Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESEIMBANGAN IS-LM

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Nadia shelvira (NIM. 202241081)


Safrina (NIM. 202241088)
Kamalul riski (NIM. 202241076)

Dosen Pengampu :
Khalish Khairina, M.Si

Mata Kuliah :
Makro Ekonomi Islam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat taufik dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keseimbangan IS-LM” dengan baik. Makalah ini kami buat untuk mata
kuliah Makro Ekonomi Islam untuk mencapai suatu tujuan. Yaitu sebagai tugas
kelompok untuk mendapatkan nilai yang baik dari dosen.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan-
kekurangan karena keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu, masukan yang
bersifat membangun akan sangat membantu kami untuk semakin membenih
kekurangannya
Ucapkan terima kasih tidak lupa kami hanturkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini, untuk teman teman dan semua pihak yang telah
membantu.
Terima kasih banyak untuk semua dan yang sudah bersedia membaca
makalah ini. Mungkin apabila ada kesalahan dalam penulisannya, kami minta
maaf.

Lhokseumawe, 28 Oktober 2023

Tim Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perekonomian tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah uang, barang
dan pasar. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Uang adalah alat
perantaraan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan. Dalam
ekonomi pembagian pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar barang dan pasar uang.
Kegiatan konsumsi pada pokoknya dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan.
Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah sehingga
Permintaan Total (Aggregate Demand) dapat diperoleh. Sedangkan penawaran adalah
keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga
tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah.
Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau
semakin sedikit.
Gambaran tentang permintaan total dan penawaran total berdampak terhadap
keseimbangan, baik itu penggambaran kurva IS, LM, Phillips dan lainnya. Suku bunga
merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara
cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan
masyarakat keseharian dan mempunya dampak penting terhadap kesehatan
perekonomian.Ia mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam
mengkonsumsi, membeli rumah, membeli obligasi, atau menaruhnya dalam rekening
tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau
pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan
kapasitas.
Jadi dapat diketahui ketika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka
menyimpan uang mereka di bank karena ia akan mendapat bunga yang
tinggi. Sebaliknya jika suku bunga rendah masyarakat cenderung tidak tertarik lagi
untuk menyimpan uangnya di bank dan akan menarik dana mereka yang ada di bank.
Dalam hal ini ternyata tingkat suku bunga sangat mempunyai pengaruh penting

1
terhadap minat masyarakat terhadap dunia perbankan. Hal ini berpengaruh juga
terhadap investasi yang akan ditanamkan pada sebuah sektor usaha.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keseimbangan pasar barang dan kurva IS?
2. Bagaimana keseimbangan pasar Uang dan kurva LM?
3. Bagaimana pasar barang dalam perspektif Islam ?
4. Bagaimana permintaan Uang dalam perspektif Islam ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keseimbangan pasar barang dan kurva IS
2. Untuk mengetahui keseimbangan pasar Uang dan kurva LM
3. Untuk mengetahui pasar barang dalam perspektif Islam
4. Untuk mengetahui permintaan Uang dalam perspektif Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS


Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. 1 Sebagai pasar, maka terdapat penawaran
dan pemintaan begitupula pada pasar barang. Permintaan dalam pasar barang
merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri,
sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi
dalam negeri.
Jika permintaan total dari barang dan jasa dalam suatu negara diasumsikan
penjumlahan dari konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah, maka rumusnya
adalah sebagai berikut:
Z=C+1+G
Dari persamaan sebelumnya, didapatkan bahwa besaran konsumsi ditentukan
oleh besaran disposable income yang dalam hal ini adalah total pendapatan dikurangi
dengan pajak, sehingga persamaan menjadi:
Z = C (Y - T) + I + G
Secara dengan pendekatan matematis, pendekatan grafis juga dapat digunakan
untuk menggambarkan ekuilibrium di pasar barang.
Gambar 2.1 : Keseimbangan pasar barang

Dari keseimbangan di pasar barang ini dapat diturunkan kurva IS. Pada bagian
ini, IS bukan lagi sesuatu yang autonomous melainkan dipengaruhi oleh tingkat bunga

1Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2009), cet.2, hlm.122

3
dan pendapatan. Jika, diasumsikan terjadi kenaikan tingkat bunga, maka hal ini akan
berpengaruh terhadap besaran investasi.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, kenaikan tingkat bunga akan
mengakibatkan turunnya investasi dan akibatnya akan mengakibatkan turunnya output
nasional. Pergeseran nilai output, Y yang lebih besar dibandingkan dengan
berkurangnya nilai investasi, dikarenakan adanya faktor multiplier efek.
Turunnya output, dikarenakan turunnya suku bunga, dapat digambarkan dalam
suatu kurva, yang disebut dengan kurva IS. Proses penurunan kurva IS dari
keseimbangan di pasar barang ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika suku bunga mengalami kenaikan yang akan berdampak pada turunya total
permintaan terhadap barang dan jasa. Yang disebabkan turunya investasi, selain itu
kenaikan tingkat suku bunga akhirnya berdampak pada penurunan Y sebagai akibat
turunya tingkat investasi. jika terjadi perubahan pajak (T) yang akan mengakibatkan
perubahan konsumsi, ataupun perubahan dalam pengeluaran pemerintah maka kurva IS
akan bergeser ke kiri maupun kanan.
Gambar 2.2 : Pergeseran kurva IS

Pergeseran kurva IS terjadi disaat apabila pajak (T) naik maka output mengalami
penurunan. Hal ini karena naiknya pajak mengakibatkan Yd menurun. sehingga
berakibat konsumsi masyarakat pun mengalami penurunan. Turunya pendapatan ini
akan diperlihatkan oleh bergesernya kurva IS ke kiri. Sehingga jika pajak meningkat
maka kurva IS bergeser ke kiri bawah. Sebaliknya jika pajak diturunkan berdampak
pada konsumsi masyarakat meningkat, dan kurva IS akan bergeser ke kanan atas.
Pergeseran kurva juga akan terjadi jika terjadi perubahan G. Jika pengeluaran
pemerintah atau G meningkat, maka kurva IS akan bergeser ke kanan atas. Turunnya G
akan mengakibatkan kurva IS bergeser ke kiri bawah.

4
B. Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM
Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan. 2Sama
halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada saat jumlah permintaan
uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya. Dalam sistem ekonomi di luar
ekonomi islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan
penawarannya merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva
penawarannya menjadi inelastis sempurna.
Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku
bunga. Secara matematis hubungan ini akan dapat ditulis sebagai berikut:
M = $YL(i)
Berdasarkan hubungan ini dinyatakan bahwa kenaikan pendapatan akan
meningkatkan permintaan uang nominal, sedangkan kenaikan suku bunga akan
menurunkan permintaan uang. Jika hubungan dalam bentuk nominal ini akan di rubah
dalam bentuk riil, maka :
M/P = YL(i)
Dari persamaan ini diketahui bahwa permintaan uang riil akan dipengaruhi oleh
pendapat rill dan tingkat bunga. Perbedaan antara uang nominal dan uang riil akan
terlihat dari daya belinya. Uang nominal hanya menyatakan jumlah uang yang tertera di
uang fiat, sedangkan uang riil mengukur uang dari daya belinya.
Hubungan antara permintaan dan penawaran uang secara grafis adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.3 : Permintaan dan Penawaran Uang

2Ibid., hlm.127

5
Perhatikan keseimbangan lama ada pada titik A dengan jumlah uang beredar M,
dan suku bunga i. sedangkan ekuilibrium yang baru ada pada kombinasi jumlah
keseimbangan sebesar M, dengan suku bunga i. Suku bunga yang baru atau i’ lebih
tinggi dibandingkan dengan suku bunga yang lama atau i.
Dari kejadian ini, kita dapat melihat hubungan yang lebih spesifik bahwa Ketika
jumlah uang beredar tetap, kenaikan pendapatan, maka akan mengakibatkan suku bunga
meningkat.
Jika hubungan antara suku bunga dengan pendapatan ini digambarkan secara
lebih khusus, maka akan kita temukan pada kurva LM. Proses penurunan keseimbangan
pada pasar uang (LM) terjadi apabila pendapatan naik maka akan menyebabkan money
demand meningkat yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dan
menyebabkan kurva LM bergeser ke sebelah kanan atas.
Gambar 2.4 : Pergeseran kurva LM

Kebijakan moneter dengan menambah atau mengurangi jumlah uang beredar


akan mengakibatkan pergeseran kurva LM. Jika bank sentral menambah jumlah uang
beredar, maka kurva LM akan bergeser ke bawah, sebaliknya jika jumlah uang beredar
dikurangi, maka kurva LM akan bergeser ke kiri atas.

C. Pasar Barang dalam Perspektif Islam


Kalau kita telaah pasar barang dalam pemikiran konvensional, komponen-
komponen penyusunannya antara lain adalah konsumsi (C), investasi (I), dan
pengeluaran pemerintah (G). Jika secara matematis hubungan ini dapat dituliskan
sebagai berikut :
Kurva IS: Y = C (Y-T), I (Y,i) dan G

6
Ada satu hal yang menjadi ciri dari pasar barang dalam sistem ekonomi
kovensional adalah kehadiran instrumen suku bunga yang menjadi faktor penentu
besaran investasi di masyarakat. Hal ini tentunya akan bertentangan dengan konsep
perekonomian dalam Islam yang mengharamkan suku bunga karena suku bunga sama
dengan riba.
Dalam Islam, suku bunga diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehinggga insentif
dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi
daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang
dibagi kepada investor dan kepada pengelola.
Terkait dengan keuntungan, besarnya keuntungan ini akan diukur dengan
menggunakan besaran standar upah minimum. Untuk mendapatakn suatu tingkat
keuntungan tertentu akan sangat dipengaruhi oleh besaran modal yang digunakan dalam
berinvestasi.
Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondisi dimana modal yang
tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil, mudarabah,
ataupun musyarakah.

D. Permintaan Uang dalam Perspektif Islam


Permintaan uang dalam suatu sistem perekonomian yang Islami akan
dipengaruhi oleh motif seorang muslim dalam memegang uang. Menurut Metwally ada
dua motif utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu : motivasi transaksi dan
motivasi berjaga-jaga.3
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi sebagaimana yang dikemukakan
Keynes, tidak akan ada dalam suatu sistem perekonomian yang Islami. Permintaan uang
dalam ekonomi Islam menurut Metwally juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Motivasi berjaga-jaga, meskipun dibenarkan namun tidak berlebihan, untuk
berjaga-jaga hanya dibenarkan dengan jumlah yang terbatas. Terbatasnya jumlah uang
untuk berjaga-jaga ini tidak terlepas dari kepercayaan seorang muslim akan janji Allah
di al-Qur’an bahwa Allah akan menjamin rezeki mereka.
Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang dalam sistem
ekonomi Islam juga tergantung kepada ekspetasi return dari financial aset. Ekspetasi
3Wicaksono, J. W. (2019). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang
dalam Islam, hlm. 29

7
return yang tinggi dari financial aset menyebabkan uang menjadi kurang bermanfaat
jika uang hanya dipegang dan tidak diinvestasikan.
Meski demikian, adanya rasa tanggung jawab seorang muslim dalam membantu
sesama muslim lainnya, maka motif memegang uang sering kali dilandasi sikap untuk
dapat memberikan pinjaman qardhul hasan kepada orang lain sebagai upaya untuk
membantu mereka yang membutuhkan dana pinjaman jangka pendek. Dengan jumlah
uang tunai yang lebih banyak, maka seorang muslim idealnya akan dapat memberikan
lebih banyak pinjaman kebaikan kepada sesamanya. Permintaan uang yang di
dedikasikan untuk pinjaman kebaikan ini selanjutnya disebut dengan motif altruistic.
Kegiatan dasar untuk memegang uang pada saat return rendah dan dorongan
untuk investasi pada saat return tinggi. Dengan kondisi ini, maka motif memegang uang
untuk tujuan altruistic akan lebih besar pada saat return investasi dari aset finansial
rendah daripada saat ekspektasi return investasi tinggi. Fahim Khan menambahkan
bahwa dalam Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang
spekulative yaitu zakat. Dengan adanya zakat maka akan memperkuat motif memegang
uang untuk motif altruistic.
Hubungan antara permintaan uang dengan sikap altruistic oleh Fahim Khan
dijelaskan bahwa permintaan uang real dipengaruhi oleh peningkatan pendapat real dan
penurunan tingkat ekspektasi return dan financial aset. Maka keseimbangan di pasar
uang secara matematis adalah sebagai berikut:4
M
kY −h ' a=
P
Keseimbangan di pasar uang ini dibangun berdasarkan asumsi jumlah uang
beredar dan tingkat harga yang tetap, sehingga jumlah uang riil yang beredar pun tetap.
Hubungan antara a dan y, jika a atau bagi hasil dengan tingkat pendapatan terdapat
suatu hubungan yang positif. Secara grafis, hubungan positif antara a dan y akan di
gambarkan pada suatu dengan kurva LAM. Seperti gambar :

Gambar 2.7 : Hubungan antara a dan Y di dalam pasar uang dalam sistem
ekonomi Islam

4Wicaksono, J. W. (2019). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang
dalam Islam, hlm. 29

8
Meskipun antara kurva LM dengan kurva LAM memiliki slope yang sama, dan
menggambarkan sisi yang sama, yaitu moneter, namun menurut Khan, terdapat
perbedaan mendasar diantara kedua kurva ini. Kurva LM yang menggambarkan
hubungan antara tingkat bunga (i) dan pendapat (Y) pada saat pasar uang dalam
kesetimbangan. Kurva ini dibangun berdasarkan motif spekulasi dalam permintaan
uang, akibat dari perubahan yang terjadi pada suku bunga. Sedangkan kurva LAM
dibangun dari permintaan uang yang berlandaskan motif untuk mendapatkan profit dari
investasi dengan mempertimbangkan sikap altruistic.

BAB III

9
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. IS-LM terdiri dari IS dan LM. IS adalah Invesment Saving yang berarti pasar
barang sedangkan LM adalah Liquidity Money yang berarti pasar uang. Model
IS-LM menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang dan pasar
uang.
2. Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu Negara dan dalam jangka waktu tertentu.
3. Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan.
Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku
bunga.
4. Permintaan uang dalam suatu sistem perekonomian yang Islami akan
dipengaruhi oleh motif seorang muslim dalam memegang uang. Menurut
Metwally ada dua motif utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu:
motivasi transaksi dan motivasi berjaga-jaga.

DAFTAR PUSTAKA

10
Adinugraha, H. H., Effendi, B., Rohmawati, I., & Khazani, A. N. (2021). Ekonomi
Makro Islam. Penerbit NEM.
Dwihapsari, R., Kurniaputri, M. R., & Huda, N. (2021). Analisis Efektivitas Kebijakan
Moneter Dalam Perspektif Konvensional dan Syariah Terhadap Inflasi di
Indonesia Tahun 2013-2020. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(2), 980-993.
Faisal, A. F. Investment Saving–Liquidity Preference Of Money (Is-Lm) Balance In
Islamic Economics. Huda, Nurul, dkk. 2009. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan
Teoritis. Jakarta: Kencana.
Musyaffafi, U. M. (2018). Analisis Model Kestabilan Siklus Bisnis Investment Saving–
Liquidity Money (Is-Lm) Dengan Metode Runge-Kutta Orde Lima Dan Extended
Runge-Kutta (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Wicaksono, J. W. (2019). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan
Pasar Uang dalam Islam. Dinar: Jurnal Prodi Ekonomi Syariah, 3(1), 1-29.

11

Anda mungkin juga menyukai