Dalam hal (iii) Keyness juga menjelaskan masalah yang dihadapi apabila dalam perekonomian wujud
keadaan yang dinamakan perangkap kecairan. Hal (i) dan (ii) akan diterangkan dalam bagian ini,
sedangkan hal (iii) diterangkan dalam bagian berikut.
YY M
surat-surat berharga tersebut. Akan tetapi apabila suku bunga dan tingkat pengembalian modal
rendah, mereka akan lebih suka menyimpan uangnya daripada membeli surat-surat berharga.
Yang diartikan dengan permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk
ketiga-tiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjagajaga mempunyai sifat yang berbeda dengan
permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
ditentukan oleh pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang
diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga. Sedangkan permintaan uang untuk tujuan
spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi
adalah rendah oleh karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Sebaliknya,
apabila tingkat bunga rendah, maka permintaan uang untuk spekulasi tinggi oleh karena masyarakat
tidak bersedia melakukan pembelian surat-surat berharga dan akan memegang uang.
Ciri-ciri dari tiap-tiap tujuan untuk memegang uang dapat digambarkan seperti dalam Gambar 9.1.
Kurva Mtp dalam gambar (a) adalah kurva permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
Seperti telah diterangkan, permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh
pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional. Sifat hubungan inilah yang ditunjukkan dalam
gambar tersebut. Sumbu datar menunjukkan jumlah uang yang diminta dan sumbu tegak
menunjukan pendapatan nasional. Kurva Mtp bergerak dari bawah kiri ke atas kanan dan bermula
dari titik origin. Kurva seperti ini berarti semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi
permintaan uang untuk transaksi. Ketika pendapatan nasional Y a, permintaan uang adalah M a dan
ketika pendapatan nasional Y b, permintaan uang adalah M b. Sifat hubungan ini digambarkan oleh
kurva Mtp.
Gambar (b) menunjukkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Sumbu datar menunjukkan
jumlah uang yang digunakan untuk tujuan spekulasi, dan sumbu tegak menunjukkan suku bunga.
Pada suku bunga sebesar ro, jumlah uang yang diminta adalah Mo, dan pada suku bunga sebesar r1,
jumlah uang yang diminta adalah M1. Maka kurva Msp, adalah kurva permintaan uang untuk
spekulasi , dan ciri-cirinya adalah : semakin rendah suku bunga, semakin banyak permintaan uang
untuk tujuan spekulasi. Maksudnya : semakin rendah suku bunga semakin besar keinginan
masyarakat untuk menyimpan uang dan tidak menggunakannya untuk spekulasi.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG, DAN SUKU BUNGA
Dalam Bab Tiga dan Bab Tujuh telah diterangkan bahwa menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, suku
bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dap permintaan dana (fund) untuk investasi.
Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan keyness. Dalam teori keynes, suku bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Seperti yang telah diterangkan, dalam teori
Keynes permintaan ke atas uang ditentukan oleh kebutuhan akan uang untuk tiga tujuan berikut :
tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi. Dengan demikian permintaan uang dalam
ekonomi dapat ditentukan seperti yang dilakukan dalam gambar 9.2.
PERANGKAP LIKUIDITAS
Perangkap likuiditas adalah suatu keadaan dimana suku bunga dalam perekonomian mencapai
tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi
elastis sempurna. Oleh karena ciri ini maka pada suku bunga yang rendah tersebut permintaan uang
dalam perekonomian juga akan menjadi elastis sempurna. Ini ditunjukkan dalam gambar 9.5.
Asumsikan pada mulanya penawaran uang adalah MS0. Pada tingkat penawaran ini, kurva
permintaan uang MD menyilang MS0 dititik E0 dan ini menunjukkan bahwa suku bunga adalah empat
persen. Asumsikan pemerintah menambah penawaran uang sehingga menjadi MS1. Perubahan ini
menyebabkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang dicapai di E1 dan berarti suku
bunga adalah dua persen. Semenjak titik E1 kurva permintaan uang telah menjadi elastis sempurna.
Sebagai akibatnya, apabila penawaran uang terus ditambah, tingkat bunga tidak akan turun lagi.
Sebagai contoh, kenaikan penawaran uang dari MS1 ke MS2 menyebabkan keseimbangan berubah
dari E1 menjadi E2. Pada keseimbangan yang baru ini suku bunga tetap sebanyak dua persen.
Perubahan penawaran uang, seperti ditunjukkan dalam analisis mengenai mekanisme transmisi,
akan mengalihkan kurva AE0. Apabila penawaran uang berkurang kurva AE0 akan bergeser ke bawah,
misalnya menjadi AE1. Keseimbangan ekonomi negara dicapai di E1 dan pendapatan nasional
berkurang kepada Y1. Perubahan ini berlaku pada tingkat harga yang tidak berubah, yaitu pada P0.
Dengan demikian, dalam analisi AD-AS, keseimbangan di E1 digambarkan oleh titik B pada grafik (b).
Perubahan yang sebaliknya, yaitu apabila penawaran uang bertambah, kurva pengeluaran agregat
akan ke atas, misalnya menjadi AE2. Keseimbangan pendapatan nasional akan berubah ke E2 dan
pendapatan nasional meningkat menjadi Y2. Dalam analisi AD-AS, keseimbangan ini ditunjukkan oleh
titik C. Titik ini menggambarkan sampai dimana kurva AD0 bergerak apabila penawaran uang
bertambah. Pertambahan itu menyebabkan AD0 bergeser menjadi AD2.
Melalui analisis AD-AS seterusnya dapat dibuktikan bahwa pandangan golongan klasik dan keynes
tidak sepenuhnya benar. Pandangan klasik kurang tepat karena (i) kesempatan kerja penuh tidak
selalu tercapai oleh sebab itu T dapat berubah, dan (ii) kenaikan harga yang mungkin berlaku
tidaklah sebesar seperti yang diramalkan oleh teori kuantitas, yaitu kenaikan harga adalah sama
tingkat kelajuannya dengan pertambahan penawaran uang. Sedangkan kelemahan teori keynes
adalah : analisisnya tidak memperhatikan efek perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga.