Anda di halaman 1dari 16

KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG DALAM EKONOMI

MAKRO

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas individu pada

Mata Kuliah Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Kaharisman MUnawar, S.Pd.I , M.Pd.

Disusun Oleh

Dena Saepul Manan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BAGASASI BANDUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’ailakum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keseimbangan

Pasar Uang Dan Pasar Barang Dalam Ekonomi Makro” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu

pada mata kuliah Ekonomi Makro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan kami mengenai bidang yang kami tekuni.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Kaharisman Munawar,

S.Pd.I , M.Pd. Selaku Dosen Pengampu Mata Ekonomi Makro yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan Kami

sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni Kami menyadari, makalah yang kami

tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Garut, 9 January 2023

Penulis

Dena Saepul Manan

ii
3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih tergolong

sederhana dikarenakan belum terdapat sistem perbankan dan juga masih kurangnya

penggunaan uang. Dan saat itu kebijakan moneter kurang diperlukan karena tidak terdapat

alasan yang menandai bahwa akan dilakukannya perubahan-perubahan terhadap

penawaran uang yang melalui kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa itu,

keseimbangan pasar uang dan pasar barang hanya masih bergantung pada transaksi tunai

yang ada. Dengan artian bahwa uang di tukarkan dengan sesuatu yang benar-benar dapat

memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian. Adapun transaksi yang lain yang

berupa judi dan riba akan tetapi hal ini di dalam islam dilarangsehingga keseimbangan

antara arus uang dan juga barang/jasa bisa dipertahankan. Oleh karena itu, perputaran

uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam

jangka waktu yang sama pula.

Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana sistem

tersebut terhubung juga dengan kumsumsi, tabungan dan investasi sehingga hal tersebut

menjadi intsrumen bagi kebijakan moneter. Dan pada titik lain, sistem ini juga dapat

memberikan dukungan bagi keseimbangan uang dan barang.

Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi manusia

hampir tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran uang sangatlah

dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia semua hampir berkaitan dengan uang. Analisis

permintaan uang sangat dibutuhkan atau bahkan sangat perlu untuk dilakukan karena hal

4
itu dapat memberikan dukungan bagi kebijakan-kebijkan yang di ambil oleh pihak

pemerintah.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar barang

2. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar uang

3. Bagaimana menentukan titik keseimbangan pasar barang dan pasar uang

4. Perubahan perubahan apa yang terjadi dalam keseimbangan pasar barang dan uang

1.3. Tujuan

1. Pengertian keseimbangan pasar barang.

2. Pengertian keseimbangan pasar uang

3. Menentukan titik keseimbangan pasar barang dan pasar uang

4. Perubahan – perubahan dalam keseimbangan pasar barang dan uang

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. keseimbangan Pasar Barang

Pasar barang merupakan pasar yang dimana tempat bertemunya penawaran dan

permintaan atas sebuah barang atau jasa. Biasanya pasar barang ini disebut atau lebih dikenal

dengan istilah sektor rill. Kurva IS merupakan sebuah kurva yang dapat menghubungkan

antara suku bunga ( I atau r ) dengan pendapatan nasional (Y) yang menunjukkan titik tingkat

keseimbangan pada pasar barang yang akan sellau berpatokan kepada pendapatan nasional

pendekatan pengeluaran ( ependatur apporoah ) hanya saja yang membedakannya pada

investasi.

I = Io + Ki

Ket : Io : Investasi pada saat tingkat i nol

K : Marginal Proprnity to Investment ( MPI ) ) atau hasrat investasi marginal yaitu rasio

antara perubahan investasi terhadap perubahan “i”, k < 0.

Maka keseimnbangan di pasar barang terjadi ketika I= S maka :

Io + ki = -a + ( 1 – b ) Y

Maka

Y = Io + a + Ki …………………….( IS )

( 1- b )

6
Y

20
Fungsi permintaan investasi I = 80 – 4r
15

10

X
20 40 80

Gambar 1 di atas, menggambarkan tentang kurva permintaan investasi agregatif

dengan persamaan fungsi I = 80–4r, dimana I menunjukkan nilai investasi per tahun

dinyatakan dalam milyar rupiah misalnya, dan r merupakan tingkat bunga dinyatakan dalam

persentase. Dengan menggunakan contoh tersebut, maka pada tingkat bunga setinggi 15%

besarnya investasi dalam perekonomian adalah sejumlah Rp 20 milyar. Apabila tingkat bunga

menurun menjadi 10%, maka besarnya investasi meningkat menjadi Rp 40 milyar. 1

Pada system ekonomi Islam bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di

pasar barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada

system ekonomi konvensional. Hal ini karena system bunga dihapuskan dan diganti dengan

tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected rate of profit(π). Investasi perusahaan

dalam ekonomi Islam tergantung dari tingkat expected rate of profit atau keuntungan yang

diharapkan (π) dan biaya atas asset yang kurang produktif atau dianggurkan (μ). Makin tinggi

1 MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT.

7
keuntungan yang diharapkan, dan makin besar biaya asset yang kurang produktif maka

semakin besar investasi yang dilaksanakan dan sebaliknya. Dalam perekonomian Islam

(nonbunga), permintaan dan penawaran modal dipengaruhi secara positif oleh tingkat

expected rate of profit. Naiknya tingkat expected rate of profit yang disebabkan misalnya

karena penurunan pajak akan mendorong perusahaan memperbesar pembelian barang-barang

modal. Perusahaan akan mencari modal untuk membiayai investasinya. Pada sisi pemilik

modal, kenaikan tingkat expected rate of profit akan mendorong mereka mengalokasikan lebih

besar tabungan mereka untuk investasi sekalipun rasio bagi hasil tidak berubah. Jika tingkat

expected rate of profit dari investasi naik, penawaran dan permintaan modal akan naik secara

simultan pada rasio bagi hasil tetap. Walau sama positif, elastisitas penawaran modal kurang

dari elastisitas permintaan modal karena tingkat expected rate of profit hanya berpengaruh

kecil pada tabungan.2

2.2. Keseimbangan Pasar Uang

Menurut teori yang dikemukakan oleh Keynes yang merupakan sebuah pengembangan teori

klasik, menyatakan bahwa permintaan uang berdasarkan kepadamotif orang yang memegang

uang. Teori klasik itu menyatakan bahwasannya pemengang uang merupakan sesuatu yang

bertujuan untuk transaksi saja.

Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar, medium of

exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan kegunaan/manfaat, akan tetapi

fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang menjadi berguna jika ditukar dengan benda

yang nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi

2 Johan WahyuWicaksono. Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam
Islam. Jurnal prod ekonomi syariah. Vol 3 No 1. September 2019 – Februari 2020. Hal 12.

8
komoditi/barang yang dapat diperdagangkan.Senada dengan pendapat sebelumnya, Mahbubi

Ali menyatakan bahwa dalam Islam uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang adalah

sesuatu yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai flow

conceptKonsep ini berbeda dengan sistem perekonomian kapitalis, di mana uang dipandang

tidak saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender ) melainkan juga dipandang sebagai

komoditas3.

Didalam konsep ekonomi islam uang merupakan sesuatu yang dimiliki oleh masyarakat

( Money is Public Goods). Maka barang siapapun yang melakukan penimbunan uang atau

dibiarkan tidak produktif maka itu artinya mereka mengurangi jumlah mata uang yang beredar

yang bisa membuat kegiatan ekonomi macet.

Keseimbangan pasar uang merupakan kurva yang menghubungkan titik tingkat sebuah

pendapatan nasional kepada berbagai macam kemungkinan dari tingkat buga yang

memelihara keseimbangan pasar uang.

Proses penurunan keseimbangan pada pasar uang (LM). Kondisi awal terdapat keseimbangan

antara money demand dengan money supply pada titik A dengan suku bunga sebesar I dengan

pendapatan sebesar Y. Kemudian dimisalkan pendapatan naik dari Y ke Y’, maka akan

3 MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT.

9
menyebabkan money demand meningkat sehingga akan menggeser kurva Md menjadi

Md’yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dari i menjadi i’ sehingga terbentuk

keseimbangan baru dari A menjadi A’. 4. Adapun motif permintaan uang dalam menceriminkan

perilaku masyarakat dalam memegang saham, yaitu :

1. Motif transaksi

dibutuhkan untuk transaksi (Mt) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Mt = f(Y).

Hubungan Mt dan Y = positif.

2. Motif jaga-jaga

Permintaan uang berkaitan orang untuk berjaga-jaga atau antisipasi menghadapi

kebutuhan tidak terduga. Untuk Berjaga

dibutuhkan untuk berjaga-jaga (Mj) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Mj = f(Y).

Hubungan Mj dan Y = positif. Permintaan L1 = Lt+Lj = f(Y) Permintaan uang

tunai

3. Motif spekulasi

Permintaan uang berkaitan dengan motif orang untuk melakukan spekulasi yang

bisa memberikan keuntungan. Disini masyarakat ada 2 pilihan dalam memegang

kekayaannya (2 alternatif) yaitu uang kas dan obligasi. Masing-masing bentuk

memberikan kemudahan dan keuntungannya sendiri-sendiri, uang kas

memberikan keuntungan kemudahan likuiditas untuk kepentingan transaksi

ekonomi sedangkan obligasi memberikan keuntungan pendapatan bunga Untuk

4 Cahya Wulandari. Tinjauan Islam terhadap Mekanisme Pasar dan Penanganan Distorsinya. Jurnal :
jurnal of islamic ekonomics anf finance studies. Vol. 1 No. 1 (June, 2020). Hal 89.

10
yang dibutuhkan untuk spekulasi (L2) merupakan fungsi

suku bunga (r) : L2 = f(r). Hubungan L2 dan r = negatif56

2.3. Menentukan Titik Keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang

2.3.1. Titik Keseimbangan Pasar Barang.

Kesimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil), menggambarkan

kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Sisi

penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa

pada suatu periode tertentu. Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan

oleh pelaku – pelaku ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor swsata, sektor

pemerintah dan sektor luar negeri. Pasar barang dikatakan seimbang apabila penawaran sama

dengan permintaan atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran. 7.

Didalam keseimbangan pasar barang variabel-variabel yang digunakan terbagi menjadi dua

jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen merupakan

variabel yang besranya dipengaruhi oleh variabel lain misalnya C, S, I, dan Tx (proposional).

Sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain

misalnya G, Tr, Tx (pajak lumpsum).8

2.3.2. Titik Keseimbangan Pasar Uang.

Dalam materi tentang keseimbangan pasar uang maka kita tidak bisa terlepas dari

pembahasan yang berkaitan dengan permintaan (Md) dan penawaran akan sebuah uang (Ms).

5 MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT. MEDAN.
6 . Hal 68.
7 Kumba Digdowiseiso. Ekonomi Makro. BUKU DIKTAT. HAL 67.
8 IBID. 5

11
Karena pasar uang akan selalu berada di dalam keseimbangan akan uang ( Md). Dalam teori

yang dikemukakan oleh keynes bahwa permintaan atas uang ( Md) dari masyarakat itu karena

dipengaruhi oleh 3 tujuan motif permintaan atas uang. Maka ketiga motif tersebut akan

memberikan gambar tentang model dari keseimbangan pada pasar uang ( Analisis LM)

sehingga akan terbentuk sebuah fungsi yaitu fungsi LM yang menunjukkan hubungan antara

tingkat pendapatan nasional kepada berbagai kemungkinan tingkat bunga yang telah

memenuhi syarat sebuah keseimbangan ( equilibrum ) dalam pasar uang.

Di dalam menentukan fungsi LM, terlebih dahulu harus diasumsikan bahwa jumlah uang

beredar dalam perekonomian diasumsikan sebagai variabel eksogen.

Ms = Md = M

Kemudian permintaan akan uang terdiri dari motif transaksi, berjaga – jaga dan spekulasi

dibuat model sebagai berikut : (lihat teori permintaan uang Keynes).

