG memberikan kredit kepada seseorang atau perusahaan dan kredit tersebut
dipindah bukukan ke dalam rekening giro atau rekening koran debitur yang bersangkutan,
maka akan terjadi pertambahan uang giral sebesar kredit yang diberikan pula.

7. 1) – Deposito giral (D0) = Rp. 250.000

- Jumlah deposito berjangka (Db) = 20% × Rp. 250.000 = Rp. 50.000

- Jumlah Db yang dicadangkan = 10% × Rp. 50.000 = Rp. 5.000

- Jumlah deposito giral (D1) adalah Rp. 250.000 – Rp. 50.000 = Rp. 200.000

- Jumlah yang dicadangkan dari D1 adalah sebesar 20% × Rp. 200.000 = Rp. 40.000

- Total cadangan (Tcd) = cadangan Db + cadangan D1 (Rp. 5.000 + Rp. 40.000 = Rp.
45.000).

Tcd 45 .000
- Nilai R =
D0
; R=
250.000
= 0,1

a. Besarnya penciptaan uang dari keseluruhan jumlah deposito:

ΔDG = 250.000 ( 0,11 )


ΔDG = 250.000 (10) = 2.500.000

b. Besarnya penciptaan uang giral dari D1:

ΔD1 = 200.000 ( 0,11 )


ΔD1 = 200.000 (10) = 2.000.000

c. Besarnya penciptaan uang dari deposito berjangka :

ΔDb = 50.000 ( 0,11 )


ΔDb = 50.000 (10) = 500.000

45 .000
d. Jumlah perubahan cadangan: ΔCd = = Rp. 450.000
0,1

e. Jumlah perubahan pinjaman: Δpjo = 250.000 – 45.000 = 205.000


205.000
ΔPj = = 2.050.000
0,1

f. Neraca gabungan bank umum yang baru

AKTIVA PASIVA
Uang tunai dan cadangan Rp. 82.500 Deposito giral Rp. 1.700.000
Pinjaman Rp. 1.622.500
Investasi Rp. 70.000 Modal Rp. 75.000
Jumlah Rp. 1.775.000 Jumlah Rp. 1.775.000

2) – Deposito giral (D0) = Rp. 195.000

- Jumlah deposito berjangka (Db) = 30% × 195.000 = 58.500

- Jumlah Db yang dicadangkan = 20% × 58.500 = 11.700

- Jumlah deposito giral (D1) adalah Rp. 195.000 – 58.500 = 136.500

- Jumlah yang dicadangkan dari D1 adalah sebesar 20% × 136.500 = 27.300

- Total cadangan (Tcd) = cadangan Db + cadangan D 1 (Rp. 11.700 + Rp. 27.300 = Rp.
39.000).

Tcd 39.000
- Nilai R =
D0
; R=
195.000
= 0,2

a. Besarnya penciptaan uang dari keseluruhan jumlah deposito:

ΔDG = 195.000 ( 0,21 )


ΔDG = 195.000 (5) = 975.000

b. Besarnya penciptaan uang giral dari D1:

ΔD1 = 136.000 ( 0,21 )


ΔD1 = 136.000 (5) = 682.500

c. Besarnya penciptaan uang dari deposito berjangka :

ΔDb = 58.500 ( 0,21 )


ΔDb = 58.000 (5) = 292.500

39.000
d. Jumlah perubahan cadangan: ΔCd = = Rp. 195.000
0,2
e. Jumlah perubahan pinjaman: Δpjo = 195.000 – 39.000 = 156.000

156.000
ΔPj = = 780.000
0,2

f. Neraca gabungan bank umum yang baru

AKTIVA PASIVA
Uang tunai dan cadangan Rp. 55.000 Deposito giral Rp. 725.000
Pinjaman Rp. 600.500
Investasi Rp. 80.000 Modal Rp. 10.000
Jumlah Rp. 735.000 Jumlah Rp. 735.000

Anda mungkin juga menyukai