Mt = motif transaksi

Mj = motif berjaga-jaga

Mt & Mj tergantung dari pendapatan atau dalam matematis

ditulis :

Mt = f (Y) = Mt = kt Y
Mj = f (Y) = Mj = kj Y

Mt + Mj = M1, karena M1 = f (Y), maka fungsi M1 = k1 Y

12
Jadi : Mt + Mj = M, atau Kt Y + kj Y = k1 Y M = Md = M

M = M1 + M2

M = k1 Y + M2 o + k2 i k1 Y= M – M2 o + k2 i

LMT ; Y = M – M2o – k2i K19

2.4. Perubahan – Perubahan Keseinbangan Pasar Barang Dan Uang

Perubahan – perubahan yang ada di dalam titik keseimbangan pasar barang dan uang di

tentukan oleh perekonomian tiga sektor. Dimana perekonomian tiga sektor itu pada umumnya

disebabkan oleh :

1. Pertambahan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah

Dala kegiatan investasi dalam perusahaan dan pengeluaran pemerintah biasanya

keduanya merupakan salah satu bagian dari pembelanjaan agrerat. Oleh karena itu,

perubahannya juga membuat perubahan terhadap keseimbangan pasar barang dan

uang.

pada gambar tersebut menunjukkan bahwa kenaikan yang terjadi pada

kegiatan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah akan secara otomatis

memindahkan kurva IS ke kanan, akan tetapi tidak mempengaruhi kurva LM.

Kegiatan pertambahan investasi perusahaan dan juga pengeluaran pemerintah akan

membuat tingkat bunga (dari r 0 ke r 1). Dan juga pendapatan nasional naik (dari Y 0 ke Y

1). Maka jika investasi sebuah perusahaan dan pengeluaran pemerintah mengalami

9 Kumba Digdowiseiso. Ekonomi Makro. BUKU DIKTAT. HAL 79.

13
penurunan atau merosot maka akan mengakibatkan pada kepada tingkat bunga

mengalami penurunan dan pendapatan nasional juga menurun.

2. Pertambahan pajak dan penawaran uang.

Kenaikan pada kegiatan pajak juga akan mengakibatkan pengurangan

pengeluaran agrerat karena kurva IS o akan berpindah tempat ke IS 1 sedangkan kuva

LM akan tetap pada posisinya. Pertambahan pajak akan membuat pendapatan

nasional dan tingkat bunga mengalami penurunan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pasar barang merupakan pasar yang dimana tempat bertemunya penawaran dan

permintaan atas sebuah barang atau jasa. Biasanya pasar barang ini disebut atau lebih

dikenal dengan istilah sektor rill. Keseimbangan pasar uang merupakan kurva yang

menghubungkan titik tingkat sebuah pendapatan nasional kepada berbagai macam

kemungkinan dari tingkat buga yang memelihara keseimbangan pasar uang.

14
Kesimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil),

menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan

penawaran barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan kemampuan

perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.

Dalam materi tentang keseimbangan pasar uang maka kita tidak bisa terlepas dari

pembahasan yang berkaitan dengan permintaan (Md) dan penawaran akan sebuah

uang (Ms). Karena pasar uang akan selalu berada di dalam keseimbangan akan uang

( Md)

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, M. S. (2019). ANALISIS INTERAKSI KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI

DARUSSALAM, 1(1), 113-123.

Digdowiseiso, K. (2018). EKONOMI MAKRO. jakarta : Universitas nasional .

Luter Purba, M. R. (2019). PERAMALAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG YANG

TERJADI DI INDONESIA KAJIAN PADA MODEL MUNDELL-FLEMING.

Journal Of Economics and Business, 1(1), 92-103.

Polontalo, F. O. (2018). ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

15
PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PERIODE 2010.1 – 2017.4. Jurnal Berkala

Ilmiah Efisiensi, 18(3), 35-46.

PRATAMA, A. (2019). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN UANG DI INDONESIA TAHUN 2010–2018 DENGAN

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM). FAKTOR - FAKTOR

PERMINTAAN UANG , 1-90.

Rosia, R. (2018). Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Uan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,,

4(1), 14-27.
SAMUKA. (2021). ANALISIS PERMINTAAN UANG DI INDONESIA : PENDEKATAN

AUTOREGRESSIVE DISTRIBUTED LAG (ARDL). Jurnal Samudra Ekonomika,

5(2), 152-160.

SYAHBUDI, M. (2018). EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM . MEDAN :

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA.

WahyuWicaksono, J. (2020). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar

Uang dalam Islam. Jurnal Prodi Ekonomi Syari’ah, 3(1), 1-29.

Wulandari, C. (2020). Tinjauan Islam terhadap Mekanisme Pasar dan Penanganan Distorsinya.

Journal of Islamic Economics and Finance Studies, 1(1), 82-99.

16

Anda mungkin juga menyukai